Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 8
http://mangadove.blogspot.com/2015/03/ookami-shoujo-to-kuro-ouji-wolf-girl_95.html?m=0
Ini
adalah salah satu chapter yang tidak dimasukan ceritanya kedalam anime Ookami
Shoujo, kejadian ini terjadi pada saat mereka belum menjadi kekasih yang
sesungguhnya, alias masih kekasih bohongan. Pada chapter ini menceritakan
tentang Erika yang harus mengikuti ujian perbaikan nilai, jadi untuk membantu
Erika, Kyouya memutuskan akan mengajari
Erika dirumah Kyouya. Untuk cerita selengkapnya silahkan teman-teman membaca
komik versi teks bahasa Indonesia yang sudah saya sediakan dibawah ini.
(Sumber
gambar: http://manhua.fzdm.com/)
Semenjak
hari natal itu Erika tak pernah berjumpa dengan Kyouya lagi, dia masih saja
teringat perkataan Kyouya malam itu, “ini simbol bahwa kau adalah milikku, jadi
jangan pernah lupakan itu,” yang dimaksud adalah kalung berliontin hati yang
diberikan Kyouya pada malam natal kepada Erika.
Marin
dan Teduka tampak sedang berbincang-bincang dilapangan, Teduka berkata, “Walaupun
acara pembukaan itu menyenangkan, tapi itu juga membosankan!” Marinpun
menambahkan, “Kita hanya harus mendengar apa yg mereka katakan dan kemudian
kita bisa kembali yakan?” dan merekapun masih terus berbincang-bincang,
sedangkan Erika tampak seperti mencari sesuatu, lebih tepatnya seseorang, siapa
lagi kalau bukan Kyouya. Marin dan Teduka memperhatikan Erika dan kemudian
merekapun bertanya, “Erika, ada apa? kau terus menoleh-noleh dari tadi,” “tidak
ada apa-apa, maaf! aku balik ke kelas duluan ya!” jawab Erika sambil pergi
meninggalkan mereka, Erika sebenarnya bukan ke kelas, tapi dia mencari Kyouya. Hari
ini adalah awal semester baru, Erika merasa ini seperti sudah sangat lama, dia
benar-benar sudah tidak tahan ingin bertemu dengan Kyouya.
Akhirnya
Erikapun menemukan Kyouya dengan girangnya dia menyapa Kyouya, “Selamat pagi! dan
juga…selamat tahun baru!” melihat Erika kegirangn seperti itu Kyouya dengan
tenang membalas sapaan Erika sambil tersenyum.
“Ooh…
ini dia anjingku yang datang kesenangan saat bertemu tuannya, kau tak jauh
berbeda dari anjing sungguhan, jadi ternyata kau sudah datang juga?”, mendengar
ucapan Kyouya seperti itu sama sekali tidak mengubah suasana hati Erika yang
gembira pagi ini, “ini penampilan Kyouya-kun pertama dan diawal tahun! sial… walau
aku di sindir begitu hatiku ini tetap saja deg-degan, membuatku terasa hampir
mati,” gerutu Erika dalam hati. Diapun berkata pada Kyouya, “habisnya ini sudah
terlalu lama kita tidak bertemu semenjak terakhir yang waktu itu!! kita tidak
bertemu selama libur musim dingin, Kyouya-kunpun tidak pernah menghubungiku,
apa saja sih yg kau lakukan?” Erika mengeluh panjang lebar kepada Kyouya, ”selama
tahun baru, aku dipaksa pergi liburan dengan ayahku, dia sangat menjengkelkan,
tapi dia itu tipe orang yang mau mengeluarkan banyak uang untuk apapun, jadi
aku ya mau saja pergi dengannya, alasan aku tidak pernah menghubungimu ya karena
aku sangat sibuk,” Kyouyapun menjelaskan pada Erika. Erika mengeluh, “ahh…apa
boleh buat tapi setidaknyakan lebih baik kalau kau membalas salah satu pesankukan?”
mendengar Erika yang seperti itu Kyouyapun menggodanya, “memangnya ada apa? apa
setelah aku pulang dari rumahmu malam itu kau jadi lanjut menagis lagi?”, “Aku
tidak menangis!” bantah Erika dengan cepat, “karena aku punya ini!” Erika
tersenyum sambil menunjukkan kalungnya, “aku selalu mengingat semua yang Kyouya-kun
katakan, terimakasih ya buat ini, aku selalu semangat bila mengingatnya” ucap
Erika bahagia.
