Loading...

Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 10


Pada chapter 10 ini menjelaskan tentang hubungan Erika dan Kyouya yang benar-benar berakhir. Dichapter ini juga diceritakan Erika sudah melakukan pendekatan pada Kusakabe. Cerita ini masuk kedalam cerita anime Ookami Shoujo teman-teman, bagi yang belum tau ceritanya, silahkan baca manga versi teks bahasa Indonesia yang sudah saya sediakan dibawah ini. 

(Sumber gambar: http://manhua.fzdm.com/)

Diapartemen Kyouya tampak Takeru sedang berkunjung, dia memakan semua cokelat yang didapat Kyouya dihari valentin ini, mereka sedang membicarakan masalah Kyouya dan Erika. “Apa kau bangsat?!! hah?!!” teriak Takeru pada Kyouya “pergilah dan minta maaf pada Erika-chan sekarang juga!! Peritahnya pada Kyouya. “Kenapa aku? Itu kesalahannya sudah membuatku marah” ucap Kyouya menolak.  

“Aku yakin dia pasti punya alasan sudah memberi coklat kepada orang itu. Bukankah kau sendiri sudah mendengarnya langsung dari Erika-chan?” “Memangnya aku tahu apa yang akan terjadi? Pada akhirnya aku tak bisa menahan emosiku lagi, semua ya karena itu” jelas Kyouya. Takerupun mencoba untuk menebak, “Seperti yang aku katakan tadi, bukankah cara bicaramu yang salah? Kyouya, kau menjadi keras kepala sekali saat sedang cemburu” ledek Takeru pada Kyouya, “Siapa sih yang cemburu? Apa kau pikir hanya karena anjing peliharaanku menjilatku, maka aku akan selalu tersenyum? Aku, dan juga semua orang?”ucap Kyouya pada Takeru, Takeru mengeluh, “Sejujurnya cara berpikirmu itu benar-benar tidak manis sedikitpun, huh..” “Terimakasih” Kyouya malas menanggapi komentar Takeru. Takeru masih belum puas, dia berusaha membuka pikiran Kyouya, “Kau ini benar-benar….Kau berpikir tidak mungkin Erika-chan akan meninggalkanmukan? Jadi karena itu kau bertindak tanpa menghiraukannya sedikitpun. Tidakah kau pikir itu sangat berisiko, hmm? Kau tau, buka hanya kau satu-satunya laki-laki di dunia ini loh..Kau seharusnya berhenti terus berpikir seperti itu, Erika-chan bisa saja meninggalkanmu. Apa aku benar? Saat itu terjadi, apa kau masih bisa memasang tampang acuh tak acuh seperti ini?” Kyouya yang diceramahi seperti itupun berkata dengan tenang, “Kau hanya ingin mengatakan bahwa aku ini kerenkan? Aku hanya akan kehilangan salah satu caraku untuk menghabiskan waktu. Itukan yang ingin kau katakan?” Takerupun sudah tidak bisa menjawab lagi, dia hanya mengatakan, “Ah.. mungkin..aku tak tau lagilah..”
Sedangkan ditempat lain tampak Erika sedang duduk berdua bersama Kusakabe, “Apa kau sudah tenang?” tanya Kusakabe pada Erika, “Aku minta maaf. Sebenarnya aku tak punya alasan untuk menangis” jawab Erika. Kusakabe yang mendengar itu langsung dengan cepat mengatakan, “Tidak, jangan mencemaskan itu! Aku tidak berpikir seperti itu!” “Yah terimakasih. Aku sudah baik-baik saja sekarang.” Kusakabe bisa membaca situasi diapun berkata, “Uhmm.. maaf kalau aku ada salah tapi apakah itu yang menjadi penyebab masalah antara kau dan pacarmu itu?” Erika terkejut mendengar pertanyaan Kusakabe, “Kok kau bisa tau?” “Itu.. Cokelatnya..Kau masih belum menyerahkannya.” Erika tidak menjawab, dia masih belum bisa berterus terang pada Kusakabe dan Erika menggerutu dalam hati, “Bagaimanapun aku sangat jengkel sekarang. Mengapa dia tidak menerimanya saja? Bagaimanapun Itu tetap salahnya!! Dia itu benar-benar keterlaluan!! Ini benar-benar menjengkelkan!” diapun terus memeras-meras bungkusan air minum yang ada ditangannya. Kusakabe mengerti keadan Erika diapun berkata sambil mencengkeram bahu Erika kuat-kuat “Biarkan itu keluar, keluarkan saja. Apapun yang membuatmu marah ataupun yang mebuatmu sedih. Lebih baik kau membagi perasaan dan emosimu kepada seseorang! Walaupun itu tidak menyelesaikan masalah kau akan lebih baikan setelah itu. Apapun itu..aku akan menerimanya!”
