Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 26
http://mangadove.blogspot.com/2015/03/ookami-shoujo-indonesia-chapter-26.html
Setelah Rena berani mengaku pada Erika tentang perasaannya pada Kyouya, mereka berduapun akhirnya memutuskan untuk saling bersaing memperebutkan Kyouya. Manga Ookami Shoujo to Kuro Ouji Bahasa Indonesia chapter 26 ini akan menceritakan tentang usaha Rena untuk mendekati Kyouya dan menarik perhatiannnya, selanjutnya bagaiman Kyouya menyikapinya? Apakah Kyouya bisa menerka tentang perasaan Rena? Untuk cerita selengkapanya silahkan baca manga versi teks Bahasa Indonesia yang sudah saya sediakan dibawah ini.
(Sumber gambar: http://manhua.fzdm.com/)
Disuatu tempat tampak Erika dan Rena bertemu, "Kami bersumpah, sebagai seorang gadis kami akan memperjuangkan cinta kami dan bersaing secara adil," itulah yang dikatakan Erika, melihat Rena yang masih diam, Erikapun berkata, "Rena-chan, kau juga harus bersumpah seperti aku!" "Kenapa?" "Karena kau sendiri yang mengatakan akan bersaing denganku, aku datang kesini untuk menerima tantanganmu!" Rena menundukan wajanya, diapun berkata depan pelan, "Aku terkejut, aku pikir Erika-chan sudah tidak mau lagi bertemu denganku," "Sejujurnya Rena-chan aku masih berpikir kau ini anak yang baik, aku tidak bisa melakukan apapun kalau kau memang menyukai seseorang, tapi dengan kau berkata kau akan menjadi sainganku dan tak masalah walaupun aku jadi membencimu, cara seperti itu benar-benar tidak adil, itu tidak mungkin," "Kau benar-benar berhati lembut Erika-chan, jadi aku aku tidak akan berbelas kasih padamu, aku bisa menarik perhatian Kyouya-kun, selanjutnya kalau dia mulai menyukaiku, kau tidak akan dendam kepadaku?" Erika menjawab tegas pada Rena, "Para gadis tidak akan mengubah pikirannya, jadi, aku tidak akan kalah!!" Mendengar Erika yang berbicara seperti itu Rena membalas, "Aku akan menjadikanmu menyesal karena perkataanmu sendiri!!" Erika berkata lagi, "Aku tidak akan kalah darimu! Aku hanya memperingatkanmu, Kyouya-kun itu bukanlah seseorang yang dengan mudah bisa kau rayu, kau bujuk, dengan mental yang biasa!! Apapun yang terjadi aku tetap menjaga posisiku sebagai kekasihnya!"
Kesesokan harinya disekolah, "Kyouya-kun, kau akan kerumah Rena-chan lagi hari inikan? Aku ikut!" "Kau akan tidur lagi, walaupun kau ikut akan mengganggu saja," "Aku tidak akan tidur lagi, tidak akan pernah!" "Sebernya apa yang kau inginkan? Hmm?" tanya Kyouya. Erika bergumam dalam hati, "Apa Kyouya-kun sudah menyadari perasaan Rena-chan? Kalau dia sudah tau, apa yang akan dia lakukan?" Erika terus berpikir sambil menatap Kyouya, "Kenapa?" tanya Kyouya menyadari Erika yang terus menatapnya, "Eh.. Ti..tidak ada!" jawab Erika gugup, "Akhir-akhir ini kau terlihat berbeda" komentar Kyouya yang sekarang gantian dia yang terus menatap Erika.
Sesampainya dirumah Rena, Kyouya memeriksa kertas jawaban yang sudah diselesaikan Rena, "Kalau kau bisa menjaga nilai seperti ini, aku pikir kau bisa lulus masuk sekolah kami," "Sungguh?" tanya Rena meyakinkan, "Mungkin" jawab Kyouya, "Aku akan bekerja keras, aku harus bisa lulus disekolah itu!" ucap Rena antusias.
