Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 29
http://mangadove.blogspot.com/2015/04/manga-ookami-shoujo-bahasa-indonesia-chapter-29.html
Manga Ookami Shoujo to Kuro Ouji Bahasa Indonesia chapter 29 ini menceritakan tentang perayaan natal Erika, Kyouya, San-chan, Kamiya dan Takeru teman-teman, disini akan menunjukan kekompakan mereka sebagai sahabat, tapi Erika sebenarnya mengharapkan merayakan natal hanya berdua saja bersama Kyouya, apakah Erika akan bersenang-senang? Atau Erika justru membuat ulah? Untuk cerita selengkapnya silahkan baca manga versi teks Bahasa Indonesia yang sudah saya sediakan dibawah ini.
(Sumber gambar: http://manhua.fzdm.com/)
Kyouya dan Erika berjalan dari pulang sekolah, "Ah, itu pohon natal yang tahun kemarin, tahun kemarin juga diletakan disinikan?" kata Erika pada Kyouya, "Yeah, itu dipakai ulang, ternyata ini sudah masuk natal lagi ya," komentar Kyouya. Erika jadi teringat kenangan natal tahun lalu, diapun berkata pada Kyouya sambil tersenyum, "Tahun lalu kita berphoto disini yakan? Kita photo menggunakan seragam sekolah, kemudian kau juga memberiku kalung, setahun sudah berlalu, tapi aku merasa masih seperti kemarin," "Ah..benar.." jawab Kyouya singkat.
Diapartemen, tampak Kamiya, Takeru dan Kyouya sedang berkumpul, Kamiya yang sedang berbaring diatas tempat tidur Kyouya memulai ombrolan, "Apa yang akan kau lakukan untuk malam natal nanti Takeru-kun?" "Aku akan bekerja, kita telah menyiapkan menu khusus untuk menyambut natal, oh iya Nozomi, kau juga kerja ya.." ucap Takeru pada Kamiya.
Teman-teman jangan lupa Kamiya dan Kyouya bekerja sebagai pelayan dicafe milik keluarga Takeru.
Kamiya berkata, "Benar juga, lagi pula aku juga belum punya pacar, jadi lebih baik aku kerja saja," Kamiya dan Takeru binging melihat Kyouya yang tampak murung sendiri, Kamiyapun langsung merangkul sahabatnya itu, "Kenapa kau murung begitu? Padahal kau punya pacar kenapa kau malah memasang tampang seperti itu Sata-kun?" Kyouya menjawab, "Ini mustahil bagiku untuk memasang wajah senang," Takeru terkejut dan langsung bertanya, "Eh? Kenapa? Erika-chan juga pasti menantikan acara natalkan?" "Itulah sebabnya, dia pasti akan keras kepala dan meminta sesuatu yang membosankan," jelas Kyouya pada mereka semua. "Aku pikir kau harus memenuhi permintaanya," ucap Kamiya pada Kyouya, "Ya memang, kalau aku tidak mengabulkannya dia pasti ngambek, itu benar-benar merepotkan," Takeru yang mendengar penjelasan Kyouya langsung tersenyum dan berkata, "Kau benar-benar sudah serius ya Kyouya?" "Ha? Apanya sih?" tanya Kyouya tak mengerti, Takeru menjelaskan lagi, "Kau murung karena kau berpikir dia pasti akan meminta sesuatu darimu, dan bagaimanapun dari hatimu kau ingin mengabulkannya, benarkan?" "Ah...Aku mengerti, itu benar, Takeru-kun kadang-kadang kau juga langsung bisa tepat sasaran ya?" tambah Kamiya lagi, "Benarkan? Aku sering memikirkan tentang apa yang sebenarnya diinginkan Erika-chan darimu?" ucap Takeru sambil tertawa pada Kyouya. "Kenapa sih kau ini optimis sekali, naif.." Kamiya akhirnya memberi saran, "Kalau begitu kenapa tidak kita rayakan bersama saja?" Kyouya dan Takeru setuju.
Teman-teman jangan lupa Kamiya dan Kyouya bekerja sebagai pelayan dicafe milik keluarga Takeru.
