Loading...

Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 11



Setelah Erika benar-benar sudah bebas dari Kyouya diapun semakin dekat saja dengan Kusakabe. Begitu juga dengan Kyouya, satu persatu para gadis mencoba untuk mendekati pangeran sekolah itu, ada yang mencoba memberinya cokelat dan pada chapter ini akan ditunjukan ada gadis yang berani untuk langsung mengungkapkan perasaanya pada Kyouya, apakah Kyouya mulai membuka hati untuk gadis lain? Bagaimana pula kelanjutan hubungan Erika dan Kusakabe yang semakin dekat? Cerita ini ada dalam bagian anime Ookami Shoujo teman-teman, tapi bagi yang belum tau ceritanya saya sudah menyediakan manga versi teks bahasa Indonesia dibawah ini.

(Sumber gambar: http://manhua.fzdm.com/)

Disuatu tempat bermain tampaklah San-chan dan Erika yang sedang menikmati permainan. Erika sangat antusias dan begitu ceria saat ini, “San-chan, lihat-lihat! Akhirnya aku mendapatkan ini!! Aku akan memotongnya setengah dan membagimu, ok!” ucap Erikan sambil menunjukan cokelat super besar yang baru saja dibelinya. San-chan menanggapinya dengan berkata, “Aku ucapkan ‘selamat’ karena sudah mengeluarkan uang 1.200 yen untuk itu! Tapi membeli itu sebenarnya lebih murah kalau diluar daripada disini.” Erikapun langsung berkata lagi, “Kau dengan cepat mengucapkan hal yang omong kosong, huh..Aku membeli impianku tau! Aku tau itu tapi aku tak bisa menyerah dari tantanganku!” San-chan yang mendengar penjelaan sahabatnya itupun berkata, “Baiklah, kalau Erika bicara itu tak masalah  maka itu tidak masalah untukku.” 

Erika masih lanjut bermain, “Ah! Hei! Ayo kita main drumnya! Hanya untuk sekarang, ini hanya 100 yen per ronde.” San-chan tampak khawatir melihat Erika yang girang tak seperti biasa, “Hey Erika, apa kau baik-baik saja?” Erika bingung menanggapi pertanyaan San-chan, “Eh.. memangnya kenapa?” San-chan melanjutkan bicaranya, “Tidak, kau hanya terlihat dari tadi terlalu tegang sejak kita sampai disini dan sebenarnya aku benar-benar khawatir melihatmu. Sebenarnya kau menyesalkan? Putus dengan Sata-kun? Apa kau masih perpura-pura menunjukan dirimu baik-baik saja?” Erika menjawab apa yang dikatakan San-chan, “Aku ini hanya seekor burung yang telah bebas dari sangkarnya! Aku sungguh menikmati kebebasanku! Kau lihat, akhirnya orang itu melepaskanku dan aku tidak lagi melanjutkan kebohonganku, tekanan besar yang ada padaku sudah hilang.” Mendengar Erika berkata seperti itu San-chan hanya bisa menanggapi, “Walaupun kau yang memintanya sendiri? Huh…” Erika melanjutkan lagi, “Akan benar-benar senang sekarang! Jadi tidak ada bekas penyesalan sedikitpun. Aku akan memulai hidup baru dengan cinta yang baru secepatnya.” “Aku pikir itu bagus asal kau tak memaksa dirimu untuk menemukan cinta yang baru itu. Ya.. aku pikir dari pada melihatmu tertekan, kau bersenang-senang sekarang jadi bagiku tak masalah” kata San-chan pada Erika.