Ya
benar, pada saat sebelum malam natal itu memang mereka berdua bertengkar, itu
dikarenakan Kyouya sangat tega mengerjai Erika habis-habisan, Erikapun
mengurung diri terus dikamar, tak henti-hentinya menangis sampai membuat kedua
orang tuanya khawatir, tapi untungnya ternyata Kyouya terpikir juga tentang
Erika, akhirnya dia memutuskan untuk datang ke rumah Erika saat malam natal,
selintas cerita untuk kejadian malam itu.
Kyouya
tampak sedikit terpana melihat kebahagiaan Erika seperti itu, tapi diapun
langsung menjaga gengsinya dan berkata, “kau sudah ku beri terlalu banyak waktu
bebas, tapi yg perlu kau ingat..aku yang memutuskan kapan kita akan bubar dan
saat itu terjadi, barang itu tidak akan ada artinya lagi,” ucap Kyouya acuh
pada Erika sehingga membuat Erika terkejut dan berteriak pada Kyouya, “kenapa
kau jadi tiba-tiba berpikir cepat seperti itu?!”, “akukan hanya
memperingatkanmu” kata Kyouya dengan tenang. Erika hanya diam tapi tetap
menggerutu didalam hati, “seperti biasa, dia tidak lembut sedikitpun! tapi, dia
berpikir kalau aku spesialkan? walaupun aku tidak ada bukti apakah ini cinta
untuk peliharaan atau sepasang kekasih.. aku tetap sangat bahagia.”
Disebuah
tempat makan tampak Erika dan San-chan sedang makan bersama sambil membicarakan
tentang hubungan Erika dan Kyouya, “akhirnya inilah yang ku dapatkan aku akan selalu
bekerja keras sampai tiba saatnya levelku dinaikan dari anjing menjadi
kekasihnya!” kata Erika pada San-chan sambil melahap makanannnya. Sedangkan
San-chan terlihat begitu prihatin pada keadaan sahabatnya itu, “sejujurnya, kau
bekerja sangat gigih dikehidupan cintamu, tapi apakah kau akan baik-baik saja
besok?”, “memangnya ada apa besok?” tanya Erika bingung, “ada tes loh! walaupun mereka mengatakan ini hanya tes untuk
kemampuan akademik, tapi ini akan menentukan apakah kau bisa dipromosikan agar
nilaimu dinaikan” jelas San-chan pada Erika. “Uhh.. tentu itu akan baik-baik
sajakan?! bukan berarti aku sangat buruk dalam belajarkan?! aku juga sangat
memperhatikan setiap pelajaran kok!” kata Erika sedikit gugup. San-chan hanya
memperhatikan sahabatnya itu, diapun berharap akan baik-baik saja. Pada
akhirnya…. Inilah nilai Erika teman-teman.
“Bagaimana
mungkin ini baik-baik saja?” kata San-chan kepada Erika, “walaupun tesnya tidak
terlalu banyak, kau harus merasa cukup bersalah ketika kau remedialkan nilai, kau
mungkin bisa saja tinggal kelas” tambah San-chan hingga membuat Erika
benar-benar gugup. “T-tunggu dulu! Ada kesalahan! sebenarnya, aku bisa lebih
baik dari pada ini! akhir-akhir ini Kyouya-kun banyak sekali tingkahnya, jadi
aku terus memikirkannya..” Erika mencoba membela diri didepan San-chan, tanpa
Erika sadari ternyata Kyouya sudah berdiri dibelakang dan langsung merebut
kertas ujian Erika sambil berkata, “seharusnya tak ada alasan untukmu
menyalahkan orang lainkan? ya ampun.. kau bisa ya mendapatkan nilai seperti
ini? apakah aku harus membacanya keras-keras? bahasa inggris 28, Sejarah 30,
Matematika 32” ledek Kyouya yang langsung membuat Erika berteriak, “Jangan! Hentikan
itu, dasar iblis!” Erika benar-benar malu terlebih lagi Kyouya sudah mengetahui nilainya seburuk ini,
sedangkan Kyouya hanya tersenyum melihat Erika yang wajahnya sudah memerah
seperti itu. “Ujian untuk tambahan nilai dua hari dari sekarang, apa benar?”
