Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 30
http://mangadove.blogspot.com/2015/04/manga-ookami-shoujo-bahasa-indonesia-chapter-30.html
Manga Ookami Shoujo to Kuro Ouji Bahasa Indonesia chapter 30 ini menceritakan tentang San-chan yang terus diikuti orang aneh sampai akhirnya dia terpaksa menginap dirumah Takeru, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapapa orang aneh itu terus mengikuti San-chan? Untuk cerita selengkapnya silahkan baca manga versi teks Bahasa Indonesia yang sudah saya sediakan dibawah ini.
(Sumber gambar: http://manhua.fzdm.com/)
San-chan tampak jalan sendirian, dia baru saja pulang dari toko tempatnya bekerja. Tiba-tiba saja seseoarang yang tak dikenal telah menunggunya dan berkata padanya, "Kau selalu saja bekerja keras sampai pulang larut malam, aku datang untuk menjemputmu, seperti seorang pangeran yang akan melindungi putrinya," ucap orang itu pada San-chan.
Tahun baru telah tiba, liburan musim dinginpun sudah berakhir, kini semua siswa kembali memulai aktifitasnya sebagai pelajar.
Dikelas tampak Erika begitu antusias menyapa semua teman-temannya, Kyouya bertanya pada kekasihnya itu, "Kenapa kau begitu bersemangat?" "Ini karena natal tahun lalu begitu mengesankan untukku, ditambah lagi aku mengunjungi kuil bersama Kyouya-kun, disana sangat ramaikan? Dan kemudian kita juga ketemuan disela-sela liburan musim dingin.." "Itu hanya sekali dan kita tidak melakukan apapunkan?" sela Kyouya pada Erika yang terlihat begitu bahagia, "Bagaimanapun liburan kemarin itu benar-benar sangat mengesankan untukku!" Kamiya tampak cemberut diapun berkata, "Ternyata benar dugaanku, Erika-chan memonopoli Sata-kun sendirian, itulah sebabnya dia tidak pernah menemaniku sekalipun," "Aku tidak perlu bertemu denganmu," balas Kyouya mendengar rengekan Kamiya seperti itu, "Eh kau kejam sekali Sata-kun! Jadi kau hanya akan menemuiku disaat membutuhkan sesuatu? huh.." "Terserah.." ucap Kyouya lagi.
Sementara itu Erika terus memperhatikan San-chan yang tampak murung sendirian, "San-chan? Apa yang terjadi? Sepertinya kau lagi bad mood ya hari ini? Kau memasanag wajah seperti Kyouya-kun," "Apa sih maksudmu?" tanya Kyouya yang merasa disindir oleh kekasihnya sendiri, "Eh.. Maaf aku hanya memikirkan sesuatu.." jawab San-chan, "Eh.. Apa yang terjadi? Apa kau ada masalah?" tanya Erika khawatir, "Sebenarnya ini tidak begitu penting.. tapi.." Erika semakin penasaran diapun berkata lagi, "Tapi kau terlihat begitu tertekan, sampai-sampai kau memasang wajah seperti Kyouya-kun begitu, apa yang terjadi?" "Kau ini kasar sekali," ucap Kyouya lagi pada Erika, Erika tetap cuek dan terus mengkhawatirkan sahabatnya itu.
"Apa?! Cowok aneh mengikutimu?!!! Ini bahaya San-chan..." Sontak Erika terkejut dan berteriak, "Kau tau aku mulai bekerja setengah hari sejak liburan musim dinginkan? Suatu hari ada pelanggan yang datang.."
Flashback cerita..
Flashback cerita..
"Selamat datang, dan juga selamat malam," sapa San-chan pada pelanggan itu, "Selamat malam," sapa pelanggan itu kembali dengan wajah menggoda, kemudian diapun berkata pada San-chan, "Ini pertama kalinya aku berbicara padamu, kau pasti terkejutkan? Aku bisa tau itu," "Ha? Maaf tapi aku tak mengerti maksud anda apa?" tanya San-chan dengan sopan, "Aku sudah menunggu agar kau berbicara padaku duluan, tapi kau tak melakukannya, kau ini begitu pemalu ya?" jawab pelanggan yang aneh itu pada San-chan, "Hah?" San-chanpun semakin bingung dengan penjelasan orang itu.
"Baiklah, kau tak perlu melawan dirimu sendiri, itulah sebabnya aku putuskan untuk berbicara denganmu sekarang, kau menyukaiku, benarkan? Sebenarnya aku juga bisa merasakan takdir itu, kau adalah cindirellaku.."
San-chan yang dikatai seperti itu terkejut dan diam membatu untuk sesaat, akhirnya San-chanpun berkata, "Sepertinya kau salah orang, baiklah, totalnya 98 yen."
