Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 13
http://mangadove.blogspot.com/2015/03/ookami-shoujo-to-kuro-ouji-wolf-girl_26.html
Pada
chapter 13 ini akan menceritakan tentang awal semester untuk pergantian kelas,
siapa sangka ternyata Erika sekelas dengan Kyouya, San-chan, Teduka dan Marin
teman-teman. Tentunya ini akan menjadi awal yang indah bagi Erika dimana semua
orang yang dekat dengannya bisa berkumpul satu kelas. Tidak hanya itu, satu
tokoh bertambah lagi pada chapter ini yaitu kehadiran Kamiya Nozomi, seorang
cowok yang selalu menggoda Erika, selanjutnya apa yang terjadi dalam kelas baru
ini? Bagi teman-teman yang sudah menonton animenya pasti sudah tau ceritanya
karena ini masuk kebagian cerita di anime teman-teman, tapi saran saya
sebaiknya tetap membaca manganya juga karena terlalu banyak adegan yang
dipotong dalam anime, percakapan dianimenya juga tidak selengkap dimanga. Bagi
teman-teman yang ingin lebih tau cerita selengkapnya silahkan baca manga versi
teks bahasa Indonesia yang sudah saya sediakan dibawah ini.
(Sumber
gambar: http://manhua.fzdm.com/)
Disuatu pagi, dihalaman sekolah tepatnya didepan papan pengumuman,
Erika sudah tampak gembira dan membuat kehebohan, “Terimakasih tuhan!! Oh
tidak!! San-chan ini luar biasa!! Apa yang harus aku lakukan? Aku sangat
bahagia!!” ucapnya sambil memeluk sahabatnya itu. “Bukankan kau terlalu
berlebihan, Erika? Walaupun aku juga senang sih..” Erikapun dengan gembira
berkata lagi, “Aku satu kelas dengan Kyouya-kun!!” San-chan langsung memukul
kepada Erika, “Oh jadi karena itu.” Erika langsung berkata lagi, “Ah tentu
saja, aku senang sekali bisa sekelas denganmu juga!!” “Jangan katakan itu
seperti hanya bonus saja” balas San-chan pada Erika.
Sementara itu Kyouya yang baru sampai langsung memberi
teguran pada Erika, “Ya ampun berisik sekali. Jangan berteriak dan membuat
kehebohan.” Erika tidak bisa untuk menahan kebahagiaannya diapun menunjukan
pada Kyouya apa yang membuatnya sangat bahagia, “Kyouya-kun? Selamat pagi. Aku
bahagia seperti ini karena itu, mohon kerjasamanya ya?!”
Kyouya langsung
melihat papan pengumuman dan berkata lagi pada Erika, “Aku dari bertanya-tanya
apa sih yang membuatmu begitu bahagia? Ternyata hanya karena kita satu kelas,”
“Tapi..” belum sempat Erika melanjutkan kalimatnya Teduka dan Marin mendatangi
Erika, “Erika..” sapa mereka, “Bagus sekali kau ya Erika, apa kau sudah melihat
kita sekelas lagi.. Aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu, kau ini
memperlakukan kami seperti hanya sampingan saja” ucap Teduka sambil mencubit-cubit
pipi Erika sebelah kiri, “Itu luar biasakan? Kau bisa bersama Satacchi, walaupun
kau sudah cukup beruntung bisa satu sekolah” tambah Marin sambil mencubit-cubit
pipi Erika sebelah kanan. Erika yang dikeroyok oleh kedua temannya itupun
membela diri, “Baiklah, bukankah lebih baik kalau kalian juga perpacaran saja
dengan yang satu sekolah?” ucap Erika yang membuat temannya semakin kuat mencubit
kedua pipinya itu.