Kamiya berkata, "Benar juga, lagi pula aku juga belum punya pacar, jadi lebih baik aku kerja saja," Kamiya dan Takeru binging melihat Kyouya yang tampak murung sendiri, Kamiyapun langsung merangkul sahabatnya itu, "Kenapa kau murung begitu? Padahal kau punya pacar kenapa kau malah memasang tampang seperti itu Sata-kun?" Kyouya menjawab, "Ini mustahil bagiku untuk memasang wajah senang," Takeru terkejut dan langsung bertanya, "Eh? Kenapa? Erika-chan juga pasti menantikan acara natalkan?" "Itulah sebabnya, dia pasti akan keras kepala dan meminta sesuatu yang membosankan," jelas Kyouya pada mereka semua. "Aku pikir kau harus memenuhi permintaanya," ucap Kamiya pada Kyouya, "Ya memang, kalau aku tidak mengabulkannya dia pasti ngambek, itu benar-benar merepotkan," Takeru yang mendengar penjelasan Kyouya langsung tersenyum dan berkata, "Kau benar-benar sudah serius ya Kyouya?" "Ha? Apanya sih?" tanya Kyouya tak mengerti, Takeru menjelaskan lagi, "Kau murung karena kau berpikir dia pasti akan meminta sesuatu darimu, dan bagaimanapun dari hatimu kau ingin mengabulkannya, benarkan?" "Ah...Aku mengerti, itu benar, Takeru-kun kadang-kadang kau juga langsung bisa tepat sasaran ya?" tambah Kamiya lagi, "Benarkan? Aku sering memikirkan tentang apa yang sebenarnya diinginkan Erika-chan darimu?" ucap Takeru sambil tertawa pada Kyouya. "Kenapa sih kau ini optimis sekali, naif.." Kamiya akhirnya memberi saran, "Kalau begitu kenapa tidak kita rayakan bersama saja?" Kyouya dan Takeru setuju.
Keesokan harinya Kamiya menyampaikan pada Erika, "Eh? Bersama?" tanya Erika sedikit heran, "Ya benar, kita akan merayakan bersama, Sata-kun, Erika-chan, Ayumi-chan, Takeru-kun dan aku! Itu akan menjadi pesta natal untuk kita, benarkan?" San-chan tampak sedikit bingung, "Takeru-kun itu siapa?" "Oh iya Ayumi-chan belum mengenalnya? Dia teman sekolahnya Kyouya dulu, Takeru dan aku akan kerja setengah hari saja, jadi malamnya kita bisa berpesta. Apa kalian ada rencana?" Erika tampak diam, San-chan menjawab, "Tidak sih, aku tidak, tapi.." Erika dan Kyouya tampak saling bertatapan, kemudian Erika langsung berkata, "Oke, aku setuju! Ayo kita lakukan bersama!" ucapnya dengan nada girang. "Kita akan perpesta dimana?" tanya Erika, "Kami sudah merencanakannya dirumah Sata-kun, bawalah kado oke? Kita berlima akan bertukar kado, Takeru akan mempersiapkan makanannya," Erika berkata pada Kyouya, "Itu sepertinya menyenangkan, benarkan Kyouya-kun?" "Ah.. ya, bersenang-senanglah" jawab Kyouya singkat. Erika tersenyum lebar, kemudian diapun pergi bersama San-chan. "Aku tak menyangka Erika-chan akan setuju," ucap Kamiya pada Kyouya, Kyouya masih terdiam, Kamiya melanjutkan lagi, "Eh.. apa kau merasa kesunyian?" "Tentu saja tidak," jawab Kyouya.
Sepulang sekolah Erika dan San-chan pergi ke toko untuk membeli perlengkapan yang dibutuhkan di pesta malam natal mereka. "Apa tidak masalah untukmu tidak merayakannya hanya dengan kalian berdua saja? Padahal kau sangat menanti-nantikan ini, benarkan?" "Tentu saja aku ingin merayakan berdua tapi Kyouya-kun tidak suka dengan hal yang seperti itu, hanya aku saja. Jadi aku pikir tak masalah merayakannya bersama, aku suka acaranya jadi merayakan bersama siapapun itu tak masalah bagiku, apa lagi San-chan juga ikut," jelas Erika sambil memeluk San-chan, "Oke..ayo kita bersenang-senang bersama," balas San-chan gantian memeluk, Erika bergumam dalam hati, "Itu benar, aku akan baik-baik saja walaupun kami tidak melakukan sesuatu yang istimewa, sudah cukup dengan pesta itu, asalkan Kyouya-kun berbahagia, sudah cukup bagiku."
Sepulang sekolah Erika dan San-chan pergi ke toko untuk membeli perlengkapan yang dibutuhkan di pesta malam natal mereka. "Apa tidak masalah untukmu tidak merayakannya hanya dengan kalian berdua saja? Padahal kau sangat menanti-nantikan ini, benarkan?" "Tentu saja aku ingin merayakan berdua tapi Kyouya-kun tidak suka dengan hal yang seperti itu, hanya aku saja. Jadi aku pikir tak masalah merayakannya bersama, aku suka acaranya jadi merayakan bersama siapapun itu tak masalah bagiku, apa lagi San-chan juga ikut," jelas Erika sambil memeluk San-chan, "Oke..ayo kita bersenang-senang bersama," balas San-chan gantian memeluk, Erika bergumam dalam hati, "Itu benar, aku akan baik-baik saja walaupun kami tidak melakukan sesuatu yang istimewa, sudah cukup dengan pesta itu, asalkan Kyouya-kun berbahagia, sudah cukup bagiku."
