Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 15
http://mangadove.blogspot.com/2015/03/ookami-shoujo-to-kuro-ouji-wolf-girl_22.html?m=0
Setelah
Kamiya gagal menjebak Kyouya, kini usaha apa lagi yang akan dilakukannya?
Apakah Kyouya akan terpengaruh? Atau sebaliknya Kamiya yang akan mundur dan
berhenti menyesatkan Kyouya? Bagi teman-teman yang sudah pernah menonton
animenya pasti tau jawabannya, tapi masih ada beberapa adegan khusus dan juga
dialog untuk chapter 15 ini yang tidak
dimasukan ke dalam animenya, alias versi anime itu dipersingkat ceritanya. Apakah
teman-teman penasaran? Silahkan baca manga versi teks bahasa Indonesia yang
sudah saya sediakan dibawah ini.
(Sumber
gambar: http://manhua.fzdm.com/)
“Aku benar-benar kecewa padamu, Sata-kun” ucap Kamiya pada
Kyouya, “Begitukah? Maaf sudah membuatmu turun. Tolong menyerah saja untukku. Kalau
kau memang ingin berteman, bertemanlah dengan orang lain” balas Kyouya sambil
meninggalkan Kamiya. “Seperti yang aku katakan, bagaimana mungkin kau
setengah-setengah hati? Kau sudah dilahirkan sebagai cowok kalau sedikit rakus
itu tak masalahkan?” Kamiya masih belum menyerah dia terus mengikuti Kyouya
kemanapun Kyouya pergi, Kamiya berkata, “Aku mengerti! Mungkinkah kau ini..
Sangat merasa hina dan rendah diri? Sebenarnya, ini karena kau tidak memiliki
kepercayaan diri, iyakan?” Mendengar dugaan Kamiya seperti itu Kyouya mulai
menoleh pada Kamiya, dia melanjutkan kalimatnya lagi, “kalau memang seperti itu,
kau benar-benar tolol Sata-kun! Itu tak masalah! Karena dari semua cowok yang
pernah aku temui kau tetap menjadi peringkat pertama bagiku! Hei.. buktinya kau
memiliki sangat banyak penggemarkan? Ini lebih baik kalau kau lebih percaya
diri dan menyerang mereka dengan paksa!” Sedangkan Kyouya sudah mulai jengkel
tapi masih berusaha menahan emosinya, dia menggerutu dalam hati, “Apa sih maksud
si bajingan ini?” Akhirnya Kyouya mulai bicara, “Jangan melakukan sesuatu
ketika kau malah melupakan poin pentingnya. Sebenarnya apa tujuan orang sialan
seperti kau ini untuk mendekatiku?” tanya Kyouya, “ ’apa’ katamu..? Kau tau, aku
sangat kasihan ketika melihatmu, Sata-kun. Mengapa kau tidak bisa memiliki
tujuan lebih dari ini? Atau sesuatu yang seperti itu. Baiklah, Erika-chan
tidaklah terlalu buruk. Dia jujur dan cukup manis juga. Bagaimanapun, tidakah
kau melihat ada banyak gadis lain yang lebih cocok untukmu? Jika kau mau
mencarinya, tidak butuh waktu yang lama untuk mendapatkannya. Didunia ini,
walaupun ada orang yang berpikir bahwa perpacaran dengan gadis yang mengenalnya
itu lebih baik. Tapi kau berbeda, Sata-kun. Orang yang berada ditempat yang
rendah dan menyia-nyiakan kemampuannya yang luar biasa, aku tidak bisa
membiarkan orang yang seperti itu sendirian.”
Mendengar penjelasan Kamiya yang panjang lebar itu Kyouya
mulai muak, “Kalau kau mengatakan itu seolah-oleh untuk menyelamatkanku, seperti
yang telah aku katakan sebelumnya ini tak ada hubungannya denganmu. Tidak
peduli tinggi rendah levelnya, penilaian orang lain itu berbeda-beda, kau bebas
mendapatkan kesenangan dengan caramu sendiri, tapi kau tidak pantas mencampuri
urusan orang lain, mengerti kau kan bajingan?” Kamiya tercengang tapi dia masih
belum menyerah, “Apa kau yakin membiarkan ini? Kau menganggap ini enteng, dari
lubuk hatimu yang terdalam, apa kau
benar-benar mengatakan situasi seperti ini adalah yang terbaik untukmu?” Kamiya
mencoba untuk meyakinkan Kyouya. Kyouya dengan santai berkata, “Kau tidak mampu
menangani ini semuakan, keyakinanmu sendiri sudah menjadi bimbang sebelum kau
mengatakan apapun, jadi jangan melucu kepadaku seperti itu” ucap Kyouya sambil
tersenyum mengejek Kamiya, “Kalau kau sudah paham jadi jangan ikut campur lagi”
tambah Kyouya sambil pergi meninggalkan Kamiya yang terdiam dan mengepalkan
tangannya sendiri.
