Loading...

Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 8



Ini adalah salah satu chapter yang tidak dimasukan ceritanya kedalam anime Ookami Shoujo, kejadian ini terjadi pada saat mereka belum menjadi kekasih yang sesungguhnya, alias masih kekasih bohongan. Pada chapter ini menceritakan tentang Erika yang harus mengikuti ujian perbaikan nilai, jadi untuk membantu Erika, Kyouya memutuskan akan  mengajari Erika dirumah Kyouya. Untuk cerita selengkapnya silahkan teman-teman membaca komik versi teks bahasa Indonesia yang sudah saya sediakan dibawah ini. 

(Sumber gambar: http://manhua.fzdm.com/)

Semenjak hari natal itu Erika tak pernah berjumpa dengan Kyouya lagi, dia masih saja teringat perkataan Kyouya malam itu, “ini simbol bahwa kau adalah milikku, jadi jangan pernah lupakan itu,” yang dimaksud adalah kalung berliontin hati yang diberikan Kyouya pada malam natal kepada Erika.

Marin dan Teduka tampak sedang berbincang-bincang dilapangan, Teduka berkata, “Walaupun acara pembukaan itu menyenangkan, tapi itu juga membosankan!” Marinpun menambahkan, “Kita hanya harus mendengar apa yg mereka katakan dan kemudian kita bisa kembali yakan?” dan merekapun masih terus berbincang-bincang, sedangkan Erika tampak seperti mencari sesuatu, lebih tepatnya seseorang, siapa lagi kalau bukan Kyouya. Marin dan Teduka memperhatikan Erika dan kemudian merekapun bertanya, “Erika, ada apa? kau terus menoleh-noleh dari tadi,” “tidak ada apa-apa, maaf! aku balik ke kelas duluan ya!” jawab Erika sambil pergi meninggalkan mereka, Erika sebenarnya bukan ke kelas, tapi dia mencari Kyouya. Hari ini adalah awal semester baru, Erika merasa ini seperti sudah sangat lama, dia benar-benar sudah tidak tahan ingin bertemu dengan Kyouya. 
 Akhirnya Erikapun menemukan Kyouya dengan girangnya dia menyapa Kyouya, “Selamat pagi! dan juga…selamat tahun baru!” melihat Erika kegirangn seperti itu Kyouya dengan tenang membalas sapaan Erika sambil tersenyum. 
 
“Ooh… ini dia anjingku yang datang kesenangan saat bertemu tuannya, kau tak jauh berbeda dari anjing sungguhan, jadi ternyata kau sudah datang juga?”, mendengar ucapan Kyouya seperti itu sama sekali tidak mengubah suasana hati Erika yang gembira pagi ini, “ini penampilan Kyouya-kun pertama dan diawal tahun! sial… walau aku di sindir begitu hatiku ini tetap saja deg-degan, membuatku terasa hampir mati,” gerutu Erika dalam hati. Diapun berkata pada Kyouya, “habisnya ini sudah terlalu lama kita tidak bertemu semenjak terakhir yang waktu itu!! kita tidak bertemu selama libur musim dingin, Kyouya-kunpun tidak pernah menghubungiku, apa saja sih yg kau lakukan?” Erika mengeluh panjang lebar kepada Kyouya, ”selama tahun baru, aku dipaksa pergi liburan dengan ayahku, dia sangat menjengkelkan, tapi dia itu tipe orang yang mau mengeluarkan banyak uang untuk apapun, jadi aku ya mau saja pergi dengannya, alasan aku tidak pernah menghubungimu ya karena aku sangat sibuk,” Kyouyapun menjelaskan pada Erika. Erika mengeluh, “ahh…apa boleh buat tapi setidaknyakan lebih baik kalau kau membalas salah satu pesankukan?” mendengar Erika yang seperti itu Kyouyapun menggodanya, “memangnya ada apa? apa setelah aku pulang dari rumahmu malam itu kau jadi lanjut menagis lagi?”, “Aku tidak menangis!” bantah Erika dengan cepat, “karena aku punya ini!” Erika tersenyum sambil menunjukkan kalungnya, “aku selalu mengingat semua yang Kyouya-kun katakan, terimakasih ya buat ini, aku selalu semangat bila mengingatnya” ucap Erika bahagia.


