Loading...

Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 19

Chapter 19 ini menceritakan tentang pertemuan Erika dan Kakaknya Kyouya teman-teman. Cerita ini juga dimasukan dalam anime Ookami shouj...



Chapter 19 ini menceritakan tentang pertemuan Erika dan Kakaknya Kyouya teman-teman. Cerita ini juga dimasukan dalam anime Ookami shoujo, bagi teman-teman yang belum tau ceritanya silahkan baca komik versi teks bahasa Indonesia yang sudah saya sediakan dibawah ini.

(Sumber gambar: http://manhua.fzdm.com/)

Libur musim panas dimulai, diperjalanan pulang sekolah tampak Erika, Kyouya, Kamiya dan San-chan jalan bersama, mereka bercerita  tentang apa yang akan mereka lakukan selama liburan. “Jangan lupa semua PR mu, Erika, aku tidak akan membantumu lagi seperti tahun lalu” San-chan memperingatkan Erika, “San-chan selama liburan ayo kita bermain bersama” ajak Erika, “Baiklah, aku memang bebas untuk liburan kali ini” San-chan menerima ajakan Erika. “Aku akan kerumah nenek selama liburan musim panas untuk menyaksikan festival, selain itu aku bebas” ungkap Kamiya pada Kyouya. “Semuanya punya rencana masing-masing ya? Aku sama sekali tidak ada rencana apapun, ayahku tetap bekerja walaupun libur” ucap Kyouya. Erika menanggapi, “Itu berarti kau akan benar-benar bebaskan? Bukankah kau lebih baik mengunjungi ibumu, apa lagi kalian tidak tinggal bersamakan?” Kyouya langsung menjawab, “Aku tidak mau, aku juga tidak ingin dekat dengannya”. Mendengar penjelasan Kyouya seperti itu Erika tidak berani berkomentar lagi, dia berkata dalam hati, “Apa aku sudah mengatakan sesuatu yang sensitif lagi? Ya ampun, berpikir dahulu sebelum kau bertanya, bodoh!” gerutu Erika menyalahkan diri sendiri. “Ibumu tinggal dimana?” tanya Kamiya pada Kyouya, “Kobe” jawab Kyouya singkat, “Bukankah tak masalah sesekali melihatnya sambil bermain disana? Kenapa kau tidak mau mengunjunginya?” Tanya Kamiya. Mendengar Kamiya bertanya seperti itu Erika langsung menjawab, “Itu tidak masalahkan? Aku yakin Kyouya-kun punya alasan kenapa dia tidak mau,” “Aku katakan ini padamu, ini bukan berarti aku trauma, atau aku sudah dibuang dan kemudian membenci mereka, atau aku juga merasa diasingkan” Erika yang mendengar penjelasan Kyouya tampak bingung sendiri, “jadi kenapa kau tidak mau?” tanya Erika lagi, “Ini bukan hal yang harus aku ceritakan padamu.”

Tak jauh dari mereka berdiri tampak seorang gadis yang sedang marah-marah pada seorang laki-laki yang menggodanya, “Aku sudah katakan padamu kalau kau benar-benar bisa menjamin akan membuatku bahagia aku akan penuhi undanganmu” “Tentu saja aku akan berusaha membuatmu bahagia, “ “Eh.. nilaimu sudah berkurang 100, kau katakan akan berusaha itu artinya kau belum bisa menjamin. Aku tidak suka laki-laki yang hatinya setengah-setengah, kau benar-benar membuatku muak! Pergi sana!” “Ada apa dengan perkataanmu itu, baiklah aku pergi cewek aneh.” “Huh benar-benar cowok rendah, minus 1000.”

“Apa kau lihat itu?” tanya Erika pada Kamiya dan San-chan, “Perkataan dan cara gadis itu benar-benar salah” “Tapi pendapatnya benar”  komentar san-chan, “Menurutku itu keren” kata Erika, Sedangkan Kyouya diam membatu dan tampak terkejut. 

