Loading...

Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 13



Pada chapter 13 ini akan menceritakan tentang awal semester untuk pergantian kelas, siapa sangka ternyata Erika sekelas dengan Kyouya, San-chan, Teduka dan Marin teman-teman. Tentunya ini akan menjadi awal yang indah bagi Erika dimana semua orang yang dekat dengannya bisa berkumpul satu kelas. Tidak hanya itu, satu tokoh bertambah lagi pada chapter ini yaitu kehadiran Kamiya Nozomi, seorang cowok yang selalu menggoda Erika, selanjutnya apa yang terjadi dalam kelas baru ini? Bagi teman-teman yang sudah menonton animenya pasti sudah tau ceritanya karena ini masuk kebagian cerita di anime teman-teman, tapi saran saya sebaiknya tetap membaca manganya juga karena terlalu banyak adegan yang dipotong dalam anime, percakapan dianimenya juga tidak selengkap dimanga. Bagi teman-teman yang ingin lebih tau cerita selengkapnya silahkan baca manga versi teks bahasa Indonesia yang sudah saya sediakan dibawah ini.

(Sumber gambar: http://manhua.fzdm.com/)

Disuatu pagi, dihalaman sekolah tepatnya didepan papan pengumuman, Erika sudah tampak gembira dan membuat kehebohan, “Terimakasih tuhan!! Oh tidak!! San-chan ini luar biasa!! Apa yang harus aku lakukan? Aku sangat bahagia!!” ucapnya sambil memeluk sahabatnya itu. “Bukankan kau terlalu berlebihan, Erika? Walaupun aku juga senang sih..” Erikapun dengan gembira berkata lagi, “Aku satu kelas dengan Kyouya-kun!!” San-chan langsung memukul kepada Erika, “Oh jadi karena itu.” Erika langsung berkata lagi, “Ah tentu saja, aku senang sekali bisa sekelas denganmu juga!!” “Jangan katakan itu seperti hanya bonus saja” balas San-chan pada Erika.

Sementara itu Kyouya yang baru sampai langsung memberi teguran pada Erika, “Ya ampun berisik sekali. Jangan berteriak dan membuat kehebohan.” Erika tidak bisa untuk menahan kebahagiaannya diapun menunjukan pada Kyouya apa yang membuatnya sangat bahagia, “Kyouya-kun? Selamat pagi. Aku bahagia seperti ini karena itu, mohon kerjasamanya ya?!”

Kyouya langsung melihat papan pengumuman dan berkata lagi pada Erika, “Aku dari bertanya-tanya apa sih yang membuatmu begitu bahagia? Ternyata hanya karena kita satu kelas,” “Tapi..” belum sempat Erika melanjutkan kalimatnya Teduka dan Marin mendatangi Erika, “Erika..” sapa mereka, “Bagus sekali kau ya Erika, apa kau sudah melihat kita sekelas lagi.. Aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu, kau ini memperlakukan kami seperti hanya sampingan saja” ucap Teduka sambil mencubit-cubit pipi Erika sebelah kiri, “Itu luar biasakan? Kau bisa bersama Satacchi, walaupun kau sudah cukup beruntung bisa satu sekolah” tambah Marin sambil mencubit-cubit pipi Erika sebelah kanan. Erika yang dikeroyok oleh kedua temannya itupun membela diri, “Baiklah, bukankah lebih baik kalau kalian juga perpacaran saja dengan yang satu sekolah?” ucap Erika yang membuat temannya semakin kuat mencubit kedua pipinya itu.

San-chan yang melihat Erika dan kedua teman kelas barunya itupun berkomentar didepan Kyouya, “Sepertinya kelas kita akan sangat ramai,” “Yah.. ini akan jadi berisik sekali” tambah Kyouya sambil tersenyum melihat ketiga gadis itu. Marinpun berkata lagi, “Ayo kita masuk ke kelas dulu!” “Erika, apa kau tak ikut kami?!” tanya Teduka sambil menyeret Erika untuk ikut dengan mereka.

