Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 25

Pada  manga Ookami Shoujo to Kuro Ouji Bahasa Indonesia chapter 25 ini menceritakan tentang pengakuan Rena pada Erika tentang perasaannya pada Kyouya, Renapun menyatakan dirinya akan menjadi peran antagonis untuk melawan Erika. Bagaimana nasib Erika? Untuk cerita selengkapnya silahkan baca manga versi teks Bahasa Indonesia yang sudah saya sediakan dibawah ini.

(Sumber gambar: http://manhua.fzdm.com/)

Dikamarnya, tampak Rena tak berhenti terus memikirkan Kyouya, dia begitu tersentuh atas perlakukan lembut Kyouya padanya. 

Keesokan harinya seperti yang sudah disepakati proses belajar dimulai lagi, Ibu Rena meneriakinya dari luar, "Rena-chan! Erika-chan dan Sata-kun sudah datang!" Rena langsung lari kencang tak sabar keluar dari kamarnya. Erika menyapa ramah adik sepupunya itu, "Maaf kalau kami mengganggu, ini aku bawakan puding untukmu, aku bersyukur sekali demammu sudah sembuh, diluar hari ini juga terasa dingin sekali, jadi kau jagalah dirimu baik-baik, oke Rena-chan?" ucap Erika dengan penuh perhatian pada sepupunya itu.

"Yeah.." jawab Rena singkat. 

Rena terlihat sedikit gugup, tiba-tiba dia membungkuk dan berkata, "Maaf karena kemarin aku tidak bisa belajar, mulai hari ini tolong bimbinglah aku!" Erika dan Kyouya merasa sedikit aneh melihat Rena yang tiba-tiba menjadi seperti itu.

Proses belajarpun dimulai, Rena tampak belajar dengan serius diapun tak segan-segan lagi menanyakan pada Kyouya materi yang belum dimengertinya. Erika memperhatikan mereka dan bergumam dalam hati, "Aku rasa Rena-chan sudah mulai menerima Kyouya, aku penasaran sebenarnya apa yang terjadi padanya kemarin, tapi ya sudahlah, yang terpenting mereka berdua bisa akur seperti ini." Tiba-tiba saja Rena berkata pada Kyouya, "Ngomong-ngomong sebelumnya aku lupa untuk mengatakan...terimakasih untuk yang kemarin," "Eh? Untuk apa?" tanya Erika bingung, Kyouya tampak cuek dan menjawab, "Ya.. sama-sama." Rena menatap Kyouya dengan tersipu, "Apa yang terjadi kemarin? Memangnya ada apa?" tanya Erika, "Ha? "Erika-chan tidak tau mengenai ini?" gumam Rena dalam hati, diapun berkata pada Erika, "Tidak, tidak ada yang penting kok, tidak ada yang terjadi." Erika masih bingung, "Eh memangnya ada apa? Kau berbicara ambigu seperti itu, ini buat aku penasaran," Kyouya menjawab, "Kau ini berisik sekali, orang ini hanya tersesat tadi malam jadi aku mengantarnya pulang naik taksi," "Oh begitu? Aku hanya sedikit terkejut karena kau tidak menceritakannya saat aku menelepon tadi malam," "Aku hanya berpikir ini bukan suatu hal yang penting untuk diceritakan pada Erika-chan" jawab Rena.

Keesokan harinya disekolah, "Erika, bagaimana nilaimu?" tanya San-chan, "Tadaaa...." Erika menunjukannya, "Wow! Kau sudah belajar dengan baik Erika, tidak ada yang merah," "Akukan sudah mengatakan pada San-chan, aku ini gadis yang bisa diandalkan!" San-chan berkata pada Erika, "Ujian sudah  selesai bagaimana kalau kita pergi bermain kesuatu tempat, misalnya saja ke karaoke?" "Ah aku mau! Aku ingin mendengar Kyouya-kun bernyanyi," ucap Erika penuh antusias, sedangkan Kyouya yang mendengar langsung berkata, "Apa sih yang kau bayangkan, aku tidak ikut, kalian pergi saja!" Saat sudah berada di gerbang sekolah tampak Rena berdiri sendirian, "Rena-chan! Apa yang kau lakukan disini?" "Eh Erika-chan, untung saja kau belum pulang, aku mau membeli rekomendasi buku, aku ingin Erika-chan bisa menemaniku," "Oh begitu? Tapi hari ini aku.." belum sempat Erika melanjutkan langsung dipotong oleh San-chan, "Tidak apa Erika, kau pergi saja temani dia," tiba-tiba saja Kyouya berkata, "Biar aku saja yang menemaninya, kalian berdua tetaplah bermain," "Kyouya-kun apa itu tak masalah?" "Aku juga sudah tidak pernah lagi berkunjung ke toko buku, jadi tidak masalah," "Oh begitu, tolong jaga Rena-chan ya Kyouya-kun?" "Ayo cepat," ajak Kyouya pada Rena, "Tunggu!" Renapun berlari manja mengejar Kyouya. Erika tersenyum melihat kepergian mereka berdua, dia bergumam dalam hati, "Dia benar-benar jadi lembut sekali, kalau saja Kyouya-kun memiliki seorang adik, pasti dia memperlakukan adiknya juga seperti itu."