"Baiklah, kau tak perlu melawan dirimu sendiri, itulah sebabnya aku putuskan untuk berbicara denganmu sekarang, kau menyukaiku, benarkan? Sebenarnya aku juga bisa merasakan takdir itu, kau adalah cindirellaku.."
San-chan yang dikatai seperti itu terkejut dan diam membatu untuk sesaat, akhirnya San-chanpun berkata, "Sepertinya kau salah orang, baiklah, totalnya 98 yen."
"Aku pikir dia hanyalah orang aneh, tapi.. setelah itu dia terus saja datang ke toko tempat aku bekerja setiap hari, terlebih lagi dia selalu saja berbicara tentang sesuatu yang sama sekali tidak aku mengerti. Aku selalu mengacuhkannya, tapi.. tadi malam dia datang dan menungguku diluar." "Uwaa...!!! Menakutkan sekali!! Teriak Erika mendengar cerita San-chan, "Itu seperti penyergapan," tambah Kamiya lagi, "Ini pertama kalinya, tapi aku merasa itu sangat mengganggu untukku," Erika bertanya, "Apa dia melakukan sesuatu padamu?!" "Aku kembali lagi ke toko dan pulang bersama teman-temanku disana, jadi waktu itu tak masalah. "Dia itu aneh sekali! Sebaiknya kau berhenti bekerja disana sebelum sesuatu yang buruk menimpamu, San-chan!" "Aku tidak bisa berhenti semudah itu, itu akan menyusahkan keadaan toko," "Ayumi-chan kau ini pekerja keras sekali, ini nilai plusmu, baiklah kalau memang seperti itu biarkan kami para cowok ikut turun tangan, aku akan berpura-pura menjadi kekasihmu! Dan aku akan berkata padanya jangan pernah ganggu-ganggu Ayumi-chan lagi!" ucap Kamiya dengan antusias sambil merangkul San-chan.
"Maaf, tapi aku tidak mau seperti itu walaupun ini hanya pura-pura," tolak San-chan, "Eh..kejam sekali! Apa kau begitu membenciku? Aku jadi sedih.." "Aku bercanda, aku pikir ini akan lebih berbahaya kalau kita melakukan sesuatu yang aneh seperti itu, jalan terbaik adalah mengacuhkannya." "Tapi! Bagaimana kalau sesuatu yang buruk terjadi padamu?! Aku akan menjemputmu setiap pulang kerja, oke?!!" ucap Erika yang tetap khawatir, "Eh.. cara itu juga tidak bagus," tolak San-chan, "Tapi.." Erika belum sempat melanjutkan bicara San-chan langsung memotong, "Terimakasih Erika, tapi sungguh aku baik-baik saja, lama-lama dia juga pasti akan bosan," ucap San-chan sambil tersenyum. Erika bergumam dalam hati, "Walaupun San-chan berkata seperti itu aku tetap tidak bisa membiarkannya."
"Maaf, tapi aku tidak mau seperti itu walaupun ini hanya pura-pura," tolak San-chan, "Eh..kejam sekali! Apa kau begitu membenciku? Aku jadi sedih.." "Aku bercanda, aku pikir ini akan lebih berbahaya kalau kita melakukan sesuatu yang aneh seperti itu, jalan terbaik adalah mengacuhkannya." "Tapi! Bagaimana kalau sesuatu yang buruk terjadi padamu?! Aku akan menjemputmu setiap pulang kerja, oke?!!" ucap Erika yang tetap khawatir, "Eh.. cara itu juga tidak bagus," tolak San-chan, "Tapi.." Erika belum sempat melanjutkan bicara San-chan langsung memotong, "Terimakasih Erika, tapi sungguh aku baik-baik saja, lama-lama dia juga pasti akan bosan," ucap San-chan sambil tersenyum. Erika bergumam dalam hati, "Walaupun San-chan berkata seperti itu aku tetap tidak bisa membiarkannya."
Saat bekerja San-chan dapat sms dari Erika, "Kau sudah bekerja keras hari ini, apakah orang aneh itu datang hari ini?! Jam berapa kau selesai?? Kalau sesuatu terjadi padamu hubungi aku segera! Aku akan kesana!!" itulah isi sms dari Erika, San-chan tersenyum dan membalas smsnya, "Terimakasih Erika, hari ini dia tidak datang. Aku hari ini tidak lembur, jadi aku bisa pulang bersama teman-teman yang bekerja disini."
