Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 20

Setelah Erika bertemu dengan Kakak Kyouya, akhirnya diapun pergi ke Kobe bersama Kyouya dan juga kakaknya. Ookami Shoujo to Kuro Ouji  chapter 20 ini akan menceritakan tentang Erika yang bertemu dengan calon ibu mertuanya teman-teman, certita ini memang ada dibagian animenya tapi ada beberapa adegan yang tidak diceritakan dalam animenya, misalnya saja saat Kyouya mencoba untuk mencium Erika tapi gagal karena ketauan oleh kakaknya Kyouya. Apa teman-teman penasaran? Silahkan baca komik versi teks Bahasa Indonesia yang sudah saya sediakan dibawah ini.

(Sumber gambar: http://manhua.fzdm.com/)

Akhirya Erika sampai di Kobe, dia tampak gugup karena akan bertemu calon mertuanya, "Apa kau gugup, Erika-chan?" tanya Reika, kakak Kyouya. "Iya, aku gugup sekali!" jawab Erika, "Tenang saja, ini bukan seperti tes atau apalah, kau santai saja, anggap seperti bermain kerumah temanmu sendiri" ucap Reika mencoba menenangkan Erika. "Oi, berapa lama lagi kau buat aku membawa ini? Aku bukan pembantumu, kau tau?" ucap Kyouya pada Erika sambil menyerahkan tas Erika, "Oh maaf, biar aku bawa sendiri," "Ya seharusnya memang begitu." Melihat sikap adiknya seperti itu Reika langsung menampar Kyouya, "Kau tidak boleh seperti itu, kau ini benar-benar menjijikan! Bertingkahlah seperti apa seharusnya laki-laki, itu sudah sewajarnya kau membawa tas pacarmu sendiri! Yang lebih penting lagi kenapa kau ikut kesini? Aku tidak mengajakmukan? Aku hanya mengajak Erika-chan," "Aku ini babysittermu, iyakan? Aku tidak bisa membiarka kalian berdua saja, kalian berdua akan bertanding kontes yang aneh-aneh lagi seperti kemarin," mendengar jawaban adiknya seperti itu Reika langsung berkata, "Hah? Kau ini ngomonyanya kasar lagi, kami bukan anak kecil dan kami juga berteman baik sekarang." Erika masih tampak gelisah diapun bertanya pada Kyouya, "Hei Kyouya-kun, ibu Kyouya-kun itu orangnya seperti apa?" Kyouya tampak bingung menjawabnya, "Seperti apa? Hmm..ya seperti ibu-ibu pada umumnya," "Bukan seperti itu maksudmu, berikan aku penjelasan yang lebih spesifik, apa dia baik? Apa dia mudah untuk menerima orang lain?" Kyouya jengkel diapun berkata, "Kalau memang kau takut pulang saja, lagian kenapa kau berani untuk diajak kesini?" "Itu karena kakakmu sudah memaksaku untuk ikut, aku juga berpikir ini supaya kami bisa lebih akrab." akhirnya merekapun menaiki bus menuju kediaman ibu kyouya.

Sesampainya mereka ditujuan, Kyouya tampak heran, "Ada apa dengan rumah besar ini?" kakaknya langsung menjawab, "Kita sudah pindah, ini sudah lama semenjak kau  tidak pernah mengunjungi kami lagi, aku sudah pernah mengatakannya padamukan?" Kakak kyouya langsung masuk rumah dan berteriak kedalam, "Mama! Kyou-kun ada disini!" Erika terkejut, "Kyou-kun?" Tak berapa lama ibu Kyouya langsung keluar, "Ah.. Kakak, selamat datang," "Mama, ini dia Erika-chan, pacarnya Kyouya yang pernah aku ceritakan," Erika lansung membungkuk, "Apa kabar? Namaku Shinohara Erika, "Senang bertemu denganmu Erika-chan, terimakasih sudah mau datang jauh-jauh dari Tokyo, tante senang sekali" sapa ibu Kyouya tersenyum ramah.