Tanggal 25 telah tiba, Kyouya sengaja bekerja ditanggal itu juga agar cafe Takeru cepat tutup dan mereka bisa segera berkumpul untuk pesta natal. "Selamat Natal!" ucap mereka berlima serentak yang sedang berkumpul dirumah Kyouya, "Bagus..bagus..Ini benar-benar terasa sekali, pesta kita akan segera dimulai!" Takeru begitu antusias, "Aku tak peduli, yang penting bagiku begitu pesta ini selesai bersihkan semua sampahnya," ucap Kyouya pada mereka semua, "Jangan bicara begitu, inikan baru saja dimulai, kami akan membersihkannya nanti," balas Kamiya pada Kyouya. "Ini pertama kalinya aku berada dirumah Sata-kun," komentar San-chan sambil matanya melihat-lihat keadaan sekitar, "Dia orangnya bersihkan? Kalau San-chan mau ke toilet, itu disebelah kamarnya Kyouya-kun," Kyouya yang mendengar penjelasan Erika seperti itu langsung berkata, "Apa kau sedang pamer? Baiklah jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Kyouya pada yang lain juga, "Pertama sekali kita harus makan, aku sudah lapar dari tadi," jawab Kamiya. "Baiklah untuk makanan biarkan kami, aku dan San-chan yang mempersiapkannya," Erika berdiri dan hendak ke dapur. Ping Pong...Tak lama kemudian bel rumah Kyouya berbunyi, "Ya? siapa itu?" tanya Kouya melalui interphone, "Ini dari delivery, ada kiriman untukmu," kyouya tampak heran, diapun membuka pintu dan menerima kiriman itu, Kyouya langsung membukanya, "Ah.. Itu kepiting, Kyouya-kun? Apa kau yang sudah membeli ini semua?" tanya Erika terkejut, teman-teman yang lainpun terlihat heran, "Tidak, ini kiriman dari papa, dia lagi diperjalan bisnis sekarang, ya sudah kita makan saja ini berasama," "Wah ini makanan mewah yang datang tiba-tiba," ucap Takeru antusias.
Akhirnya mereka berlima langsung makan kepiting bersama, ruangan jadi sunyi seketika, "Hei kalian semua, bicaralah sesuatu.." ucap Kamiya memecahkan kesunyian karena semua terlihat diam, "Ahh.. menyusahkan sekali berbicara sambil mengupas kulit kepiting," jawab San-chan, "Ini lezat sekali tapi sedikit meyusahkan ya?" tambah Erika lagi, "Seharusnya papa mengirim kepiting yang sudah dikupas," keluh Kyouya, "Hei..kalian semua berhentilah mengeluh," ucap Takeru pada teman-temannya itu. Merekapun akhirnya melanjutkan makan kepiting sampai habis.
"Terimakasih untuk makannya, ini sangat lezat" ucap teman-temannya pada Kyouya, "Jadi.. sekarang apa yang akan kita lakukan?" tanya Takeru, "Aku bawa wii, ayo kita main," ajak Erika, "Wah..bagus sekali Erika-chan, ayo kita main!" sambut Kamiya antusias. "Ini pertama kalinya bagiku," kata Kyouya sambil memegang remot wii, "aku nonton kalian saja" kata San-chan, "Aku mau main juga," Takeru tak mau kalah, merekapun bermain.
"Eh.. ada apa denganmu Sata-kun? Kau sudah kalah, hehe" ucap Kamiya sambil tertawa, "Aku pikir kau selalu sempurna dalam semua sisi," tambah Erika lagi sambil tertawa pada kekasihnya itu, "Apa sih kau ini?" gerutu Kyouya pada Erika, "kalian semua sudah berpengalamankan? Aku masih pemula jadi wajar kalau aku kalah," "Haha kau begitu anggap ini serius Kyouya" ejek Takeru lagi, "Game ini membosankan sekali, apa ada game yang lain?" tanya Kyouya jengkel, "Ah ini karena kau kalahkan?" goda Kamiya. Mereka masih lanjut bermain, "Oi Kamiya, kau lengah! Kali ini aku pasti menang," ucap Kyouya sambil fokus pada permainan, "Eh.. aku tidak akan kalah semudah itu tau," Kyouya tetap fokus melawan Kamiya, "Oh tidak, game ini seru juga," komentar Kyouya sambil terus bermain, sedangkan Erika tak henti-hentinya memperhatikan Kyouya yang tampak menikmati permainan.