Ya benar, pada saat sebelum malam natal itu memang mereka berdua bertengkar, itu dikarenakan Kyouya sangat tega mengerjai Erika habis-habisan, Erikapun mengurung diri terus dikamar, tak henti-hentinya menangis sampai membuat kedua orang tuanya khawatir, tapi untungnya ternyata Kyouya terpikir juga tentang Erika, akhirnya dia memutuskan untuk datang ke rumah Erika saat malam natal, selintas cerita untuk kejadian malam itu.

Kyouya tampak sedikit terpana melihat kebahagiaan Erika seperti itu, tapi diapun langsung menjaga gengsinya dan berkata, “kau sudah ku beri terlalu banyak waktu bebas, tapi yg perlu kau ingat..aku yang memutuskan kapan kita akan bubar dan saat itu terjadi, barang itu tidak akan ada artinya lagi,” ucap Kyouya acuh pada Erika sehingga membuat Erika terkejut dan berteriak pada Kyouya, “kenapa kau jadi tiba-tiba berpikir cepat seperti itu?!”, “akukan hanya memperingatkanmu” kata Kyouya dengan tenang. Erika hanya diam tapi tetap menggerutu didalam hati, “seperti biasa, dia tidak lembut sedikitpun! tapi, dia berpikir kalau aku spesialkan? walaupun aku tidak ada bukti apakah ini cinta untuk peliharaan atau sepasang kekasih.. aku tetap sangat bahagia.”

Disebuah tempat makan tampak Erika dan San-chan sedang makan bersama sambil membicarakan tentang hubungan Erika dan Kyouya, “akhirnya inilah yang ku dapatkan aku akan selalu bekerja keras sampai tiba saatnya levelku dinaikan dari anjing menjadi kekasihnya!” kata Erika pada San-chan sambil melahap makanannnya. Sedangkan San-chan terlihat begitu prihatin pada keadaan sahabatnya itu, “sejujurnya, kau bekerja sangat gigih dikehidupan cintamu, tapi apakah kau akan baik-baik saja besok?”, “memangnya ada apa besok?” tanya Erika bingung, “ada tes loh!  walaupun mereka mengatakan ini hanya tes untuk kemampuan akademik, tapi ini akan menentukan apakah kau bisa dipromosikan agar nilaimu dinaikan” jelas San-chan pada Erika. “Uhh.. tentu itu akan baik-baik sajakan?! bukan berarti aku sangat buruk dalam belajarkan?! aku juga sangat memperhatikan setiap pelajaran kok!” kata Erika sedikit gugup. San-chan hanya memperhatikan sahabatnya itu, diapun berharap akan baik-baik saja. Pada akhirnya…. Inilah nilai Erika teman-teman.