tanya Kyouya pada San-chan, San-chanpun membenarkan dan berkata pada Erika, “dalam
kasus ini soalnya akan tetap sama, jadi kau bisa mempersiapkannya.” Kyouya
tampak berfikir, diapun angkat bicara, “sepertinya tidak ada pilihan lain, aku
akan mengajarimu” kata Kyouya pada Erika, “apakah itu tak apa-apa?” tanya
Erika, dia benar-benar terkejut dan tak percaya, Kyouyapun melanjutkan, “ini
karena aku ragu orang lain akan beranggapan kalau aku menyukai cewek bodoh,
selain itu juga akan sangat memalukan bagiku kalau kau tinggal kelas,” “uh…maaf…baiklah,
mohon kerjasamanya” Erikapun membungkuk kepada Kyouya, tapi Kyouya dengan wajah
horornya mengatakan, “aku jamin aku tidak akan memanjakanmu, untuk 2 hari
kedepan kita akan benar-benar bekerja keras dan non-stop dirumahku,” “bukankah itu bagus Erika?” itulah tanggapan
dari San-chan menanggapi situasi saat ini. Sedangkan Erika tampak terkejut
bukan main, dia berkata didalam hati, “dirumah kyouya-kun..??? 2 hari..? non-stop..?
bukankah itu artinya aku tidur disana?!.”
Saat
dirumah Erikapun berpamitan pada ibunya, ibunya tampak sedikit heran, “kerja
kelompok? dirumah San-chan?” Erikapun menjelaskan kalau dia tidak akan pulang,
ibunya menawarkan diri untuk menelepon keluarga San-chan karena ingin
mengucapkan terimakasih tapi Erika menolak, “aku akan menyampaikan pada mereka
secara langsung.” Erikapun pergi, ibunya bisa menebak kalau Erika sebenarnya
pergi kerumah Kyouya. Walaupun ibunya tidak mengetahui status hubungan mereka
tapi Kyouya pernah datang kerumah Erika saat malam natal, disitulah Ayah dan
Ibu Erika mengetahui kekasih anaknya. Walaupun saat itu statusnya masih kekasih
bohongan teman-teman, haha
Erikapun
berjalan menuju apartemen Kyouya dengan begitu riang, “ini pertama kalinya aku
berbohong..!!! maafkan aku ya ma!” ujarnya dalam hati. “Tapi, apa ini akan
baik-baik saja? Apa ini tidak ganjal? keluarga Kyouya-kun jarang dirumahkan.. tapi
kita berdua selalu bersama dan tujuan utamanya juga untuk belajar, jadi tidak
mungkin Kyouya-kun akan melakukan sesuatu yg aneh-aneh kepadaku, tapi.. kalau
kesempatan itu ada, itu artinya.. apa ini akan berakhir?! Kyouya-kun juga
seorang murid yang terpandang dan bernilai tinggi disekolah! Kalau sesuatu itu
terjadi, apa yang harus aku lakukan?!” Erika masih tampak bimbang dalam hati,
dia tak henti-hentinya memikirkan ini dan itu.
Akhirnya
sampailah dia di apartemen Kyouya, “maaf aku menganggu..” ujar Erika, “duduklah
dimanapun kau suka” kata Kyouya pada Erika sambil menutup pintu rumahnya. Erika
masih belum duduk juga, dia berujar dalam hati, “ini kedua kalinya aku dirumah
Kyouya-kun.. tidak berubah sama sekali, aku harus tidur dimana malam ini?
Ditempat tidur? aku ragu kalau dia punya kasur cadangan.. tidak mungkin kami
tidur ditempat tidur yg samakan?! kalau itu terjadi” Erika terus saja berdiri
sambil berimajinasi sendiri diapun tak menyadari kalau Kyouya sudah didekatnya
dan menyiapkan buku-buku. “Kenapa kau menjauh dan hanya berdiri?” tanya Kyouya
yang sudah duduk. Erikapun terkejut dan berkata, “aku hanya mengingat masa
lalu,” “mengingat apa yg terjadi sebelumnya? itu tidak masalah, ayolah cepat
dan kita mulai, kau membuang-buang waktu” kata Kyouya mengajak Erika duduk dan
memulai proses belajar mereka. Erika masih saja gelisah, dia tak henti-hentinya
berpikir, “apa yang harus aku lakukan? bagaimanapun aku sangat grogi” katanya
dalam hati. Sedangkan Kyouya tampak sudah serius menjelaskan matematika pada
Erika, saat Kyouya sudah selesai menjelaskan diapun bertanya apa Erika sudah
mengerti atau belum, Erika menjawab sudah mengerati. Akhirnya, Kyouyapun
memberikan soal untuk dikerjakan Erika sesuai dengan apa yang barusan
dijelaskannya.