San-chan yang melihat Erika dan kedua teman kelas barunya
itupun berkomentar didepan Kyouya, “Sepertinya kelas kita akan sangat ramai,”
“Yah.. ini akan jadi berisik sekali” tambah Kyouya sambil tersenyum melihat
ketiga gadis itu. Marinpun berkata lagi, “Ayo kita masuk ke kelas dulu!” “Erika,
apa kau tak ikut kami?!” tanya Teduka sambil menyeret Erika untuk ikut dengan
mereka.
Akhirnya, Kyouya, Erika, San-chan, Teduka dan Marin jalan
berempat menuju kelas mereka yang baru. Erikan tak henti-hentinya tersenyum
girang membayangkan dia akan selalu dekat bersama Kyouya, dia tak
henti-hentinya tersenyum sendiri sampai membuat San-chan bertanya pada Erika,
“Kau kenapa, Erika?” Erika tak menjawab dia masih saja senyum-senyum sendiri,
Kyouya yang sudah mengenal kekasihnya itupun menjawab, “Dia baik-baik saja, biarkan
saja dia seperti itu.” Langkah kaki merekapun berhenti tepat didepan kelas yang
dituju, terlihatlah seorang cowok sedang berdiri didepan pintu untuk
menghalangi semua gadis, Erikapun berkata pada cowok itu, “Maaf biarkan aku
lewat!” “Apa?” tanya cowok itu lagi, “Kau tidak dengarkan Nozomi, ini akan
meyusahkan! Dia katakan dia ingin masuk kedalam kelas, haha” kata gadis
disebelah cowok itu sambil tertawa.
“Tidak boleh! Semua gadis harus menyebut namanya dulu
kepadaku baru boleh masuk! Sini! Namamu?” Erika terkejut atas tindakannya tapi
tidak ada pilihan lain diapun menjawab, “Shinohara Erika,” “Erika-chan, iyakan?
Baiklah, aku sudah mengingatnya, kau boleh masuk!”
Erikapun masuk kelas, “Eh..
bagaimana dengan mu?” diapun bertanya pada San-chan, “Sanda Ayumi,” “Baiklah. Ayumi-chan,
iyakan? Silahkan masuk..” Kini saatnya dia berhadapan dengan Kyouya, “Dan kau..
Sebenarnya ini tak masalah, aku akan membiarkan cowok langsung masuk saja!”
tiba-tiba seorang gadis yang disampingnya berkata, “Nozomi, aku tau cowok ini. Aku
yakin namanya Sata Kyouya!” “Sata Kyouya? Siapa lagi itu?” sedangkan Kyouya
tampak mulai bosan dia menggerutu dalam hati, “Cepatlah dan geser sana.” Gadis
itu melanjutkan, “Kau tau? Sebelumnya dari kelas 8. Orang-orang memanggil
pangeran!” “Oh..ohh!! aku pernah dengar itu! Semua cewek tergila-gila
dengannya, iyakan? Eeh.. ternyata itu kau ya? Aku mengerti, ternyata kau memang
sangat tampan! Itulah sebabnya kau begitu popular!” gadis disebelahnyapun
berkata lagi, “Itu tak masalah! Nozomi tidak akan kalah tampan dengannya!” Kyouya sudah tak sabar lagi diapun berkata
sambil tersenyum, “Bukankah ini saatnya untuk kau membiarkan aku lewat?” “Ahh
benar! Iya! Iya! Maaf ya..!”
Kyouya masuk kelas diapun menghampiri Erika dan
San-chan yang menunggunya, “Itu benar-benar omongan yang tak sopan, huh” Kyouya
langsung berkomentar. Erika bertanya, “Apakah sekelas kita juga?” San-chan menjawab,
“Sepertinya aku sedikit tau tentangnya. Namanya Kamiya-kun” Erika terkejut, “Kau
kenal dia San-chan?” San-chan melanjutkan, “Kebanyakan temanku menyukainya” Erika
terkejut lagi dan bertanya, “Hampir semua? Hehh.. dia popular ya?” “Dia? Tapi
aku tak begitu menyukainya” ucap San-chan lagi.