“Bagaimana mungkin ini baik-baik saja?” kata San-chan kepada Erika, “walaupun tesnya tidak terlalu banyak, kau harus merasa cukup bersalah ketika kau remedialkan nilai, kau mungkin bisa saja tinggal kelas” tambah San-chan hingga membuat Erika benar-benar gugup. “T-tunggu dulu! Ada kesalahan! sebenarnya, aku bisa lebih baik dari pada ini! akhir-akhir ini Kyouya-kun banyak sekali tingkahnya, jadi aku terus memikirkannya..” Erika mencoba membela diri didepan San-chan, tanpa Erika sadari ternyata Kyouya sudah berdiri dibelakang dan langsung merebut kertas ujian Erika sambil berkata, “seharusnya tak ada alasan untukmu menyalahkan orang lainkan? ya ampun.. kau bisa ya mendapatkan nilai seperti ini? apakah aku harus membacanya keras-keras? bahasa inggris 28, Sejarah 30, Matematika 32” ledek Kyouya yang langsung membuat Erika berteriak, “Jangan! Hentikan itu, dasar iblis!” Erika benar-benar malu terlebih lagi  Kyouya sudah mengetahui nilainya seburuk ini, sedangkan Kyouya hanya tersenyum melihat Erika yang wajahnya sudah memerah seperti itu. “Ujian untuk tambahan nilai dua hari dari sekarang, apa benar?” tanya Kyouya pada San-chan, San-chanpun membenarkan dan berkata pada Erika, “dalam kasus ini soalnya akan tetap sama, jadi kau bisa mempersiapkannya.” Kyouya tampak berfikir, diapun angkat bicara, “sepertinya tidak ada pilihan lain, aku akan mengajarimu” kata Kyouya pada Erika, “apakah itu tak apa-apa?” tanya Erika, dia benar-benar terkejut dan tak percaya, Kyouyapun melanjutkan, “ini karena aku ragu orang lain akan beranggapan kalau aku menyukai cewek bodoh, selain itu juga akan sangat memalukan bagiku kalau kau tinggal kelas,” “uh…maaf…baiklah, mohon kerjasamanya” Erikapun membungkuk kepada Kyouya, tapi Kyouya dengan wajah horornya mengatakan, “aku jamin aku tidak akan memanjakanmu, untuk 2 hari kedepan kita akan benar-benar bekerja keras dan non-stop dirumahku,”  “bukankah itu bagus Erika?” itulah tanggapan dari San-chan menanggapi situasi saat ini. Sedangkan Erika tampak terkejut bukan main, dia berkata didalam hati, “dirumah kyouya-kun..??? 2 hari..? non-stop..? bukankah itu artinya aku tidur disana?!.”
Saat dirumah Erikapun berpamitan pada ibunya, ibunya tampak sedikit heran, “kerja kelompok? dirumah San-chan?” Erikapun menjelaskan kalau dia tidak akan pulang, ibunya menawarkan diri untuk menelepon keluarga San-chan karena ingin mengucapkan terimakasih tapi Erika menolak, “aku akan menyampaikan pada mereka secara langsung.” Erikapun pergi, ibunya bisa menebak kalau Erika sebenarnya pergi kerumah Kyouya. Walaupun ibunya tidak mengetahui status hubungan mereka tapi Kyouya pernah datang kerumah Erika saat malam natal, disitulah Ayah dan Ibu Erika mengetahui kekasih anaknya. Walaupun saat itu statusnya masih kekasih bohongan teman-teman, haha
 
Erikapun berjalan menuju apartemen Kyouya dengan begitu riang, “ini pertama kalinya aku berbohong..!!! maafkan aku ya ma!” ujarnya dalam hati. “Tapi, apa ini akan baik-baik saja? Apa ini tidak ganjal? keluarga Kyouya-kun jarang dirumahkan.. tapi kita berdua selalu bersama dan tujuan utamanya juga untuk belajar, jadi tidak mungkin Kyouya-kun akan melakukan sesuatu yg aneh-aneh kepadaku, tapi.. kalau kesempatan itu ada, itu artinya.. apa ini akan berakhir?! Kyouya-kun juga seorang murid yang terpandang dan bernilai tinggi disekolah! Kalau sesuatu itu terjadi, apa yang harus aku lakukan?!” Erika masih tampak bimbang dalam hati, dia tak henti-hentinya memikirkan ini dan itu.

Akhirnya sampailah dia di apartemen Kyouya, “maaf aku menganggu..” ujar Erika, “duduklah dimanapun kau suka” kata Kyouya pada Erika sambil menutup pintu rumahnya. Erika masih belum duduk juga, dia berujar dalam hati, “ini kedua kalinya aku dirumah Kyouya-kun.. tidak berubah sama sekali, aku harus tidur dimana malam ini? Ditempat tidur? aku ragu kalau dia punya kasur cadangan.. tidak mungkin kami tidur ditempat tidur yg samakan?! kalau itu terjadi” Erika terus saja berdiri sambil berimajinasi sendiri diapun tak menyadari kalau Kyouya sudah didekatnya dan menyiapkan buku-buku. “Kenapa kau menjauh dan hanya berdiri?” tanya Kyouya yang sudah duduk. Erikapun terkejut dan berkata, “aku hanya mengingat masa lalu,” “mengingat apa yg terjadi sebelumnya? itu tidak masalah, ayolah cepat dan kita mulai, kau membuang-buang waktu” kata Kyouya mengajak Erika duduk dan memulai proses belajar mereka. Erika masih saja gelisah, dia tak henti-hentinya berpikir, “apa yang harus aku lakukan? bagaimanapun aku sangat grogi” katanya dalam hati. Sedangkan Kyouya tampak sudah serius menjelaskan matematika pada Erika, saat Kyouya sudah selesai menjelaskan diapun bertanya apa Erika sudah mengerti atau belum, Erika menjawab sudah mengerati. Akhirnya, Kyouyapun memberikan soal untuk dikerjakan Erika sesuai dengan apa yang barusan dijelaskannya.