San-chan akhirnya selesai bekerja, diapun pulang bersama dengan rekan kerjanya yang lain, "Hari ini pelanggan yang aneh itu tidak datang, benarkan?" "Itu bagus, mungkin dia sudah menyerah," "Dia tampan tapi tingkahnya itu menjijikan sekali," begitulah komentar teman-teman San-chan sambil mereka berjalan pulang bersama. Tibalah mereka dipersimpangan, akhirnya merekapun berpencar pulang kerumah masing-masing. San-chan bergumam dalam hati, "Hari ini tidak terjadi apa-apa, syukurlah. Aku berharap setiap hari seperti ini saja.." baru saja San-chan bersyukur dalam hati, seseorang menyapanya dari belakang, "Halo.. Cindirellaku..! Apa kau merasa begitu kecewa karena aku tak datang ke toko menemuimu hari ini? Maaf karena hari ini pekerjaanku banyak, jadi beruntung sekali kita bisa bertemu disini," San-chan benar-benar terkejut.
"Kenapa kau ada disini?" tanya San-chan, "Aku sedang berjalan pulang dari kantor menuju rumahku, aku selalu melewati jalan ini, rumahmu juga disekitar sinikan? Aku akan melihat dimana rumahmu," "Tidak, kau tidak perlu tau," "Kenapa kau begitu pemalu? Jujur sajalah tidak ada yang salah dengan itukan?" "Maaf tapi sepertinya kau sudah salah paham, aku tidak mengenalmu dan aku juga ingat tidak pernah mengatakan kalau aku menyukaimu," cowok aneh itupun tertawa mendengar apa yang dikatakan San-chan padanya. "Kenapa sih kau harus bohong? Setiap kau melihatku kau selalu tersenyum bahagia, benarkan? Setiap saat, aku juga mengerti perasaanmu itu, itulah yang dinamakan cinta."
San-chan diam dan tak bisa menjawab. San-chan langsung lari kabur ketempat aman dan langsung menghubungi Erika.
San-chan akhirnya selesai bekerja, diapun pulang bersama dengan rekan kerjanya yang lain, "Hari ini pelanggan yang aneh itu tidak datang, benarkan?" "Itu bagus, mungkin dia sudah menyerah," "Dia tampan tapi tingkahnya itu menjijikan sekali," begitulah komentar teman-teman San-chan sambil mereka berjalan pulang bersama. Tibalah mereka dipersimpangan, akhirnya merekapun berpencar pulang kerumah masing-masing. San-chan bergumam dalam hati, "Hari ini tidak terjadi apa-apa, syukurlah. Aku berharap setiap hari seperti ini saja.." baru saja San-chan bersyukur dalam hati, seseorang menyapanya dari belakang, "Halo.. Cindirellaku..! Apa kau merasa begitu kecewa karena aku tak datang ke toko menemuimu hari ini? Maaf karena hari ini pekerjaanku banyak, jadi beruntung sekali kita bisa bertemu disini," San-chan benar-benar terkejut.
"Kenapa kau ada disini?" tanya San-chan, "Aku sedang berjalan pulang dari kantor menuju rumahku, aku selalu melewati jalan ini, rumahmu juga disekitar sinikan? Aku akan melihat dimana rumahmu," "Tidak, kau tidak perlu tau," "Kenapa kau begitu pemalu? Jujur sajalah tidak ada yang salah dengan itukan?" "Maaf tapi sepertinya kau sudah salah paham, aku tidak mengenalmu dan aku juga ingat tidak pernah mengatakan kalau aku menyukaimu," cowok aneh itupun tertawa mendengar apa yang dikatakan San-chan padanya. "Kenapa sih kau harus bohong? Setiap kau melihatku kau selalu tersenyum bahagia, benarkan? Setiap saat, aku juga mengerti perasaanmu itu, itulah yang dinamakan cinta."
San-chan diam dan tak bisa menjawab. San-chan langsung lari kabur ketempat aman dan langsung menghubungi Erika.
San-chan menunggu disbuah cafe, tak lama kemudian Erika datang bersama Kyouya, San-chanpun menceritakan apa yang terjadi pada mereka, "Itu normalkan saat aku tersenyum menyapa pelanggan yang datang? Aku tidak percaya orang itu langsung menganggap kalau aku menyukainya," "Dia itu sensitif sekali ya, pasti dia orang jelekan?" tanya Erika, "Tidak juga, dia malah terlalu percaya diri, maaf aku telah mengganggu kalian berdua," "Tidak apa, kau tidak perlu mengkhawatirkan kami, kami berdua juga lagi senggang" jawab Kyouya, "San-chan kau tidak boleh pulang dulu, bahaya kalau dia tau dimana rumahmu," 'Ya.. aku juga berpikir begitu," "Apa kau tidak mau menghubungi polisi?" tanya Erika, "Dia tidak melakukan apapun padakukan? Lagi pula akan sangat merepotkan kalau orang tuaku jadi ikut terlibat nantinya."