Erika mencoba memandangi Kamiya lagi, dia berkata dalam hati,
“Tentu saja, dia memang sedikit tampan” Kyouya memperhatikan Erika diapun bisa
membaca pikiran kekasihnya itu, “Kau ini berpikiran sempit ya, terlalu cepat
tertarik dengan orang lain” sontak Erika langsung terkejut, “Eehh.. Aku tidak
tertarik kok! Walaupun pikiranku memang sempit tapi aku akan sungguh-sungguh membuktikanmu! Mulai
dari sekarang, tidak peduli seberapa baiknya orang yang muncul dihadapanku, aku
tidak akan tertarik kepadanya!!” Jelas Erika panjang lebar, Kyouyapun berkata,
“Baiklah, aku percaya jadi diamlah.”
Tak lama kemudian wali kelas mereka masuk dan membagi nomor
untuk pembagian tempat duduk mereka, “Apa semuanya sudah disini? Cepatlah
ketempat duduk kalian masing-masing. Kita harus memutuskan siapa yang akan
menjadi panitia orientasi sekolah untuk minggu depan.” “Kyouya-kun! Kau nomor
berapa? Aku 13.” Kyouya menunjukan kertas yang dipegangnya, tertulis nomor 28.
Erika terkejut, ternyata tempat duduk mereka jauh sekali. Kyouya duduk didekat
seorang gadis, gadis itu tampak terkejut dan sedikit ketakutan, “Sata-kun mohon
kerjasamanya” “Ya.. sama-sama” balas Kyouya singkat, sedangkan Erika yang
melihat tampak jengkel, “Jangan terlalu senang bersamanya!” ucapnya dalam hati,
“Erika kaukan masih sekelas dengannya” hibur San-chan. Erika menggerutu dalam
hati, “Padahal aku berharap bisa bersama-sama terus, ternyata tidak semudah
itu. Ya tuhan, berikan aku kebaikanmu. Tapi
tak masalah, apa lagi aku sekelas dengan san-chan!” diapun tersenyum.
Tanpa didugu seseorang mendekat kearahnya dan berbisik pada
Erika, “Putriku.. Apa kau tidak suka aku duduk disebelahmu?” Erika benar-benar
terkejut dia tidak menyadari Kamiya duduk disebelahnya.
“Kau terkejut? Aku
duduk disini loh! Mohon kerjasamanya ya Erika-chan!” Erika yang masih
terkejutpun membalas dengan terbata-bata, “M..mohon kerjasamanya juga. Ngomong-ngomong kau memang
sudah tau nama semua cewek yang ada disini? Kau mengingat semuanya?” Kamiya
menjawab sambil tertawa, “Tidak mungkin aku lupa! Terutama sekali cewek cantik
seperti Erika-chan!” ucapnya menggoda Erika. Erika yang digoda seperti itu
hanya terdiam membatu, dia gelisah dan bertanya-tanya dalam hati, “Eh, apa ini?
Aku harus meresponnya bagaimana ini?” Erika memperhatikan Kamiya yang mengetik
pesan di Hpnya, “Dia mengetiknya cepat sekali! Jari seperti apa itu??”
Kamiya
yang menyadari Erika tengah memperhatikannyapun berkata, “Oh iya, aku sedang
buka tweeter loh. Erika-chan kau ikuti aku di twitter ya! Nama akunku XXXXXXX
Dengan cepat, aku bisa mendapatkan 500 pengikut, kau tau!” Erika mengomentari,
”Luar biasa, huh..Itu mengejutkan, tapi aku tak punya tweeter” “Oh begitu ya?
Sayang sekali, kalau begitu Erika-chan, berikan aku nomor hp mu!” Erika
terkejut, diapun menolak, “Kitakan baru saja bertemu beberapa menit yang lalu..”
“Benar! Benar! Itukan tak masalah! Berapa panyaknya pengikut perempuan dan
nomor hpnya itu menentukan statusmu. Saat aku pertama kali bertemu dengan
Erika-chan, jantungku langsung Deg-Degan,” Erika hanya diam sambil berkata
dalam hati, “Apa? Bohong..!”