Hingga pergilah mereka kesebuah tempat makan, Erikapun benar-benar mengeluarkan emosinya, “Marah dengan alasan yang kekanak-kanakan seperti itu, dia sungguh tidak bisa ditoleransi?! Aku benar-benar merendahkan orang yang seperti itu!! Memangnya dia pikir dia itu siapa?!! Dia itu orang yang salah paham!!” Kusakabe yang mendengar isi hati Erika tampak sudah gemetar ketakutan, “M-maaf..itu semua karena aku mengambil cokelatmukan?” Erikapun langsung menjawab sambil menunjuk-nunjuk Kusakabe, “Kau salah! Kau salah! Ini bukan salah Kusakabe-kun! Karena sampai sekarang aku tidak berpikir itu salah! Sebenarnya, aku beruntung dia mengembalikan cokelatku! Ini lebih baik dari pada aku berikan kepada si sialan itu!” Kusakabe memberi komentar tentang Kyouya, “Waktu dia muncul, aku selalu berpikir dia itu baik walaupun aku sedikit ketakutan padanya.” “Dia sama sekali tidak baik! Dia hanya berpura-pura menjadi kucing baik dihadapan orang lain dan dia orang yang enggan membantu. Dia laki-laki yang sangat senang menindasku,” kemudian ekspresi Erika berubah menjadi lembut, diapun melanjutkan, “tapi.. dia memiliki sisi baik juga. Dia selalu membuatku menangis. Terkadang dia memang menjengkelkan, sombong dan juga mulutnya kasar.” Melihat ekspresi Erika yang berubah seperti itu Kusakabepun berkata, “Heii… bisa aku bicara? Walaupun begitu Shinohara-san sangat mencintainyakan? Walaupun dia sangat kasar kepadamu tapi kenapa?” “Akupun ragu kenapa. Aku juga tidak tau kenapa. Dia itu.. Lebih baik kalau aku menyerah sajakan?” Erikapun melanjutkan dalam hatinya, “Aku sudah sadar selama ini sangat membebaniku, walaupun aku sudah tau itu kenapa aku tidak bisa berhenti menyukainya?” 
Disaat Erika masih sibuk dengan pikirannya sendiri dia dikejutkan dengan suara keras Kusakabe, “Shinohara-san, apakah aku tidak cukup baik? Jika dibandingkan dengannya, aku benar-benar tidak keren dan aku tidak mengatakan kalau aku lebih baik darinya tapi aku tidak akan membuat Shinohara-san menangis ataupun kesusahan. Kalau memang berpacaran dengan orang itu sangat menyakitkan, aku disini..” mendengar itu semua secara tiba-tiba tentu saja membuat Erika bingung, “Hhmm tentang itu..” “Kau tidak harus langsung memutuskannya. Pikirkan saja dulu, pilihlah siapa yang paling bisa membuat Shinohara-san  bahagia” ternyata Kusakabe masih bisa menunggu, dia masih memberi kesempatan pada Erika untuk berpikir.
Semenjak kejadian itu Erika terus berpikir membanding-bandingkan Kyouya dan Kusakabe, “Apa Kusakabe-kun serius? Mungkin benar..Dia tidak terlihat seperti sedang bercanda, tidak seperti orang itu” Erikapun teringat pada Kyouya, “itu mengejutkanku tapi Itu sedikit membuatku bahagia. Sampai sekarang kepalaku selalu berpikir tentang Kyouya-kun. Aku belum pernah memikirkan tentang orang lain.”
Keesokan harinya disekolah tampak Kyouya gelisah, dia terus saja tak henti-hentinya melihat Hp untuk memastikan apakah ada pesan masuk. Kyouya berharap pesan dari Erika tu teman-teman.