Tanpa sengaja Takeru melewati cafe dan melihat mereka bertiga, dia langsung menghampiri, "Heii... Apa kalian sedang berkumpul bersama? Biarkan aku gabung, loh ada apa ini? Apa ada masalah?" tanya Takeru melihat keadaan San-chan dan Erika yang terlihat panik, "Ada penguntit yang mengikuti San-chan, jadi kami bersembunyi disini," jelas Erika, "Apa?! Penguntit?!!!! Apa kau baik-baik saja? Apa dia melakukan sesuatu padamu?!" "Tidak, dia tidak melakukan apapun, tapi mungkin dia masih menunggu disana, aku tidak bisa pulang sekarang," jawab San-chan pada Takeru. "Kalau begitu kau kerumahku saja," ucap Takeru pada San-chan, "Apa yang kau katakan?" tanya San-chan terkejut, "Kalau kau kerumah Erika-chan kalian berdua adalah perempuan, itu sama saja kalau dia melihat kalian, lagi pula kau tidak mungkin kerumah Kyouya karena dia tinggal sendiri, rumahku memang kecil tapi aku bisa menjelaskan keadaanmu pada keluargaku, mereka pasti mengerti keadaannya," "Tapi.." San-chan tampak keberatan, belum sempat dia menolak Kyouya langsung berkata, "Kalau dia melihat kau jalan bersama seorang laki-laki bisa saja dia tidak akan mengejarmu lagi. Sanda-san, lebih baik kau terima saja tawaran Takeru, walaupun Takeru terlihat begitu tapi dia tetap bisa dipercaya," "Eh.. Sebenarnya apa yang kau pikirkan tentang aku? Itu pertama kalinya aku mendengar kau bicara begitu," ucap Takeru pada Kyouya, "Aku juga percaya padamu, Takeru-kun walaupun ini sedikit aneh tapi aku akan menerima tawaranmu," akhirnya San-chan menerima tawaran Takeru, "Bagus kalau begitu, Erika-chan kau tidak perlu khawatir lagi," ucap Takeru pada San-chan dan juga Erika. "Maaf karena sudah merepotkanmu, Takeru-kun aku mengandalkanmu," ucap San-chan sambil membungkuk, "Serahkan saja padaku," jawab Takeru, "Kalau begitu kita harus kompak, San-chan jelaskan pada keluargamu kalau kau menginap dirumahku," perintah Erika, "Baiklah aku akan menghubungi orang tuaku." "Baiklah kalau begitu aku akan membawa San-chan, Kyouya kau jaga Erika baik-baik," "Ya.. kau juga." Merekapun akhirnya keluar dari cafe.
"Aku harap penguntit itu bisa melihat ini, jadi besok dia tidak akan mengikutiku lagi," gumam San-chan dalam hati sambil berjalan beriringan bersama Takeru, sedangkan penguntit itu melihat dari suatu tempat dengan wajah yang terkejut.
Sesampainya dirumah Takeru, "Wah..kakak bawa seorang gadis, komentar adik Takeru yang mengintip dari balik pintu kamar yang sengaja tidak ditutup. "Maaf kamarku memang berantakan, tapi jangan khawatir futonnya tetap bersih kok," "Terimakasih karena sudah menerima aku," jawab San-chan, "Kalau kau butuh sesuatu katakan saja padaku, aku akan menemanimu ke toko disekitar sini," San-chan tampak diam, "ada apa?" tanya Takeru lagi, "Aku hanya merasa sedikit aneh, bagaimana mungkin aku bisa tidur dirumah seseorang yang baru-baru ini aku kenal," jelas San-chan, "Haha tapi kita ini sudah menjadi temankan? Tidak masalah berapa lama kita saling kenal yang terpenting kita sekarang sudah berteman," "Aku mengerti sekarang kenapa kau bisa berteman dekat dengan Sata-kun" ucap San-chan tersenyum. "Oh iya ngomong-ngomong apa yang akan kau lakukan pada si penguntit itu? Apa aku harus memberinya sedikit pelajaran?" "Eh jangan, itu tidak perlu, kita harus melihat dulu situasinya," cegah San-chan, "Tapi kita masih belum tau ini akan segera berakhir atau tidak, lagi pula kau juga begitu tertekan dan ketakutan dengan ini semua, benarkan?" "Tapi kalau aku melakukan lebih dari ini, bisa-bisa menambah masalah dan akan membuat banyak orang terlibat."