Mereka berduapun terus saja mengobrol tanpa memperdulikan
wali kelas yang sedang memberi pengarahan, hingga tiba saat wali kelasnya itu
berkata, “Hey kau yang disana! Saat didalam kelas jangan gunakan hp! Atau akan
ku sita!” Kamiya yang mendapat teguran langsung menyimpan Hp nya, ”Ah! Oh
tidak! Hahaha aku kena marah. Hhmm baiklah.. baiklah marilah kita untuk saling
mengenal satu sama lain. Aku..” belum sempat Kamiya melanjutkan untuk
memperkenalkan diri Erika sudah memotong, “Aku tau kau. Kau itu Kamiya-kun,
iyakan?” Wali kelasnyapun bertanya untuk
semua yang ada didalam kelas, “Tentang panitia orientasi …Kelihatannya tidak
ada yang mau ya? Huh..” Sementara itu Kamiya terkejut tentang Erika yang sudah
mengetahui namanya, “Kau tau aku siapa?! Eh.. mungkinkah kau ini termasuk salah
satu penggemarku?!” Erika menjawab, “Oh tidak, temanku yang memberitahuku” “Temanmu?
Ayumi-chan?” “Ya dia..” jawab Erika singkat. “Oh begitu.. aku sangat senang
mendengarnya. Baiklah.. bagaimanapun aku berharap kita bisa saling lebih dekat.
Ayo kapan-kapan kita main keluar berdua bersama.” Erika tekejut mendengar
ajakan Kamiya, “Bagaimana mungkin! Dia ingin bersamaku?! Haruskah aku
mengatakan kepadanya kalau aku ini sudah punya pacar? Tapi, orang seperti dia
itu tidak mungkin serius!! Walaupun begitu, ini sangat memalukan untukku,
iyakan?” ucap Erika dalam hati.
Sementara itu wali kelas mereka masih saja menanyakan siapa
yang mau mengajukan diri untuk panitia orientasi, karena tidak ada yang mau
akhirnya wali kelas itupun berkata, “Kalau tidak ada yang mau mengajukan diri
biarkan saya yang memilih acak! Dari tadi kalian berdua selalu saja mengobrol
kamiya dan shinohara. Saya putuskan kalian yang jadi panitia orientasi. Mulai
besok, saya mengandalkan kalian mengerjakannya setiap pulang sekolah. Ya
sudah.. cukup untuk hari ini.”
Saat diperjalanan pulang sekolah Erika tampak murung karena
sudah dipilih menjadi panitia, Kyouya berkata, “Paling kau hanya bekerja seperti
mencari tulang dikandang” Erika membalas perkataan Kyouya, “Lebih parah lagi
kita tidak bisa pulang sekolah bersama,” “Kau mendapat apa yang kau tanam
sendirikan? Ini pengalaman yang buruk untuk mengajarkanmu supaya tidak lagi
terlibat dalam obrolan yang tak berguna,” “Tapi dia sendiri yang berinisiatif mengajak
aku mengobrol. Itu salahnya. Itu egois. Kau taukan? Egois.” Erika membela diri.
Selanjutnya Kyouya berkata pada Erika, “Ngomong-ngomong.. kau tau apa yang
dibilang cowok itu tadi 100% hanya untuk
basi basi saja, iyakan? Jadi jangan
pedulikan dia,” Erika terkejut mendengarnya diapun bertanya pada Kyouya, “Apa?
Apa kau tadi menguping?!” Kyouya menjawab, “Aku memang bisa mendengar kalian!