"Ini waktunya bagi kita untuk saling bertukar kado, supaya adil aku akan membuat undian, kalian pilih yang mana dari sisi kertas ini, "Kyouya-kun apa kau sudah menyiapakan sesuatu?" tanya Erika, "Ya.." "Kau seharusnya menyediakan bungkusan yang lebih baguskan?" komentar Erika melihat bentuk kado Kyouya, "Yang paling penting itu isinyakan? Bukan bungkusannya" jelas Kyouya, "Ya... seperti itulah tipe Sata-kun," ucap Kamiya mengomentarinya, "Benar..benar.." tampah Takeru lagi. "Bagaimanapun aku ingin mendapatkan dari Kyouya-kun, tolonglah," gumam Erika dalam hati sambil menulis namanya diatas kertas undian, ternyata Erika mendapatkan kado dari Kamiya, "Hehe kau pasti kecewa karena kau mendapatkannya dariku, benarkan?" tanya Kamiya, "Eh.. tidak juga kok!" jawab Erika sambil tersenyum dan membuka kadonya, "Wah.. ini cantik sekali, ini aroma diffuser kan?" ucap Erika girang, "Cantikan? Aku menambahkan parfum juga didalamnya," jelas Kamiya, "Ah.. terimakasih!" Erika senang menerimanya.
Kini giliran Kamiya, ternyata Kamiya mendapatk kado dari Kyouya, "Ini takdir Sata-kun!" ucap Kmaiya girang sambil memegang cangkir isi kado Kyouya "Aku juga punya firasat kadoku akan jatuh ketanganmu," komentar Kyouya pada Kamiya. Kyouya menerima kado dari San-chan, "Sabun?" tanya Kyouya tersenyum, "Masing-masing wanginya berbeda, aku sudah memilih aroma yang menurutku paling bagus," jelas San-chan pada kyouya, "Terimakasih, aku akan memakainya," Erika yang melihatpun tampak senang. San-chan mendapat kado dari Takeru, "Ini handuk olahraga ya? Terimakasih," "Itu dari brand favoritku, daya penyerapannya sangat bagus " jelas Takeru pada San-chan.
"Wah.. aku dapat kado dari Erika-chan," komentar Takeru girang, "Penjualnya bilang itu jam alarm yang suaranya paling keras dijepang" jelas Erika pada Takeru, "Eh, benarkah? Biar aku coba ya?" ujar Takeru, "Eh.. Sebaiknya jangan.." belum sempat San-chan melanjutkan kalimatnya.. RRrrrrriiiinnnnggggg...!!!!!! Alarm dari jam yang diberikan Erika sudah berdering.. "Eh..Ba-bagaimana cara menghentikannya?" "Tekan tombol pengatur waktunya," "Ini?" "Bukan yang itu, yang disebelahnya," "Oh yang ini!" Akhirnya alarm berhasil dimatikan. Takeru terlihat panik, "Uwahh...suaranya benar-benar mengejutkan sekali!" "Itulah sebabnya tadi aku katakan padamu.." jelas San-chan pada Takeru, "Aku lebih terkejut melihat reaksi Takeru dari pada suara alarmnya, hahha" komentar Kamiya tak bisa menahan tawanya, "Erika-chan kalau aku tidak bisa menghentikan bunyi alarm ini bagaimana kalau aku jadi tak sengaja malah merusaknya, ini benar-benar merusak pendengaran," "Haha aku pikir itu tidak mudah rusak," jawab Erika sambil ikut tertawa, "Ah, kau ini bodoh sekali," komentar Kyoya singkat. Merekapun masih terus tertawa dan begitu menikmati kebersamaan.
Kyouya memandang Erika, "Hmm?" tanya Erika bingung, "Tidak ada..kau terlihat bersenang-senang," "Ya.." jawab Erika, "Oh, baguslah," "Bagaimana denganmu, Kyouya-kun?" tanya Erika, "Aku juga, bisa berkumpul seperti ini bukanlah hal yang buruk," jelas Kyouya, tanpa mereka sadari berdua Takeru terus memperhatikan Erika dan Kyouya.
"Aku dan Erika ada membuat cake, apa kau mau?" tanya San-chan pada Kamiya, "Benarkah? Aku mau, aku mau!" jawab Kamiya antusias, "Baiklah.. aku akan memotongnya," "Aku akan membantumu," kata Takeru pada San-chan, merekapun menuju dapur berdua. Mereka terus mengobrol sambil membuat teh dan memotong cake, "Ngomong-ngomong apa seperti ini tidak masalah?" tanya Takeru pada Sa-chan, "Apanya?" Takeru melanjutkan lagi, "Aku tidak memiliki pacar, jadi merayakan ini bersama teman-teman tak masalah bagiku, tapi.." San-chan mengerti diapun menambahkan, "Bukankah hari ini biasanya sepasang kekasih itu menikmati waktu hanya berdua, benarkan? Tapi aku pikir Erika tidak memaksa dirinya untuk hari ini," "Aku mengerti, Kyouya juga pernah berkata dia tidak suka menghabiskan waktu dengan hal-hal yang seperti itu, tapi.." Takeru tidak melanjutkan kalimatnya, kemudian dia memiliki rencana, "hei.. bagaimana kalau kita biarkan mereka menghabiskan waktu berdua untuk sementara waktu?" San-chanpun menyetujui rencananya.