Takeru mulai tampak bingung dan berpikir, kemudian diapun berkata, "Apa ada masalah bagimu kalau aku ataupun Erika-chan ikut membantumu?" "Tentu saja tidak, aku tidak bermaksud begitu, aku berterimaksih karena kalian sudah membantuku," "Kalau memang seperti itu maka terimalah, biarkan kami membantumu, kami selalu kompak selama ini, jadi kau jangan menolak, oke? Kau sudah mengertikan?" "Baiklah.. Terimakasih.." "San-chan kau ini gadis yang bebas dan tidak terkekang, benarkan? Tapi bukankah kau merasa ini berat untukmu? Aku pikir tidak ada salahnya kau membuka hati untuk mau menerima bantuan dari orang lain," "Hmm.. Aku pikir kau benar juga," jawab San-chan. "Baiklah kalau begitu apa yang harus kita lakukan? Aku sudah mendapatkan rencana," kata Takeru dengan antusias.
"Eh eh.. tunggu dulu, aku tidak mau kau menggunakan kekerasan.," San-chan langsung memberi peringatan, diapun melanjutkan bicaranya lagi, "tadi aku begitu terkejut dan langsung lari, tapi sebenarnya aku ingin berbicara dulu dengan orang itu, mungkin kami bisa memperbaiki kesalah pahaman ini," "San-chan kau ini orangnya keras kepala juga ya, kau masih saja ingin mencoba semua kemungkinan dulu, baiklah kalau begitu, tapi aku tidak akan membiarkanmu melakukan sesuatu yang ceroboh," "Baiklah.."
Keesokan harinya, seperti biasa San-chan pulang sendirian, tanpa sepengetahuan San-chan, Kyouya, Takeru dan Erika mengawasinya dari jauh. "Hei.. kau mau pulang ya? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu, aku sudah menunggumu dari tadi," ucap orang aneh itu mendatangi San-chan, "Aku juga berpikir kita memang harus bicara," jawab San-chan. Sementara itu Erika Kyouya dan Takeru yang melihat orang itu muncul semakin siaga mengawasi San-chan, "Ternyata dia lumayan tampan, sayang sekali dia menjadi seseorang yang berengsek seperti itu," komentar Erika, "Jangan menilai orang hanya dari penampilannya saja," ucap Kyouya, "Ya benar, kaulah contohnya," ucap Takeru pada kyouya. Orang itupun memulai pembicaraan pada San-chan, "Apakah yang ingin kau bicarakan tentang laki-laki yang pulang bersamamu kemarin? Tenang saja aku tidak marah tentang itu, dia itu kakakmukan? Aku percaya padamu, kau itu bukan tipe gadis yang bisa jalan dengan laki-laki lain," jelas orang itu penuh percaya diri. San-chan menarik napas dalam dan berkata, "Aku akan jelaskan padamu, aku hanya memperlakukanmu seperti memperlakukan pelanggan yang lain, jadi tidak ada perasaan apapun dibalik itu semua," "Hmm? Aku masih tidak mengerti kenapa kau masih malu-malu begitu," "Itu yang sebenarnya, aku minta maaf kalau kau jadi salah paham. Jadi, bisakah kau biarkan aku sendiri dan jangan mengikutiku lagi? Maaf.." "Kenapa kau minta maaf? Kau seharusnya tersenyum seperti biasakan? Salah paham kau bilang? Jadi bagaimana dengan perasaanku?! Kau telah membuatku gila! Kau pikir menyenangkan mempermainkan perasaan orang lain? Hah?!! Itu dosa besar, kau tau?!! Seharusnya kau merasa bersalah!! Kau harus bertanggung jawab sekarang!! Harus!!"
"Hey kau! Pergi kau bajingan!! Atau aku akan memotong-motongmu," ucap Takeru yang keluar bersama Kyouya dan Erika.