Tak lama kemudian Hp Erika berbunyi nada pesan masuk dan bertulisan, “Dari Kusakabe-kun. Aku punya pertanyaan, diantara makanan jepang, cina dan italia mana yang paling kau suka?” San-chan bertanya ada apa Erikapun menjawab, “Kami akan keluar untuk bermain waktu ‘white day’ jadi Kusakabe-kun merencanakan ini. ”Mendengar jawaban Erika langsung ditanggapi oleh San-chan, “Dengan kata lain kau akan menemukan cinta barumu? Dengan Kusakabe-kun?” Erika gugup menjawab pertanyaan San-chan, “I-Itu masih belum jelas sekarang..Kusakabe-kun orang yang sangat baik dan dia sangat memikirkan tentangku juga.. menurutku akan lebih baik kalau aku bisa jatuh cinta kepadanya suatu saat nanti. Kusakabe-kun juga sudah mengatakan kalau dia akan menunggu dengar sabar jawabanku.” Mendengar penjelasan Erika seperti itu San-chan bisa mengambil kesimpulan sendiri, diapun berkata, “Kalian berdua masih bimbang ya tapi ku rasa keadaan seperti itu sangat tidak menyenangkan. Sejak dia terus berharap untuk itu, dia akan menunggu dengan waktu yang lama dan itu sangat menyakitkan, iyakan? Erika juga pasti tau bagaimana rasanyakan? Selama kalian masih belum jelas, lebih baik kau segera menentukan keputusanmu. Kusakabe-kun juga kasihan, kau taukan? Mengerti?” Itulah yang dikatan San-chan. Erika sadar diapun berkata dalam hati, “Ini seperti aku tidak peduli sama sekali terhadapnya, akulah yang paling jahat jika seperti ini. Aku harus segera menentukan perasaanku.”

Keesokan harinya dikelas tampak Erika dan Kusakabe mendiskusikan rencana mereka untuk acara “white day”. Kusakabe sudah mempersiapkan beberapa rencana apa yang akan mereka lakukan pada saat itu nanti. 

Saat pelajaran Olahraga mereka berduapun keluar kelas bersama menuju lapangan, diperjalan Erika melihat Kyouya bersama seorang gadis Erika bertanya dalam hati, “Ada apa? Apa itu? Sepertinya itu pernyataan cinta? Tapi.. Tak masalah apapun yang terjadi bukan urusanku sama sekali!” Kusakabe menyadari juga bagaimana perasaan Erika melihat Kyouya. Dia tampak murung tapi tiba-tiba saja Erika sadar atas lamunannya, “Ayo cepat! Kita harus berlari kalau kita telat!” Erika langsung mendorong tubuh Kusakabe, Erika terus berjalan dan melanjutkan lamunnya lagi, “Aku penasaran kira-kira apa yang dijawabnya..” sampai diapun tidak menyadari ada anak tangga dan terjatuh, lututnya lecet dan mengeluarkan darah sedangkan Kusakabe tampak terkejut dan panik, “Shinohara-san!” teriak Kusakabe sampai Kyouyapun bisa mendengar, Kyouya menoleh dan melihat Erika yang terluka, “Apa kau baik-baik saja? Ayo cepat kita ke UKS!” Kusakabe langsung membawa Erika ke ruang kesehatan.

Sesampainya di UKS, “Dokternya tidak disini ya?” tanya Kusakabe melihat ruangan itu kosong, Erika menjawab, “Tidak apa-apa! Dirawat seadanya saja” Kusakabe langsung protes, “Tidak boleh begitu! Kau butuh dokter untuk segera menangani ini! Ini akan sangat menyusahkan kalau berbekas, khususnya untuk seorang gadis, aku akan mencarinya dan memanggilnya kemari” ucap Kusakabe sambil pergi mencari dokter. Sedangkan Erika menunggu diruangan UKS sendirian.

Tak beberapa lama pintu UKS terbuka, Erika langsung menoleh, tampak Kyouya yang berdiri disana dan langsung masuk menuju tempat obat-obatan. 