Keesokan harinya semua siswa sudah terlihat bersiap-siap
pulang, masa orientasi kelas sudah selesai, “Erika, aku harus melapor ke guru
kalau semua orang sudah hadir jadi kau duluan saja naiki busnya!” kata San-chan
pada sahabatnya itu, “Baiklah, bolehkah aku ambil tempat duduk yang didekat
jendela?” tanya Erika, “Aku tidak masalah duduk dimanapun” jawab San-chan.
Erika langsung menaiki bus, dia memilih tempat didekat
jendela, Erika berkata dalam hati, “ Akhirnya kami kembali, sejujurnya ini
sangat membosankan apalagi aku tak bisa bersama Kyouya-kun. Aku penasaran apa yang
terjadi dengan Kyouya-kun” Erika sibuk dengan pikirannya sendiri. Beemm… suara
tas diletakan dikursi sebelah Erika, spontan Erikapun berkata, “San-chan, yang
mana yang aku buka duluan keripik kentang atau keripik bayam?” “Jangan buka
satupun, tanganmu nanti kotor” jawab Kyouya, Erika terkejut ternyata yang duduk
disebelahnya bukanlah San-chan tapi Kyouya.
“Kenapa?! Bukannya Kyouya-kun akan duduk bersama Kamiya-kun
lagi?” tanya Erika masih terkejut, “Aku tidak mau duduk bersamanya, orang itu
sangat menjengkelkan.” Erika yang mendengar jawaban Kyouya semakin terkejut dan
berkata dalam hati, “Semua jerih payah Kamiya-kun sia-sia..??” Erika berkata
pada Kyouya, “Tapi kalian berdua terlihat baik-baik saja, kalian terlihat
bersenang-senang. Orang itu sangat perhatian dengan Kyouya-kun, itu sebabnya
dia ingin dekat denganmu.” Kyouya hanya diam sambil terus menatap serius ke
arah Erika, “Ada apa ini? Melihatku seperti itu!” Kyouya tidak menjawab dia
malah bertanya pada Erika, “Kau benar-benar ingin aku dekat dengan orang itu? Kau
pasti sedang merencanakan sesuatu yang tidak berguna, iyakan?” Erika terkejut
mendengar dugaan Kyouya, “Eh! Tidak! Memangnya apa yang sudah aku lakukan?” “Sudah
2 hari ini kau benar-benar berbeda, biasanya kau selalu mengibaskan ekormu dan
mengikuti aku kemanapun” jawab Kyouya pada Erika. Erika tampak sedikit panik
diapun berusaha menutupinya dan membuat alasan lain, “A-a-…Aku juga adakalanya
butuh jarak dari Kyouya-kun, ada waktunya aku merasa seperti itu juga!” Kyouya
terus saja menatap Erika curiga sampai membuat Erika kesusahan tapi akhirnya
diapun mengalah, “Ya sudahlah itu tak masalah.” Kyouyapun langsung merebahkan
kepalanya pada pahu Erika.
Erika terkejut, “T-Tunggu, Kyouya-kun?” “Kau ini berisik
sekali, aku mengantuk” kata Kyouya pada Erika. “B-B-Bukan, tapi kau membenci
hal seperti ini, iyakan?!” tanya Erika masih tak percaya, Kyouya tersenyum pada
Erika sambil berkata, “ Saat ini kau hanyalah bantal, jadi diamlah dan tenang”
“I-iyaa..” Kyouya merebahkan kepalanya lagi.
Erika benar-benar bingung, diapaun berkata dalam hati,
“Kenapa tiba-tiba Kyouya-kun menjadi seperti ini..??!! Maafkan aku Kamiya-kun!
biarlah dia kembali padaku untuk saat ini!!”