Sesampainya ditoko buku, tampak Kyouya menemani Rena melihat-lihat, Kyouya juga memilih mana buku yang akan dibelinya."Ngomong-ngomong kau memang sudah berubah ya?" komentar Kyouya pada Rena, "Tidak juga, aku hanya memikirkan apa yang harus aku lakukan, itu saja," "Hmm.. Baiklah, anak pintar.." ucap Kyouya sambil tersenyum. "Kau tau? Aku sudah mengakhiri hubunganku dengan cowok itu, tapi tadi malah dia berkata padaku seperti ini, 'aku tidak menyukaimu juga kok!' mendengar dia berkata seperti itu aku jadi merasa sangat bodoh, ternyata dia selama ini juga hanya berpura-pura, aku sendiri tidak tau akan hal itu, mulai sekarang aku tidak peduli lagi tentang tanggapan orang-orang disekelilingku, aku hanya ingin berpacaran dengan cowok yang benar-benar aku sukai,"curhatnya pada Kyouya, "Oh, baiklah" komentar Kyouya singkat. Tiba-tiba saja orang mulai berdatangan dan berdesak-sedakan disatu sisi toko itu, "Hah kenapa itu ramai sekali?" "Sepertinya ada penulis terkenal yang datang, mereka meminta sesi tanda tangan, ayo cepat kita keluar dari sini," mereka berduapun terpakasa harus melewati keramaian itu karena menuju pintu keluar, Rena tidak bisa lewat diantara keramainan itu, akhirnya Kyouyapun menarik tangannya.

Sesampainya diluar Kyouya berkata pada Rena, "Kau ini masih terlalu kecil ya? Kau juga seharusnya beli buku untuk cepat meninggikan tubuh," "Aku sudah berusaha, aku juga minum susu setiap hari!" jawab Rena pada Kyouya, "Hmm.. kalau memang seperti itu seharusnya kau bisa lebih cepat tumbuh." Mereka berduapun akhirnya pulang.

Keesokan harinya disekolah Erika bertanya pada Kyouya, "Jadi, bagaimana kemarin itu?" "Apanya yang bagaimana?" Tanya Kyouya balik pada Erika, "Aku khawatir kalian berdua malah bertengkar dijalan, haha" Kyouya menjawab, "Kau ini seperti anak kecil saja, tenang.. dia itu lebih dewasa dari pada kau," "Oh.. Begitu? Jadi tidak ada masalahkan, syukurlah!" Kamiya mendengar percakapan mereka, diapun bertanya, "Kau hanya mengantarnya ke toko buku saja? Setelah itu kau tidak melakukan apapun?" "Memangnya apa yang harus aku lakukan pada anak kecil itu?" Erika menjawab, "Kau seharusnya bisa membawanya main-main kesuatu tempat," Kyouya menjawab lagi, "Aku tidak punya kewajiban untuk mengurusnya," diapun langsung pergi. Setelah Erika dan Kamiya tinggal berdua, Kamiya mendekat dan berkata pada Erika, "Apa kau yakin itu akan baik-baik saja, Erika-chan? Bukankah adik sepupumu itu jadi berubah dan jadi manja kepadanya sejak Sata-kun menjadi lebih lembut padanya?" Erika menjawab, "Itu tidak masalah, Rena-chan juga sudah memiliki pacar kok! Lagipula aku yang menyuruh Kyouya-kun untuk lebih bersikap lembut  padanya," "Kau tidak bisa hanya berpedoman karena dia sudah memiliki pacar, kau masih belum mengertikan, Erika-chan? Perasaan seseorang itu bisa dengan cepat berubah, terutama untuk anak-anak yang masih SMP,  usia seperti itu biasanya masih berpikiran dangkal dan tidak konsisten. Anak seusia itu berhadapan dengan seorang seperti Sata-kun?! Kalau kau membiarkan dia bersikap lembut pada anak itu, aku khawatir sesuatu yang tidak mengenakan akan terjadi pada akhirnya," ucap Kamiya memperingatkan Erika.