"Erika, kita kehabisan minuman, maaf tapi bisakah kau keluar sebentar untuk membeli beberapa minuman?" tanya San-chan memulai rencana mereka, "Aku? Baiklah aku akan pergi," jawab Erika menyetujui, Takerupun memulai siasat dan berkata, "Apa kau baik-baik saja pergi sendiri? Ini sudah larut malam dan diluar pasti bahayakan?" "Tunggu, aku akan ikut denganmu," ucap Kyouya pada Erika, "Sungguh? Terimakasih," "Aku juga ingin membeli sesuatu," jelas Kyouya lagi pada Erika. San-chan dan Takeru tampak bahagia seolah berbicara lewat pandagan mereka masing-masing, "Bagus..bagus.. ini berhasil." Sementara itu Kamiya yang masih belum tau rencananya dengan lugu berkata, "Ehh? Kalian berdua mau keluar ya? Aku ikut juga," San-chan dan Takeru tampak geram, Takeru langsung memukul Kamiya sambil berkata, "Apa kau tidak bisa baca situasinya? Hah?"
Erika dan Kyouya berjalan diluar, "Ah.. hari ini benar-banar bersalju, ini sudah jam 11 malam, jadi natal akan segera berakhir," "Ya.." jawab Kyouya singkat. Erika tersenyum pada Kyouya, tiba-tiba saja dia menyerahkan kado, "Kyouya-kun.. Ini.. Kado untukmu," "Eh..?"
Kyouya menerimanya, "Kita memang sudah bertukar kado tadi, tapi aku tidak tau kau akan menerima kado dariku atau tidak, jadi aku tetap mempersiapkan kado khusus untukmu," jelas Erika.."sebenarnya aku ingin memberimu nanti secara diam-diam tapi ternyata aku sekarang punya kesempatan untuk memberinya padamu," "Aku tidak ada menyiapkan kado untukmu," kata Kyouya, "Tidak masalah, tidak masalah, ayo sekarang bukalah," perintah Erika, "Sarung tangan?" tanya Kyouya setelah membuka kadonya, "Kyouya-kun sering terlihat kedinginan, kau selalu memakai syal, tapi aku masih sering melihatmu menghangatkan tanganmu dengan meniupkan nafasmu sendiri ditelapak tanganmu, benarkan?" Kyouya terpana mendengar penjelasan Erika, dia tak menyangka sejauh itukah perhatian Erika untuk dirinya, "Terimakasih, kau sangat perhatian padaku," ucapnya sambil menatap lembut kekasihnya itu, Erika hanya diam dan tersenyum.
"Ayo cepat, teman-teman semua menunggu" ucap Erika mengajak pergi, "Oke.." tapi tiba-tiba Kyouya menghentikan langkahnya, "Apa kau memang tidak masalah untuk hari ini?" tanyanya pada Erika, "Eh? Tentang natal hati ini?" Erika terlihat bingung.
Erikapun menjawab sambil tertawa, "aku baik-baik saja, hari ini begitu menyenangkan! Kyouya-kun juga senang, benarkan? Kau katakan tadi begitu, aku sangat bahagia mendengarnya, aku juga bisa lega.." jelas Erika dengan wajah yang ceria, tapi sangka sangka Kyouya tampak begitu cemberut dan jengkel mendengar penjelasan dari Erika.
Kyouyapun mengambil bongkahan salju dari sebelahnya dan langsung melemparnya pada wajah Erika, "Ugh.. Ini dingin tau, apa sih yang kau lakukan?!" tanya Erika sambil menutup wajahnya yang kedingingan bekas lemparan es.
"Kau itu memuakan sekali, kau benar-benar membuatku jengkel, kau berpura-berpura untuk menganggap ini semua baik-baik saja! " "Aku tidak pura-pura, ini yang sebenarnya.." "Apanya? Kau hanya menebak dari wajahku, benarkan?" tanya Kyouya, Kyouyapun melanjutkan bicaranya lagi, "Aku ini siapa bagimu? Ha? Apa kau pikir kau tau semuanya tenang aku?"
Erika mencoba menjawab, "A-Aku.. Aku tau..Aku tidak mau menyusahkanmu, itu egoiskan? Jadi.." belum sempat Erika melanjutkan Kyouya sudah memotong bicaranya, "Kenapa kau berkata seperti itu sekarang? Kau sudah sembrono seharian ini, dan sekarang kau berani berkata seperti itu ya?" "Itu..Aku hanya...Aku tidak bisa memaksamu untuk melakukan yang tidak kau sukai, jadi.." Kyouya semakin geram diapun menekan kepala kekasihnya itu sehingga membuat Erika tertunduk dan membungkuk.
Erika terdiam dan bergumam dalam hati, "Sebenarnya aku tidak menebak dari wajahnya, dan aku tidak bisa berbohong dengan perasaanku sendiri tapi.."
