Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 14
http://mangadove.blogspot.com/2015/03/ookami-shoujo-to-kuro-ouji-wolf-girl_46.html?m=0
Pada
chapter kali ini akan menceritakan tentang usaha Kamiya untuk mendekati Kyouya,
Kamiya melakukan itu tentunya memiliki tujuan, teman-teman. Kamiya ingin
menyadarkan Kyouya dan membuka pikirannya agar Kyouya berubah menjadi seperti dirinya
saat ini. Lantas bagaimana nasib Erika? Apakah Kyouya terpengaruh oleh Kamiya?
Bagi teman-teman yang sudah menonton animenya pasti sudah tau cerita ini karena
ini termasuk bagian cerita dianime Ookami Shoujo. Sedangkan untuk teman-teman
yang masih belum tau ceritanya silahkan baca manga versi teks Indonesia yang
sudah saya sediakan dibawah ini.
(Sumber
gambar: http://manhua.fzdm.com/)
Dikamar Kamiya tampak sedang bermesraan dengan seorang gadis,
“Aku mencintaimu,” “Aku juga mencintaimu” “Sungguh? Maka katakan padaku apa yang
kau cintai dari aku?” Kamiya menjawab pertanyaan gadis itu, “Lembutnya bibirmu,
rambutmu, tanganmu dan suaramu. Aku mencintai itu semua. Hiromi adalah gadis
nomor satu dari semua gadis yang ku kenal,” “Walaupun kau hanya mengatakan itu
saja tapi sudah membuatku sangat bahagia. Hei.. katakan lagi yang lain,” “Aku
akan mengatakannya sebanyak yang kau suka, selama memang masih ada.” Kamiya
teringat lagi dengan Kyouya, teringat dengan masalah apa yang telah terjadi antara dia dan Kyouya.
Kamiya berkata dalam hati, “Sepertinya dia memang serius bersama Erika-chan, aku
tak bisa mengerti kenapa dia sangat cepat bisa terperangkap hanya untuk satu
orang? Ini akan lebih baik berpesta dengan hadiah yang besar dan akhirnya dia
menutup mata untuk si gadis polos itu. Tidakah dia sadar? Dia melakukan hal yang
bodoh? Kasihan benar..Cepatlah, buka matamu dan pakailah pikiranmu, kalau tidak…….”
Keesokan harinya orientasi kelaspun dilaksanakan, “Ketua
kelompok harus mengabsen sekarang juga! Naiki bus kalau semua sudah hadir,” perintah
dari wali masing-masing kelas. San-chan adalah ketua kelompok, diapun mulai
mengabsen kelompoknya satu persatu, “Baiklah, untuk memastikan saja, aku akan
mengabsen sekali lagi. Sata-kun” “Disini.” “Eri.. Shinohara-san” “Disiniiii…!!!”
“Taki-kun” “Hei..” “Koji-san” “Disini..”
Sementara itu Erika tampak tertawa-tawa sendiri, Kyouya
bertanya, “Ada apa?” diapun menjawab, “Kyouya-kun, aku pikir kau itu tidak akan
tertarik mengikuti orientasi ini, tau. Saperti mengatakan ‘ini mejengkelkan’
atau hal-hal yang seperti itu,” Kyouya menjawab, “Kalau aku tak ikut aku malah
akan mengalami sesuatu yang lebih menjengkelkan dari pada ini. Seperti membuat
laporan atau surat” Erika langsung berkata lagi, “Aku mengerti! Sungguh
mengagumkan! Semuanya akan baik-baik saja, kau hanya harus betah selama dua
hari, benarkan?” Erika tampak berpikir, dia senyum-senyum sendiri sambil
berkata dalam hati, “Atau juga.. Dia sengaja datang karena dia sekelas
denganku, ups bercanda!” sendangkan Kyouya langsung memukul kepalanya, “Aku bukan
orang yang bodoh. Jangan buat penafsiran sesukamu saja. Memalukan sekali!”
Erika tampak bingung, diapun bertanya pada Kyouya, “Tunggu sebentar! Aku tidak
bersuara mengatakan itukan?” “Wajahmu itu sangat kelihatan” jawab Kyouya.
Ternyata Kyouya itu udah tau luar dalam Erika ya teman-teman, haha..