Setelah Erika mengerjakan soal yang diberi Kyouya, banyak soal yang tidak bisa dijawab olehnya, Erikapun meminta Kyouya untuk mengulanginya lagi,  “kau.. kau mencoba membuat lelucon ya? Apa kau serius aku harus ulangi?” Kyouya tampak marah karena tadi Erika sendiri mengatakan sudah mengerti, “maaf.. maaf!! Ajari aku sekali lagi!” kata Erika pada Kyouya, akhirnya Kyouyapun jadi harus mengulangi penjelasannya lagi. Erika benar-benar tampak gelisah dan tidak bisa berkosentrasi, didalam hatinya, “ini buruk! tidak ada yg masuk ke otakku! dia sangat dekat” bukannya memperhatikan penjelasan Kyouya dia malah sibuk memandang Kyouya dan akhirnya dia terkejut sendiri, Kyouya menatap Erika degan wajah serius, “M-maaf…aku hanya sedikit terkejut..Ahahaha…” kata Erika gugup dan salah tingkah, “bodoh..! reaksiku terlalu berlebihankan..” gerutunya didalam hati.

Sementara Kyouya masih terus memperhatikan Erika, diapun berkata, “aku sudah memikirkan ini, dari tadi kau bersikap aneh, apa yg kau khayalkan?” tanya Kyouya secara langsung. 
Tentu saja ditanya terang-terangan seperti itu membuat Erika bertambah gugup, “A..Apa?! Tidak ada!” Kyouyapun melanjutkan bicaranya, “aku menyuruhmu ke sini, dan kau datang, tapi kau berpikir tentang ‘itu’ kan?” wajah Erika tampak memerah mendengar pertanyaan Kyouya yang tepat sasaran. “Tentang itu..tidak terlalu kok” jawab Erika, jujur. Kyouyapun tampak mulai emosi, “cukup, jadi dengarkan baik-baik. Itu benar, pada kenyataannya cowok berduaan dengan cewek yang dia cintai..…kebanyakan dari mereka akan melakukannya, aku tegaskan ini kepadamu, jadi aku tau kalau kau mengharapkan sesuatu terjadi” jelas Kyouya menahan emosi, dikatakan seperti itu Erika tidak terima, dengan cepat diapun menjawab, “tunggu dulu!! Aku sungguh tidak mengharapkan apapun!!” tapi Kyouya langsung mengatakan, “Maaf ya, tapi..aku tidak melihatmu sebagai seorang gadis, aku sama sekali tidak tertarik menyentuhmu!” mendengar Kyouya berkata seperti itu Erika sungguh tertekan, “A-aku bukan seorang gadis” keluhnya dalam hati. Kyouyapun melanjutkan bicaranya, ”walaupun kau mungkin akan tinggal kelas tahun depan, kau tetap saja bisa berpikir yangg tidak-tidak, dapat dimaafkan kalau kau adalah gadis bodoh dan tidak baik dalam belajar, aku sangat heran melihat seseorang yang bodoh tapi tidak mengerti keadaan” Kyouya benar-benar mengeluh pada Erika. Erikapun merasa bersalah dan sangat malu, “maaf..aku akan konsentrasi,” “kalau kau berpikir lagi yg tidak-tidak, aku tidak akan mengajarimu” ucap Kyouya dengan kesal.

Saat ini Erika benar-benar merasa malu dihadapan Kyouya, dia terus menggerutu didalam hati, “Ah aku tidak mau ini,  ini sangat memalukan..aku memang sangat bodoh. Aku ingin mengulangi lagi dari awal, ini bukan berarti aku sangat mengharapkan sesuatu itu terjadi, tapi..kau tidak melihatku sebagai seorang gadis? Itu sangat menyedihkan untukku” Erika sedih mengingat perkataan Kyouya.

Proses belajarpun akhirnya selesai, “bagaimanapun kita sudah ada kemajuan, yah walaupun kau tidak menggunakan konsentrasimu dan kefokusanmu dari awal” kata Kyouya pada Erika. Selanjutnya Erikapun berniat untuk membuat teh, “baiklah, haruskah kita istirahat? aku akan segera membuat teh” sebelum Erika sempat berdiri, tiba-tiba saja listrik padam. Erika tampak bingung, “apa yang harus kita lakukan?” Kyouyapun menjawab, “kita tak harus melakukan apapunkan? Sepertinya ini disebabkan karena diluar ada badai salju, kita tak ada pilihan lain selain menunggu mesin pembangkitnya diperbaiki.”