Gadis itu melepas kaca mata hitamnya dan terkejut melihat Kyouya, “Kyouya? Ini mustahilkan aku baru saja akan meneleponmu!” ucapnya sambil datang mendekat. 

“Kenapa kau disini?” “Kau?” Plak..!! wajah Kyouya langsung ditampar oleh gadis itu. “Kalau kau berbicara kasar lagi seperti itu aku akan menamparmu dua kali” semua terkejut termasuk Erika yang melihat kejadian itu. 
“Kyouya-kun, siapa dia?” sambil memegang pipinya yang sakit bekas tamparan Kyouyapun menjawab, “Dia kakakku.” Semua semakin terkejut, kakak Kyouya itupun tersenyum sambil berkata pada mereka semua, “Senang bertemu kalian, aku Sata Reika. Terimakasih sudah menjaga Kyouya” sapanya ramah pada semua.
Merekapun akhirnya duduk bersama untuk istirahat dan minum, Kamiya berkata, “Aku terkejut Kyouya memiliki kakak!” “Eh..apakah dia menjadikan aku seolah-olah tidak ada? Baiklah mungkin ini karena aku hanya setahun sekali datang untuk melihat keadaannya, aku tinggal bersama ibuku di Kobe” “Hei Erika, apa kau tau tentang ini?” tanya San-chan pada Erika, “Tidak, aku pikir selama ini dia itu anak tunggal.”
 
“Apa kalian semua temannya Kyouya?” “Kami teman sekelasnya,” jawab San-chan, Erika langsung berdiri “A-aku pacarnya Kyouya, perkenalkan namaku Shinohara Erika. M-Mohon bimbingannya” Erikapun membungkuk badannya. Kyouya langsung menunduk, “Ehh..pacar.. begitu ya? Terimakasih karena sudah mendampingi Kyouya” ucap kakaknya sambil tersenyum manis kearah Erika. Kakak Kyouyapun pamit pada mereka, “Baiklah aku tidak bisa berlama-lama, aku harus pergi sekarang, “ “Kakak mau kemana?” tanya Kamiya, “Mau kerumah anak bodoh yang tidak tinggal bersama orang tuanya, kau, bawa tasku” perintah kakaknya pada Kyouya. “Kenapa tidak telepon taksi saja sih?” kata kyouya pada kakaknya, “Baiklah kalau kau menolak, aku akan pulang kerumah duluan lalu merobek-robek bajumu semua seperti yang waktu itu” Erika yang melihat kakak Kyouya seperti itu langsung berujar dalam hati, “Mereka berdua memang mirip” “Oh iya kau yang bayar untuk minumanku” kata kakaknya lagi pada Kyouya. Merekapun akhirnya berpamitan dan pulang.
 Sesampainya diapartemen Kyouya, “Ayah dimana?” “Dia masih kerja diluar negeri” “Ayah masih tetap begitu ya? Huh.. percuma saja dia bekerja keras seperti itu untuk keluarganya tapi tak pernah mengunjungi keluarganya sendiri, “Ayah memang seperti itukan?” ucap Kyouya singkat. “Baiklah aku akan memakai kamar ayah saja, aku akan disini selama libur musim panas” “Hah? Ngapain disini lama-lama?” “Aku disini ya untuk bermain-main, akukan sudah lama tidak kesini jadi aku akan bermain sepuasnya, dan dengar..kau harus menemaniku kemanapun, oke?” Kyouya tidak bisa menolak tapi tetap menggerutu dalam hati, “Apa dia bercanda? Lebih baik dia pergi saja dari sini..” Kakaknya berkata lagi, “Oh iya.. pacarmu itu Erika-chan, benarkan? Masih ada saja gadis yang tertarik karena penampilanmu, huh.. anak-anak seperti kau ini, kalaupun kau bukan adikku aku tetap tidak akan jatuh cinta kepada cowok seperti kau ini,” “huh.. apa kau mengatakan sesuatu?” Kakaknya tidak peduli dengan sikap cuek adiknya itu dia terus saja mengomel, “Kau hanya bermain-main saja dengannya, iyakan? Cepat putuskan saja dia, aku kasihan padanya.” “Kau tidak perlu ikut campur” kata Kyouya sambil membuat teh untuk dirinya sendiri, “Aku akan ikut campur! Aku tidak akan membiarkan adikku jadi cowok brengsek!!” “Kalau memang seperti itu tidak masalah selama aku tidak main-mainkan?” Kakaknya langsung terdiam kemudian tertawa, “Apa? Apa kau mau mengatakan kau serius dengannya? Eh kau pasti bercandakan? Cowok seperti kau ini? Siapa yang waktu itu mengatakan ‘tidak ada gunanaya jatuh cinta serius degan gadis manapun, sia-sia saja menghabiskan waktu hanya untuk mencintai seorang gadis’ apa kau waktu mengatakan itu semua sedang mabuk atau demam tinggi ya?” Kakaknya terus mengejek, “Diam! Terserah kau mau bicara apa” Kyouya langsung masuk ke kamarnya, kakaknya masih memperhatikan Kyouya dan berkata dalam hati, “Apa Kyouya benar-benar serius? Aku tak percaya..”
 