Akhirnya, Kyouya, Erika, San-chan, Teduka dan Marin jalan berempat menuju kelas mereka yang baru. Erikan tak henti-hentinya tersenyum girang membayangkan dia akan selalu dekat bersama Kyouya, dia tak henti-hentinya tersenyum sendiri sampai membuat San-chan bertanya pada Erika, “Kau kenapa, Erika?” Erika tak menjawab dia masih saja senyum-senyum sendiri, Kyouya yang sudah mengenal kekasihnya itupun menjawab, “Dia baik-baik saja, biarkan saja dia seperti itu.” Langkah kaki merekapun berhenti tepat didepan kelas yang dituju, terlihatlah seorang cowok sedang berdiri didepan pintu untuk menghalangi semua gadis, Erikapun berkata pada cowok itu, “Maaf biarkan aku lewat!” “Apa?” tanya cowok itu lagi, “Kau tidak dengarkan Nozomi, ini akan meyusahkan! Dia katakan dia ingin masuk kedalam kelas, haha” kata gadis disebelah cowok itu sambil tertawa. 
“Tidak boleh! Semua gadis harus menyebut namanya dulu kepadaku baru boleh masuk! Sini! Namamu?” Erika terkejut atas tindakannya tapi tidak ada pilihan lain diapun menjawab, “Shinohara Erika,” “Erika-chan, iyakan? Baiklah, aku sudah mengingatnya, kau boleh masuk!”

Erikapun masuk kelas, “Eh.. bagaimana dengan mu?” diapun bertanya pada San-chan, “Sanda Ayumi,” “Baiklah. Ayumi-chan, iyakan? Silahkan masuk..” Kini saatnya dia berhadapan dengan Kyouya, “Dan kau.. Sebenarnya ini tak masalah, aku akan membiarkan cowok langsung masuk saja!” tiba-tiba seorang gadis yang disampingnya berkata, “Nozomi, aku tau cowok ini. Aku yakin namanya Sata Kyouya!” “Sata Kyouya? Siapa lagi itu?” sedangkan Kyouya tampak mulai bosan dia menggerutu dalam hati, “Cepatlah dan geser sana.” Gadis itu melanjutkan, “Kau tau? Sebelumnya dari kelas 8. Orang-orang memanggil pangeran!” “Oh..ohh!! aku pernah dengar itu! Semua cewek tergila-gila dengannya, iyakan? Eeh.. ternyata itu kau ya? Aku mengerti, ternyata kau memang sangat tampan! Itulah sebabnya kau begitu popular!” gadis disebelahnyapun berkata lagi, “Itu tak masalah! Nozomi tidak akan kalah tampan dengannya!”  Kyouya sudah tak sabar lagi diapun berkata sambil tersenyum, “Bukankah ini saatnya untuk kau membiarkan aku lewat?” “Ahh benar! Iya! Iya! Maaf ya..!” 

Kyouya masuk kelas diapun menghampiri Erika dan San-chan yang menunggunya, “Itu benar-benar omongan yang tak sopan, huh” Kyouya langsung berkomentar. Erika bertanya, “Apakah sekelas kita juga?” San-chan menjawab, “Sepertinya aku sedikit tau tentangnya. Namanya Kamiya-kun” Erika terkejut, “Kau kenal dia San-chan?” San-chan melanjutkan, “Kebanyakan temanku menyukainya” Erika terkejut lagi dan bertanya, “Hampir semua? Hehh.. dia popular ya?” “Dia? Tapi aku tak begitu menyukainya” ucap San-chan lagi.
 
Erika mencoba memandangi Kamiya lagi, dia berkata dalam hati, “Tentu saja, dia memang sedikit tampan” Kyouya memperhatikan Erika diapun bisa membaca pikiran kekasihnya itu, “Kau ini berpikiran sempit ya, terlalu cepat tertarik dengan orang lain” sontak Erika langsung terkejut, “Eehh.. Aku tidak tertarik kok! Walaupun pikiranku memang sempit tapi  aku akan sungguh-sungguh membuktikanmu! Mulai dari sekarang, tidak peduli seberapa baiknya orang yang muncul dihadapanku, aku tidak akan tertarik kepadanya!!” Jelas Erika panjang lebar, Kyouyapun berkata, “Baiklah, aku percaya jadi diamlah.”