Tadi itu suara kalian berisik sekali tau?!” “Ah.. kami terlalu keras ya? Itu
benar, dia tadi hanya basa basi saja. Walaupun kau tidak mengatakannya padaku, aku juga sudah tau. Cowok itu akan mengatakan
hal yang sama pada gadis yang lain juga. Kalau aku mengangganya serius,
bukankan aku bodoh sekali?” jelas Erika, tapi Kyouyapun berkata, “Aku ragu
tentang itu, memangnya sudah berapa kali aku dapati kau terjebak? Ha?” Erika
bertanya pada Kyouya, “Berbicara seperti itu apa kau anggap aku ini cewek
genit?” Kyouya menjawab, “Bukan seperti itu, walaupun dia itu hanya basa basi
tapi saat dia mencoba untuk mendekatimu.. seseorang bisa saja marahkan?” Erika
berkata pada Kyouya, “Baiklah, maka katakanlah dengan jelas padanya, ‘jangan
dekati kekasihku’!” Kyouyapun langsung menolak, “Siapa juga yang mau mengatakan
hal seperti itu? Kau akan kesulitan menghadapi keadaannya.. Dia tidak akan
menyerah jika kau tidak menjelaskan secara terus terang.”
Erika mengerti perasaan Kyouya, diapun berkata dalam hati,
“Itu benar, aku tidak ingin membuat perasaan Kyouya-kun buruk. Aku tidak ingin
hal seperti itu terjadi lagi. Baiklah mulai besok apapun yang dia katakan tidak
akan mengganggu pikiranku!”
Keesokan harinya setelah pulang sekolah seperti yang sudah
ditugaskan, Kamiya dan Erika mengerjakan tugas mereka sebagai panitia
orientasi, “Jadi kita harus segera menyelesaikannya, iyakan? Dan kemudian
setelah ini kita berdua bisa pergi kencan” ajak Kamiya sambil memberes-berekan
setumpuk kertas diatas meja. Erika tidak menanggapi dan hanya berkata dengan
wajah polosnya, “Rapikan dulu tepinya sebelum kau meletakannya ya?” Kamiya
melanjutkan perkataanya lagi, “Kalau kau tidak mengatakan iya, kau akan
menghancurkan hatiku, kau tau?” Tiba-tiba saja Hp Kamiya berbunyi, “Tunggu sebentar,
aku dapat telepon masuk” Kamiya langsung mengangkat, “Iya, iya.. Maaf ya,
maaf.. kau taukan aku masih disekolah. Sayangnya aku terjebak kesibukan baru
karena dipilih menjadi panitia orientasi. Belum, aku masih belum bisa
menyelesaikan tugasku. Yaa.. maaf ya.. Aku akan gantikan jatah kencan kita ke
lain waktu. Jadi maaf untuk hari ini. Oke, oke.. aku juga mencintaimu” Erika
yang bisa mendengar percakapan Kamiya terkejut, diapun berkata dalam hati, “Ada
apa itu? Dia sudah punya pacar?!”
Kamiya sudah mematikan panggilan dari hpnya, “Aku benar-benar
lupa untuk menghubunginya. Maaf tentang itu!” Erika berkata pada Kamiya, “Kamiya-kun,
kau.. Kalau kau sudah memiliki pacar, bukankah lebih baik untukmu jangan
berkata sesuatu yang mudah untuk cewek lain?” “Sesuatu yang mudah? Seperti apa?”
tanya Kamiya sedikit bingung, Erika menjelaskan, “Seperti ‘kau cantik sekali’
atau ‘ayo kita pergi kencan’, dan sesuatu yang seperti kemarin pagi juga
tentunya, tidak mengijinkan para gadis masuk kalau belum menyebutkan namanya. Pacarmu
pasti tidak akan senang tentang itu” Erikapun melanjutkan perkataanya dalam
hati, “Kalau saja Kyouya-kun juga seperti itu, aku pasti akan sangat marah!”
Kamiya yang mendengar penjelasan Erika dengan cepat berkata, “Itu tak masalah,
itu tak masalah! Karena aku tidak punya ikatan pacaran!” Erika terkejut, “Eh?