Sedangkan Kamiya yang duduk bersama San-chan melihat
kemesraan Kyouya dan Erika menjadi sangat jengkel, lebih tepatnya mungkin iri.
Dia menghubungi teman-teman gadisnya untuk segera berkumpul saat sudah sampai
nanti. San-chan yang disebelahnya hanya membaca buku dan berkata dalam hati,
“Aku bersyukur dia diam,” sementara Kamiya masih sibuk dengan pikiran sendiri,
dia semakin gelisah melihat Kyouya, “Aku ragu kalau dia itu lebih bodoh dari yang
aku pikirkan. Dia benar-benar sudah kalah. Aku tidak salah. Pasti.”
Dilain waktu tampak Kamiya sedang berkumpul diruangan Karaoke
dengan dua orang teman gadisnya, dia terlihat tertekan dan menceritakan masalah
yang sekarang ada dipikirannya kepada teman-temannya itu, salah satu gadispun
berkata padanya, “Bukankah itu memang benar? Bukankah lebih baik kalau Nozomi
berpikir seperti itu juga? Kalau kau kebingungan tentang orang itu, bukankah
lebih baik membiarkannya saja? Jangan terlalu ikut campur urusan orang lain.”
Gadis lainpun bernyanyi kearahnya, “Itu benar, itu benar! Bukankah lebih baik
kau urus dirimu sendiri?” Kamiya yang mendengar tanggapan dari kedua temannya
seperti itu akahirnya berkata, “Hmm.. baiklah kalau kalian menganggap seperti
itu..” Gadis itu bertanya lagi, ”Bagaimanapun, kenapa kau tertarik dengan tipe seperti
dia itu..? No..Nozomi, kau tidak sedang jatuh cinta kepadanyakan?!” dia tampak
tak tertarik sama sekali untuk
menanggapi gurauan temannya itu, “Maaf aku sedang tidak ingin bercanda
sekarang.” “Ya ampun, Nozomi yang sedang mendogkol seperti ini sangat
membosankan!” Gadis lainpun berkata lagi padanya sambil bernyanyi, “Bukankan
ini baik-baik saja? Bukankah ini tidak
masalah? Sata-kun dan Nozomi pada dasarnya memang berbeda! Ayo bernyanyi!”
Kamiya langsung dengan cepat membantah, “Tidak! Sata-kun dan aku tipe orang yang
sama, tidak ada yang perlu diragukan tentang itu!!” Kedua gadis itupun saling
berbisik, “Dia menyatakannya seperti itu, huh?” “Atas dasar apa?” sedangkan
Kamiya menggerutu dalam hati, “Walaupun seperti itu tapi kenapa dia tidak
mengerti juga?”
Keesokannya dikelas Kamiya kembali mendatangi Kyouya yang
sedang berkumpul dengan Erika dan San-chan, “Sata-kun, bisakah aku bicara?”
Kyouya langsung mendatangi Kamiya dan berkata dengan sinis, “Kau masih belum
paham ya? Kau masih mau bicara lagi?” Kamiya dengan wajah yang tetap ceria
menjawab, “Ya, ya! Oh..! masih sangat banyak! Ayo kita berhenti untuk perang
dingin dan keluarkan semua serangan langsung. Dengan kata lain Erika-chan, aku
pinjam Sata-kun sebentar ya!” Kamiyapun langsung mendorong punggung Kyouya
untuk keluar kelas. Sedang Erika dengan isyarat tangannya berkata pada Kamiya,
“Aku mendukungmu, lakukan yang terbaik!”
Setelah Kamiya dan Kyouya keluar kelas
Erika tampak berpikir, dia berkata dalam hati, “Serangan langsung?” Imajinasi
Erikapun bermain dia membayangkan Kyouya yang berdiri dengan bangga, Kamiya
membungkuk dan berkata pada Kyouya, “Aku menyukaimu! Ku mohon bertemanlah
denganku!!” Kira-kira seperti inilah yang dibayangkan Erika teman-teman, haha..
Erikapun setuju dengan imajinasinya sendiri, “Wah… Itu
baguskan?! Cepat dan katakan kepada Kyouya-kun tentang perasaanmu!! Lakukanlah,
Kamiya-kun! Pada akhirnya, mengatakan kepadanya secara terus terang adalah
jalan yang terbaik, benarkan?!!” ungkapnya dalam hati.