Akhirnya Erikapun berkata, "Baiklah, kalau begitu aku boleh meminta beberapa hal padamukan?" "Tentu saja boleh, jadi apa yang kau inginkan? Hmm?" tanya Kyouya, "Bisakah kita berdua dulu sepert ini lebih lama? Dan aku juga ingin kita berdua makan cake bersama, aku juga ingin kita merayakan tahun baru nanti bersama-sama, menghabiskan waktuku bersamamu dan berjalan-jalan seharian, aku ingin kau nanti memakai hakama, aku juga ingin kita bisa bertemu sesering mungkin saat liburan musim dingin nanti, dan aku.." "Oi tunggu, permintaanmu terlalu banyak!" "Eh.. tapi tadi kau bilang tak masalah aku minta sesuatu darimu," "Aku bukan budakmu, baiklah minta satu hal saja, oke? Cakenya.. kita bisa beli di supermarket, benarkan?" tanya Kyouya, "Aku mau yang rasa strawberry!" jawab Erika, "Baiklah.. terserahmu saja, kau suka yang maniskan?" Merekapun berjalan bersama menuju supermarket.
Akhirnya Erika dan Kyouya makan cake berdua sebelum pulang. Semenatara itu dirumah Kyouya, "Hei..Heii.. Mereka itu agak lama ya? Biar aku telepon mereka, oke?!" ucap Kamiya yang membuat San-chan dan Takeru jengkel, "Biarkan saja, jangan telepon mereka" larang San-chan pada Kamiya, "Kita sengaja melakukan itu tau, huh dasar kau Sialan!" tambah Takeru jengkel.
BERSAMBUNG.
Akhirnya mereka berlima langsung makan kepiting bersama, ruangan jadi sunyi seketika, "Hei kalian semua, bicaralah sesuatu.." ucap Kamiya memecahkan kesunyian karena semua terlihat diam, "Ahh.. menyusahkan sekali berbicara sambil mengupas kulit kepiting," jawab San-chan, "Ini lezat sekali tapi sedikit meyusahkan ya?" tambah Erika lagi, "Seharusnya papa mengirim kepiting yang sudah dikupas," keluh Kyouya, "Hei..kalian semua berhentilah mengeluh," ucap Takeru pada teman-temannya itu. Merekapun akhirnya melanjutkan makan kepiting sampai habis.
"Terimakasih untuk makannya, ini sangat lezat" ucap teman-temannya pada Kyouya, "Jadi.. sekarang apa yang akan kita lakukan?" tanya Takeru, "Aku bawa wii, ayo kita main," ajak Erika, "Wah..bagus sekali Erika-chan, ayo kita main!" sambut Kamiya antusias. "Ini pertama kalinya bagiku," kata Kyouya sambil memegang remot wii, "aku nonton kalian saja" kata San-chan, "Aku mau main juga," Takeru tak mau kalah, merekapun bermain.
"Eh.. ada apa denganmu Sata-kun? Kau sudah kalah, hehe" ucap Kamiya sambil tertawa, "Aku pikir kau selalu sempurna dalam semua sisi," tambah Erika lagi sambil tertawa pada kekasihnya itu, "Apa sih kau ini?" gerutu Kyouya pada Erika, "kalian semua sudah berpengalamankan? Aku masih pemula jadi wajar kalau aku kalah," "Haha kau begitu anggap ini serius Kyouya" ejek Takeru lagi, "Game ini membosankan sekali, apa ada game yang lain?" tanya Kyouya jengkel, "Ah ini karena kau kalahkan?" goda Kamiya. Mereka masih lanjut bermain, "Oi Kamiya, kau lengah! Kali ini aku pasti menang," ucap Kyouya sambil fokus pada permainan, "Eh.. aku tidak akan kalah semudah itu tau," Kyouya tetap fokus melawan Kamiya, "Oh tidak, game ini seru juga," komentar Kyouya sambil terus bermain, sedangkan Erika tak henti-hentinya memperhatikan Kyouya yang tampak menikmati permainan.
Kini giliran Kamiya, ternyata Kamiya mendapatk kado dari Kyouya, "Ini takdir Sata-kun!" ucap Kmaiya girang sambil memegang cangkir isi kado Kyouya "Aku juga punya firasat kadoku akan jatuh ketanganmu," komentar Kyouya pada Kamiya. Kyouya menerima kado dari San-chan, "Sabun?" tanya Kyouya tersenyum, "Masing-masing wanginya berbeda, aku sudah memilih aroma yang menurutku paling bagus," jelas San-chan pada kyouya, "Terimakasih, aku akan memakainya," Erika yang melihatpun tampak senang. San-chan mendapat kado dari Takeru, "Ini handuk olahraga ya? Terimakasih," "Itu dari brand favoritku, daya penyerapannya sangat bagus " jelas Takeru pada San-chan.