Dalam hening dan suasa gelap merekapun menunggu, tapi keadaan semakin memburuk, udara semakin dingin karena penghangat ruangan tidak menyala, ditambah lagi karena suhu dingin ini menyebabkan Erika merasa ingin ke kamar mandi, “aku akan pergi ke toilet sebentar” tapi Kyouya langsung berkata, “tidak ada air juga..” Erika terkejut bukan main, “apaa?!! Kau pasti bercanda kan?!!!”, “aku tidak bercanda, pompa airnya menggunakan listrik” jelas Kyouya pada Erika. 

Keadaan sudah sangat buruk Erika sudah tidak tahan lagi, akhirnya dia memutuskan untuk keluar mencari toilet umum, “aku harus pergi ke bawah, aku keluar sebentar!!” Kyouya tampak khawatir, “apa kau serius? Ini tidak hanya badai salju, tapi diluar sana juga gelap,” “tapi ada yang harus aku lakukan, bagaimanapun juga harus, jadi..” Erika tidak mau berterus terang kepada Kyouya kalau dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Kyouya masih berat untuk membiarkan Erika keluar, “apa tidak bisa menunggu sampai keadaan normal dulu?” “tidak ini harus dilakukan sekarang!! sekarang juga!! secepatnya!!” ucap Erika menegaskan pada Kyouya. Akhirnya Kyouyapun berinisiatif sendiri dan diapun berkata, “tidak ada pilihan lain, huh..ya sudah akan aku temani,” Erika dengan cepat menolak, “tidak apa-apa!! tidak apa-apa walaupun kau tak ikut, dan lebih baik kau tak ikut bersamaku,” melihat tingkah Erika seperti itu, Kyouyapun mendekat dan menggodanya, ”tingkahmu mencurigakan, apa kau merasa bersalah karena sudah melakukan sesuatu lagi, hmm?” Erikapun jengkel dan membentak Kyouya, ”Kau tau! Aku juga seorang gadis!! jadi sadari itu, dasar bodoh! Aku pinjam sentermu!” Erikapun pergi begitu saja meninggalkan Kyouya yang mematung didalam apartemennya.

Didalam toilet umum, Erika menggerutu didalam hati, “ya ampun..ini benar-benar hari yg buruk!! Aku terus saja bertingkah laku memalukan.” Dia masih saja malu mengingat semua yang sudah terjadi hari ini. “Kalau aku bisa, aku ingin menghilang saja seperti ini, tapi.. ini sangat dingin! apa Kyouya-kun baik-baik saja?” Erika kini sudah ada diluar toilet, dia masih merasa malu untuk bertemu dengan Kyouya.

Sedangkan didalam sana Kyouya tampak jengkel menunggu Erika yang sudah lama tidak kembali juga,  “Dia terlambat..seberapa jauh sih dia pergi ke toilet..” 
Kyouya tampak menggerutu sendiri, diapun mencoba untuk  menelepon ke Hp Erika tapi ternyata Hp Erika tertinggal dirumahnya, “tidak ada gunanya si bodoh itu punya HP!!” Kyouyapun memutuskan untuk melihat-lihat dan menunggu Erika diteras apartemennya, sampai akhirnya dia mendengar percakapan tetangganya yang sedang berada diluar, “Akhir-akhir ini lebih berbahaya karena kemunculan orang-orang aneh yg dicurigai. Iya benar! Itu sangat menakutkan!”, mendengar itu Kyouyapun langsung masuk ke dalam dan memakai jaket, dia memutuskan untuk keluar mencari Erika. 
 Dia bertanya kesana kemari, bertanya kepada siapa saja yang lewat, “Permisi..apa kau melihat seorang gadis disekitar sini? dia anak SMA dan panjang rambutnya segini..apa kau melihatnya?”, orang itupun menjawab, “Hmm.. aku tidak tahu. apakah dia hilang?” Kyouyapun menjawab, “yaa..” “kalau kau tak segera menemukannya lebih baik hubungi polisi segera” Kyouyapun berterimakasih dan pergi, dia tampak semakin cemas mendengar saran orang itu tadi.