Erika tampak khawatir, tapi dia masih belum bisa percaya kalau hal yang seperti itu bisa saja terjadi, "Aku percaya  pada Rena-chan!" gumamnya dalam hati. Setelah mereka pulang sekolah, Erika dan Kyouya datang lagi ke rumah Rena untuk mengajarinya. Erika tampak kelelahan diapun tertidur ditempat tidur Rena. Melihat Erika yang tertidur saat ini Rena mencoba untuk mulai bicara pada Kyouya, "Hmm..boleh aku menanyakan sesuatu?" "Hmm?" tanya Kyouya sambil terus membaca buku yang ada ditangannya, "Kalau ada seseorang yang sedikit kau sukai, tapi dia sudah memiliki kekasih, apa yang akan kau lakukan?" "Pertanyaan seperti apa itu? Itu tidak berhubungan dengan pelajaran kitakan?" "Kau menyuruhku untuk bertanya apapun yang tak aku mengerti, maka jawablah, kau gurukukan?" Kyouya tampak berpikir sejenak, diapun akhirnya menjawab, "Aku tidak akan melakukan apapun," "Eh?!" Rena tampak terkejut, "Apa kau akan menyerah tanpa mengusahakan apapun?" tambah Rena. Kyouya menjawab lagi, "Tadi kau katakan hanya sedikit suka, benarkan? Jadi tak perlu repot-repot mengusahakan apapun. "Tunggu dulu! Bagaimana kalau kau sangat menyukai orang itu?!" Kyouyapun menjawab, "Aku akan merebutnya," Rena tampak sedikit terkejut. 

"Walaupun itu kekasih temanmu sendiri? Atau seseorang yang sangat dekat dan tak mungkin kau memutuskan hubungan dengannya?" Kyouya menjawab lagi, "Kalau memang kau sangat menyukai orang itu, kau tidak perlu mengkhawatirkan yang lain, benarkan?" Rena tampak diam, Kyouya melanjutkan lagi, "Kalau kau malakukan seperti itu, kau bukanlah orang yang baik" "Hah?" Rena bingung dengan apa yang dikatakan Kyouya, "Kalau aku tidak mengatakan itu, kau pasti ingin bertanya lebih banyak lagikan?" ucap Kyouya menjebak Rena, "Itu bukan aku, itu cerita tentang temanku," ucap Rena mengakhiri berbincangan mereka.

Suatu malam, Rena mengajak Erika untuk bertemu disuatu taman. Tak lama kemudian Erika datang, "Rena-chan? Ada apa?" "Maaf karena tiba-tiba menyuruhmu keluar," "Itu tidak masalah, aku sedang bebas saat ini!" Erika terus memperhatikan Rena, dia bergumam dalam hati, "Mata Rena sedikit bengkak, kelihatannya dia ada masalah susah tidur. Diapun duduk disebelah Rena dan berkata, "Aku dengar dari tante nilaimu dan sikapmu benar-benar sudah lebih baik, itulah hasil kerja kerasmu selama ini, kapan-kapan kalau kita sudah selesai belajar lagi ayo kita bermain bertiga kesuatu tempat, itu hadiah untuk kau yang sudah bekerja keras!" ucap Erika dengan tersenyum ramah pada adik sepupunya itu. Rena yang mendengar itu terpana, diapun berkata pada Erika, "Kau jangan terlalu baik padaku," "Eh?" Erika tampak bingung, Rena melanjutkan lagi perkataaanya, "Di setiap cerita manga Shoujo, selalu ada pemeran gadis antagonis yang muncul seolah menjadi pahlawan, benarkan? Aku sangat membenci gadis seperti itu, setiap peran itu muncul dibagian cerita aku selalu merasa jengkel, tapi...akhirnya aku bisa mengerti arti peran seperti itu, karena..aku akan menjadi pemeran jahat itu untuk Erika-chan!" 