"Rena-chan, semangat!" ucap Erika dengan wajah yang kaku. "Hmm, ada sesuatu yang aku minta dari Kyouya-kun, untuk jadwal belajar selanjutnya, ada tempat yang ingin aku kunjungi apa kau setuju? Museum sejarah.. Nilaiku rendah dipelajaran sejarah, aku pikir dengan peraktek langsung akan sangat membantu," ucap Rena sambil menunjukan dua tiket untuk mereka, "Ya, nilaimu memang buruk untuk pelajaran sejarah" jawab Kyouya. Sedangkan Erika sudah menahan emosi, dia menggerutu dalam hati, "Itu kencan! Walaupun mengatas namakan belajar! Aku tau itu siasaatmu, benarkan Rena-chan?!! "Baiklah, kita akan pergi." Ucap Kyouya menyetujui, Erika tidak cuma diam diapun langsung berkata, "Ya..ya! Aku juga akan ikut!" Rena langsung bicara sambil melotot, "Kami bukan pergi untuk bermain! Dan kami hanya memiliki dua tiket!" "Aku akan membayat tiketku sendiri! Aku juga ingin melihat baju baja para pejuang dulu!" Ya sudah kau ikut saja, tapi jangan buat keributan" kata Kyouya pada Erika, sedangkan Rena masih saja cemberut tak terima.
Diluar kamar Erika dan Rena tampak saling berdebat, "Walaupun kau katakan secara adil.." kata Rena protes pada Erika, "Aku tidak pernah mengatakan aku akan mendukungmu! Benarkan?!" balas Erika. "Erika-chan kau sudah sering pergi kencan dengannyakan? Biarkan saat ini kami berdua saja, "Mustahil aku akan mengijinkanmu!" jawab Erika lagi. "Baiklah, kalau begitu, pakaian yang seperti apa yang disukai Kyouya-kun?" tanya Rena, "Hmm, aku tidak akan mengatakannya padamu," "Pelit! Walaupun awalnya kau katakan ini akan secara adil tapi tetap saja kau diuntungkan karena kau telah jadi kekasihnya. Ini benar-benar tidak adil!" protes Rena pada Erika, "Baiklah aku akan memberimu sedikit bocoran, masalah pakaian, Kyouya-kun suka dengan penampilan seorang gadis yang terlihat dewasa, aku dulu diberi tahu oleh temannya sendiri" maksudnya Takeru teman-temen..Erika melanjutkan lagi, "seperti memakai kacamata, hightheel, ya pokoknya model-model seperti itulah" jelas Erika, Rena menggerutu dalam hati, "Dewasa? Sedangkan dia saja menganggap aku ini masih anak kecil."
Merekapun pergi ke museum, Rena terus berusaha menarik perhatian Kyouya dengan menanya ini itu tentang sejarah yang ada disana, Kyouya menjawab sekedarnya. Erika tampak terus memperhatikan Rena, dia bergumam dalam hati, "Hari ini Rena terlihat sangat cantik, make up yang dipakainya juga cantik, tapi aku bersyukur Kyouya terlihat sama sekali tak tertarik dengannya, walaupun begitu kenapa aku tetap merasa sangat jengkel?" Erika mengeluarkan Hpnya, dia terkejut melihat 5 panggilan tak terjawab dari ibunya, "Kyouya-kun aku akan keluar sebentar untuk menelepon, aku akan kembali secepatnya" Erikapun keluar.
Rena bergumam dalam hati, "Baiklah, sekarang tinggal kami berdua, tapi Kyouya-kun seperti tidak peduli padaku sama sekali, bahkan dia tidak pernah melihat kearahku, walaupun aku sudah bermake up dan semua yang ku lakukan untuk penampilanku hari ini.. Baiklah, itu tak masalah, aku hanya harus membuatnya melihat ke arahku saja."
Rena memulai pembicaraan, "Kyouya-kun, pahlawan mana yang paling kau sukai? "Obunaga Noda" "Kenapa?" "Karena aku kagum dengan cara dia mati." "Bagaimana dengan Zehi Ni Oyobasu? Itu juga kerenkan? Aku ingat sejarah tentangnya," "Oh begitu" komentar Kyouya singkat, Rena masih mencoba untuk menarik perhatian Kyouya, "Hmm mengejutkan sekali kau menyukai sejarah, padahal kau suka nonton filmkan? Mana yang lebih kau suka menonton dengan subtitte atau dubbed?" "Subtitle" jawab Kyouya singkat, "Aku juga suka dengan subtitle, jenis film apa yang kau suka?" "Misteri" "Aku juga suka yang misteri" "Ok" "Kapan-kapan kita nonton bersama ya?" Rena bergumam dalam hati, "Ini seperti bukan perbincangan, tapi ini seperti aku yang berbicara sendiri," "Lain kali.." belum sempat Rena melanjutkan kata-katanya sudah dipotong oleh Kyouya, "Sudah cukup, kau terlalu banyak bicara, karena kau bilang mau belajar makanya aku bawa kau ke sini, jadi tetap fokus dan serius," "Baiklah.." ucap Rena sedikit takut, "Kita sekarang naik ke lantai dua" perintah Kyouya.