"Wah.. aku dapat kado dari Erika-chan," komentar Takeru girang, "Penjualnya bilang itu jam alarm yang suaranya paling keras dijepang" jelas Erika pada Takeru, "Eh, benarkah? Biar aku coba ya?" ujar Takeru, "Eh.. Sebaiknya jangan.." belum sempat San-chan melanjutkan kalimatnya.. RRrrrrriiiinnnnggggg...!!!!!! Alarm dari jam yang diberikan Erika sudah berdering.. "Eh..Ba-bagaimana cara menghentikannya?" "Tekan tombol pengatur waktunya," "Ini?" "Bukan yang itu, yang disebelahnya," "Oh yang ini!" Akhirnya alarm berhasil dimatikan. Takeru terlihat panik, "Uwahh...suaranya benar-benar mengejutkan sekali!" "Itulah sebabnya tadi aku katakan padamu.." jelas San-chan pada Takeru, "Aku lebih terkejut melihat reaksi Takeru dari pada suara alarmnya, hahha" komentar Kamiya tak bisa menahan tawanya, "Erika-chan kalau aku tidak bisa menghentikan bunyi alarm ini bagaimana kalau aku jadi tak sengaja malah merusaknya, ini benar-benar merusak pendengaran," "Haha aku pikir itu tidak mudah rusak," jawab Erika sambil ikut tertawa, "Ah, kau ini bodoh sekali," komentar Kyoya singkat. Merekapun masih terus tertawa dan begitu menikmati kebersamaan.
Kyouya memandang Erika, "Hmm?" tanya Erika bingung, "Tidak ada..kau terlihat bersenang-senang," "Ya.." jawab Erika, "Oh, baguslah," "Bagaimana denganmu, Kyouya-kun?" tanya Erika, "Aku juga, bisa berkumpul seperti ini bukanlah hal yang buruk," jelas Kyouya, tanpa mereka sadari berdua Takeru terus memperhatikan Erika dan Kyouya.
"Aku dan Erika ada membuat cake, apa kau mau?" tanya San-chan pada Kamiya, "Benarkah? Aku mau, aku mau!" jawab Kamiya antusias, "Baiklah.. aku akan memotongnya," "Aku akan membantumu," kata Takeru pada San-chan, merekapun menuju dapur berdua. Mereka terus mengobrol sambil membuat teh dan memotong cake, "Ngomong-ngomong apa seperti ini tidak masalah?" tanya Takeru pada Sa-chan, "Apanya?" Takeru melanjutkan lagi, "Aku tidak memiliki pacar, jadi merayakan ini bersama teman-teman tak masalah bagiku, tapi.." San-chan mengerti diapun menambahkan, "Bukankah hari ini biasanya sepasang kekasih itu menikmati waktu hanya berdua, benarkan? Tapi aku pikir Erika tidak memaksa dirinya untuk hari ini," "Aku mengerti, Kyouya juga pernah berkata dia tidak suka menghabiskan waktu dengan hal-hal yang seperti itu, tapi.." Takeru tidak melanjutkan kalimatnya, kemudian dia memiliki rencana, "hei.. bagaimana kalau kita biarkan mereka menghabiskan waktu berdua untuk sementara waktu?" San-chanpun menyetujui rencananya.
"Erika, kita kehabisan minuman, maaf tapi bisakah kau keluar sebentar untuk membeli beberapa minuman?" tanya San-chan memulai rencana mereka, "Aku? Baiklah aku akan pergi," jawab Erika menyetujui, Takerupun memulai siasat dan berkata, "Apa kau baik-baik saja pergi sendiri? Ini sudah larut malam dan diluar pasti bahayakan?" "Tunggu, aku akan ikut denganmu," ucap Kyouya pada Erika, "Sungguh? Terimakasih," "Aku juga ingin membeli sesuatu," jelas Kyouya lagi pada Erika. San-chan dan Takeru tampak bahagia seolah berbicara lewat pandagan mereka masing-masing, "Bagus..bagus.. ini berhasil." Sementara itu Kamiya yang masih belum tau rencananya dengan lugu berkata, "Ehh? Kalian berdua mau keluar ya? Aku ikut juga," San-chan dan Takeru tampak geram, Takeru langsung memukul Kamiya sambil berkata, "Apa kau tidak bisa baca situasinya? Hah?"
Erika dan Kyouya berjalan diluar, "Ah.. hari ini benar-banar bersalju, ini sudah jam 11 malam, jadi natal akan segera berakhir," "Ya.." jawab Kyouya singkat. Erika tersenyum pada Kyouya, tiba-tiba saja dia menyerahkan kado, "Kyouya-kun.. Ini.. Kado untukmu," "Eh..?"