Sedangkan ditempat lain tampak Kyouya dan Kamiya sedang duduk
bersama dikantin sekolah, “Jadi, maksudmu dari ‘serangan langsung’ itu termasuk
makan siang bersamaku?” tanya Kyouya pada Kamiya, “Baiklah, jangan tidak
sabaran begitu! Pembawa makan siangnya akan segera kemari!” Tak lama kemudian
seorang gadis mendatangi Kamiya, “Ya ampun, ternyata kau disini, kau seharusnya
bilang padaku! Ini ambilah!” Kamiya dengan senang berkata pada gadis itu, “Ohh!!
Terimakasih Kana! Apa untuk hari ini?” Gadis itupun menjawab, “Untuk makan
siangmu aku mencoba membuat saus tartar!” “Ya aku suka itu!” seru Kamiya pada
gadis itu, gadis itu bertanya pada Kamiya, “Maksudmu kau suka Kana? Atau makan
siangnya?” “Tentu saja, kedua-dua nya!” rayu Kamiya pada gadis itu, sedangkan
Kyouya tampak memperhatikan mereka berdua. “Kembalikan kotaknya nanti ya!
Sampai jumpa!” gadis itupun pergi, “Baiklah!”
Setelah gadis itu pergi Kyouya berkomentar, “Aku mengerti,
ini ‘pembawa makan’ mu ya? Hmm..” “Benar, aku tau banyak cewek yang hobi masak,
paham? Jadi mereka bergantian akan membuatkan untukku setiap harinya. Seperti yang
dapat kau lihat, aku tidak perlu khawatir memikirkan tentang makan siangku,”
Kyouya menimpali, “Itu status sosial yang bagus untukmu,” “Ini tidak terlalu
buruk! Aku tidak bayar untuk ini, ini ekonomiskan?!” Kyouya berkomentar pendek
dengan nada merendahkan, “Itu bentuk pertolongan, hmm” Kamiya yang dikatai
seperti tampak kesusahan.
“Sebelum kita kembali ke kelas, bisakah kau menemaniku ke
suatu tempat?” ajak Kamiya pada Kyouya, tentu saja Kyouya langsung menolak,
“Pergi saja sendiri” “Tidak masalahkan, sambilan jalan kok!” Seorang gadis
menghampiri Kamiya lagi, “Ini ambil Nozomi, photo kita saat diperjalan waktu
itu, aku telah menggabungkannya dan mencetaknya untukmu!” Kamiya menerimanya
dan melihat-lihat photo itu sambil berkata, “Terimakasih. Okinawa memang indah
sekali ya, huh! Aku ingin pergi ke sana lagi suatu hari nanti!” “Ayo pergi lagi!
Demi Nozomi, aku akan selalu menyediakan waktu untukmu tak peduli apapun yang
terjadi!” Sedangkan kyouya yang melihat mereka berdua hanya diam saja tampak
tak peduli sedikitpun. “Baiklah. Apakah kita akan pergi berenang? Aku harus
membeli pakaian renang baru!” gadis itupun berkata pada Kamiya, “Biarkan aku yang
memilihnya untukmu, aku pilih yang seksi!”
Merekapun mengakhiri obrolannya, sambil berjalan Kamiya
menjelaskan pada Kyouya, “Apa kau tau gadis itu? Dia Sawa Hitomi! Katanya itu
adalah gadis yang paling cantik dikelas 3! Mau lihat photonya? Dia sangat
popular. Dia selalu melihatku dengan tatapan manjanya itu dan suaranya yang
manis, ini luar biasa bisa mengajaknya keluar untuk jalan-jalan! Orang lain iri
kepadaku, karena itu merupakan gol yang tak dapat dicapai!” Kyouya membalas, “Baiklah,
aku akan atur untuk mencapainya juga. Apakah ini luar biasa bagimu bisa
mendapatkan photo ini, huh? Ini adalah photo ‘cowok cantik’ dan juga ‘cewek
cantik’” sindir Kyouya pada Kamiya.
Kamiya yang mendapaat sindiran seperti itu tidak terima, dia
ingin menjatuhkan Kyouya, diapun berkata, “Saat ini, di Hp ku ini.. Ada 72
alamat pesan dari para gadis!”