Merekapun masih berjalan-jalan disekitar museum, "Apa ini? Mereka juga berjualan souvenir disini?" taya Kyouya, Rena langsung berinisiatif, "Kalau kau suka kau boleh pilih, aku akan membelinya untukmu sebagai hadiah," Kyouya tampak heran, "Ha? Kenapa?" "Karena aku sangat berterimakasih pada Kyouya-kun, ibuku juga sangat senang," "Jangan memaksa dirimu, bahkan uang jajanku bisa saja lebih banyak dari pada uang jajanmu," jelas Kyouya pada Rena, "Aku punya uang, aku tidak menjajankan uangku sembarangan seperti orang yang bodoh.," "Apa yang ingin kalu laukan untukku itu sia-sia saja, belilah buku atau seseuatu yang lebih berguna seperti itu" "Baiklah, apa ada sesuatu yang bisa aku lakukan untukmu?" "Terserah kau mau melakukan apa untuk dirimu tapi aku bisa melakukan apapun untuk diriku sendiri, " jawab Kyouya sambil berjalan meninggalkan Rena. Rena jengkel, dia menggerutu dalam hati, "Dia memperlakukan aku seperti anak kecil lagi! Sial! Aku ini juga seorang gadis! Baiklah.." Tiba-tiba saja Rena jatuh tepat diatas Kyouya.
"Bagaimana ini? Aku benar-benar gugup!" ucap Rena dalam hati, sedangkan Kyouya yang dibawahnya sudah tampak jengkel dan menahan emosi, "Hei, cepat bangun! Kau berat!" "Y..ya."
Kyouya benar benar malu, diapun minta maaf pada pengunjung yang lain. "Kau melakukan ini ada tujuannyakan? Ini lantai yang biasa, kau tidak mungkin jatuh, apa karena aku menolak ucapan terimakasihmu tadi?" tanya Kyouyas secara langsung, "Ah, tidak..Aku hanya..." "Apa?" tanya Kyouya.. Renapun akhirnya melepaskan sepatunya.
"Apa kau tidak punya berpan? Atau apapun itu untuk membalutnya?" "Tidak" jawab Rena, "Mungkin Erika juga tidak punya, kemana sih dia? Berapa lama lagi dia mau menelepon? Ini karena kau mencoba untuk berpenampilan dewasa," "Apa yang salah kalau aku berpenampilan seperti itu? Ada hal yang ingin aku tuju, itulah sebabnya.. jadi jangan katakan kalau aku tidak boleh memaksa diri, kau seorang gurukan?" Erika memandang mereka berdua dan tetap diam, sampai akhirnya Kyouya melihat, "Kenapa kau bersembunyi seperti itu, kesinilah.."
"Rena-chan itu karena sepatumu ya? Apa kau baik-baik saja? tanya Erika, "Ya aku baik-baik saja. Kyouya berjongkok dihadapan Rena, "Ayolah, aku akan menggendongmu dibelakan seperti anak kecil, dan akan membawamu sampai ke taksi" "T..tapi.." Rena tampak ragu, Erikapun berkata, "Tidak apa-apa Rena-chan, kakimu sakitkan? Aku akan membawa sepatumu.. "Baiklah.." Kyouyapun akhirnya menggendong Rena.
Sesampainya mereka mengantar Rena, "Baiklah, mohon kerjasamanya lagi minggu depan. Terimakasih karena sudah menjagaku hari ini." "Ya.." jawab Kyouya singkat, " "Erika-chan juga.. selamat malam" ucap Rena dan langsung masuk kerumahnya. Erika tampak berpikir, diapun bergumam dalam hati, "Aku tak mengerti ini persasaan seperti apa, dia berkata akan menjadi sainganku, tapi sepertinya aku tidak merasa begitu.." tanpa Erika sadari sejak tadi Kyouya terus memperhatikannnya.