Suasana canggung langsung dirasakan Erika, dia menggerutu dalam hati, “Kenapa dia kesini? Apa dia sakit kepala? Kalau dia tidak segera pergi suasananya jadi canggung sekali. Cepatlah dan segera pergi.” “Kenapa itu? Kakimu,” tanya Kyouya tiba-tiba sambil memilih-milih obat, “A-aku tidak sadar kemana aku berjalan dan tidak tau kalau ada anak tangga..” jawab Erika terbata-bata. Kyouya mengomentari, “Seperti itulah kau, kau masih belum berubah. Kecantikan seorang gadis itu akan berkurang kalau ada bekas lukanya, yah walaupun kau memang sudah jelek dari awal.” “Berisik! Walaupun seperti itu masih ada kok yang mau bersamaku” Erika membela dirinya sendiri. Kyouya berkata, “Cowok itu hanya orang yang tidak memiliki cita-cita dan selalu lari dari masalah hidup” Erikapun membalas berkataan Kyouya, “Walaupun begitu, aku akan menolak orang yang selalu membanggakan diri dan merendahkan orang lain” “Siapa yang kau bicarakan?” tanya Kyouya langsung. Erika tidak menjawab dia berkata dalam hati, “Kenapa dia bisa berbica normal bergitu sih? Kami bertemu lagi seperti ini. Sebaliknya, dia benar-benar tak pernah memikirkanku. Jadi tidak ada gunanya inikan?!” Kyouya bertanya lagi pada Erika, “Jadi, bagaimana hubunganmu dengan si cowok lemah itu?” “Lancar-lancar saja. Kami berdua baik-baik saja.” “Heh.. syukurlah..Apa kalian berdua pacaran?” Erika tidak menjawab malah bertanya kembali pada Kyouya, “Bagaimana dengan dirimu sendiri? Setelah aku tinggalkan pasti sangat banyak yang bisa kau pilihkan?” Kyouya menjawab pertanyaan Erika, “Bukankan sudah aku katakan sebelumnya, semua itu bagiku hanya menganggu saja. Aku  tidak tertarik sedikitpun dengan mereka semua.” Mendengar penjelasan Kyouya Erikapun berkomentar, “Haha, jadi percuma saja ya, kalau memang bergitu seharusnya kau dilahirkan dengan penampilan yang biasa-biasa saja. Baiklah, walaupun aku tetap menunggu, dokternya tidak datang juga jadi aku pergi saja sekarang,” Erikapun hendak keluar untuk pergi tapi tiba-tiba saja Kyouya dengan cepat langsung menahannya. 
 “Apa kau menyukainya?” Erika hanya berkata, “Itu bukan urusan Kyouya-kun, iyakan?” Menanggapi Erika bicara seperti itu Kyouya langsung mengambil kesimpulan, “Kalau kau tidak bisa menjawabku, itu berarti kau tak menyukainya. Apa tidak masalah selalu bersamanya? Aku kasihan kepadanya, kau tau.” Erikapun menjawab, “Itukan mungkin saja sekarang,” “Baiklah, jadi bagaimana kedepannya? Apa kau yakin akan jatuh cinta padanya?” Kyouya bertanya lagi, Erika langsung menjawab,  “Aku tidak tau, tapi..aku ingin jatuh cinta kepadanya, itu yang aku pikirkan. Sebenarnya kita sudah saling tidak kenal lagikan? Kenapa kau mengikutiku kesini? Bukankah lebih baik kau tinggalkan aku sendiri?! Kalau kau hanya ingin mengisi waktu, masih banyak yang bisa kau lakukan, iyakan?” Kusakabe datang diapun langsung berkata, “Shinohara-san maaf aku lama! Dokternya sedang rapat sekarang jadi tunggulah sebentar lagi..” dia tak jadi melanjutkan kalimatnya melihat Kyouya dan Erika yang sedang berdiri berdekatan seperti itu. Erika langsung jalan menabrak tubuh Kyouya agar langsung menyingkir dan berkata “Kusakabe-kun, terimakasih tapi ini bukanlah perkara besar jadi tidak apa-apa. Ayo kita pergi!” Kyouya yang melihat Erika pergi hanya terdiam membisu.
 