“Dimana…dimana kau..?? kemana kau pergi?” Kyouya benar-benar gelisah luar biasa.
Disaat Kyouya masih diluar, akhirnya Erika kembali dia menemui Kyouya diluar dan dengan lugunya dia bertanya, “Kyouya-kun? apa yang kau lakukan? apa ada yg ingin kau beli? Kalau memang ada, toko yang disebelah sana masih buka sampai sekarang, tapi sedikit jauh..apa kita harus pergi bersama?”


Sedangkan Kyouya yang ditanyai begitu benar-benar marah, “kau!! Dasar anjing bodoh!! Jangan bercanda! Bukan cuma Hp mu yang tak berguna, kau hilang selama yang kau inginkan dan kau kembali seperti tidak terjadi sesuatu!!” “aku tadi pergi ke supermarket sebelah sana sebentar karena semua toko disini sudah tutup..” jawab Erika memberi penjelasan. “Ha? supermarket?!! Bukanya kau tadi bilang cuma ke toilet?!!” “karena kalau aku tidak ke supermarket, aku tidak bisa membeli ini, makanan daging dan sayur” emosi Kyouyapun akhirnya mulai mereda, “makanan?” “Iya.. makanan..dirumah sangat dingin, jadi aku pikir ini bisa menghangatkan dan aku pikir Kyouya-kun kelaparan..yah.. walaupun cuma sedikit aku ingin melakukan sesuatu yang bersifat feminim, itu yang ku pikir, misalnya saja memasak, walaupun aku tidak terlalu pintar memasak,” Kyouya yang mendengar penjelasan Erika hanya bisa menarik nafas, “Kau benar-benar bodoh, kalaupun memang seperti itu, seharusnya kau pulang dulu ke rumah, aku pikir sesuatu yang buruk sudah terjadi kepadamu,” “Maaf..” hanya itu yang diucapkan Erika. “Berikaan itu, biar aku yang bawa,” akhirnya Erikapun menyerahkan belanjaannya kepada Kyouya tapi saat tangan mereka bersentuhan Erika bisa merasakan tangan Kyouya yang sangat dingin, “tangannya dingin sekali, lebih dingin dari tanganku, apa mungkin..dia sudah mencariku kemana-mana?” Erika tampak keheranan dan bertanya-tanya didalam hati. Sementara itu Kyouyapun berkata, “ayo cepat pulang, aku akan mati kedinginan dan semua ini karena anjing bodoh yang aku jaga.” 
 
Erika sungguh bahagia dan langsung memeluk lengan Kyouya, “Baiklah…aku akan memberimu kehangatan..” kata Erika dengan girang pada Kyoya, “Dia telah..mencemaskanku” ucap Erika dalam hati. 

Sementara itu Kyouya tampak menghindar, “Oii… hentikan ini! jangan dekat-dekat!” Erika mengatakan, “Jangan katakan aku tidak peduli, tapi inikan salahku? Jadi aku harus bertanggungjawab!” “Iya tidak apa-apa, tapi jangan lengket terus kepadaku seperti ini!” “Tapi kenapa? akukan bukan seorang gadis..jadi seperti ini tak masalahkan?” ucap Erika masih mengeratkan pelukannya pada lengan Kyouya, akhirnya Kyouyapun mengalah dan dia mengatakan “…lakukanlah sesukamu” Erika yang mendapatkan ijin dari Kyouya seperti itu sangat senang, merekapun pulang ke apartemen Kyouya dengan posisi Erika yang selalu melengket pada Kyouya.

“Walaupun aku merasa bersalah,tapi aku bahagia..walaupun tangannya kedinginan, dia tetap mencariku, marah kepadaku, sekarang… aku diperlakukan layaknya seorang gadis” ucap Erika dalam hati.

Selanjutnya apa yang terjadi diapartemen Kyouya? Teman-teman penasaran? Sama, sayanya juga penasaran, tapi sayangnya tidak ada dijelaskan dimanga teman-teman, apa lagi di anime, karena untuk chapter ini tidak dimasukan kedalam bagian cerita di animenya.

Hingga tiba saatnya ketika ujian selesai dan nilai sudah dibagikan, apa yang terjadi pada Erika? Pastinya dia lulus teman-teman. Erika dan San-chan tampak bahagia,  sedangkan dibelakang mereka Kyouya berdiri sambil berkata, “tentu saja.”
Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia 5609613643723928751

Post a Comment

emo-but-icon

Home item

Recent

new


Popular Posts