Loading...

Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 12



Pada chapter ini menceritakan tentang kencan pertama Erika dan Kyouya teman-teman, cerita ini juga terdapat dalam anime. Bagaimana kencan pertama mereka? Apakah seindah yang dikhayalkan Erika selama ini? Bagi yang belum tau ceritanya silahkan baca manga versi teks bahasa Indonesia yang telah saya sediakan dibawah ini.

(Sumber gambar: http://manhua.fzdm.com/)

Disekolah tampak Erika berjalan beriringan bersama Kyouya, Erika tak henti-hentinya tersenyum girang setelah kejadian tadi malam yang dialaminya. Penantian lamanya akhirnya terwujud, “Ini tidak bohongkan? Ini tidak apa-apa untukku menjadi pacarnya Kyouya-kun, iyakan? Benar?” Kyouya yang dari tadi diam saja akhirnya, “Kau berisik sekali!” ucapnya pada Erika. “Kau juga begitu! Tunggu sebentar! Perasaan kita akhirnya sama, jadi perlakuan buruk seperti apa ini?! Ini sama percis seperti diawal dulu. Kau juga tetap sama saja” protes Erika mendengar Kyouya seperti itu. Kyouya tak ambil pusing dia berkata lagi, “Apa kau itu radio rusak ya?” Erika dengan wajah berbinar-binar menjawab pertanyaan Kyouya, ”Itu karena bagaimanapun aku masih belum mempercayai ini, walaupun aku tau ini adalah kenyataan.” Kyouya menanggapi Erika, “Baiklah jika kau ingin aku menjadi seperti pembohong jadi aku akan hidup seperti yang kau harapkan itu.” Erika langsung membantah, “ Tidak! Tidak! Aku tidak berkata kalau kau sedang berbohongkan?! Apa boleh buat aku tidak bisa berhenti memikirkannya, huh ini bukan mimpikan? Aku selalu berpikir kalau aku bisa berbagi kasih dengan orang yang aku cintai. Apakah hal yang seperti itu terdengar mustahil? ini sungguh hal yang tak terduga “Berhentilah kau berbicara tentang ‘saling mencintai’, itu membuatku merinding.” Kyouya tampak geli mendengar semua yang dikatakan Erika.

Sementara itu Marin dan Teduka tampak heran dan langsung menghampiri mereka berdua, “Kenapa kalian berdua bersama? Bukankah kalian berdua sudah putus?” tanya Marin. Erika tampak kesusahan menanggapi pertanyaan temannya itu, melihat itu Kyouyapun berinisiatif menjawab, “Maaf sudah membuat kalian khawatir, baiklah.. kami hanya bertengkar kecil saja dan sekarang kami pacaran lagi.” 
 Teduka dan Marin terdiam dan mencerna apa yang dikatakan kyouya, “Ada apa itu? Pada akhirnya, ini hanya pertengkaran cinta?” ucap Teduka, Marinpun bertanya lagi, “Eehh.. jadi bagaimana dengan Kusakabe? Apa yang terjadi dengannya?” kali ini Erika yang menjawab, “Kalau masalah Kusakabe-kun, kupikir dia akan baik-baik saja. Dia memberi kami ucapan selamat.” Selanjutnya Teduka dan Marinpun ingin tau sebenarnya ada masalah apa, tapi Erika tidak menceritakannya dengan alasan, “Ini adalah cerita yang panjang, mungkin lain kali saja.”

Setelah Teduka dan Marin pergi Erika bertanya pada kyouya, “Apa Kyouya-kun ada waktu bebas minggu depan?” “Kenapa?” tanya Kyouya kembali, “Haruskah kita keluar dan bermain? Hanya kita berdua saja! Kencan pertama kita!” Erika bertanya dengan wajah yang gembira. “Baiklah, aku tidak ada rencana apapun.” Kyouya menerima ajakan Erika.