“Jadi? Ada apa dengan itu? Mengapa tiba-tiba
mengatakan itu?” tanya Kyouya bingung, Kamiya melanjutkan perkataannya, “Apa
lagi semuanya mereka berevel tinggi, diantara mereka juga ada yang sangat
menarik. Hanya menghitungnya dengan mudah, bukankah kau pikir aku luar biasa? Dengan
kata lain, ini artinya aku bisa 72 kali lebih bersenang-senang dari pada Sata-kun!!!”
Kamiya berteriak sudah tidak bisa menahan emosinya lagi, dia sangat jengkel
melihat Kyouya acuh kepadanya. Sedangkan Kyouya dengan tenang berkata, “Tidak,
bukankah itu salah perhitungan?”
Kamiya tampak bingung, dia semakin emosi dan mencengkeram
kerah kemeja Kyouya sambil berteriak keras, “Kenapa..?!! Hentikan semua itu!
Kenapa kau tak paham juga?!! Hah?!! Semua yang telah aku lakukan sejauh ini
sampai sekarang!!
Kyouya masih dengan sikap tenangnya menjawab, “Tidak mungkin
aku mengerti, iyakan? Untuk sampah seperti itu tak peduli berapapun kau
kumpulkan, itu tetap tidak lebih hanyalah tumpukan sampah, benarkan?”
Semenjak kejadian itu Kamiya tampak begitu tertekan, jawaban
Kyouya membuatnya benar-benar hampir gila, dia terus saja teringat tentang apa
yang dikatakan Kyouya, dia berkata dalam hati, “Tumpukan sampah? Tidak.. ini
tidak mungkin. Tidak mungkin kalau akulah yang bodoh selama ini.. Semuanya cantik-cantik
dan imut, kau tau? Kau juga sudah melihatnyakan..??” Kamiya berusaha untuk
meyakinkan dirinya sendiri.
Kamiya berkumpul dengan teman-teman gadisnya tapi pikirannya
masih saja melayang kemana-mana, “Nozomi!” panggil seorang gadis, “Eh? Ada apa?”
kata Kamiya tersentak dari lamunannya, “Jangan menjauh. Apakah kau masih
berpikir tentang masalahmu dengan Sata-kun? Kalau kau terus seperti itu, kau
tidak akan bisa bermain, kau paham?” Teman gadisnya yang lainpun menambahkan, “Bukankah
tidak masalah lagi apapun itu yang terjadi pada Sata-kun?” Tiba-tiba salah satu
teman gadisnya itupun berkata, “Tapi sepertinya aku akan berhenti bermain
seperti ini, sebenarnya aku ingin mendapatkan pacar juga, jadi..”
teman-temannya yang lain bertanya dengan antusias, “Serius? Memangnya kapan?”
gadis itupun melanjutkan, “Itu kemarin lusa, kau tau Kimura dari kelas sebelah?
Setelah dia menyatakannya padaku sepertinya aku sedikit menyukainya, jadi aku
katakana ‘OK’ padanya!” Teman-temannya yang lainpun mengucapkan selamat pada
gadis itu.
Diperjalanan pulang dari tempat itu tampak Kamiya berjalan
pulang dengan salah seorang teman gadisnya itu, “Walaupun aku merasa sangat
iri, ini sangat menyusahkan untuk mendapatkan kekasih. Aku ragu kalau aku
baik-baik saja jika terus seperti ini. Tapi aku juga memiliki Nozomi kok,
iyakan?” ucap gadis itu pada Kamiya, sedangkan Kamiya sendiri masih sibuk
dengan pikirannya, diapun berkata, “Aku sedang tidak memikirkannya, kau tau.”
Kamiya berkata dalam hati, “Walaupun Yuri.. Tidak akan muncul lagi dihadapanku
sekarang.. Mungkin aku berpikir ‘itu hanyalah buang-buang waktu saja’,
tapi terkadang aku juga berpikir ’ini
tidak masalah, ini juga baik-baik saja’. Pada akhirnya aku ragu kalau aku
sebenarnya tidak membutuhkan ini semua.”
Kamiya masih saja terbayang kata-kata Kyouya, “Untuk sampah
seperti itu, tak peduli berapapun yang kau kumpulkan, itu tetap tidak lebih
hanyalah tumpukan sampah.” Kamiya tampak bingung untuk dirinya sendiri, “Ada
apa aku ini? Bukankah dari awal aku tak masalah memulai ini semua?”