Keesokannya, pagi-pagi sekali saat Erika masih belum bangun dia sudah dapat panggilan dari nomor tak dikenal, ternyata yang meneleponnya adalah kakaknya Kyouya, dia meminta bantuan pada Erika untuk menemaninya jalan-jalan.

Disebuah café tampak Erika dan kakaknya sedang duduk mengobrol bersama sambil makan cake, “Ah, Cuma 50 poin, padahal aku lihat iklannya di TV begitu menggiurkan tapi aku masih kurang puas rasanya” komentar kakaknya Kyouya, “Kakak benar, kita tidak bisa langsung percaya hanya lihat iklannya saja.” “Maaf karena sudah merepotkanmu ya, Kyouya sudah pergi dari tadi pagi ntah kemana, aku tidak punya teman disini dan juga aku ingin lebih mengenal Erika-chan” mendengar kakak Kyouya berkata seperti itu Erika bergumam dalam hati, “Seperti yang aku duga, ini pasti sebuah penilaian” diapun berkata dengan manis, “Itu tidak masalah kakak boleh mengajak aku kemanapun.”

Akhirnya Erika menemani kemanapun dia pergi, semua yang didatangi adalah toko-toko cake, “Erika-chan ayo kita cari tempat duduk dan kita coba lagi yang ini” “oke.. Kakak makannya banyak ya tapi kok bisa tetap langsing” “Oh benarkah? Aku rasa makanku masih normal saja kok!” “Wah ini enak sekali, aku beri nilai 90! Erika-chan cobalah ini” Erikapun yang hampir muntah akhirnya berusaha untuk mencicipi lagi. Tak lama kemudian merekapun dihampiri oleh dua laki-laki yang mencoba menggodanya, “Eh.. aku juga mau donk mencicipi itu” “Benarkan, hanya makan berdua itu tidak seru? Biarkan kami bergabung juga,”  Kakak Kyouya langsung menjawab sambil tersenyum, “Bukankah kalian pergi saja ke kebun binatang? Disana mungkin kalian bisa dapat monyet betina untuk jadi pasangan kalian masing-masing” akhirnya dua orang itupun pergi sambil berkata, “Ok baiklah, kami akan pergi maaf kalau kami mengganggu” Kakak Kyouya langsung berkomentar pada Erika, “Didunia ini memang tidak ada laki-laki yang serius mereka mendatangi gadis hanya dengan setengah hati dan untuk bermain-main saja.” Erikapun berkata, “Kakak benar-benar menghajar mereka ya?” “Tentu saja, aku benci laki-laki yang seperti itu, mereka hanya bermain-main saja , tidak serius sedikitpun, Kyouya juga orang yang seperti itu, kalau kau bertanya padaku, aku masih menganggapnya anak kecil.” Erika yang mendengar seperti itu langsung bertanya, “Apa kakak mau berkata bahwa Kyouya-kun tidak serius bersamaku?” “Hmm.. aku tidak berkata seperti itu, tapi.. sebagai kakaknya aku masih tidak percaya ini begitu tiba-tiba sekali.” Erika langsung panas dia berkata pada kakak Kyouya itu, “Kyouya pernah berkata padaku kalau dia serius, hanya aku yang ada dihatinya, “Hahaha Kyouya berkata seperti itu, itu seperti di drama-drama saja ya” “Dia peernah menghajar laki-laki yang mencoba untuk menggangguku, dia menghajarnya habis,” “Kau pasti bercandakan dia itu bukan cowok yang seperti komik shoujo, hahhah” kakaknya tertawa lagi, “Dia memberi aku kalung, dia berkata, ‘ini adalah simbol kalau kau adalah milikku’” “Hahahah kau bercandakan? Kau itu bukan anjingnya” “dia pernah berbisik ditelingaku dia mengatakan, ‘aku mencintaimu’” “Hahahahha hentikan itu, itu sudap cukup, hentikan itu, hahahah maaf tapi itu benar-benar tidak bisa dipercaya, aku tidak bisa membayangkan anak itu berkata seperti itu, hanya membayangkannya saja sudah membuatku jijik, hahaha…” 