Jadi siapa cewek yang di telepon tadi?” “Hiromi? Dia hanya salah satu dari
gadis yang aku sukai. Bukankah kita baru kelas 2? Ini terlalu cepat untuk
memutuskan 1 orang saja! Aku ingin memiliki lebih banyak lagi pengalaman dari
gadis-gadis yang berbeda. Seperti itu akan lebih menyenangkan. Dan juga, akan
ada peraturan jika kita memiliki kekasih, iyakan? Aku membenci hal seperti itu.
Lakukan apapun yang ingin kau lakukan. Kalau kau tidak seperti itu kau akan
kehilangan kebahagiaan hidupmu. Jadi dilingkunganku, tidak ada perebutan dan
pertengkaran untuk mendapatkanku. Bukankan itu akan membuat semuanya bisa
senang?” Erika yang mendengar semua penjelasa Kamiya yang gila itupun terkejut,
dia berkomentar dalam hati, “Tidak mungkin. Cara berpikir orang tampan yang
mengerikan..” Erika berkata lagi pada Kamiya, “Kalau memang begitu, kau tidak
seharusnya berbicara hal-hal yang seperti itu. Aku pikir akan ada salah satu
diantara para gadis itu yang mungkin salah paham menganggap kalau kau
benar-benar mencintainya. Bukankah gadis itu kasihan sekali?” Kamiya yang
dikatai seperti itu langsung tercengang, diapun tersenyum tipis pada Erika dan
mendekati Erika, diapun bertanya, “Apakah kau membicarakan tentang dirimu
sendiri? Kalau memang seperti itu aku akan bertanggung jawab, kalau aku telah
membuatmu terlalu berharap, maka hanya inilah caraku untuk menanggapi
perasaanmu” ucap Kamiya sambil membelai pipi Erika.
Erika tentu saja terkejut dan menjauh, “Tidak! Tidak! Aku
tidak mengharapkan apapun! Aku sudah punya pacar!” Mendengar penjelasan Erika
Kamiya langsung tertawa sambil memukul-mukul pelan bahu Erika, “Oh..Begitu..Oh sayang..seharusnya
kau mengatakan itu dari awal! Sia-sia saja! Maka aku tidak akan mengatakan
hal-hal yang manis kepadamu! Bagaimanapun..Itu semua hanya basa-basi saja
untukmu..” Erikapun membalas, “Bohong!” Kamiya melajutkan, “Walaupun kita
akhirnya bersenang-senang jugakan? haha”
Setelah mereka berdua selesai mengerjakan tugas hari
ini, Erika langsung pulang, dia berjalan
pulang dengan otak yang penuh dengan pikiran, Erika tampak terpengaruh dengan
apa yang didengarnya dari Kamiya, “Bagaimanapun dunia ini terasa berbeda. Aku
benar-benar tidak bisa menahannya lagi.. Tapi, Kyoya-kun dari sebelumnya juga sudah merasa ini hal yang biasa.. Walaupun
cara berpikirnya berbeda dengan Kamiya. Sekarang Kyouya-kun sudah menjadi
kekasihku, dia.. Aku penasaran apa yang dilakukan Kyouya-kun saat ini.”
Erika memutuskan untuk mampir keapartemen Kyouya, “Apa kau
ada perlu?” tanya Kyouya setelah membuka pintu rumahnya. “Tidak juga, tapi.. Aku
hanya ingin sekali melihatmu..” jawab Erika, “Ha? Walaupun aku tidak mau, tidak
bisakah besok saja?” ucap Kyouya bertanya kembali, “Kalau bisa aku ingin
besamamu 24 jam!” Mendengar pengakuan Erika seperti itu Kyouyapun menggodanya
sambil tersenyum, “Hmm? Jadi kau sudah tidak bisa ‘menunggu’, iyakan?”