Tak lama kemudian wali kelas mereka masuk dan membagi nomor untuk pembagian tempat duduk mereka, “Apa semuanya sudah disini? Cepatlah ketempat duduk kalian masing-masing. Kita harus memutuskan siapa yang akan menjadi panitia orientasi sekolah untuk minggu depan.” “Kyouya-kun! Kau nomor berapa? Aku 13.” Kyouya menunjukan kertas yang dipegangnya, tertulis nomor 28. Erika terkejut, ternyata tempat duduk mereka jauh sekali. Kyouya duduk didekat seorang gadis, gadis itu tampak terkejut dan sedikit ketakutan, “Sata-kun mohon kerjasamanya” “Ya.. sama-sama” balas Kyouya singkat, sedangkan Erika yang melihat tampak jengkel, “Jangan terlalu senang bersamanya!” ucapnya dalam hati, “Erika kaukan masih sekelas dengannya” hibur San-chan. Erika menggerutu dalam hati, “Padahal aku berharap bisa bersama-sama terus, ternyata tidak semudah itu. Ya tuhan, berikan aku kebaikanmu.  Tapi tak masalah, apa lagi aku sekelas dengan san-chan!” diapun tersenyum.

Tanpa didugu seseorang mendekat kearahnya dan berbisik pada Erika, “Putriku.. Apa kau tidak suka aku duduk disebelahmu?” Erika benar-benar terkejut dia tidak menyadari Kamiya duduk disebelahnya. 


“Kau terkejut? Aku duduk disini loh! Mohon kerjasamanya ya Erika-chan!” Erika yang masih terkejutpun membalas dengan terbata-bata, “M..mohon  kerjasamanya juga. Ngomong-ngomong kau memang sudah tau nama semua cewek yang ada disini? Kau mengingat semuanya?” Kamiya menjawab sambil tertawa, “Tidak mungkin aku lupa! Terutama sekali cewek cantik seperti Erika-chan!” ucapnya menggoda Erika. Erika yang digoda seperti itu hanya terdiam membatu, dia gelisah dan bertanya-tanya dalam hati, “Eh, apa ini? Aku harus meresponnya bagaimana ini?” Erika memperhatikan Kamiya yang mengetik pesan di Hpnya, “Dia mengetiknya cepat sekali! Jari seperti apa itu??” 

Kamiya yang menyadari Erika tengah memperhatikannyapun berkata, “Oh iya, aku sedang buka tweeter loh. Erika-chan kau ikuti aku di twitter ya! Nama akunku XXXXXXX Dengan cepat, aku bisa mendapatkan 500 pengikut, kau tau!” Erika mengomentari, ”Luar biasa, huh..Itu mengejutkan, tapi aku tak punya tweeter” “Oh begitu ya? Sayang sekali, kalau begitu Erika-chan, berikan aku nomor hp mu!” Erika terkejut, diapun menolak, “Kitakan baru saja bertemu beberapa menit yang lalu..” “Benar! Benar! Itukan tak masalah! Berapa panyaknya pengikut perempuan dan nomor hpnya itu menentukan statusmu. Saat aku pertama kali bertemu dengan Erika-chan, jantungku langsung Deg-Degan,” Erika hanya diam sambil berkata dalam hati, “Apa? Bohong..!” 

Mereka berduapun terus saja mengobrol tanpa memperdulikan wali kelas yang sedang memberi pengarahan, hingga tiba saat wali kelasnya itu berkata, “Hey kau yang disana! Saat didalam kelas jangan gunakan hp! Atau akan ku sita!” Kamiya yang mendapat teguran langsung menyimpan Hp nya, ”Ah! Oh tidak! Hahaha aku kena marah. Hhmm baiklah.. baiklah marilah kita untuk saling mengenal satu sama lain. Aku..” belum sempat Kamiya melanjutkan untuk memperkenalkan diri Erika sudah memotong, “Aku tau kau. Kau itu Kamiya-kun, iyakan?” Wali kelasnyapun  bertanya untuk semua yang ada didalam kelas, “Tentang panitia orientasi …Kelihatannya tidak ada yang mau ya? Huh..” Sementara itu Kamiya terkejut tentang Erika yang sudah mengetahui namanya, “Kau tau aku siapa?! Eh.. mungkinkah kau ini termasuk salah satu penggemarku?!” Erika menjawab, “Oh tidak, temanku yang memberitahuku” “Temanmu? Ayumi-chan?” “Ya dia..” jawab Erika singkat. “Oh begitu.. aku sangat senang mendengarnya. Baiklah.. bagaimanapun aku berharap kita bisa saling lebih dekat. Ayo kapan-kapan kita main keluar berdua bersama.” Erika tekejut mendengar ajakan Kamiya, “Bagaimana mungkin! Dia ingin bersamaku?! Haruskah aku mengatakan kepadanya kalau aku ini sudah punya pacar? Tapi, orang seperti dia itu tidak mungkin serius!! Walaupun begitu, ini sangat memalukan untukku, iyakan?” ucap Erika dalam hati. 