Kemudian tiba-tiba San-chan mendatangi Kyouya, “Guru memintamu untuk menemuinya di ruangan media saat istirahat nanti.” Mendengar apa yang disampaikan San-chan Kyouyapun pergi. Saat diperjalanan dia melihat ada Kusakabe, “Orang itu” ucapnya dalam hati, “dia ketakutan, huh..Dia selalu saja seperti itu” tambahnya lagi. 

Saat Kyouya semakin dekat dan mereka berpapasan, “Selamat sore” sapa Kusakabe pada Kyouya dengan wajah kaku, sedangkan Kyouya hanya membalas, “Yaa..” dengan wajah sinisnya. 
Kyouya tak menghiraukan Kusakabe dan terus berjalan sampai akhirnya Kusakabe berkata, “Tentang itu..” dia tak jadi melanjutkan dan membuat Kyouya kembali menoleh padanya, “ada yang ingin ku bicarakan..” kata Kusakabe pada Kyouya.
Erika berjalan keluar kelas sendiri untuk mencari tempat yang nyaman untuk makan siang, diapun terus berjalan sambil berkata didalam hatinya, “Aku ingin memikirkannya lagi..aku lebih baik keluar dan makan sendiri. Aku tidak bisa berpikir kalau terlalu brisik.” Tiba-tiba kaki Erika berhenti melangkah dia mendengar suara Kyouya disuatu tempat, ternyata dia menemukan Kyouya bersama Kusakabe, “Jadi, apa yang ingin kau bicarakan? Bisakah kau jangan berlama-lama? Aku tidak lagi bersantai” ucap Kyouya seperti tidak tertarik sama sekali. Sedangkan Erika berusah untuk mendengar apa yang akan mereka bicarakan, dia bertanya-tanya dalam hati, “K..Kenapa mereka berdua..?”
Kusakabe memulai bicaranya, “Tententang Shinohara-san. Apa kau benar-banar menyukainya?” tanya Kusakabe pada Kyouya, “Ha? Apapun perasaanku untuknya bukan urusanmu, iyakan?” jawab Kyouya menanggapi pertanyaan Kusakabe. “Kalau tidak, katakan satu hal ini saja. Walaupun kalian berdua pacaran, kenapa kau kasar dan menyakitinya? Terus terang..aku saja tidak ingin menyakitinya tanpa alasan yang jelas. Tapi kau taukan? Shinohara-san sangat terluka. Aku bisa bilang begitu hanya dengan melihatnya. Kenapa kau tidak lebih lembut kepadanya?” Kusakabe tak henti-hentinya berbicara. Akhirnya kali ini Kyouya menjawab, “Entahlah..Aku selalu melihatnya uring-uringan karenaku. Aku sendiri juga ragu, kenapa dia tidak menyerah sampai sekarang. Dia itu aneh.. Yah.. seperti itulah..” jawab Kyouya sambil tersenyum seperti tak peduli sama sekali. Mendengar Kyouya berkata seperti itu Kusakabe tampak emosi, “A- aku suka Shinohara-san! Aku sudah menyatakannya kemarin! Aku masih menunggu jawabannya,” Kyouya tampak terkejut, Kusakabe melanjutkan bicaranya, “kalau kau benar-benar menyukai Shinohara-san kau harus segera memikirkannya untuk lebih memperlakukannya dengan baik. Sekarang, ini semua sudah jelas. Hanya sia-sia saja Shinohara-san bersamamu.” Kyouya tampak jengkel dan berusaha menahan emosinya, “Kau jangan seenaknya berbicara seolah-olah tau semuanya.” 