“White day” telah tiba, Kusakabe dan Erika tampak lagi bersenang-senang, mereka mengabiskan waktu seharian untuk bermain, berbagai tempat mereka kunjungi, Sea World, Wahana bermain dan masih banyak lagi. Hingga malampun tiba, ditempat lain tampak Takeru juga sedang berjalan-jalan dengan teman sekolahnya, langkah kakinya berhenti, dia terkejut melihat Erika, “Ada apa Takeru? Ayo cepat!” teman-teman Takeru memanggilnya untuk segera pergi bersama. Sedangkan dirumah, Kyouya juga terlihat sangat tertekan, dia tak henti-hentinya memikirkan Erika. 
Tak lama kemudian Hp Kyouya berbunyi mendapatkan panggilan dari Takeru. Ya, sahabatnya itu tentu saja tak bisa tinggal diam melihat Erika bersama laki-laki lain. 

Kyouya mengangkat Hpnya, “Oii! Apa saja sih yang kau lakukan!!” teriak Takeru, “Kau keras sekali! Apa kau mau mencoba untuk menghancurkan gendang telingaku?!” “Ah! Maaf! Tapi aku tidak peduli apa yang terjadi dengan telingamu! Barusan di Mall bagian timur, aku lihat Erika-chan, tau?! Dia bersama cowok lain!! Aku mau memanggilnya tapi aku sudah tidak melihatnya lagi. Bagaimanapun, mereka terlihat sangat berbahagia sekali..” belum sempat Takeru menjelaskan, Tutt….Kyouya sudah memutuskan panggilannya, wajah Kyouya terlihat tegang mendengar apa yang baru disampaikan oleh sahabatnya itu.
Sementara itu Erika dan Kusakabe tampak sedang jalan beriringan, “Apa kau senang hari ini?” tanya Kusakabe pada Erika, “Tentu saja! Ini untuk pertama kalinya aku mengikuti ‘white day’” jawab Erika. Kusakabe melanjutkan berkataannya, “Walaupun aku terus berpikir ini demi Shinohara-san tapi akulah yang paling bersenang-senang disini. Terimakasih karena sudah tersenyum disampingku.” Erika terus menatap Kusakabe, diapun tidak ingin menggantungkan hubungannya seperti ini, akhirnya diapun berkata, “Kusakabe-kun, ada sesuatu yang penting yang harus aku bicarakan denganmu,” Erika tampak ragu, dia terus terbayang wajah Kyouya, akhirnya dia menundukan wajah dan melanjutkan bicaranya, “Maafkan aku, seperti yang aku pikirkan aku tidak bisa membalas perasaan Kusakabe-kun. Pada akhirnya..aku sama sekali tidak bisa menganggapnya sudah berakhir. Sepertinya aku masih keras kepala terus saja mencintai orang itu, aku sangat ingin jatuh cinta kepada Kusakabe-kun dan beralih untuk cinta yang baru tapi itu semua hanyalah pelarianku dari cinta yang menyakitkan. Walaupun Kusakabe-kun sudah sangat tulus dan selalu memikirkanku, aku sungguh minta maaf sudah memutuskan sesuatu yang buruk.” Kusakabe mengerti keadaan Erika, diapun berkata, “Kalau memang seperti itu aku tak masalah karena disaaat aku menyatakannya kepadamu aku sudah tau itu dari awal. Jika Shinohara-san selalu memikirkan orang itu, kau tidak akan bisa melupakannya, jika kau bisa mengalihkan pandangamu untuk orang lain, mungkin kau benar-benar bisa melupakannya.” Erikapun menggelengkan kepalanya, “Seberapa banyakpun aku mencobanya itu tidak ada artinya. Aku selalu mencintai Kyouya-kun. Jadi, maafkan aku..” “Kau tidak harus minta maaf untuk itu. Aku tidak akan menyalahkanmu karena sudah berjalan jauh dan merasa kalah. Pada akhirnya perasaan Shinohara-san tidak terganti, aku pikir ya apa boleh buat. Aku juga sangat licikan? Aku terus menunggu dan membuatmu terbebani. Maafkan aku.” Erikapun menjawab, “Bukan seperti itu! Aku yang tidak bisa dimaafkan kerena mengambil keuntungan darimu! Maaf karena sudah memberimu harapan palsu.” Kusakabe tersenyum menanggapi apa yang dikatakan Erika, “Walaupun aku tidak bisa menjadi pacarmu, aku masih merasa beruntung karena Shinohara-san yang telah mengubahku dan juga lingkungan sekolah, aku merasa lebih menyukainya hidupku dari sebelumnya. Jadi, terimakasih.” Erika terkejut mendengar apa yang diucapkan Kusakabe diapun menangis karena terharu. Selanjutnya Kusakabe bertanya, “Tapi dari sekarang, apa yang akan kau lakukan tentang Sata-kun?” “Kami sudah lama tidak pernah melakukan apapun lagi, aku pikir aku harus lebih berusaha sekali lagi, kali ini akan ku lakukan semua cara agar dia jatuh cinta kepadaku walaupun aku tak yakin akan memakan waktu berapa tahun” jawab Erika, tiba-tiba saja Kusakabe tersenyum dan berkata, “Sepertinya tidak sejauh apa yang kau pikirkan.” 