Sementara itu wali kelas mereka masih saja menanyakan siapa yang mau mengajukan diri untuk panitia orientasi, karena tidak ada yang mau akhirnya wali kelas itupun berkata, “Kalau tidak ada yang mau mengajukan diri biarkan saya yang memilih acak! Dari tadi kalian berdua selalu saja mengobrol kamiya dan shinohara. Saya putuskan kalian yang jadi panitia orientasi. Mulai besok, saya mengandalkan kalian mengerjakannya setiap pulang sekolah. Ya sudah.. cukup untuk hari ini.”

Saat diperjalanan pulang sekolah Erika tampak murung karena sudah dipilih menjadi panitia, Kyouya berkata, “Paling kau hanya bekerja seperti mencari tulang dikandang” Erika membalas perkataan Kyouya, “Lebih parah lagi kita tidak bisa pulang sekolah bersama,” “Kau mendapat apa yang kau tanam sendirikan? Ini pengalaman yang buruk untuk mengajarkanmu supaya tidak lagi terlibat dalam obrolan yang tak berguna,” “Tapi dia sendiri yang berinisiatif mengajak aku mengobrol. Itu salahnya. Itu egois. Kau taukan? Egois.” Erika membela diri. Selanjutnya Kyouya berkata pada Erika, “Ngomong-ngomong.. kau tau apa yang dibilang cowok itu  tadi 100% hanya untuk basi  basi saja, iyakan? Jadi jangan pedulikan dia,” Erika terkejut mendengarnya diapun bertanya pada Kyouya, “Apa? Apa kau tadi menguping?!” Kyouya menjawab, “Aku memang bisa mendengar kalian! Tadi itu suara kalian berisik sekali tau?!” “Ah.. kami terlalu keras ya? Itu benar, dia tadi hanya basa basi saja. Walaupun kau tidak mengatakannya padaku,  aku juga sudah tau. Cowok itu akan mengatakan hal yang sama pada gadis yang lain juga. Kalau aku mengangganya serius, bukankan aku bodoh sekali?” jelas Erika, tapi Kyouyapun berkata, “Aku ragu tentang itu, memangnya sudah berapa kali aku dapati kau terjebak? Ha?” Erika bertanya pada Kyouya, “Berbicara seperti itu apa kau anggap aku ini cewek genit?” Kyouya menjawab, “Bukan seperti itu, walaupun dia itu hanya basa basi tapi saat dia mencoba untuk mendekatimu.. seseorang bisa saja marahkan?” Erika berkata pada Kyouya, “Baiklah, maka katakanlah dengan jelas padanya, ‘jangan dekati kekasihku’!” Kyouyapun langsung menolak, “Siapa juga yang mau mengatakan hal seperti itu? Kau akan kesulitan menghadapi keadaannya.. Dia tidak akan menyerah jika kau tidak menjelaskan secara terus terang.”

Erika mengerti perasaan Kyouya, diapun berkata dalam hati, “Itu benar, aku tidak ingin membuat perasaan Kyouya-kun buruk. Aku tidak ingin hal seperti itu terjadi lagi. Baiklah mulai besok apapun yang dia katakan tidak akan mengganggu pikiranku!”

Keesokan harinya setelah pulang sekolah seperti yang sudah ditugaskan, Kamiya dan Erika mengerjakan tugas mereka sebagai panitia orientasi, “Jadi kita harus segera menyelesaikannya, iyakan? Dan kemudian setelah ini kita berdua bisa pergi kencan” ajak Kamiya sambil memberes-berekan setumpuk kertas diatas meja. Erika tidak menanggapi dan hanya berkata dengan wajah polosnya, “Rapikan dulu tepinya sebelum kau meletakannya ya?” Kamiya melanjutkan perkataanya lagi, “Kalau kau tidak mengatakan iya, kau akan menghancurkan hatiku, kau tau?” Tiba-tiba saja Hp Kamiya berbunyi, “Tunggu sebentar, aku dapat telepon masuk” Kamiya langsung mengangkat, “Iya, iya.. Maaf ya, maaf.. kau taukan aku masih disekolah. Sayangnya aku terjebak kesibukan baru karena dipilih menjadi panitia orientasi. Belum, aku masih belum bisa menyelesaikan tugasku. Yaa.. maaf ya.. Aku akan gantikan jatah kencan kita ke lain waktu. Jadi maaf untuk hari ini. Oke, oke.. aku juga mencintaimu” Erika yang bisa mendengar percakapan Kamiya terkejut, diapun berkata dalam hati, “Ada apa itu? Dia sudah punya pacar?!” 