Erika hanya terdiam
tak menjawab, kemudian Erikapun mengalihkan topik, “Tentang Kamiya-kun, Aku
sudah mengatakannya bahwa aku sudah memiliki pacar. Jadi aku yakin dia tidak
akan mengatakan hal-hal yang seperti itu lagi.” Mendengar penjelasan Erika,
Kyouya tampak berpikir, “Akan lebih baik lagi kalau kau tidak membuat ini lebih
buruk. Ada orang yang tidak memiliki harga diri tapi mereka ingin orang
memperhatikannya, iyakan?” Erika menanggapi perkataan Kyouya, “Aku pikir dia
bukan orang yang seperti itu. Dia hanya mengatakan, pacaran itu merepotkan jadi
dia membenci itu. Bukankah ini baik-baik saja? Dengan begini, kau tidak akan cemburu
lagi oleh tingkah lakunya” jelas Erika, sedangkan Kyouya membalas, “Kau yang lebih
terbawa terlalu jauh tentang itukan?” Erika menjawab, “Aku ragu, kalau ini
seperti kewajiban yang sangat menekan sampai sekarang.”
Erika akhirnya pulang, dia terus saja teringat perkataan
Kamiya, “Aku ingin memiliki lebih banyak lagi pengalam dengan gadis yang
berbeda.” Erikapun berkata dalam hati, “Aku yakin tak masalah membiarkan
Kyouya-kun sendiri. Aku ingin kami saling memiliki ikatan yang mendalam.”
Keesokan harinya dihalaman sekolah tampak San-chan dan Erika
sedang jalan bersama, mereka berduapun bertemu dengan Kamiya, “Ayumi-chan,
Erika-chan, Selamat pagi” sapanya dengan wajah berbinar-binar, “haruskah aku
menemani kalian ke kelas?” merekapun berjalan menuju kelas bertiga, saat
diperjalanan menuju kelas Kamiya tak henti-hentinya menggoda San-chan, “Hei..
hei.. ayumi-chan boleh aku mengatakan kalau kau sangat mirip dengan anak yang
itu?” kata Kamiya sambil menunjukan seseorang yang tak dikenal, “Aku ragu kau
bisa..” jawab San-chan dengan tampang polosnya, “Apa lagi kau tidak berdandan.
Kau benar-benar imut sekali” tambah Kamiya pada San-chan mengomentari
penampilannya. Sedangkan Erika hanya diam saja tapi tetap menggerutu dalam
hati, “Uwahh pikirannya kotor sekali.” San-chan yang dikomentari hanya memasang
tampang tak peduli sambil berkata pada Kamiya, “Hahh.. terimakasih ya..” Kamiya
masih belum menyerah, “Ayumi-chan, berapa no hp mu?” “Aku tidak memiliki Hp”
jawab San-chan masih memasang tampang lugu dan tak peduli. Erika senang melihat
cara San-chan menghadapi Kamiya, “wah.. sikap San-chan seperti itu sangat
keren” ucapnya dalam hati.
Sebelum pulang sekolah Erika mendatangi Kyouya, “Aku ada
rapat panitia orientasi nanti, jadi kau bisa pulang duluan,” “Ya aku mengerti.”
“Jadi kelompok orientasinya di atur berdasarkan nomor absen,
huh..” kata Erika pada Kamiya sambil melihat kertas berisi nama kelompok, “Ah..
begitu kah? aku mengantuk dan sebenarnya tak mendengar apa sih yang kau katakan
dari tadi?” balas Kamiya sambil terus memainkan Hpnya. “Jadi aku akan
sekelompok dengan San-chan dan Kyouya-kun! Apakah ini takdir! Eh.. Kamiya-kun
juga” ucap Erika lagi, Kamiya yang mendengar langsung berkata, “Ini di
kelompokan untuk membuat para gadis lain cemburu, kau tau tidak? Mereka akan
selalu berkumpul untukku dan Sata-kun” Erika hanya diam tak menanggapi.