"Terimakasih tuhan, dia orang yang baik" ucap Erika dalam hati. Ibunya langsung mendekati Kyouya, "Ini sudah lama juga ya, Kyou-kun? Bagaimana kabarmu?" Kyouya menjawab ibunya dengan singkat, "Yah..biasa saja" ibu Kyouya tampak canggung diapun berkata lagi, "Oh, biasa saja itu berarti baik-baik sajakan?" Erika memperhatikan keduanya, dia berkata dalam hati, "Kelihatannya ibu Kyouya sedikit malu dan canggung." Erika akhirnya berinisiatif mencairkan suasana, "Ini oleh-oleh dari Tokyo," ucapnya sambil menyerahkannya pada ibu Kyouya yang langsung diterima dengan seyuman ramahnya. Ibunya masuk duluan bersama kakaknya, saat Erika dan Kyouya masih diluar diapun langsung berkata pada Kyouya, "Ibumu sangat cantik Kyouya-kun, dia juga ramah, kau tidak bisa menyebutnya seperti ibu-ibu normal yang biasanya" "Aku menganggap ibu-ibu seperti itu ya biasa saja, dia juga memang selalu seperti itu" jawab Kyouya.

Malamnya mereka berempat berpesta keluarga, ibu dan kakak Kyouya tampak sudah mulai mabuk, tiba-tiba saja Reika, kakak Kyouya bertanya dihadapan semuanya pada Erika, "Erika-chan, apa yang kau sukai dari Kyouya? Kau tau, selama ini aku sangat ingin menanyakannya padamu, apa Erika-chan berbeda dengan gadis-gadis bodoh lain yang mendekati Kyouya hanya karena penampilannya saja?" "Benar, Mama juga pingin dengar!" tambah Ibu Kyouya lagi.

 Erika tampak malu dan berkata, "Aku tidak bisa menjawab didepan orangnyakan?" Kyouya berkata juga, "Tidak masalahkan dia menilaiku dengan caranya sendiri?" Kakanya langsung mendekat dan mengunci pergerakan Kyouya menggunakan lengannya sendiri, "Kau diam saja" ucapnya pada Kyouya, "baiklah, Erika-chan katakan pada kami sekarang" sedangkan Kyouya hanya menggerutu dalam hati, "pembicaraan ini sudah mulai menyimpang dari topik."

Erika mulai menjawab petanyaan itu, "Banyak hal yang aku sukai dan yang tidak aku sukai juga darinya, tapi bagian yang tidak aku suka darinya malah membuatku menyukainya juga, itu membuatku frustasi, tapi akhirnya aku bisa menerima semuanya. Walaupun ada bagian yang tidak aku sukai dari dirinya tapi dia tetap membuatku tertarik, ketertarikannya seperti vacuum cleaner nomor satu didunia ini!"

"Baik sekali" komentar Reika mendengar curhatan Erika. Ibu Kyouya tersenyum dan berkata, "Ceritakan lebih banyak lagi pada kami, untuk hari ini mari kita dengar cerita cinta Erika-chan," Kyouya lansung bangun, "Kau mau kemana, Kyouya?" "Kamar yang disana" jawab Kyouya singkat, kakanya langsung tak mengijinkan, "Tetaplah disini, kau sudah lama tidak berkunjung kesinikan?" Kyouya tetap bangun dan menuju kamar yang kosong, "Aku tidak tertarik, kalian lakukan semaunya" "Tunggu dulu Kyouya..." "Tidak apa-apa kak" "Mama" "Tidak apa-apa, mungkin Kyou-kun lelah," ibu kyouya mencoba untuk menenangkan Reika. Erika tampak cemas, dia bertanya dalam hati, "Apa yang aku sudah mengatakan sesuatu yang membuatnya marah?"

Ibu Kyouya sudah tampak mulai mengantuk, akhirnya dia masuk duluan untuk mengistirahatkan tubuhnya. Sedangkan didapur tampak Reika dan Erika mencuci piring bersama, "Mama terlihat begitu antusias hari ini, aku pikir itu karena mama sangat senang bisa bertemu Erika-chan," jelas Rieka pada calon adik iparnya itu, Riekapun melanjutkan perkataannya, "aku tau mama merasa bersalah pada Kyouya yang menyebabkannya membenci kata 'cinta'" Erika tampak bingung, "Eh? Apa maksud kak?" Reika menjelaskan lagi, "Kau bisa lihat, keluarga kami tinggal terpisahkan? Seolah orang tua kami bercerai, padahal tidak. Dari awal orang tua kami itu penggila kerja, sibuk dengan urusan masing-masing."