Keesokan harinya seperti yang sudah direncanakanpun mereka bertemu, tampak Erika sudah duluan tiba, “Yoo.. sejak kapan sudah disini?” tanya Kyouya, “Beberapa menit yang lalu” jawab Erika, Kyouya melanjutkan, “Apa aku harus memujimu karena sudah menungguku disini? Jadi apa yang akan kita lakukan hari ini? Ku pikir tidak banyakan.” Erikapun menjelaskan dengan antusias rencana yang sudah disusunnya, “Ya, ya! Aku sudah sangat memikirkan rencanaya! Kita akan pergi melihat-lihat bunga sakura yang bermekaran,” “Ha? Melihat-lihat bunga sakura?” Erikapun melanjutkan, “Ya saat ini waktunya bunga sakura benar-benar mekar! Jadi selama musimnya ada banyak tempat yang bisa kita kunjungi, ayo kita pergi!” “Aku menolak” jawab Kyouya yang membuat Erika langsung terkejut, “Kenapa?” tanya Erika, Kyouya mengungkapkan alasannya, “Inikan musim terbatas jadi tempat itu pasti sangat ramai dikunjungikan? Ini musim semi jadi semua tempat pasti ramai.” Erika masih tak terima alasan Kyouya, “Itu bukan masalahkan? Kita hanya bisa melakukannya sekarang, iyakan?” Kyouya masih tetap menolak, “Aku tidak ingin membuang-buang waktu untuk hal yang tidak aku sukai. Ayo kita pulang saja dan nonton DVD dirumah.” Erika semakin memaksa Kyouya, “Itukan normal untuk kencan pertama!” Kyouya berkata, “Seharusnya tidak masalahkan kita mau melakukan apapun. Apa yang kau masalahkan?” Erika masih teguh dengan rencanaya, “Tunggu dulu! Bisa kita selesaikan disini dan sekarang juga, supaya adil kita suit ya?”

Akhirnya mereka berduapun berjalan-jalan melihat bunga sakura seperti yang diinginkan Erika, dia tampak semangat dan antusia benar-benar menunjukan dia sangat senang, “Ini indahkan?” tanyanya pada Kyouya, “Apa sih yang menarik dari melihat-lihat bunga?” ucap Kyouya terlihat tidak sependapat dengan Erika, “Kau sudah kalah, jadi ikuti saja ya!” ucap Erika yang sudah menang dari suit yang mereka lakukan, Erika berkata lagi, “akhirnya kita pergi berkencan jadi bersenang-senanglah!” “Seperti ini disebut ‘kencan’, menjengkelkan” Kyouya tampak jengkel.

Mereka terus berjalan-jalan mengelilingi tempat itu, Erika berkata dalam hati, “Seperti yang diharapkan sangat banyak yang berpasangan-pasangan, kami juga pasangan, tapi..” Erika melihat pasangan lain yang semua bergandengan tangan, “aku juga ingin memegang tangannya” lajutnya lagi berkata dalam hati. Erika mendekati Kyouya dan mencoba untuk menggapai tangan Kyouya, tapi sebelum Erika sempat Kyouya sudah memasukan tangannya kedalam saku jaketnya, Erikapun terkejut dan kesal. 
 “Tidak! waktunya tidak tepat!” gerutunya dalam hati. Ternyata Kyouya tau apa yang diinginkan Erika diapun berkata, “Aku katakan ini sebelumnya.. Aku tidak mau bergandengan tangan denganmu.” Erika terkejut, “Apa?!! Kau tidak mau bergandengan tangan denganku?” Kyouya menjelaskan, “Aku tidak suka melakukan hal yang tak berguna seperti melengket dan dilihat orang lain, terutama saat kita ditempat umum” “Tapi semua orang melakukannya, kau tidak perlu ragu juga melakukannya” bantah Erika, “Bukan itu masalahnya” ucap Kyouya singkat, Erika berkata lagi sambil tertawa, “Baiklah, ayo kita suit lagi…” Kyouya menjawab, “Suit itu berlaku sekali saja untuk sehari itu peraturan yang sudah ditetapkan.”
 