Keesokan harinya pagi-pagi dikelas San-chan dan Erika
terkejut melihat keadaan Kyouya yang tertidur dimeja belajarnya, “Ehh..
Kamiya-kun, apa yang terjadi? Apa kau merasa tidak enak badan?” tanya Erika
khawatir. “Bukan begitu! Bukan begitu! Aku baik-baik saja, aku baik-baik saja. Jangan
mengkhawatirkan aku, jangan mengkhawatirkan aku” jawab Kamiya dengan mata yang
masih menutup.
Erikapun menghampiri kyouya, “Sejak kapan dia seperti itu?
aku ragu dia bisa bicara” tanya Erika pada Kyouya. Kyouya tak menjawab, dia
hanya berkomentar, “Walaupun dia selalu dikelilingi oleh para gadis yang dia
sukai.. Biarkan saja dia sendiri, dia hanya membutuhkan suasana baru, benarkan?”
Erika bertanya lagi pada Kyouya, “Kyouya-kun, apa kau telah mengatakan sesuatu yang
mengerikan lagi kepadanya?” Kyouya membalas, “Kenapa semua jadi salahku?” Erika
menambahkan lagi, “Karena dia tidak pernah jadi seperti itu. Kalian berdua
akhirnya bisa berteman..” Kyouya menjawab, “Walaupun aku membayangkan diriku
sudah melakukan itu, aku tidak mengatakan hal yang salah kepadanya. Masalahnya
adalah berbohong atas ucapannya sendiri. Kadang-kadang, kalimatmu bisa menjadi
senjata yang membunuhmu sendiri, kau paham?” jelas Kyouya pada Erika. Sedangkan
Kamiya yang tampak mulai sadar melihat Kyouya, dia teringat lagi kata-kata
Kyouya yang membuatnya tertekan, akhirnya Kamiya yang sudah bangunpun kembali
menjatuhkan kepalanya diatas meja belajarnya, tentunya saja membuat
teman-temannya yang lain panik lagi, “Eh..apa.. Apa ini?! Apa yang salah?!”.
Merekapun membawa Kamiya menuju ruang kesehatan sekolah, “Doktor…
Apakah kepala Nozomi baik-baik saja?” “Tidak ada masalah untuk itu, dia hanya
sedikit demam,” jelas dokter kepada teman-temannya. “Tapi sejak tadi pagi, dia
bertingkah sangat aneh!!” “Aku merasa dia seperti terbang ke suatu tempat yang
lain..” komentar teman-teman Kamiya pada dokter yang memeriksanya.
“Itu semua
keadaan yang biasa selama masa remaja, jadi jangan khawatir. Baiklah semua..
pelajaran kalian akan segera dimulai jadi kembalilah ke kelas” kata dokter
kepada teman-teman Kamiya yang mengantarnya, “Kau sudah tenang sekarang, ini
waktunya untukmu kembali juga..” dokterpun menyuruh Kamiya kembali ke kelas.
Saat Kamiya keluar dari rung kesehatan dia melihat Erika dan
Kyouya datang menuju kearahnya, “Dia datang” ucap Kamiya dalam hati sambil
melihat Kyouya yang berada dibelang Erika. Erika tampak khawatir diapun terus
berjalan mendekat kearah Kamiya sambil bertanya, “Apa kau baik-baik saja?”
Kyouya menggerutu dalam hati, “Kenapa aku juga harus ikut sih??” ya, Erika
memaksanya untuk ikut melihat keadaan Kamiya. “Yaa… sudah tidak apa-apa..”
jawab Kamiya pada Erika. “Apakah itu benar? Kau sudah membuat kehebohan jadi
aku khawatir apa yang terjadi” kata Erika pada Kamiya.
Kyouya dan Kamiya saling
bertatapan, Kyouya berkata, “Kau benar-benar merepotakan, kau tau.” Mendengar
Kyouya berkata seperti itu Erika langsung menegur kekasihnya, “Kyouya-kun, aku
sudah bilang tadi, cara bicaramu itu..!!” Kamiya tertawa dan berkata, “Hahaha
aku pikir begitu, huh.. Aku tak pernah berpikir tentang jalan seseorang yang
menyilaukan seperti aku ini. Dan juga.. Maaf karena sudah mengganggu kemesraan
kalian berdua.” Erika terkejut mendengar apa yang dikatan Kamiya, “Hah! Eh?!