Tanpa sengaja Takeru melewati cafe dan melihat mereka bertiga, dia langsung menghampiri, "Heii... Apa kalian sedang berkumpul bersama? Biarkan aku gabung, loh ada apa ini? Apa ada masalah?" tanya Takeru melihat keadaan San-chan dan Erika yang terlihat panik, "Ada penguntit yang mengikuti San-chan, jadi kami bersembunyi disini," jelas Erika, "Apa?! Penguntit?!!!! Apa kau baik-baik saja? Apa dia melakukan sesuatu padamu?!" "Tidak, dia tidak melakukan apapun, tapi mungkin dia masih menunggu disana, aku tidak bisa pulang sekarang," jawab San-chan pada Takeru. "Kalau begitu kau kerumahku saja," ucap Takeru pada San-chan, "Apa yang kau katakan?" tanya San-chan terkejut, "Kalau kau kerumah Erika-chan kalian berdua adalah perempuan, itu sama saja kalau dia melihat kalian, lagi pula kau tidak mungkin kerumah Kyouya karena dia tinggal sendiri, rumahku memang kecil tapi aku bisa menjelaskan keadaanmu pada keluargaku, mereka pasti mengerti keadaannya," "Tapi.." San-chan tampak keberatan, belum sempat dia menolak Kyouya langsung berkata, "Kalau dia melihat kau jalan bersama seorang laki-laki bisa saja dia tidak akan mengejarmu lagi. Sanda-san, lebih baik kau terima saja tawaran Takeru, walaupun Takeru terlihat begitu tapi dia tetap bisa dipercaya," "Eh.. Sebenarnya apa yang kau pikirkan tentang aku? Itu pertama kalinya aku mendengar kau bicara begitu," ucap Takeru pada Kyouya, "Aku juga percaya padamu, Takeru-kun walaupun ini sedikit aneh tapi aku akan menerima tawaranmu," akhirnya San-chan menerima tawaran Takeru, "Bagus kalau begitu, Erika-chan kau tidak perlu khawatir lagi," ucap Takeru pada San-chan dan juga Erika. "Maaf karena sudah merepotkanmu, Takeru-kun aku mengandalkanmu," ucap San-chan sambil membungkuk, "Serahkan saja padaku," jawab Takeru, "Kalau begitu kita harus kompak, San-chan jelaskan pada keluargamu kalau kau menginap dirumahku," perintah Erika, "Baiklah aku akan menghubungi orang tuaku." "Baiklah kalau begitu aku akan membawa San-chan, Kyouya kau jaga Erika baik-baik," "Ya.. kau juga." Merekapun akhirnya keluar dari cafe.
"Aku harap penguntit itu bisa melihat ini, jadi besok dia tidak akan mengikutiku lagi," gumam San-chan dalam hati sambil berjalan beriringan bersama Takeru, sedangkan penguntit itu melihat dari suatu tempat dengan wajah yang terkejut.
Sesampainya dirumah Takeru, "Wah..kakak bawa seorang gadis, komentar adik Takeru yang mengintip dari balik pintu kamar yang sengaja tidak ditutup. "Maaf kamarku memang berantakan, tapi jangan khawatir futonnya tetap bersih kok," "Terimakasih karena sudah menerima aku," jawab San-chan, "Kalau kau butuh sesuatu katakan saja padaku, aku akan menemanimu ke toko disekitar sini," San-chan tampak diam, "ada apa?" tanya Takeru lagi, "Aku hanya merasa sedikit aneh, bagaimana mungkin aku bisa tidur dirumah seseorang yang baru-baru ini aku kenal," jelas San-chan, "Haha tapi kita ini sudah menjadi temankan? Tidak masalah berapa lama kita saling kenal yang terpenting kita sekarang sudah berteman," "Aku mengerti sekarang kenapa kau bisa berteman dekat dengan Sata-kun" ucap San-chan tersenyum. "Oh iya ngomong-ngomong apa yang akan kau lakukan pada si penguntit itu? Apa aku harus memberinya sedikit pelajaran?" "Eh jangan, itu tidak perlu, kita harus melihat dulu situasinya," cegah San-chan, "Tapi kita masih belum tau ini akan segera berakhir atau tidak, lagi pula kau juga begitu tertekan dan ketakutan dengan ini semua, benarkan?" "Tapi kalau aku melakukan lebih dari ini, bisa-bisa menambah masalah dan akan membuat banyak orang terlibat."
Takeru mulai tampak bingung dan berpikir, kemudian diapun berkata, "Apa ada masalah bagimu kalau aku ataupun Erika-chan ikut membantumu?" "Tentu saja tidak, aku tidak bermaksud begitu, aku berterimaksih karena kalian sudah membantuku," "Kalau memang seperti itu maka terimalah, biarkan kami membantumu, kami selalu kompak selama ini, jadi kau jangan menolak, oke? Kau sudah mengertikan?" "Baiklah.. Terimakasih.." "San-chan kau ini gadis yang bebas dan tidak terkekang, benarkan? Tapi bukankah kau merasa ini berat untukmu? Aku pikir tidak ada salahnya kau membuka hati untuk mau menerima bantuan dari orang lain," "Hmm.. Aku pikir kau benar juga," jawab San-chan. "Baiklah kalau begitu apa yang harus kita lakukan? Aku sudah mendapatkan rencana," kata Takeru dengan antusias.
"Eh eh.. tunggu dulu, aku tidak mau kau menggunakan kekerasan.," San-chan langsung memberi peringatan, diapun melanjutkan bicaranya lagi, "tadi aku begitu terkejut dan langsung lari, tapi sebenarnya aku ingin berbicara dulu dengan orang itu, mungkin kami bisa memperbaiki kesalah pahaman ini," "San-chan kau ini orangnya keras kepala juga ya, kau masih saja ingin mencoba semua kemungkinan dulu, baiklah kalau begitu, tapi aku tidak akan membiarkanmu melakukan sesuatu yang ceroboh," "Baiklah.."