Tak lama dari mereka berjalan-jalan Erika dan Kyouya melintasi sebuah tempat yang  disana terdapat orang berjualan lukisan, “Lihat, lihat! Ada lukisan!” ucap Erika sambil mendatangi dan melihat-lihat lukisannya, “luar biasa! Ini baguskan! Ini imut sekali” tambahnya lagi, sedangakan Kyouya hanya menanggapi singkat, “Yaa.. begitulah.” Penjual lukisan itu bertanya pada Erika, “Apa yang dibelakang itu pacarmu? Dia tampan ya?” “Eh? Iya, hahaha” jawab Erika tertawa senang, “Apa kalian sedang kencan hari ini?” tanya penjual lukisan itu lagi, “Benar, ini kencan pertama kami” jelas Erika. Penjual lukisan itupun menawarkan diri, “Banyak pasangan yang datang kesini memintaku untuk melukis mereka loh.. Kalau kau mau juga, kau bisa menambahkan kalimat yang kau suka. Kenapa tidak buat saja satu untuk merayakan kencan bertamamu?” Erika tampak sangat tertarik dengan tawaran itu, “Wah itu bagus sekali! Aku mau menggantungnya dikamar! Ini akan menjadi kenang-kenanganan yang indah! Hei Kyouya-kun! Ayo kita pesan lukisannya!” ”Aku tidak mau” Kyouya menolak dan menjauh dari tempat itu, Erika menyusulnya diapun berkomentar tentang sikap Kyouya, “Susah sekali ya untukmu, walaupun ini akan menjadi kenangan indah hari ini” “Aku tidak butuh hal-hal yang seperti itu. Jangan lagi membicarakan ‘kenangan-kenangan’ disetiap kalimatmu. Itu sangat menjengkelkan” balas Kyouya, sedangkan Erika yang mendengar itu tampak cemberut dan dongkol. “Baiklah tapi setidaknya ayo photo bersama dibawah pohon sakura!” ajak Erika, diapun meminta bantuan orang lain untuk mengambil photo mereka berdua, “permisi! Bisakah bantu aku untuk mengambil photo kami?” Kyouya langsung menyeret Erika menjauh dari orang itu sambil berkata, “Baiklah kau tidak perlu meminta bantuan orang lain. Aku akan mengambil photonya untukmu.” Clik Kyouya mengambil Photo Erika yang bediri dibawah pohon sakura sendiri, “Ini udah cukupkan?” diapun langsung melempar kamera digital itu pada Erika dan berjalan duluan.
Erika memperhatian kepergian Kyouya dengan wajah jengkel, dia menggerutu dalam hati, “Bagaimanapun..Ini berbeda. Kencan ini berbeda dari apa yang aku bayangkan.” Melihat Erika yang masih diam tak beranjak juga Kyouya bertanya, “Kenapa kau masih berdiri disana dan menjauh? Jangan buat aku tambah jengkel lagi.” Erika berjalan dan masih saja cemberut sambil menggeru dalam hati lagi, “Aku ragu kenapa..Ini sama sekali tidak berbeda dari sebelumnya, padahal aku sudah pacaran dengan Kyouya-kun, inilah alasan kenapa aku tidak pernah tau tentang perasaannya. Aku ingin bersamanya, bisa lebih dekat dengannya.” “Ini waktunya kita pulang” kata Kyouya pada Erika, “Eehh! Tidak! Kita belum melakukan apapun dari tadi!” Erika langsung protes. “Bukankah kita sudah cukup melihat-lihat semua bunga sakura yang ada disinikan? Yang lebih penting tempat ini sungguh membuatku tak nyaman” jelas Kyouya. Erika langsung menarik tangan Kyouya dan membawanya ketempat perahu sewaan, “Tunggu..Ikut denganku sebentar! Setidaknya, kita naik  ini dulu sebelum kita pulang! Disini dikatakan, ditengah-tengah danau dikelilingi bunga sakura, itu sangat indah, aku ingin sekali naik perahunya” ajak Erika sebelum Kyouya menolak lagi dia dimelanjutkan kalimatnya, “Tolong! Aku mohon dengan seluruh hidupku!” Wajah Kyouya sudah tampak menahan emosi diapun berkata, “Tidak mungkin, kalau memang ingin sekali, pergilah sendiri” tolak Kyouya sambil meninggalkan Erika. 
 