Kamiya sudah mematikan panggilan dari hpnya, “Aku benar-benar lupa untuk menghubunginya. Maaf tentang itu!” Erika berkata pada Kamiya, “Kamiya-kun, kau.. Kalau kau sudah memiliki pacar, bukankah lebih baik untukmu jangan berkata sesuatu yang mudah untuk cewek lain?” “Sesuatu yang mudah? Seperti apa?” tanya Kamiya sedikit bingung, Erika menjelaskan, “Seperti ‘kau cantik sekali’ atau ‘ayo kita pergi kencan’, dan sesuatu yang seperti kemarin pagi juga tentunya, tidak mengijinkan para gadis masuk kalau belum menyebutkan namanya. Pacarmu pasti tidak akan senang tentang itu” Erikapun melanjutkan perkataanya dalam hati, “Kalau saja Kyouya-kun juga seperti itu, aku pasti akan sangat marah!” Kamiya yang mendengar penjelasan Erika dengan cepat berkata, “Itu tak masalah, itu tak masalah! Karena aku tidak punya ikatan pacaran!” Erika terkejut, “Eh? Jadi siapa cewek yang di telepon tadi?” “Hiromi? Dia hanya salah satu dari gadis yang aku sukai. Bukankah kita baru kelas 2? Ini terlalu cepat untuk memutuskan 1 orang saja! Aku ingin memiliki lebih banyak lagi pengalaman dari gadis-gadis yang berbeda. Seperti itu akan lebih menyenangkan. Dan juga, akan ada peraturan jika kita memiliki kekasih, iyakan? Aku membenci hal seperti itu. Lakukan apapun yang ingin kau lakukan. Kalau kau tidak seperti itu kau akan kehilangan kebahagiaan hidupmu. Jadi dilingkunganku, tidak ada perebutan dan pertengkaran untuk mendapatkanku. Bukankan itu akan membuat semuanya bisa senang?” Erika yang mendengar semua penjelasa Kamiya yang gila itupun terkejut, dia berkomentar dalam hati, “Tidak mungkin. Cara berpikir orang tampan yang mengerikan..” Erika berkata lagi pada Kamiya, “Kalau memang begitu, kau tidak seharusnya berbicara hal-hal yang seperti itu. Aku pikir akan ada salah satu diantara para gadis itu yang mungkin salah paham menganggap kalau kau benar-benar mencintainya. Bukankah gadis itu kasihan sekali?” Kamiya yang dikatai seperti itu langsung tercengang, diapun tersenyum tipis pada Erika dan mendekati Erika, diapun bertanya, “Apakah kau membicarakan tentang dirimu sendiri? Kalau memang seperti itu aku akan bertanggung jawab, kalau aku telah membuatmu terlalu berharap, maka hanya inilah caraku untuk menanggapi perasaanmu” ucap Kamiya sambil membelai pipi Erika.

Erika tentu saja terkejut dan menjauh, “Tidak! Tidak! Aku tidak mengharapkan apapun! Aku sudah punya pacar!” Mendengar penjelasan Erika Kamiya langsung tertawa sambil memukul-mukul pelan  bahu Erika, “Oh..Begitu..Oh sayang..seharusnya kau mengatakan itu dari awal! Sia-sia saja! Maka aku tidak akan mengatakan hal-hal yang manis kepadamu! Bagaimanapun..Itu semua hanya basa-basi saja untukmu..” Erikapun membalas, “Bohong!” Kamiya melajutkan, “Walaupun kita akhirnya bersenang-senang jugakan? haha”

Setelah mereka berdua selesai mengerjakan tugas hari ini,  Erika langsung pulang, dia berjalan pulang dengan otak yang penuh dengan pikiran, Erika tampak terpengaruh dengan apa yang didengarnya dari Kamiya, “Bagaimanapun dunia ini terasa berbeda. Aku benar-benar tidak bisa menahannya lagi.. Tapi, Kyoya-kun dari sebelumnya juga  sudah merasa ini hal yang biasa.. Walaupun cara berpikirnya berbeda dengan Kamiya. Sekarang Kyouya-kun sudah menjadi kekasihku, dia.. Aku penasaran apa yang dilakukan Kyouya-kun saat ini.”