Flashback  masa kecil Kyouya, "Kyou-kun maafkan mama ya, kau pasti marahkan, bagaimanapun mama.." Kyoya langsung menjawab, "Mama tak perlu minta maaf, aku sama sekali tidak marah. Ini kenyataannyakan? Aku bersukur bisa belajar dari ini semua."

"Mama selalu ingat apa yang dikatakan Kyouya saat itu, mama selalu menyalahkan diri karena mama Kyouya jadi tidak percaya dengan kata-kata 'cinta' dan akhirnya keluarga kamipun seperti ini, tapi papa sampai sekarang masih penggila kerja juga.. Bagaimanpun aku sering melihat mama begitu tertekan jauh dari Kyouya, aku masih sering melihatnya murung," "Apa karena ini kakak mengundangku datang kesini?" tanya Erika, Rieka langsung tersenyum pada Erika, "Ya.. aku harap dengan kedatanganmu mama bisa lebih terhibur."

Erika tampak terbebani dengan apa yang menimpa Kyouya, Erika memutuskan untuk mandi demi menyegarkan pikiran dan tubuhnya, dia masih terus terbayang-bayang dengan semua yang terjadi antara Kyouya dan Ibunya, Erika berpikir dan berkata dalam hati, "Aku pikir mereka berdua hanya malu, apa lagi mereka sudah lama tidak bertemu dan menjaga komunikasi."

Selesai mandi Erika memutuskan untuk datang ke kamar Kyouya, dia mengetuk pintu dan bertanya, "Kyouya-kun? Apa kau tidak lagi sibuk?" "Ahh..masuklah"  "Maaf aku mengganggu."

Erikapun masuk dan duduk disebelah Kyouya, "Kau sedang nonton apa?" "Tidak ada, hanya acar-acara yang membosankan," jawab Kyouya, "Aku pinjam remotenya, Kyouya-kun kau belum mandi? Pergilah mandi dulu." "Bagaimana acara kumpul-kumpul tadi? Apa memuaskan?" tanya Kyouya, "Ya..Ibumu mabuk berat dan sekarang sudah tidur" Kyouya tampak tertawa kecil dan berkata, "Aku mengerti, itulah orang tua yang sia-sia," Erika tampak terkejut melihat Kyouya tertawa, diapun berkata dalam hati, "berarti dia tadi tidak marahkan? Sebenarnya Kyouya juga ingin memperbaiki hubungannya dengan tante, itulah sebabnya dia mau datang ikut berkunjung kesini." Erika berkata pada Kyouya dengan antusias dan semangat tinggi, "Kyouya-kun, kau taukan aku sangat menyukaimu ibumu?" Kyouya bingung kenapa Erika mengatakan itu tiba-tiba, "Ha?" Erika melanjutkan,  "Hari ini aku sangat bahagia, apapun yang aku bicarakan tante selalu menanggapiku, tidak pernah acuh dan selalu baik padaku. Itulah sebabnya aku ingin kita datang kemari lagi kapan-kapan, bolehkan?" Mendengar Erika berbicara begitu Kyouya dapat menangkap ada sesuatu dibalik itu semua, "Sebenarnya apa yang kau pikirkan? Hmm?" Erika diam tak bisa menjawab, dia bergumam dalam hati, "Aku tak mungkin mengatakan maksud yang sebenarnyakan?" Kyouya masih diam sampai akhirnya dia melihat kearah Erika, diapun membelai rambut Erika yang masih basah, "Seharusnya kau keringkan dulu rambutmukan? Jangan ceroboh," "Aku berencana mengeringkannya setelah kembali dari kamarmu ini."

Kyouya masih terus menatap Erika, diapun terus memajukan wajahnya semakin mendekat kepada Erika..