Kusakabe berkata lagi, “A..aku memang tidak bisa membanggakan diri dan aku lemah dibanyak sisi, tapi aku akan melakukan apapun untuk melihat kekasihku tersenyum. Untuk seseorang yang tidak bisa melihat kebaikan shinohara-san hanya akan menjadikannya sebagai pemuas saja. Kau pasti tidak mengerti tentang perasaan itukan? Pada akhirnya semua..Bisa melakukan apa yang dia sukai.” Kyouyapun berkata pada Kusakabe, “Kalau kau menjadi laki-laki itu, kenapa kau tidak melakukannya saja, kalian berdua sangat cocok. Jadi silahkan menjalinkan hubungan yang mulia dan indah bersama” Kyouyapun mencoba untuk pergi meninggalkan Kusakabe tapi sebelum Kyouya melangkah terlalu jauh, “Kau tidak pernah serius menyukai Shinohara-san, iyakan?” tanya Kusakabe. “Dari awal, gadis itu hanya untuk mengisi waktuku saja. Kalaupun dia pergi aku tidak akan merasa sakit atau terbebani.” Kyouyapun pergi meninggalkan Kusakabe, sementara Erika begitu sakit telah mendengarkan semuanya langsung dari Kyouya, saat Kusakabe akan meninggalkan tempat itu dia terkejut menemukan Erika, “Kau mendengar semuanya?” “Kusakabe-kun, aku telah memiliki keputusan” jawab Erika sambil terus menunduk.
Saat jam pelajaran selesai, Erika langsung menuju kelas Kyouya untuk menemuinya, “Apa kau ada perlu?” tanya Kyouya, “Aku datang karena ada yang mau aku sampaikan padamu. Aku.. akan berhenti menjadi gadis serigala. Terimakasih untuk semuanya sampai saat ini,” jawab Erika sambil tersenyum pada Kyouya. Kyouya terkejut dan masih tak mengerti, “Ha?” Erika melanjutkan perkataannya, “Maksudku kau tidak perlu berpura-pura lagi jadi pacar bohonganku, bagaimanapun aku merasa lelah untuk itu, huh.. Sudah banyak yang terjadi, berbohong membuatku kehabisan tenaga dan tertekan walaupun ini sudah terasa sejak lama. Juga..tentang Kyouya-kun, Itu semua sudah cukup. Maaf kalau aku terlalu mengejar-ngejarmu.” Mendengar penjelasan Erika, Kyouya berkata, “Oh aku mengerti, baiklah, aku pikir mulai sekarang kau dan aku akan jadi tidak saling kenal.” “Ya, aku berterimakasih atas apa yang sudah kau lakukan untukku sampai saat ini” Erika membungkukan badannya dan Kyouyapun membalas, “Aku juga,” Erika berpamintan dan langsung pergi, mereka sudah tidak bisa pulang sekolah bersama lagi seperti biasanya. 
“Semua beban perasaanku seperti sudah hilang tiba-tiba, ini akan lebih baik kalau saja aku lakukan dari dulu. Aku sangat bodoh, huh.. aku sudah membuang-buang waktu saja” air mata Erika menetes lagi, dia menangis.
Keesokan harinya dikelas, Kusakabe mendatangi Erika, “Kalau boleh, apa kau mau kita ke kantin bersama? Hari ini mereka menjual paket hayashida untuk makan siang” ajak Kusakabe, “Tidak mungkin, hari ini aku juga membawa bekal” jawab Erika. Kusakabe berkata lagi, “Kalau begitu ayo kita bagi-bagi saja berdua.” Sedangkan Marin dan Teduka yang melihat Erika begitu tampak terheran-heran, Teduka berkata pada Marin, “Setelah Satacchi lalu Kusakabe bukankah perbandingannya sangat jauh?” “Tapi mereka tidak pacarankan? Mereka benar-benar hanya berteman!” jawab Marin, Teduka menambahkan komentarnya lagi, “Bukankah Erika itu bodoh? Membiarkan cowok penting seperti itu pergi.” Sedangkan ditempat lain Erika berjalan berpapasan dengan Kyouya, seperti yang sudah disepakati merekapun seolah-olah tidak saling kenal, Kyouya melintas dengan tatapan yang tetap lurus tanpa menoleh sedikitpun pada Erika, Erikapun demikian dia terus saja berjalan sambil menunduk.