Erika memutuskan untuk mampir keapartemen Kyouya, “Apa kau ada perlu?” tanya Kyouya setelah membuka pintu rumahnya. “Tidak juga, tapi.. Aku hanya ingin sekali melihatmu..” jawab Erika, “Ha? Walaupun aku tidak mau, tidak bisakah besok saja?” ucap Kyouya bertanya kembali, “Kalau bisa aku ingin besamamu 24 jam!” Mendengar pengakuan Erika seperti itu Kyouyapun menggodanya sambil tersenyum, “Hmm? Jadi kau sudah tidak bisa ‘menunggu’, iyakan?” 


Erika hanya terdiam tak menjawab, kemudian Erikapun mengalihkan topik, “Tentang Kamiya-kun, Aku sudah mengatakannya bahwa aku sudah memiliki pacar. Jadi aku yakin dia tidak akan mengatakan hal-hal yang seperti itu lagi.” Mendengar penjelasan Erika, Kyouya tampak berpikir, “Akan lebih baik lagi kalau kau tidak membuat ini lebih buruk. Ada orang yang tidak memiliki harga diri tapi mereka ingin orang memperhatikannya, iyakan?” Erika menanggapi perkataan Kyouya, “Aku pikir dia bukan orang yang seperti itu. Dia hanya mengatakan, pacaran itu merepotkan jadi dia membenci itu. Bukankah ini baik-baik saja? Dengan begini, kau tidak akan cemburu lagi oleh tingkah lakunya” jelas Erika, sedangkan Kyouya membalas, “Kau yang lebih terbawa terlalu jauh tentang itukan?” Erika menjawab, “Aku ragu, kalau ini seperti kewajiban yang sangat menekan sampai sekarang.”

Erika akhirnya pulang, dia terus saja teringat perkataan Kamiya, “Aku ingin memiliki lebih banyak lagi pengalam dengan gadis yang berbeda.” Erikapun berkata dalam hati, “Aku yakin tak masalah membiarkan Kyouya-kun sendiri. Aku ingin kami saling memiliki ikatan yang mendalam.”

Keesokan harinya dihalaman sekolah tampak San-chan dan Erika sedang jalan bersama, mereka berduapun bertemu dengan Kamiya, “Ayumi-chan, Erika-chan, Selamat pagi” sapanya dengan wajah berbinar-binar, “haruskah aku menemani kalian ke kelas?” merekapun berjalan menuju kelas bertiga, saat diperjalanan menuju kelas Kamiya tak henti-hentinya menggoda San-chan, “Hei.. hei.. ayumi-chan boleh aku mengatakan kalau kau sangat mirip dengan anak yang itu?” kata Kamiya sambil menunjukan seseorang yang tak dikenal, “Aku ragu kau bisa..” jawab San-chan dengan tampang polosnya, “Apa lagi kau tidak berdandan. Kau benar-benar imut sekali” tambah Kamiya pada San-chan mengomentari penampilannya. Sedangkan Erika hanya diam saja tapi tetap menggerutu dalam hati, “Uwahh pikirannya kotor sekali.” San-chan yang dikomentari hanya memasang tampang tak peduli sambil berkata pada Kamiya, “Hahh.. terimakasih ya..” Kamiya masih belum menyerah, “Ayumi-chan, berapa no hp mu?” “Aku tidak memiliki Hp” jawab San-chan masih memasang tampang lugu dan tak peduli. Erika senang melihat cara San-chan menghadapi Kamiya, “wah.. sikap San-chan seperti itu sangat keren” ucapnya dalam hati.

Sebelum pulang sekolah Erika mendatangi Kyouya, “Aku ada rapat panitia orientasi nanti, jadi kau bisa pulang duluan,” “Ya aku mengerti.”