Setelah
Erika mengerjakan soal yang diberi Kyouya, banyak soal yang tidak bisa dijawab
olehnya, Erikapun meminta Kyouya untuk mengulanginya lagi, “kau.. kau mencoba membuat lelucon ya? Apa
kau serius aku harus ulangi?” Kyouya tampak marah karena tadi Erika sendiri
mengatakan sudah mengerti, “maaf.. maaf!! Ajari aku sekali lagi!” kata Erika
pada Kyouya, akhirnya Kyouyapun jadi harus mengulangi penjelasannya lagi. Erika
benar-benar tampak gelisah dan tidak bisa berkosentrasi, didalam hatinya, “ini
buruk! tidak ada yg masuk ke otakku! dia sangat dekat” bukannya memperhatikan
penjelasan Kyouya dia malah sibuk memandang Kyouya dan akhirnya dia terkejut
sendiri, Kyouya menatap Erika degan wajah serius, “M-maaf…aku hanya sedikit
terkejut..Ahahaha…” kata Erika gugup dan salah tingkah, “bodoh..! reaksiku
terlalu berlebihankan..” gerutunya didalam hati.
Sementara
Kyouya masih terus memperhatikan Erika, diapun berkata, “aku sudah memikirkan ini,
dari tadi kau bersikap aneh, apa yg kau khayalkan?” tanya Kyouya secara
langsung.
Tentu saja ditanya terang-terangan seperti itu membuat Erika
bertambah gugup, “A..Apa?! Tidak ada!” Kyouyapun melanjutkan bicaranya, “aku
menyuruhmu ke sini, dan kau datang, tapi kau berpikir tentang ‘itu’ kan?” wajah
Erika tampak memerah mendengar pertanyaan Kyouya yang tepat sasaran. “Tentang
itu..tidak terlalu kok” jawab Erika, jujur. Kyouyapun tampak mulai emosi, “cukup,
jadi dengarkan baik-baik. Itu benar, pada kenyataannya cowok berduaan dengan
cewek yang dia cintai..…kebanyakan dari mereka akan melakukannya, aku tegaskan
ini kepadamu, jadi aku tau kalau kau mengharapkan sesuatu terjadi” jelas Kyouya
menahan emosi, dikatakan seperti itu Erika tidak terima, dengan cepat diapun
menjawab, “tunggu dulu!! Aku sungguh tidak mengharapkan apapun!!” tapi Kyouya
langsung mengatakan, “Maaf ya, tapi..aku tidak melihatmu sebagai seorang gadis,
aku sama sekali tidak tertarik menyentuhmu!” mendengar Kyouya berkata seperti
itu Erika sungguh tertekan, “A-aku bukan seorang gadis” keluhnya dalam hati.
Kyouyapun melanjutkan bicaranya, ”walaupun kau mungkin akan tinggal kelas tahun
depan, kau tetap saja bisa berpikir yangg tidak-tidak, dapat dimaafkan kalau kau
adalah gadis bodoh dan tidak baik dalam belajar, aku sangat heran melihat seseorang
yang bodoh tapi tidak mengerti keadaan” Kyouya benar-benar mengeluh pada Erika.
Erikapun merasa bersalah dan sangat malu, “maaf..aku akan konsentrasi,” “kalau
kau berpikir lagi yg tidak-tidak, aku tidak akan mengajarimu” ucap Kyouya
dengan kesal.
Saat
ini Erika benar-benar merasa malu dihadapan Kyouya, dia terus menggerutu
didalam hati, “Ah aku tidak mau ini, ini
sangat memalukan..aku memang sangat bodoh. Aku ingin mengulangi lagi dari awal,
ini bukan berarti aku sangat mengharapkan sesuatu itu terjadi, tapi..kau tidak melihatku
sebagai seorang gadis? Itu sangat menyedihkan untukku” Erika sedih mengingat
perkataan Kyouya.
Proses
belajarpun akhirnya selesai, “bagaimanapun kita sudah ada kemajuan, yah walaupun
kau tidak menggunakan konsentrasimu dan kefokusanmu dari awal” kata Kyouya pada
Erika. Selanjutnya Erikapun berniat untuk membuat teh, “baiklah, haruskah kita
istirahat? aku akan segera membuat teh” sebelum Erika sempat berdiri, tiba-tiba
saja listrik padam. Erika tampak bingung, “apa yang harus kita lakukan?” Kyouyapun
menjawab, “kita tak harus melakukan apapunkan? Sepertinya ini disebabkan karena
diluar ada badai salju, kita tak ada pilihan lain selain menunggu mesin
pembangkitnya diperbaiki.”