Merekapun terus berjalan menuju keluar sekolah untuk pulang, tapi alangkah
terkejutnya Erika melihat Kyouya berdiri menunggunya, “Kyouya-kun? Ada apa? Apakah
ini mungkin bahwa kau menungguku?” tanya Erika pada Kyouya, “Yaa.. aku lagi
tidak sibuk sekarang. Disamping itu, akan merepotkan kalau ada penguntit yang
muncul dirumahku lagi” jawab Kyouya pada Erika, “Hehe… terimakasih!” ucap
Erika.
Sedangkan Kamiya terlihat sangat terkejut, “Eh.. apa? Jadi
pacar Erika-chan selama ini adalah Sata-kun?” “Itu benar” jawab Erika senang. “Eh?
Tunggu sebentar! Hp ku ketinggalan dikelas! Tunggu! Aku akan segera
mengambilnya!” Erikapun langsung kembali ke kelas.
Kamiya mendekati Kyouya diapun bertanya, “Sata-kun, apa kau
serius? Kau pacaran dengan Erika-chan?” Kyouya menjawab, “Ya untuk saat ini”
Kamiya terkejut, “Eehh?!! Kenapa kau melakukan hal sia-sia begitu?! Kalau aku
jadi kau?! Aku akan bermain dengan banyak gadis!! Ini akan lebih baik kalau kau
mengubah cara berpikirmu, tau?! Sata-kun, kau itu tipe cowok yang bisa tidak
terikat dengan gadis manapun! Kau seharusnya bisa lebih bersenang-senang,
iyakan?!” Kamiya mencoba untuk menasehati Kyouya, tapi Kyouya membalas, “Sia-sia
saja. Itu tidak ada hubungannya denganmu.” “Kau memang serius? Aku sungguh tak
mengerti.. Walaupun kau bisa saja memilih banyak gadis, mengapa yang kau pilih
harus Erika-chan? Bagaimanapun dia tidaklah cantik dan juga tidak jelek. Hanya
gadis biasa-biasa saja, iyakan? Oh.. atau mungin dia itu anak orang kaya ya? Atau
dia seseorang yang mau melakukan apapun yang kau katakan padanya? Atau mungkin
dia mengetahui suatu kelemahanmu?” Kamiya masih terus saja bicara sambil
menerka-nerka, sedangkan Kyouya masih diam saja walaupun sudah tampak mulai
jengkel, dia menggerutu dalam hati, “Orang ini bicaranya kasar sekali!”
Tiba-tiba saja Kamiya berkata dengan antusias, “Aww! Aku tau!” diapun
mendekatkan wajahnya agar bisa berbisik dengan Kyouya, “dia sangat bagus saat
berhubungan intim? Iyakan?”
Saat itulah Kyouya sudah tidak bisa menahan
emosinya lagi, dia marah dan menarik angkat kerah kemeja Kamiya, “Hentikan
semua itu!” Kamiya tampak terkejut dan ketakutan, diapun berkata, “Maaf, maaf
aku sudah berlebihan! Aku minta maaf jadi jangan tunjukan wajahmu yang
mengerikan seperti itu!”
Tak berapa lama kemudian Erika datang, “Maaf sudah menunggu,
eh?! Apa ini? Apa yang terjadi?” tanyanya heran melihat posisi Kyouya yang siap
menghajar Kamiya, “Tidak ada apa-apa” Kyouyapun melepaskan tangannya dari kerah
kemeja Kamiya, “Tidak ada hubungannya denganmu. Ini hanya hal sepele. Ayo
pergi” ajak Kyouya sambil berjalan duluan, sedangkan Erika yang masih tampak
bingung segera mengejar Kyouya untuk menyamakan posisinya berjalan.
Kamiya tersenyum melihat kepergian Erika dan Kyouya, “Ada apa
dengannya? Sikap seperti itu benar-benar tidak seperti ‘pangeran’” ucapnya
dalam hati, dia masih tak menyangka seorang pangeran yang selama terkenal murah
senyum itu bisa bersikap mengerikan juga.