San-chan bertanya, “Dimana Kamiya-kun?” salah satu teman
sekelasnyapun menjawab, “Dia tadi disini. Oh, Itu disana!” Kamiya tampak sedang
berkumpul-kumpul dengan para gadis dari kelompok lain, San-chan langsung memanggilnya,
“Kamiya-kun kita akan segera menaiki bus, jadi kembalilah!” Kamiya langsung
berkata pada San-chan, “Aduh sayang, maaf ya maaf.. Kamiya disini!” San-chan
menegur Kamiya, “Ini aktivitas kelas, jadi jangan bertingkah laku sesukamu, ini
akan menyusahkan semuanya” Kamiya langsung menjawab San-chan dengan nada godaan
seperti biasanya, “Oleh karena itu kau harus menjaga aku terus supaya aku tak
melakukannya lagi Ayumi-chan..” sedangkan San-chan hanya menanggapinya dengan
tampang tak peduli, “Oke, oke” diapun langsung meninggalkan Kamiya dan melapor
pada wali kelas mereka, “Guru! Semuanya dari kelas 2 sudah hadir!” “Kelas 2, baiklah
semuanya bisa duduk bebas dengan kelompok kalian masing-masing.”
Kamiya memperhatikan Kyouya yang sedang mencubit-cubit pipi
Erika, pasangan itu tampak sedang bercanda mesra, diapun berinisiatif untuk
mendatangi mereka berdua, “Ada apa ini? Kalian berdua seperti sedang
bersenang-senang! Biarkan aku bergabung juga!” Erikapun menyapa Kamiya,
sedangkan Kyouya menatapnya dengan sinis, melihat Kyouya seperti itu Kamiya
berusaha mencairkan suasana, “Oh sayang! Sata-kun menakutkan sekali! Matamu
tajam seperti pedang! Apa kau masih marah tentang yang waktu itu? Aku sudah
meminta maaf kepadamu dengan tulus.. Jadi janganlah kau begitu membenciku!”
Erika jadi teringat lagi kejadian itu, “’waktu itu’ ah! Mengenai itu, kalian
berdua sedang bertengkarkan? Apa yang telah terjadi?” “Apa kau khawatir? Tapi
aku tidak akan mengatakannya padamu! Karena ini rahasia antara Sata-kun dan
aku!” kata Kamiya dengan nada manjanya sambil merangkul Kyouya” Erika yang
melihat itu hanya diam membatu sambil berkata dalam hati, “Mulai lagi deh dia..”
sedangkan Kyouya berkata pada Kamiya, “Oi, jangan mengatakan hal yang
menjijikan seperti itu,” “Jadi apa tak masalah mengatakan kepada Erika-chan apa
yang kita bicarakan? Baiklah, berteman baiklah! Lagi pula kita teman sekelas,
bertingkah mengancam seperti itu pasti tak menyenangkan, iyakan? Bukankah
begitu, Erika-chan?” tanya Kamiya berusaha untuk meyakinkan Erika juga.
Merekapun semua menaiki bus, didalam bus Erika tampak jengkel
dengan suasana yang terjadi, “Mengapa hal seperti ini bisa terjadi? Lebih
penting lagi, kenapa kau mengambil posisiku?” gerutunya dalam hati melihat
Kyouya duduk bersebelahan dengan Kamiya.
Melihat ekspresi Erika yang seperti
itu San-chan langsung mengerti, “Apa kau baik-baik saja? Kau sebenarnya ingin
duduk bersebelahan dengan Sata-kun,
iyakan?” Erika mencoba berbohong pada San-chan, “Oh itu tak masalah! Aku juga
ingin mengobrol dengan San-chan juga kok!” “Oh benarkah? Sebenarnya aku sangat
terkejut mereka berdua bisa sangat akrab” komentar San-chan pada Erika. “Eh?
Bukan seperti itu..Dia itu mengganggu terus, dia sudah ditolak juga” jelas
Erika. San-chan akhirnya mengatakan sesuatu yang mengejutkan, “Aku khawatir
kalau dia menggantikan targetnya kepada Sata-kun” Erika yang mendengar langsung
takut, “San-chan! Tolong jangan katakan sesuatu yang mengerikan seperti itu!”