Kyouya akhirnya berkata, "Kau bertingkah aneh belakangan ini karena inikan?" "Eh?" Erika terkejut Kyouya menyadarinya, "sudah berapa lama kau mengetahui ini semua? Tentang Rena," tanya Kyouya lagi secara langsung.."Kyouya-kun sudah tau semuanya?" Erika masih tidak bisa menjawab, "Kalau kau perhatikan apa yang dia lakukan hari ini, siapun pasti bisa menebaknya. Jadi sudah berapa lama kau tau tentang ini? Hmm?" tanya Kyouya lagi. "Beberapa hari yang lalu, dia datang datang dan bicara langsung padaku, aku katakan padanya aku akan menerima tantangannya, aku sudah tidak tau lagi harus mengatakan apa," "Dia datang secara langsung kepadamu? Berani sekali ya?" komentar Kyouya, dia melanjutkan bicaranya lagi, "yang membuat ini semua sulit itu adalah kau," "Maaf, aku sudah mencoba untuk menasehatinya tapi dia tetap.." "Ya aku mengerti," Kyouya langsung memotong pembicaraannya. "Jadi, apa yang akan kau lakukan tentang Rena-chan?" tanya Erika pada Kyouya, "Tidak ada yang harus aku lakukan untuknya, aku sama sekali tidak tertarik padanya, "Yaa.." Erika menanggapi dengan raut wajah yang masih murung.
Melihat Erika yang masih seperti itu Kyouya berkata lagi, "Kau terlihat tidak senang, kalau kau mau, apa aku harus pergi kencan bersamanya?" "Tidak, bukan seperti itu! Tentunya saja aku senang!" Erika bergumam dalam hati, "Tapi dilain sisi sepertinya aku sedikit kasihan pada Rena-chan.." Kyouya masih terus menatap kekasihnya yang tampak bingung sendiri.
Kyouya berkata, "Walaupun kita tidak bisa melakukan apapun untuknya, wajar saja kalau kau merasa kasihan atau simpati kepadanya."
Keesokan harinya disekolah Erika benar-benar tidak bisa konsentrasi dalam belajarnya, "Setelah aku mendengar perasaan dari Kyouya-kun apa tak masalah aku terus menerima tantangnnya? Aku sendiri tau apa yang akan terjadi, apakah aku harus berkata pada Rena-chan tentang ini semua? Atau lebih baik aku membuatnya untuk langsung menyerah saja?" Hp Erika berbunyi, pesan dari Rena, "Ada yang ingin aku bicarakan, boleh aku datang kerumahmu?" itulah yang tertulis dilayar Hp Erika.
Saat pulang sekolah, Rena langsung kerumah Erika, mereka berdua tampak diam, "Dia datang pasti karena ingin membicarakan tentang Kyouya-kun, benarkan?" gumam Erika dalam hati. "Aku bisa lihat, Kyouya-kun tidak tertarik sedikitpun denganku," ucap Rena memulai pembicaraan, "Eh?" Erika sedikit terkejut mendengar pengakuan dari Rena, Renapun melanjutkna bicaranya lagi, "Dia tidak pernah melihat kearahku, dan saat aku bertanya sesuatu padanya, dia tidak pernah bertanya balik padaku." Mendengar keluhan Rena seperti itu Erika bertanya dalam hati, "Apa dia akan menyerah?" "Jadi.. Aku akan menyatakan cinta padanya secara langsung!" Erika tekejut dan masih tidak bisa bicara, Rena berkata lagi pada Erika, "Aku merasa ini yang harus aku lakukan, aku tidak akan sembunyi-sembunyi lagi, aku tidak akan menyerah, baiklah karena kau mengatakan kita harus bermain secara adil itu saja yang ingin aku sampaikan, Erika-chan doakan aku supaya berhasil!"
Rena langsung pulang, Erika masih tidak bisa berkata apapun, dia bergumam dalam hati, "Apa yang harus aku katakan padanya? Aku tidak tau lagi..."
BERSAMBUNG.