Erika sudah tidak bisa menahan emosinya, dia berdiri dan langsung berkata dengan keras, “Aku tidak bercanda! Dan semua yang aku ceritakan ini bukan hal yang menjijikan!! Kenapa itu jadi hal yang lucu?!! Kakak ini keluarganyakan? Seharusnya bisa lebih memahaminya!! Kyouya-kun benar-benar bisa mencintai seseorang dengan serius jadi jangan merendahkannya!!” Kakak Kyouyapun dengan wajah yang tetap tenang berkata, “Mendengar kau berbicara seperti ini apa kau tidak malu?” Erika membalas, “Apa tidak lebih memalukan lagi menertawakan seseorang yang memang serius?” “Hmm.. Aku tidak berkata seperti itu Erika-chan” kakak Kyouya ikut berdiri dan melanjutkan perkataanya, “tapi apa tak masalah kau berbicara dengan nada tinggi seperti itu kepadaku? Bagaimanapun aku ini adalah kakaknya,” Erika dengan gugup menjawab, “aku juga akan sangat jengkel kalau pacarku sendiri  dikatakan buruk seperti itu” “Baiklah.. Kalau Erika-chan bisa mengalahkanku dalam permainan ini, aku akan minta maaf,” ucap kakak Kyouya menantang Erika.
 Sedangkan ditempat lain tampak Kyouya melarikan diri dari rumah, dia melarikan diri kerumah sahabatnya, Takeru, alasannya hanya satu, dia tidak betah diapartemennya sendiri semenjak kedatangan kakaknya. Tak lama kemudian Hpnya berbunyi, “Aku katakan cepat kau datang ke Hotel Pilton sekarang juga, secepatnya, Ok?!” Itulah suara dari seberang, suara kakaknya sendiri, Kyouya langsung menolak, “Hah? Kenapa aku harus kesana? Bukankah kau bisa membawa barangmu sendiri?” “Apa kau bodoh? Tentu saja aku meneleponmu karena aku memang tidak bisakan?” “Oh baguslah, kau bisa disitu saja selamanya” “Oh begitu? Itu artinya kau juga tidak peduli dengan pacarmu yang manis inikan?” Mendengar itu Kyouya langsung terkejut, “Erika bersamamu? Ke-kenapa?” “Alasannya apapun itu tidak masalahkan? Yang penting saat ini Erika-chan sedang sakit” “Apa yang kau lakukan padanya” tanya Kyouya panik, Takeru yang mendengarpun tampak Khawatir, “Tidak juga, dia membentakku, jadi aku memberinya pelajaran, mengerti? Kalau kau sudah paham, datang kesini,” tiittt… panggilan langsung terputus. Takaru tampak Khawatir melihat Kyouya yang terdiam begitu, “Oi apa yang terjadi? Apa ada masalah?”
 