Sontak saja Erika terkejut bukan main, "Apa maksudmu? Jangan bilang kalau kau sudah jatuh cinta pada Kyouya-kun?" Rena tidak menjawab. Erika tidak bisa menahan emosinya, "Haaaaa!!! Tidak!! Kau tidak akan bisa!!! Kyouya-kun itu kekasihku, kau taukan??!! Aku tidak akan membiarkanmu!! Bagaimana dengan cowok Rena-chan itu?!" Rena menjawab dengan suara pelan, "Kami sudah putus.." "Apa???!!" Erika semakin terkejut. "Aku tau.. seharusnya aku tidak jatuh cinta padanya, tapi bagaimanapun walaupun aku sudah mencoba untuk menghilangkan perasaanku.. ini pertama kalinya aku merasakan seperti ini, aku tidak akan menyerah untuk kali ini, jadi..." perkataan Rena seperti itu benar-benar membuat Erika semakin emosi, diapun marah sejadi-jadinya, "Kau ini benar-benar merepotkan sekali Rena-chan!!! Kau ini masih anak SMPkan?!!! Pikiranmu masih sangat pendek!!! kau benar-benar tidak tau posisimu!!" Rena menjawab dengan menunduk, "Tidak masalah walaupun Erika-chan membeciku..Aku hanya ingin mengatkan itu padamu." 

Setelah mangatakan itu Rena langsung berlari pulang. Erika masih sangat terkejut dan belum bisa menggerakkan badannya melangkah pulang, dia masih tetap berdiri membatu karena mendengar pengakuan Rena, "Kau pasti bercandakan?! Rena-chan menjadi sainganku?! Rena-chan benar-benar kasar sekali, walaupun aku sangat mempercayainya..Apa maksud dia menjadi peran antagonis itu? Bukankah itu artinya dia akan menggunakan segala cara untuk merebut Kyouya-kun dariku?!!" 

Erika tak bisa menahan emosinya lagi, dia langsung pergi menuju apartemen Kyouya. Ding Dong Ding Dong Ding Dong Ding Dong Ding Dong...Dengan kecepatan penuh Erika terus menekan bel apartemen Kyouya, "Siapa sih itu?!" tanya Kyouya dari Interphone dirumahnya, "Kyouya-kun?! Ini aku!! Cepat buka!! Ada sesuatu yang sangat penting ingin aku bicarakan!! Cepat buka sekarang juga!! Cepaaattt!!!" "Iya aku keluar."

Kyouyapun membuka pintu, "Oi.. kalau kau merusak Interphoneku, kau harus membayarnya, jadi? Ada apa?" 

Erika masih diam, dia bergumam dalam hati "Aku ragu kalau aku mengatakannya, ini pasti akan menjadi beban untuknya, bagaimanapun.." Kyouya yang melihat Erika bersikap aneh dan terdiam seperti itu menjadi khawatir, "Erika? Apa yang terjadi?" Erika tidak bisa menjawab, dia langsung memeluk Kyouya dengan erat. 

"Ada apa ini?" Kyouya semakin terkejut mendapat pelukan yang tiba-tiaba itu tapi dia tetap tidak melawan, "Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin melihatmu, biarlah dulu seperti ini" jawab Erika masih memeluk Kyouya, "Sebenarnya ada apa? Kau tidak seperti biasanya," Erika tidak menjawab, saat ini dia hanya ingin terus memeluk kekasihnya itu, seolah takut ini akan berakhir.

Diapun masih terus mengingat perkataan Rena, "Aku akan menjadi lawan Erika-chan, aku akan menjadi peran antagonis untuk Erika-chan!" kata-kata itu terus terniang ditelinganya. Kini dia benar-benar merasa sangat jengkel, marah, khawatir, semua perasaan itu menjadi satu, Erikapun melampiaskan emosinya dengan memeluk Kyouya lebih erat sambil terus meremas-reman punggung kekasihnya itu, "Ouch..." Kyouya tampak menahan sakit tapi tetap saja membiarkannya..

BERSMBUNG.

Chapter selanjutnya >>

<< Chapter sebelumnya