Kesabaran Erika sudah habis dia melempar Kyouya dengan tasnya, “Walaupun dari tadi aku selalu memohon kepadaku kau selalu saja ‘tidak’ untuk semuanya. Bukankah kau sangat egois?” Kyouya membalas berkataan Erika, “Memangnya aku peduli? Kau hanya memutuskan rencana sesukamu saja, kenapa aku harus menurutimu?” Erika tak terima dikatai seperti itu, “Aku tidak pernah memintamu untuk menurutiku atau apapun! Aku memohon kepadamu! Walaupun kau sangat membencinya bukankah tidak masalah kau melakukannya sedikit saja? Kau kan kekasihku. Ini benar-benar sama saja seperti sebelumnya, iyakan? Walaupun akhirnya kita jadi pasangan yang sebenarnya..” Kyouya membalas tak mau kalah, “Jadi, apa itu artinya kita harus bersikap dan melakukan hal yang memalukan seperti itu disini? Kewajiban seperti itu benar-benar menggelikan dan bodoh!” Erika membantah, “Aku tidak pernah mengatakan itu kewajiban! Apakah sangat aneh melakukannya bersama, bermain bersama, dan membuat kenangan manis bersama? Aku pikir itu semua hal yang biasa, hal yang normal!! Kalau kau pikir itu sebagai kewajiban maka yang aneh itu adalah kau!” Kyouya membalas berkataan Erika, “Jadi.. Kau menganggap kalau kita tidak melakukan hal-hal yang istimewa bersama itu sia-sia? Iyakan? Baiklah, kau sendirikan tadi yang mengatakan ini tidak berbeda dari yang sebelumnya? Pada akhirnya, kau hanya ingin bermain pacar-pacaran saja. Kalau memang seperti itu akan baik-baik saja walaupun kau itu tidak bersamaku, iyakan?” Erika tidak bisa menjawab lagi, diapun mengambil kembali tas yang dilemparnya tadi sambil berkata, “Sudah cukup, aku akan naik perahu sendiri,” “Oh, ya sudah.” Erika pergi sendiri menuju perahu dan menaikinya sedangkan Kyouya pergi mencari tempat duduk untuk menunggu Erika.
 Ditengah-tengah danau tampak Erika mendayung perahunya sendiri, wajahnya terlihat sedih, diapun berkata dalam hati, “Kyouya-kun, kau bodoh! Kau benar-benar tidak mengerti perasaan perempuan, kalau dia memang pacarku seharusnya dia bisa sedikit menghubungkan perasaanku dengannya,” Erika melihat sekeliling danau yang dipenuhi pohon bunga sakura yang bermekaran nan indah, “luar biasa sekali, ini semua sesuatu yang ditontonkan untuk memanjakan semua pasangan yang ada disini. Dia benar-benar bodoh, dia sangat keras kepala dan sengaja meninggalkan pemandangan yang indah seperti ini,” Erika masih saja menggerutu sampai akhirnya sepertinya dia menyadari sesuatu, “Kenapa selalu menjadi seperti ini? Walaupun aku tidak ingin bertengkar dengannya.. Aku masih meributkan hal-hal yang kecil, sepertinya aku terlalu memaksa, iyakan? Walaupun aku tau dia tak menyukainya..” 