Saat  bibir merekapun hampir menyatu, "Erika-chaaaaan.." sontak Kyouya dan Erikapun terkejut. "Kau bilang tadi lupa bawa Tonerkan? Jadi aku membawa ini untukmu" jelas kakak Kyouya yang sama sekali merasa tidak berdosa karena sudah mengganggu aktifitas mereka, "Y-ya.!" jawab Erika dengan gugup.

"Kalau kau tidak cepat, kulitmu akan jadi sangat kering dan kasar, mengerti?" tambah kakaknya itu lagi, Erika masih gugup dan langsung berdiri, "Yaa...Te- terimaksih!" Erika menggerutu dalam hati, "Aku benar-benar tidak menyadari kapan dia datang." Kyouya yang sudah tertangkap basah oleh kakaknya sendiri hanya diam dan mengalihkan pandangannya, kakaknyapun berkata padanya sambil tertawa, "Maaf ya, ternyata aku muncul disaat yang tidak tepat," diapun mendekati adik laki-lakinya itu sambil menekan rahang Kyouya, " Hei monyet pertimbangkan dulu waktu, tempat, dan situasinya, mengerti? Melihat adegan mesra adikku sendiri lebih buruk dari pada melihat kecoak, tau!" Kyouya tetap diam tak bisa menjawab.

Setelah Reika melepaskan adiknya itu diapun langsung memegang legang Erika dan mengajaknya keluar, "Ayo, Erika-chan, ada futon dikamarku," "O-oke" "Kau, tidur sekarang juga, perintahnya pada Kyouya."

Erika dan kakaknyapun keluar dari kamar Kyouya, sedangkan Kyouya tampak masih gelisah mengingat apa yang terjadi padanya barusan, diapun keluar ke dapur untuk minum, "Sial.. Seharusnya aku tidak perlu melakukan itu tadi, aku berharap semua isi planet ini lebih baik meledak saja," gerutunya dalam hati. Tiba-tiba ibunya keluar dan menuju dapur, "Ah.. Kyou-kun?" "Hmmm" jawab Kyouya singkat, ibunya mengeluh sendiri, "Ah.. kepalaku rasanya berat sekali, aku butuh air" Kyouya menyodorkan botol air untuk ibunya, "Terimakasih" ucap ibu kyouya yang tampak terkejut. Merekapun akhirnya berbincang-bincang diteras belakang rumah, "Bagaimanapun Kyou-kun, mama senang kau bisa mendapatkan kekasih yang baik" komentar ibunya mencoba memulai pembicaraan, "Bukan aku yang mendekatinya, tapi dia yang mendekatiku duluan," jelas Kyouya, "Oh.. mama mengerti, jadi kalian berdua saling tarik menarik seperti vacuum cleanerkan? Sepasang kekasih untuk alat rumah tangga!" ucap ibunya menggoda Kyouya, "Itu bukan sesuatu yang luar biasa," jawab Kyouya tampak sedikit jengkel. "Baiklah...itukan hanya bercanda, perlakukan dia dengan baik, oke? Ngomong-ngomong bagaimana kabar papa?" "Terimakasih, sama seperti mama dia bekerja non-stop seperti biasanya sampai sekarang" "Hahaha begitu ya?" Beberapa saat mereka berdua diam, tidak ada yang mulai topik pembicaraan, suasana canggung mulai terasa lagi, sampai akhirnya ibu Kyouya berkata, "Ahh.. setelah minum air dan menikmati angin malam rasanya sudah mulai lebih baik dari pada sebelumnya, mama besok harus pergi kerja, jadi mama harus tidur sekarang, baiklah selamat malam, Kyou-kun, terimakasih sudah mau datang, saat kau kembali ke Tokyo, jagalah kesehatan ya, jangan sampai kau demam dan jagalah tubuhmu, oke? Ah.. tapi sepertinya ini terlalu cepat untuk mengucapkan selamat tinggal yakan?" "Mulai sekarang, aku akan lebih sering berkunjung kemari" ucap Kyouya, ibunya terpana mendengar apa yang barusan dikatakan oleh anak laki-lakinya itu, diapun terharu.

Sedangkan Erika masih belum bisa tertidur memikirkan apa yang terjadi padanya tadi, tertangkap oleh kakak Kyouya sendiri.

BERSAMBUNG.

Chapter selanjutnya >>

<< Chapter sebelumnya