Sejak kapan?!” Kamiya berkata lagi, “Bukankah kalian sedang bermesraan untuk
perasaan yang ada dihati kalian? Aku harap kalian sedikit menahannya didepanku.
Aku jadi sangat malu melihatnya.. Tentang diriku sendiri! Orang yang bodoh
selama ini ternyata aku, iyakan? Walaupun aku sudah mengatakan hal-hal yang
seperti itu dengan bangga, mulai sekarang aku hanya mau berkencan dengan cewek yang
benar-benar aku cintai. Bagaimanapun.. Untuk orang seperti aku, mungkin akan
mustahil mendapatkan cewek yang seperti itu. Karena ini aneh, benarkan? Kau
lihat, walaupun aku sudah bertemu mereka semua, aku tidak bisa menemukannya. Seorang
gadis itu. Setelah aku berkata pada diriku sendiri, ‘bagaimana kalau aku tetap tidak
bisa menemukannya’, seseorang yang bisa mengisi seluruh hidupku? Ini sangat mengerikan.”
Mendengar semua penjelasan Kamiya itupun Akhirnya Kyouya berkata, “Tidak. Kau
bisa melakukannya sekarang. Sesuatu yang seperti itu,” Kamiya berkata pada
Kyouya, “Sejujurnya kau tak perlu berbicara seperti itu untuk menghiburku,” “Aku
mengatakannya bukan untuk menghiburmu, aku hanya mengatakan yang sebenarnya”
jelas Kyouya. Kamiya bertanya pada Kyouya, “Baiklah, tapi atas dasar apa kau
mengatakannya seperti itu?” “Karena aku sama sepertimu dimasa lalu. Yaa…
sesuatu yang seperti itulah kira-kira..” Kamiya masih ragu, “Baiklah, apakah
aku bisa juga.. Jadi seperti Sata-kun yang saat ini?” “Mungkin” Kyouya menjawab
singkat.
Ternyata perkataan Kyouya benar-benar berpengaruh pada Kamiya
dengan cepat dia kembali semangat, “Aku mengerti. Itu benarkan?! Membuat ini
mudah, ini seharusnya bisa membuat si gadis itu muncul, iyakan? Aku akan mulai
mengubah cara berpikirku! Oh tidak..!! aku merasa sangat bersemangat saat ini!”
Kyouya yang melihat Kamiya seperti itupun berkomentar, “Emosinya cepat sekali
berubah, huh.” “Saat aku sudah benar-benar memiliki kekasih. Ayo kita pergi
kencan bersama!” ajak Kamiya kepada Kyouya. Kyouya tersenyum dan berkata, “Kau
ini benar-benar orang yang payah..”
“Aku kembali duluan ke kelas yaa!” ucap Kamiya meninggalkan
Kyouya dan Erika yang masih berdiri menyaksikan perubahan cepat Kamiya itu.
Erika benar-benar bingung tapi juga sangat bahagia, dia berkata dalam hati, “Apa
yang sudah terjadi? Sampai dia mengatakan hal yang seperti itu..” Erika tampak
begitu bahagia dan senyum-senyum sendiri sampai akhirnya Kyouya mengetok
kepalanya, “Berhenti memasang wajah seperti itu.”
Erika berkata dalam hati lagi, “Dia tidak akan mengatakannya
kepadaku walaupun aku bertanya..”
Keesokan harinya, “Sa-ta-kun! apa kau bebas hari sabtu ini? Ayo
kita pergi jalan-jalan bersama!” ajak Kamiya dengan wajah yang berbinar-binar.
Erika tampak jengkel, diapun berkata pada Kamiya, “Aku katakan padamu,
Kamiya-kun!! Kau hanya memaksanya untuk menjadi temanmu!! Jangan mengikat
Kyouya-kun untuk dirimu sendiri!!” Sedangkan Kamiya masih terus mendekati
Kyouya, “Tidak masalahkan? kita berteman, benarkan Sata-kun?” Kyouya yang
melihat mereka berdebatpun berkata, “Kalian berdua, diamlah. Bersik sekali.”