Diapun teringat lagi perkataan Kyouya, “Kau menganggap kalau kita tidak melakukan hal-hal yang istimewa bersama itu sia-sia? Iyakan?” Erika terus berpikir, “Aku pikir dia benar, aku khawatir sepertinya aku terlalu rakus, terlalu memaksa, ini terlihat seperti tidak masalah bagiku walaupun tidak berasama Kyouya-kun.”
Sedangkan ditempat lain Kyouya sendang duduk bersebelahan dengan sepasang kekasih yang sedang bermesraan, si cewek meminta kekasihnya untuk menciumnya saat itu juga, tampak sekali si cowok itu berat, “Hei.. apa ini tidak apa-apa?! Apa kau gila? Banyak orang disekitar sini..” “Tidak apa-apa. Tidak ada yang melihat kok! Cukup keningku saja ya” si cowok masih menolak, “Aku bilang tidak, ini memalukan” “Hanya sebentar saja, ya?” cewek itu terus memaksa sampai akhirnya si cowok mengalah dan mencium keningnya. 

“Ahh…!! Kau benar-benar melakukannya” ucap si cewek dengan wajah yang gembira, “Kau tadi yang mintakan?” jawab si cowok, merekapun tertawa bersama-sama mengingat apa yang barusan mereka lakukan. Sedangkan Kyouya langsung pergi dari tempat itu, “Bodoh sekali,” tapi sebelum langkahnya semakin menjauh dia kembali melihat pasangan itu yang bersama-sama tertawa bahagia, “Walaupun tadinya dia ragu-ragu, dia tidak memasang wajah yang jengkel walaupun ku pikir tadi akan begitu” ucap Kyouya dalam hati sambil terus memperhatikan si cowok yang ikut tertawa karena melihat kekasihnya bahagia. 
 Kyouya masih berdiri memperhatikan pasangan itu sampai akhirnya Hpnya berbunyi dapat panggilan dari Erika, “Kyouya-kun, dimana kau sekarang?” tanya Erika dari seberang sana, “Apa kau sudah siap? Tunggu disitu, aku akan kesana sekarang,” ucap Kyouya mematikan Hpnya dan langsung menuju ke tempat Erika. Sesampainya ditempat Erika, “Apa kau sudah puas sekarang?” “Ya.. Baiklah, ya..” jawab Erika canggung. Diapun terus menunduk, Kyouyapun hanya diam sambil memandangi wajah Erika. 
 Akhirnya Erika memecahkan suasa canggung diantara mereka, “Aku.. Aku bawa beberapa takoyaki dari  salah satu kios itu. Apa mau makan bersama?” Kyouya masih diam, Erikapun melanjutkan, “baiklah, aku pikir kau tak terlalu lapar..” akhirnya Kyouya menerima tawaran Erika, mereka makan bersama disuatu tempat. Sambil makan Erika bercerita, “Hanya aku yang naik perahu sendirian, aku tidak betah berlama-lama disana jadi ya aku kembali saja, masih ada sisa 30 menit lagi. Orang lain banyak yang tidak sadar mereka sudah beberapa kali mengelilinginya,” Kyouya menanggapi cerita Erika, “Ah.. begitu. Aku tidak melihat yang seperti itu” Erika langsung berkata, “Ahh.. tapi itu tak apa-apa kok, lagi pula itu bukanlah masalah besar.” Merekapun melanjutkan makan takoyaki bersama sampai akhirnya Erika berkata pada Kyouya lagi, “Dikencan kita selanjutnya ayo kita nonton DVD yang Kyouya-kun minta,” “Bukannya kau tidak suka?” tanya Kyouya, “Jangan katakan seperti itu, memang benar kalau aku punya hal yang ku sukai sendiri tapi.. Kalau aku mau melakukan sesuatu yang Kyouya-kun tidak mau, maka semuanya tidak akan menyenangkan. Aku pikir kenangan seperti itu tidak dibutuhkan. Itulah sebabnya kau tak perlu memaksakan dirimu lagi ya?” Kyouya yang mendengar penjelasan Erika berkata, “Kau cepat sekali menyerah ya?” Erika tertawa sambil menjawab, “Mungkin ini termasuk bagian dari sifat keras kepalaku. Disamping itu, hanya dengan makan takoyaki bersama saja sudah sangat menyenangkan. Jadi selama aku besama Kyouya-kun apapun yang akan kita lakukan tidak apa-apa.” Kyouya terus memandangi wajah Erika. 
 Diapun  membalas perkataan Erika, “Ya aku mengerti, aku juga seperti itu,  jadi kau jangan berpikir kalau aku akan baik-baik saja dengan orang lain selain kau,” Erika tersenyum mendengar penjelasan Kyouya dia melanjutkan makannya dan berkata dalam hati, “Aku mungkin terlalu terobsesi untuk terlihat seperti orang yang sedang pacaran, hanya dengan aku menyukai Kyouya-kun..dan dia juga menyukaiku, itu saja sudah membuatku bahagia, tak masalah apapun yang kita lakukan dan kemanapun kita pergi, selama kami bersama maka itu akan baik-baik saja, itu akan tetap menyenangkan.” 