Sesampainya dihotel, “Kau terlambat” ucap kakaknya, “bukankah sudah aku katakan padamu jangan membuatku menunggu?” Kyouya tidak peduli dan langsung bertanya, “Dimana dia?” kakaknyapun menjawab, “Kau tidak boleh melihatnya sekarang, tunggu saja dimobil” “Disana ya?” Kyouya langsung pergi, “Tunggu! Bukankah aku katakan kau tidak boleh melihatnya dulu?” kakaknya menahan, “Diam!” “Ha? Kau berani melawanku ya? Kau tau apa yang terjadi kalau melawankukan?” “Lakukan sesukamu, mendengar seperti itu tidak mungkin aku bisa tenang disini,” kakaknya terkejut, “Hah? Kau mencoba bertindak keren ya?” 


Suara dari toilet keluar, “uueeeekkkkkk…..” Kyouya terkejut, “Oi” jangan kesana. Erika tampak keluar dari toilet dengan wajah yang lemas, dia terkejut melihat Kyouya sudah berdiri disana, “Kyouya-kun? Apa yang kau lakukan disini?” Kakak Kyouya menjelaskan, “Aku yang menyuruhnya datang, yang lebih penting apa kau sudah baik-baik saja?” “Ah iya, aku sudah baik-baik saja sekarang.” Kyouya kelihatan bingung, “Sebenarnya apa yang terjadi?” “Aku lomba makan cake dengan kakakmu tapi aku sudah makan terlalu banyak, “Hah?” “Kyouya?” kakaknya memanggil dan langsung menamparnya lagi, “Kau ini tidak bisa dibilangi ya, itulah sebabnya aku katakan kau jangan dulu melihatnya, kau seharusnya tidak membuatnya malu!! Sini cepat berikan dompetmu karena aku belum membayarnya!” Kakaknya langsung membayar, dia teringat terus wajah adiknya yang tampak mengkhawatirkan Erika tadi.

Sedangkan diluar tampak Kyouya berdiri berdua bersama Erika, “Jadi? Kenapa kalian ikut pertandingan seperti itu?” Erika menjawab, “Itu karena kakakmu merendahkanmu” “Terus?” tanya Kyouya lagi, “Ya hanya itu..” “Biarkan saja dia, memangnya kau ini masih anak SD ya?” Erika membela diri, “Tapi aku benar-benar jengkel sekali!” “Biarkan saja dia berkata apapun yang dia sukai, kalau kau meladeninya akan jadi sangat merepotkan.” Erika cemberut diapun bertanya, “Itu artinya kalau ada yang merendahkanku juga Kyouya-kun akan membiarkan orang itukan?” Kyouya menjawab dengan cepat, “Tentu saja, aku akan membuat orang itu tidak bisa bicara seperti itu lagi,” Erika yang mendengar langsung semangat diapun ingin memeluk Kyouya, tapi sebelum Erika sempat Kyouya melanjutkan kembali kalimatnya, “kau ingin aku mengatakan seperti itukan?” 
Erikapun berhenti bergerak, “Wahahahaha aku tau, itu jebakan untukku, iyakan? Aku sudah tau itu dari awal,” “Oh jadi kau sudah tau ya? Aku mengerti kau sudah dewasa.” Kyouya tampak meledeki Erika, diapun terus tersenyum melihat kekasihnya itu.
Setelah mengantar Erika, Kyouya dan kakaknyapun pulang, masih diperjalan Hp kakaknya berbunyi, dia menerima pesan dari Erika, “Maaf aku tadi tidak sopan. Kapan-kapan ajaklah aku makan cake bersama lagi” itulah pesan yang tertulis. 
Kakaknyapun tersenyum, dia berkomentar pada Kyouya, “Erika-chan itu baik ya? Dia itu memiliki keberanian, aku suka gadis yang seperti itu” “Ya dia memang seperti itu” balas Kyouya singkat, “Baiklah, aku berencana untuk membawanya ke Kobe, bolehkan?” tanya kakaknya yang membuat Kyouya terkejut.
 
BERSAMBUNG.

Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia 758594339628300005

Post a Comment

emo-but-icon

Home item

Recent

new


Popular Posts