Ternyata Kyouya sudah berdiri dibelakang Erika, Kyouya melangkah maju dan menarik tangan Erika lalu berkata pada Kusakabe, “Aku datang untuk mengambil kembali gadis ini, apa boleh?” 

Kusakabe tersenyum dan menjawab, “Kali ini tolong jaga dia baik-baik.” Kyouya membalas senyuman Kusakabe dan langsung menarik tangan Erika untuk menagajaknya pergi, “Ayo pergi”. 
Mereka terus berjalan, Erika benar-benar bingung dan tak mengerti, “Kyoya-kun, kenapa? Katakan padaku, kenapa kau tak biarkan saja aku sendiri? Setelah aku pergi, kau tidak merasa sakit sedikitpun dan juga tidak terbebani? Iyakan? Katakan padaku kenapa?” Erika terus bertanya sampai akhirnya Kyouyapun menarik tangan Erika dan tiba-tiba langsung mencium bibirnya, “Kau ini memang berisik sekali ya!"

Apa kau sudah mengerti sekarang? Berhenti bertanya ‘kenapa’” jawab Kyouya masih menyentuh kedua pipi Erika.
Erika terdiam sesaat tapi dia kembali berkata, “Aku tidak mengerti!! Sampai sekarang kau selalu saja kejam dan tak kenal ampun, kau selalu saja kasar kepadaku! Kau pikir dengan seperti ini kau itu sudah menangkan? Sudah cukup! Katakan semua padaku dengan jelas!!” 

Erika masih tidak terima. Kyouya tampak berpikir sesaat lalu berkata, “Aku sudah katakan sebelumnya kau itu milikku” “Itukan waktu kau masih jadi pacar bohonganku, iyakan? Sekarang ini sudah berbeda” balas Erika, “Kau tidak hanya caraku untuk mengisi waktu atau sesuatu yang seperti itu” Erika masih ingin lebih jelas lagi, “Jadi? Dengan kata lain?” tanya Erika. Kyouya masih menahan kata-katanya beberapa saat sampai akhirnya, “ Jadi.. aku pikir ini yang biasanya orang lain katakan ‘suka’, apa aku salah?” Erika langsung mencium Kyouya sampai membuat Kyouya terkejut, “Kau…” 
Erikapun bersandar didada Kyouya sambil berkata, “Jadi, ini semua sudah berubah kita tidak berpura-pura lagi, Aku ijinkan kau menjadi kekasihku yang sebenarnya,” Kyouya langsung mencubit dan menarik-narik kedua pipi Erika, “Bukan kau yang mengijinkan tapi aku yang mengijinkanmu untuk jadi kekasihku yang sebenarnya, iyakan? Jangan terlalu  terjebak suasa, anjing kecil” ucap Kyouya sambil berjalan, “Ada apa itu! Bukankah sebaiknya memperlakukan gadis yang kau sukai dengan lebih baik?” protes Erika, “Karena itu kau, seperti ini juga tak apa-apa.” Merekapun berjalan pulang kerumah.
 
Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia 3192862490727294223

Post a Comment

emo-but-icon

Home item

Recent

new


Popular Posts