San-chan melanjutkan perkataannya lagi, “Ini hanya bercanda, tapi.. Selama ini
dia hanya ingin mendekati cewek sajakan? Itulah sebabnya sangat mencurigakan
kenapa dia tiba-tiba ingin dekat bersama Sata-kun, kau tidak berpikir begitu? Aku
khawatir kalau dia memiliki tujuan tertentu, atau apalah..” Erika semakin
terkejut mendengar apa yang diduga San-chan, “A….apa? mungkinkah itu?” “Siapa
tau? Aku tidak tau apa yang ada dipikiran Kamiya-kun. Aku sendiri tidak
tertarik memikirkan orang itu” jawab San-chan pada Erika.
Erika tampak terbebani oleh pikirannya sendiri, diapun
berkata dalam hati, “Apa yang harus aku lakukan? Sejujurnya, Kamiya-kun memang
sungguh merepotkan jadi aku sungguh tidak ingin Kyouya-kun bergabung dengannya.
Ini dua hari, ayo kita lewati ini dan bersenang-senang! Aku tidak ingin orang
lain mengganggu!”
Sedangkan ditempat Kyouya dan Kamiya, “Maafkan aku Sata-kun,
karena aku bukan Erika-chan,” Kyouya menanggapinya dengan acuh “Apa yang
membuatmu merasa bersalah? Kau yang paling menginginkan ini semuakan?” “Hahaha
iya aku” jawab Kamiya sambil tertawa. Kyouya memasang Earphone ditelinganya, “Tak
masalah siapapun itu, aku mau tidur” Kamiya protes, “Bangunlah!! Aku akan
sangat bosan!” bujuknya pada Kyouya, “Kenapa juga aku harus meladeni dan
menghiburmu? Kau bodoh ya?” balas Kyouya dengan nada dinginnya. “Aku sudah
berpikir, Sata-kun kau curang sekali, huh. Disebelah kita itu bus kelompok lain!
Para gadis itu sedang melihat ke arahku, huh” kata Kamiya sambil berusaha untuk
menyapa gadis-gadis itu, “Sini, sini..” Kamiya berkata lagi pada kyouya “Sata-kun
kau juga sapalah mereka! Kau akan mendengar mereka berteriak ‘Aaaaa…Aaa..!!!’
itu menyenangkan sekali!” “Kau saja yang seperti itu. Jangan melibatkanku” kata
Kyouya tampak jengkel.
Kamiya melanjutkan kalimatnya lagi, “Kalau dipikir-pikir
kau pasti menyukai ada gadis yang bercekcok untuk memperebutkanmu, iyakan? Biasanya
kau selalu tersenyum, benarkan?” Kyouya menjawab, “Menangani dengan cara
seperti itu lebih menyenangkan” “Menyenangkan? Hmm.. dengan tersenyum kau akan
diterima dimanapun, benarkan? Kenyataannya, mungkinkah bahwa kau ini tidak
diperlakukan dengan pantas? Kau tidak menyukai berhubungan dan akrab dengan
orang lain, iyakan? Tapi itu sungguh sia-sia, kalau kau tak segera membuka
pikiranmu untuk menemukan kesenangan didunia ini… Pikiran sepertimu itu suram
sekali, kau tau? Yang sebaliknya juga begitu, kau mengerti?” Kyouya hanya diam
tak menanggapi.
Merekapun tiba ditempat tujuan, “Setiap kelompok akan
berkerjasama dan berangkat menuju puncak. Untuk panitia pelaksana, datangi pak
guru Sawai sekarang untuk mendengar penjelasan dan intruksi apa saja yang akan
dipelajari” perintah wali kelas mereka.
Erika mendatangi Kamiya dan bertanya, “Kalian berdua tadi
saat di bus kelihatan bersenang-senang, huh.. Apa yang kalian bicarakan?”