Disaat istirahat, Kyouya melihat Kusakabe dan Erika makan siang bersama dihalaman sekolah, bukan maksud dia mengintip tapi karena posisi tempat duduknya dikelas yang memang bersebelahan dengan kaca jendela, tak lama kemudian seorang gadis mendatangi Kyouya diapun bertanya, “Apa?” gadis itu menjawab, “Aku membuat cupcake, kalau boleh maukah kau memakannya?” Kyouya langsung berkata, “Jauhkan itu dariku! Jauhkan itu sekarang juga, aku tidak ingin melihat sesuatu yang seperti itu” Kyouya berkata dengan raut wajah marah pada gadis itu, “M..maaf…” gadis itupun akhirnya pergi. “Mungkin dia tidak suka yang manis-manis tapi akhir-akhir ini dia memang berbedakan? Sedikit menakutkan..Mungkin ini karena pacarnya, huh..” teman-teman sekelas lain mencoba untuk menghibur gadis itu.
Sedangkan Kusakabe memperhatikan Erika, “Apa yang kau lihat?” “Eh, tidak ada kok! Aku cuma berpikir tentang bentuk jendela di sekolah kita!” jawab Erika bohong sebenarnya dia juga memperhatikan Kyouya dari balik jendela. Kusakabe mencoba untuk mengajak jalan-jalan Erika, “Disatasiun kuil, ada toko baru, kau bisa bermain selama 15 menit dengan hanya membayar 100 yen! Lihat ini! Ada tenis meja, karaoke, mereka menyediakan semua! Kalau kau mau, kita bisa melihat-lihatnya bersama hari ini.” Erika menerima ajakan Kusakabe tapi dalam hati dia merasa bersalah, “Ini buruk, apa yang aku lakukan? Sekali lagi, aku mengambil keuntungan dari perasaan Kusakabe-kun.”
Saat pulang sekolah merekapun berencana untuk pergi ke tempat yang akan dituju, “Maaf shinohara-san! Aku meninggalkan dompetku dikelas, aku lupa mengambilnya karena tadi buru-buru.” “Tidak apa-apa. Kau juga pernah lupakan? Kalau kau tidak bisa menemukannya aku akan meminjamkanmu uang lagi!” jawab Erika sambil tertawa, Kusakabe langsung kembali ke kelas sedangkan Erika menunggu didepan locker sepatunya. Suara langkah kaki terdengar semakin mendekat, spontan Erika langsung berkata, “Kau cepat juga, Kusakabe-kun,” ternyata yang datang adalah Kyouya “Siapa yang Kusakabe?” tanya Kyouya dengan nada dinginnya, “M..maaf.. aku salah.” Kyouyapun terus berjalan tanpa memperdulikan Erika lagi. “Ini tak apa, aku sungguh.. Baik-baik saja” ucap Erika dalam hati.
BERSAMBUNG.

Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia 8394015098100572069

Post a Comment

emo-but-icon

Home item

Recent

new


Popular Posts