Dalam
hening dan suasa gelap merekapun menunggu, tapi keadaan semakin memburuk, udara
semakin dingin karena penghangat ruangan tidak menyala, ditambah lagi karena suhu
dingin ini menyebabkan Erika merasa ingin ke kamar mandi, “aku akan pergi ke
toilet sebentar” tapi Kyouya langsung berkata, “tidak ada air juga..” Erika
terkejut bukan main, “apaa?!! Kau pasti bercanda kan?!!!”, “aku tidak bercanda,
pompa airnya menggunakan listrik” jelas Kyouya pada Erika.
Keadaan
sudah sangat buruk Erika sudah tidak tahan lagi, akhirnya dia memutuskan untuk
keluar mencari toilet umum, “aku harus pergi ke bawah, aku keluar sebentar!!”
Kyouya tampak khawatir, “apa kau serius? Ini tidak hanya badai salju, tapi
diluar sana juga gelap,” “tapi ada yang harus aku lakukan, bagaimanapun juga
harus, jadi..” Erika tidak mau berterus terang kepada Kyouya kalau dia sudah
tidak bisa menahannya lagi. Kyouya masih berat untuk membiarkan Erika keluar,
“apa tidak bisa menunggu sampai keadaan normal dulu?” “tidak ini harus dilakukan
sekarang!! sekarang juga!! secepatnya!!” ucap Erika menegaskan pada Kyouya.
Akhirnya Kyouyapun berinisiatif sendiri dan diapun berkata, “tidak ada pilihan
lain, huh..ya sudah akan aku temani,” Erika dengan cepat menolak, “tidak
apa-apa!! tidak apa-apa walaupun kau tak ikut, dan lebih baik kau tak ikut
bersamaku,” melihat tingkah Erika seperti itu, Kyouyapun mendekat dan
menggodanya, ”tingkahmu mencurigakan, apa kau merasa bersalah karena sudah
melakukan sesuatu lagi, hmm?” Erikapun jengkel dan membentak Kyouya, ”Kau tau!
Aku juga seorang gadis!! jadi sadari itu, dasar bodoh! Aku pinjam sentermu!”
Erikapun pergi begitu saja meninggalkan Kyouya yang mematung didalam
apartemennya.
Didalam
toilet umum, Erika menggerutu didalam hati, “ya ampun..ini benar-benar hari yg
buruk!! Aku terus saja bertingkah laku memalukan.” Dia masih saja malu
mengingat semua yang sudah terjadi hari ini. “Kalau aku bisa, aku ingin
menghilang saja seperti ini, tapi.. ini sangat dingin! apa Kyouya-kun baik-baik
saja?” Erika kini sudah ada diluar toilet, dia masih merasa malu untuk bertemu
dengan Kyouya.
Sedangkan
didalam sana Kyouya tampak jengkel menunggu Erika yang sudah lama tidak kembali
juga, “Dia terlambat..seberapa jauh sih
dia pergi ke toilet..”
Kyouya tampak menggerutu sendiri, diapun mencoba
untuk menelepon ke Hp Erika tapi
ternyata Hp Erika tertinggal dirumahnya, “tidak ada gunanya si bodoh itu punya
HP!!” Kyouyapun memutuskan untuk melihat-lihat dan menunggu Erika diteras
apartemennya, sampai akhirnya dia mendengar percakapan tetangganya yang sedang
berada diluar, “Akhir-akhir ini lebih berbahaya karena kemunculan orang-orang
aneh yg dicurigai. Iya benar! Itu sangat menakutkan!”, mendengar itu Kyouyapun
langsung masuk ke dalam dan memakai jaket, dia memutuskan untuk keluar mencari
Erika.
Dia bertanya kesana kemari, bertanya kepada siapa saja yang lewat, “Permisi..apa
kau melihat seorang gadis disekitar sini? dia anak SMA dan panjang rambutnya
segini..apa kau melihatnya?”, orang itupun menjawab, “Hmm.. aku tidak tahu. apakah
dia hilang?” Kyouyapun menjawab, “yaa..” “kalau kau tak segera menemukannya
lebih baik hubungi polisi segera” Kyouyapun berterimakasih dan pergi, dia
tampak semakin cemas mendengar saran orang itu tadi.