Keesokan harinya, seperti biasa San-chan pulang sendirian, tanpa sepengetahuan San-chan, Kyouya, Takeru dan Erika mengawasinya dari jauh. "Hei.. kau mau pulang ya? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu, aku sudah menunggumu dari tadi," ucap orang aneh itu mendatangi San-chan, "Aku juga berpikir kita memang harus bicara," jawab San-chan. Sementara itu Erika Kyouya dan Takeru yang melihat orang itu muncul semakin siaga mengawasi San-chan, "Ternyata dia lumayan tampan, sayang sekali dia menjadi seseorang yang berengsek seperti itu," komentar Erika, "Jangan menilai orang hanya dari penampilannya saja," ucap Kyouya, "Ya benar, kaulah contohnya," ucap Takeru pada kyouya. Orang itupun memulai pembicaraan pada San-chan, "Apakah yang ingin kau bicarakan tentang laki-laki yang pulang bersamamu kemarin? Tenang saja aku tidak marah tentang itu, dia itu kakakmukan? Aku percaya padamu, kau itu bukan tipe gadis yang bisa jalan dengan laki-laki lain," jelas orang itu penuh percaya diri. San-chan menarik napas dalam dan berkata, "Aku akan jelaskan padamu, aku hanya memperlakukanmu seperti memperlakukan pelanggan yang lain, jadi tidak ada perasaan apapun dibalik itu semua," "Hmm? Aku masih tidak mengerti kenapa kau masih malu-malu begitu," "Itu yang sebenarnya, aku minta maaf kalau kau jadi salah paham. Jadi, bisakah kau biarkan aku sendiri dan jangan mengikutiku lagi? Maaf.." "Kenapa kau minta maaf? Kau seharusnya tersenyum seperti biasakan? Salah paham kau bilang? Jadi bagaimana dengan perasaanku?! Kau telah membuatku gila! Kau pikir menyenangkan mempermainkan perasaan orang lain? Hah?!! Itu dosa besar, kau tau?!! Seharusnya kau merasa bersalah!! Kau harus bertanggung jawab sekarang!! Harus!!"
"Hey kau! Pergi kau bajingan!! Atau aku akan memotong-motongmu," ucap Takeru yang keluar bersama Kyouya dan Erika.
"Kalian ini siapa?" tanya orang itu bingung, "Hah? Kami ini sahabatnya!! Mengerti?!! Berani sekali kau berkata yang macam-macam padanya! Kalau kau masih terus mengikutinya, aku benar-benar akan memotongmu dan menghancurkanmu!!" "Aku hanya mengaguminya.." jawabnya ketakutan, "Kau sudah membuatnya ketakutan dan barusan kau menyerangnya secara fisik!! Apa memang seperti itu cara kau memperlakukan gadis yang kau sukai!! Jangan bercanda kau!! Kau tidak berhak mengatakan kalau kau menyukainya dasar bajingan!! Aku tidak akan membiarkanmu!!" ucap Takeru emosi.
"Kau berhak, tapi..aku tidak bisa membalas perasaanmu," mendengar penjelasan San-chan orang itupun terdiam sesaat, kemudian dia tertawa, "Ahaaha tiba-tiba saja kau berubah menjadi berhati dingin seperti ini, aku sudah tidak suka lagi padamu!!! Masih banyak gadis lain yang lebih cocok untukku!!!" ucapnya sambil mengeluarkan lidah mengejek dan langsung pergi, "Lakukan sana sesukamu, bodoh!!" ucap Takeru geram dengan tingkah orang itu.
"Argh..!! Pada akhirnya dia malah tidak mengambil pelajaran dari ini semua!!" tambah Takeru lagi, "Sudahlah biarkan saja dia, dia itu gengsi untuk mengakuinya, yang terpenting sekarang dia tidak akan menggannggu Sanda-san lagi." "Erika langsung bertanya pada San-chan, "San-chan apa kau sudah bisa tenang?" "Yah.. Aku sudah tenang sekarang, tidak mungkin dia akan menggangguku lagi, tapi aku begitu terkejut kalian memakai pakaian seperti itu," ucap San-chan," "Yang terpenting hasilnya!" jawab Takeru sambil mengacungkan ibu jarinya. "Bahkan Sata-kun juga? Maaf," ucap San-chan pada Kyouya, "Tidak masalah, aku tidak melakukan ini setiap saatkan," "Kau juga ceroboh Erika, seharusnya kau menunggu saja disuatu tempat," ucap San-chan sambil memegang tangan Erika, "Aku tidak mungkin bisa seperti itu! Kau lebih banyak membantuku San-chan! Aku tidak mungkin hanya bisa nonton dan tidak melakukan apapun, sekali-kali kau juga harus membiarkanku untuk menolongmu," San-chan terpana mendengar curahan hati Erika untuknya, "Aku selalu merasa senang saat adik-adikku dan juga Erika mengandalkanku, tapi terkadang aku juga malu kalau aku menjadi seseorang yang merepotkan dan tidak bisa diandalkan untuk menyelesaikan masalahku sendiri," jelas San-chan menunduk. "Ehh? Mengapa kau berkata seperti itu? Kami tidak pernah berpikir seperti itu," jawab Erika, "Itu karena kau selalu saja merepotkan orang lainkan," ucap Kyouya pada Erika, "Hehe mungkin.." Erika berkata lagi, "terkadang ada saatnya kau tidak perlu menjadi seorang kakak.." San-chan menunduk dan tersnyum, "Benar.. Erika, Takeru-kun, Sata-kun, terimakasih. Aku masih bisa meminta bantuan pada kalian dilain waktu lagikan?" "Tentu!" jawab Erika sambil menggenggam tangan San-chan.