“Jadi kelompok orientasinya di atur berdasarkan nomor absen, huh..” kata Erika pada Kamiya sambil melihat kertas berisi nama kelompok, “Ah.. begitu kah? aku mengantuk dan sebenarnya tak mendengar apa sih yang kau katakan dari tadi?” balas Kamiya sambil terus memainkan Hpnya. “Jadi aku akan sekelompok dengan San-chan dan Kyouya-kun! Apakah ini takdir! Eh.. Kamiya-kun juga” ucap Erika lagi, Kamiya yang mendengar langsung berkata, “Ini di kelompokan untuk membuat para gadis lain cemburu, kau tau tidak? Mereka akan selalu berkumpul untukku dan Sata-kun” Erika hanya diam tak menanggapi. Merekapun terus berjalan menuju keluar sekolah untuk pulang, tapi alangkah terkejutnya Erika melihat Kyouya berdiri menunggunya, “Kyouya-kun? Ada apa? Apakah ini mungkin bahwa kau menungguku?” tanya Erika pada Kyouya, “Yaa.. aku lagi tidak sibuk sekarang. Disamping itu, akan merepotkan kalau ada penguntit yang muncul dirumahku lagi” jawab Kyouya pada Erika, “Hehe… terimakasih!” ucap Erika. 
Sedangkan Kamiya terlihat sangat terkejut, “Eh.. apa? Jadi pacar Erika-chan selama ini adalah Sata-kun?” “Itu benar” jawab Erika senang. “Eh? Tunggu sebentar! Hp ku ketinggalan dikelas! Tunggu! Aku akan segera mengambilnya!” Erikapun langsung kembali ke kelas.
 
Kamiya mendekati Kyouya diapun bertanya, “Sata-kun, apa kau serius? Kau pacaran dengan Erika-chan?” Kyouya menjawab, “Ya untuk saat ini” Kamiya terkejut, “Eehh?!! Kenapa kau melakukan hal sia-sia begitu?! Kalau aku jadi kau?! Aku akan bermain dengan banyak gadis!! Ini akan lebih baik kalau kau mengubah cara berpikirmu, tau?! Sata-kun, kau itu tipe cowok yang bisa tidak terikat dengan gadis manapun! Kau seharusnya bisa lebih bersenang-senang, iyakan?!” Kamiya mencoba untuk menasehati Kyouya, tapi Kyouya membalas, “Sia-sia saja. Itu tidak ada hubungannya denganmu.” “Kau memang serius? Aku sungguh tak mengerti.. Walaupun kau bisa saja memilih banyak gadis, mengapa yang kau pilih harus Erika-chan? Bagaimanapun dia tidaklah cantik dan juga tidak jelek. Hanya gadis biasa-biasa saja, iyakan? Oh.. atau mungin dia itu anak orang kaya ya? Atau dia seseorang yang mau melakukan apapun yang kau katakan padanya? Atau mungkin dia mengetahui suatu kelemahanmu?” Kamiya masih terus saja bicara sambil menerka-nerka, sedangkan Kyouya masih diam saja walaupun sudah tampak mulai jengkel, dia menggerutu dalam hati, “Orang ini bicaranya kasar sekali!” Tiba-tiba saja Kamiya berkata dengan antusias, “Aww! Aku tau!” diapun mendekatkan wajahnya agar bisa berbisik dengan Kyouya, “dia sangat bagus saat berhubungan intim? Iyakan?” 

Saat itulah Kyouya sudah tidak bisa menahan emosinya lagi, dia marah dan menarik angkat kerah kemeja Kamiya, “Hentikan semua itu!” Kamiya tampak terkejut dan ketakutan, diapun berkata, “Maaf, maaf aku sudah berlebihan! Aku minta maaf jadi jangan tunjukan wajahmu yang mengerikan seperti itu!”

Tak berapa lama kemudian Erika datang, “Maaf sudah menunggu, eh?! Apa ini? Apa yang terjadi?” tanyanya heran melihat posisi Kyouya yang siap menghajar Kamiya, “Tidak ada apa-apa” Kyouyapun melepaskan tangannya dari kerah kemeja Kamiya, “Tidak ada hubungannya denganmu. Ini hanya hal sepele. Ayo pergi” ajak Kyouya sambil berjalan duluan, sedangkan Erika yang masih tampak bingung segera mengejar Kyouya untuk menyamakan posisinya berjalan.
Kamiya tersenyum melihat kepergian Erika dan Kyouya, “Ada apa dengannya? Sikap seperti itu benar-benar tidak seperti ‘pangeran’” ucapnya dalam hati, dia masih tak menyangka seorang pangeran yang selama terkenal murah senyum itu bisa bersikap mengerikan juga.

Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia 1721004272320131520

Post a Comment

emo-but-icon

Home item

Recent

new


Popular Posts