“Dimana…dimana kau..?? kemana
kau pergi?” Kyouya benar-benar gelisah luar biasa.
Disaat
Kyouya masih diluar, akhirnya Erika kembali dia menemui Kyouya diluar dan
dengan lugunya dia bertanya, “Kyouya-kun? apa yang kau lakukan? apa ada yg
ingin kau beli? Kalau memang ada, toko yang disebelah sana masih buka sampai
sekarang, tapi sedikit jauh..apa kita harus pergi bersama?”
Sedangkan Kyouya
yang ditanyai begitu benar-benar marah, “kau!! Dasar anjing bodoh!! Jangan bercanda!
Bukan cuma Hp mu yang tak berguna, kau hilang selama yang kau inginkan dan kau
kembali seperti tidak terjadi sesuatu!!” “aku tadi pergi ke supermarket sebelah
sana sebentar karena semua toko disini sudah tutup..” jawab Erika memberi penjelasan.
“Ha? supermarket?!! Bukanya kau tadi bilang cuma ke toilet?!!” “karena kalau
aku tidak ke supermarket, aku tidak bisa membeli ini, makanan daging dan sayur”
emosi Kyouyapun akhirnya mulai mereda, “makanan?” “Iya.. makanan..dirumah
sangat dingin, jadi aku pikir ini bisa menghangatkan dan aku pikir Kyouya-kun
kelaparan..yah.. walaupun cuma sedikit aku ingin melakukan sesuatu yang
bersifat feminim, itu yang ku pikir, misalnya saja memasak, walaupun aku tidak
terlalu pintar memasak,” Kyouya yang mendengar penjelasan Erika hanya bisa
menarik nafas, “Kau benar-benar bodoh, kalaupun memang seperti itu, seharusnya
kau pulang dulu ke rumah, aku pikir sesuatu yang buruk sudah terjadi kepadamu,”
“Maaf..” hanya itu yang diucapkan Erika. “Berikaan itu, biar aku yang bawa,” akhirnya
Erikapun menyerahkan belanjaannya kepada Kyouya tapi saat tangan mereka bersentuhan
Erika bisa merasakan tangan Kyouya yang sangat dingin, “tangannya dingin
sekali, lebih dingin dari tanganku, apa mungkin..dia sudah mencariku
kemana-mana?” Erika tampak keheranan dan bertanya-tanya didalam hati. Sementara
itu Kyouyapun berkata, “ayo cepat pulang, aku akan mati kedinginan dan semua
ini karena anjing bodoh yang aku jaga.”
Erika
sungguh bahagia dan langsung memeluk lengan Kyouya, “Baiklah…aku akan memberimu
kehangatan..” kata Erika dengan girang pada Kyoya, “Dia telah..mencemaskanku”
ucap Erika dalam hati.
Sementara itu Kyouya tampak menghindar, “Oii… hentikan
ini! jangan dekat-dekat!” Erika mengatakan, “Jangan katakan aku tidak peduli, tapi
inikan salahku? Jadi aku harus bertanggungjawab!” “Iya tidak apa-apa, tapi
jangan lengket terus kepadaku seperti ini!” “Tapi kenapa? akukan bukan seorang
gadis..jadi seperti ini tak masalahkan?” ucap Erika masih mengeratkan
pelukannya pada lengan Kyouya, akhirnya Kyouyapun mengalah dan dia mengatakan “…lakukanlah
sesukamu” Erika yang mendapatkan ijin dari Kyouya seperti itu sangat senang,
merekapun pulang ke apartemen Kyouya dengan posisi Erika yang selalu melengket
pada Kyouya.
“Walaupun
aku merasa bersalah,tapi aku bahagia..walaupun tangannya kedinginan, dia tetap
mencariku, marah kepadaku, sekarang… aku diperlakukan layaknya seorang gadis”
ucap Erika dalam hati.
Selanjutnya
apa yang terjadi diapartemen Kyouya? Teman-teman penasaran? Sama, sayanya juga
penasaran, tapi sayangnya tidak ada dijelaskan dimanga teman-teman, apa lagi di
anime, karena untuk chapter ini tidak dimasukan kedalam bagian cerita di
animenya.
Hingga
tiba saatnya ketika ujian selesai dan nilai sudah dibagikan, apa yang terjadi
pada Erika? Pastinya dia lulus teman-teman. Erika dan San-chan tampak
bahagia, sedangkan dibelakang mereka
Kyouya berdiri sambil berkata, “tentu saja.”