"Kau berhak, tapi..aku tidak bisa membalas perasaanmu," mendengar penjelasan San-chan orang itupun terdiam sesaat, kemudian dia tertawa, "Ahaaha tiba-tiba saja kau berubah menjadi berhati dingin seperti ini, aku sudah tidak suka lagi padamu!!! Masih banyak gadis lain yang lebih cocok untukku!!!" ucapnya sambil mengeluarkan lidah mengejek dan langsung pergi, "Lakukan sana sesukamu, bodoh!!" ucap Takeru geram dengan tingkah orang itu.
"Argh..!! Pada akhirnya dia malah tidak mengambil pelajaran dari ini semua!!" tambah Takeru lagi, "Sudahlah biarkan saja dia, dia itu gengsi untuk mengakuinya, yang terpenting sekarang dia tidak akan menggannggu Sanda-san lagi." "Erika langsung bertanya pada San-chan, "San-chan apa kau sudah bisa tenang?" "Yah.. Aku sudah tenang sekarang, tidak mungkin dia akan menggangguku lagi, tapi aku begitu terkejut kalian memakai pakaian seperti itu," ucap San-chan," "Yang terpenting hasilnya!" jawab Takeru sambil mengacungkan ibu jarinya. "Bahkan Sata-kun juga? Maaf," ucap San-chan pada Kyouya, "Tidak masalah, aku tidak melakukan ini setiap saatkan," "Kau juga ceroboh Erika, seharusnya kau menunggu saja disuatu tempat," ucap San-chan sambil memegang tangan Erika, "Aku tidak mungkin bisa seperti itu! Kau lebih banyak membantuku San-chan! Aku tidak mungkin hanya bisa nonton dan tidak melakukan apapun, sekali-kali kau juga harus membiarkanku untuk menolongmu," San-chan terpana mendengar curahan hati Erika untuknya, "Aku selalu merasa senang saat adik-adikku dan juga Erika mengandalkanku, tapi terkadang aku juga malu kalau aku menjadi seseorang yang merepotkan dan tidak bisa diandalkan untuk menyelesaikan masalahku sendiri," jelas San-chan menunduk. "Ehh? Mengapa kau berkata seperti itu? Kami tidak pernah berpikir seperti itu," jawab Erika, "Itu karena kau selalu saja merepotkan orang lainkan," ucap Kyouya pada Erika, "Hehe mungkin.." Erika berkata lagi, "terkadang ada saatnya kau tidak perlu menjadi seorang kakak.." San-chan menunduk dan tersnyum, "Benar.. Erika, Takeru-kun, Sata-kun, terimakasih. Aku masih bisa meminta bantuan pada kalian dilain waktu lagikan?" "Tentu!" jawab Erika sambil menggenggam tangan San-chan.
Merekapun berempat akhirnya berjalan pulang, "Hei kenapa kalian tidak berphoto menggunakan pakaian seperti ini?" tanya San-chan pada mereka semua, "Aku tidak berniat jalan menggunakan pakaian seperti ini," jawab Kyouya, "Padahal kau cocok," komentar San-chan lagi, "Bagus.. Sanda-san kau mengejekku sekarang ya?" ucap Kyouya, "Itu berarti dia sudah tidak tertekan lagi, memang seperti itulah..gadis baik pasti akan selalu berteman dengan gadis yang baik juga," komentar Takeru melihat San-chan dan Erika, "hei.. kenapa kita tidak makan malam bersama saja? Mumpung lagi pada ngumpul! ajak Takeru, "Eh? Memakai pakaian ini?" tanya Erika, "Kalau kau mau ya tak masalah," jawab San-chan.
BERSAMBUNG