Sedangkan Kyouya tiba-tiba saja membuka mulutnya pada Erika, Erika tampak bingung, “Kyouya-kun? Apa yang kau lakukan?  Mulutmu terbuka lebar,” “Aku memang sengaja membuka mulutku!” jawab Kyouya dengan nada jengkel. 
Erika masih tak mengerti, “Eh! Ha!  Kenapa?” Akhirnya Kyouya menjelaskan, “Itu..” sambil menunjuk takoyaki yang masih dipegang Erika diapun melanjutkan, “suapi aku..”

Erika benar-benar terkejut dan berkata, “A-A-A-A.. apa boleh melakukan seperti itu?!!” dia mencoba menolak. “Jangan menolakku!! Kalau kau tak melakukannya aku benar-benar terlihat seperti orang bodoh!!” ucap Kyouya. “Tapi kau membenci hal seperti itukan?” tanya Erika masih ragu-ragu, “Tentu saja aku bencinya! Tapi kau menyukai hal yang seperti inikan? Kalau kau sudah mengeri jadi cepat suapi aku sekarang juga!” perintah Kyouya, wajah Erika bersemu merah, diapun berlahan mendekat untuk menyuapi Kyouya, “Baiklah.. Aku  akan melakukannya..” Akhirnya Erikapun selesai menyuapi Kyouya, wajahnya bersemu sedangkan Kyouya hanya diam dan terus memandangi wajah kekasihnya itu. 
“Melakukan hal yang seperti ini memang memalukan ya? Huh..” ucap Erika akhirnya, “Seharusnya bukan kau yang mengatakan seperti itu, aku yang lebih merasa malu dari pada kau” balas Kyouya acuh. Sedangkan Erika sudah tak tahan untuk menyembunyikan kebahagiaannya dia tak henti-hentinya tersenyum, “Ini buruk! Tapi akhirnya aku jadi sangat bahagia,” “Kenapa kau sangat bahagia melakukan hal yang seperti itu?” tanya Kyouya sambil terus memandangi wajah Erika, “Eehhh!! Tapi aku memang sangat bahagia!” 

“Aku pergi sekarang, walaupun aku sudah menduga ini sangat memalukan, ternyata ini memang benar-benar memalukan” ucap Kyouya sambil berdiri dan mencoba melangkah, “Aku sudah tau itu!” jawab Erika, diapun melanjutkan perkataannya, “tapi walaupun begitu kau tetap mau melakukannya untukku! Aku sangat bahagia!” 
Kyouya menoleh dan terus memperhatikan Erika sampai akhirnya dia menyadari sesuatu, Kyouyapun berkata dengan pelan, “Saat ini.. walaupun hanya sedikit, sepertinya aku bisa mengerti perasaan dua orang itu tadi.” 
Ternyata Erika bisa mendengar dan bertanya, “Eh? Apa maksudnya?” Kyouya tak menjawab dia hanya berkata sambil tersenyum dan melangkah, “Tidak, tidak ada,” Erika ikut berdiri dan mengejar Kyouya. Merekapun akhirnya pulang.
 
Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia 6558637357526228429

Post a Comment

emo-but-icon

Home item

Recent

new


Popular Posts