Kyouya menerimanya, "Kita memang sudah bertukar kado tadi, tapi aku tidak tau kau akan menerima kado dariku atau tidak, jadi aku tetap mempersiapkan kado khusus untukmu," jelas Erika.."sebenarnya aku ingin memberimu nanti secara diam-diam tapi ternyata aku sekarang punya kesempatan untuk memberinya padamu," "Aku tidak ada menyiapkan kado untukmu," kata Kyouya, "Tidak masalah, tidak masalah, ayo sekarang bukalah," perintah Erika, "Sarung tangan?" tanya Kyouya setelah membuka kadonya, "Kyouya-kun sering terlihat kedinginan, kau selalu memakai syal, tapi aku masih sering melihatmu menghangatkan tanganmu dengan meniupkan nafasmu sendiri ditelapak tanganmu, benarkan?" Kyouya terpana mendengar penjelasan Erika, dia tak menyangka sejauh itukah perhatian Erika untuk dirinya, "Terimakasih, kau sangat perhatian padaku," ucapnya sambil menatap lembut kekasihnya itu, Erika hanya diam dan tersenyum.
"Ayo cepat, teman-teman semua menunggu" ucap Erika mengajak pergi, "Oke.." tapi tiba-tiba Kyouya menghentikan langkahnya, "Apa kau memang tidak masalah untuk hari ini?" tanyanya pada Erika, "Eh? Tentang natal hati ini?" Erika terlihat bingung.
Erikapun menjawab sambil tertawa, "aku baik-baik saja, hari ini begitu menyenangkan! Kyouya-kun juga senang, benarkan? Kau katakan tadi begitu, aku sangat bahagia mendengarnya, aku juga bisa lega.." jelas Erika dengan wajah yang ceria, tapi sangka sangka Kyouya tampak begitu cemberut dan jengkel mendengar penjelasan dari Erika.
Kyouyapun mengambil bongkahan salju dari sebelahnya dan langsung melemparnya pada wajah Erika, "Ugh.. Ini dingin tau, apa sih yang kau lakukan?!" tanya Erika sambil menutup wajahnya yang kedingingan bekas lemparan es.
"Kau itu memuakan sekali, kau benar-benar membuatku jengkel, kau berpura-berpura untuk menganggap ini semua baik-baik saja! " "Aku tidak pura-pura, ini yang sebenarnya.." "Apanya? Kau hanya menebak dari wajahku, benarkan?" tanya Kyouya, Kyouyapun melanjutkan bicaranya lagi, "Aku ini siapa bagimu? Ha? Apa kau pikir kau tau semuanya tenang aku?"
Erika mencoba menjawab, "A-Aku.. Aku tau..Aku tidak mau menyusahkanmu, itu egoiskan? Jadi.." belum sempat Erika melanjutkan Kyouya sudah memotong bicaranya, "Kenapa kau berkata seperti itu sekarang? Kau sudah sembrono seharian ini, dan sekarang kau berani berkata seperti itu ya?" "Itu..Aku hanya...Aku tidak bisa memaksamu untuk melakukan yang tidak kau sukai, jadi.." Kyouya semakin geram diapun menekan kepala kekasihnya itu sehingga membuat Erika tertunduk dan membungkuk.
Erika terdiam dan bergumam dalam hati, "Sebenarnya aku tidak menebak dari wajahnya, dan aku tidak bisa berbohong dengan perasaanku sendiri tapi.."
Akhirnya Erikapun berkata, "Baiklah, kalau begitu aku boleh meminta beberapa hal padamukan?" "Tentu saja boleh, jadi apa yang kau inginkan? Hmm?" tanya Kyouya, "Bisakah kita berdua dulu sepert ini lebih lama? Dan aku juga ingin kita berdua makan cake bersama, aku juga ingin kita merayakan tahun baru nanti bersama-sama, menghabiskan waktuku bersamamu dan berjalan-jalan seharian, aku ingin kau nanti memakai hakama, aku juga ingin kita bisa bertemu sesering mungkin saat liburan musim dingin nanti, dan aku.." "Oi tunggu, permintaanmu terlalu banyak!" "Eh.. tapi tadi kau bilang tak masalah aku minta sesuatu darimu," "Aku bukan budakmu, baiklah minta satu hal saja, oke? Cakenya.. kita bisa beli di supermarket, benarkan?" tanya Kyouya, "Aku mau yang rasa strawberry!" jawab Erika, "Baiklah.. terserahmu saja, kau suka yang maniskan?" Merekapun berjalan bersama menuju supermarket.
Akhirnya Erika dan Kyouya makan cake berdua sebelum pulang. Semenatara itu dirumah Kyouya, "Hei..Heii.. Mereka itu agak lama ya? Biar aku telepon mereka, oke?!" ucap Kamiya yang membuat San-chan dan Takeru jengkel, "Biarkan saja, jangan telepon mereka" larang San-chan pada Kamiya, "Kita sengaja melakukan itu tau, huh dasar kau Sialan!" tambah Takeru jengkel.
BERSAMBUNG.