Kamiya menjawab dengan tertawa, “Aku mengatakan bahwa kepalaku terasa hancur
karena sudah dapat tindakan kekerasan dari Erika-chan, huh..” Erikapun
membalasnya, “Apanya sih?? Kau yang selalu memulai mendekati kami,” “Maaf, tapi
aku benar-benar sangat tertarik” kata Kamiya, Erika tampak bingung diapun
bertanya, “Tentang apa? Tidak ada satu orangpun yang akrab dengan Kyouya-kun dan
ini sedikit ganjil.. aku ragu kenapa..” mendengar apa yang dikatakan Erika maka
Kamiyapun menjelaskan, “Bukan seperti itu, aku hanya memelihara persahabatan
antara kami saja,” “P…Persahabatan?” Erika tampak semakin bingung. Kamiya
mengerti apa yang dipikiran Erika diapun langsung menjelaskan, “Ah, apakah kau
sudah salah paham? Itu benar, kalau aku memang sangat penyukai para gadis,
tapi.. Bukan berarti cowok bagiku seperti musuh, aku juga memiliki banya teman
cowok, kau tau? Kau lihat, Sata-kun sangat kaku tapi dia bukan orang yang jahatkan?
Dia hanya terlalu menutup diri, itu saja. Aku juga tidak mengerti mengapa”
Erika dengan antusias langsung membenarkan apa yang dikatakan Kamiya, “Ya..ya..
itu benar! Dia memang memiliki pikiran sedikit aneh untuk menunjukan dirinya
sendiri!!” Kamiya yang melihat Erika merespon positifpun semakin mudah untuk
mengelabui Erika dari tujuan dia mendekati Kyouya yang sebenarnya, “Dilihat
dari pikiran tumpulnya seperti itu. Bagaimanapun juga membuatku ingin membuka
pikirannya…” Erika yang bodoh itupun percaya dan dengan menunjukan antusias
tingginya berkata lagi, “Aku mengerti..!! Sebenarnya, aku sudah sangat
khawatir! Aku khawatir kalau Kyouya-kun akan selalu menjaga jarak terhadap
orang lain! Ah, aku paham! Ini saatnya kau mencobanya. Ini aneh bagiku
mengatakannya, tapi.. Tolong jaga Kyouya-kun!” Melihat Erika yang sudah
mempercayainya satu00% itupun sekarang jalannya untuk menyesatkan Kyouya semakin
licin, diapun membalas perkataan Erika, “Serahkan saja kepadaku!”
Setelah itu Erika dan Kamiya berpisah, “Kamiya-kun baik
sekali!” ucapnya dalam hati. Erika berjalan bersama San-chan sedangkan Kyouya
dibiarkan untuk tetap bersama Kamiya, “Kau benar-benar meninggalkan mereka
berdua, huh..” ucap San-chan pada Erika, “Itu akan baik-baik saja, biarkan saja
mereka!” jawab Erika dengan wajah gembiranya. Erikapun menjelaskan kepada
San-chan maksud dia membiarkan Kyouya bersama Kamiya, San-chan berkomentar,
“Persahabatan? huh.. Aku tidak berpikir kalau mereka akan saling mengerti satu
sama lain,” sedangkan Erika menjawab dengan lugunya, “Tidak ada orang lain lagi
yang mengerti kalau Kyouya-kun seperti itu.” Diapun melanjutkan dalam hati, “Isilah
suasana hatimu! Seperti yang aku pikir, tidak akan menyenangkan kalau kau tidak
memiliki teman. Ini demi Kyouya-kun, aku akan mendukungnya. Maafkan aku, aku
sempat mencurigaimu.”
Erika dan San-chan berjalan lebih cepat, sebelum mereka
meninggalkan Kyouya dan Kamiya tampak Erika seperti memberi isyarat tangan pada
Kamiya, Kamiya mengerti sedangkan Kyouya yang memperhaatikan itu tampak bertanya-tanya.
“Erika-chan itu gadis yang baik, huh. Mudah sekali menanganinya. Baiklah,
selagi dia diam manis seperti ini bukankah ada gadis yang bisa dipilih untuk
mengisi waktu senggangnya?” Melihat Erika yang sudah pergi jauh Kamiya tampak
mulai menyusun rencana yang sesungguhnya. Tak beberapa lama dari itu merekapun
didatangi tiga gadis dari kelas berbeda, lebih tepatnya gadis yang menegur
mereka dibus tadi pagi, “Hai kalian, selamat sore!” sapa Kamiya pada mereka, “Ahaha!
Selamat sore!” “Oh kalian yang tadi pagi ya?” ucap Kamiya lagi, “Kau
mengingatnya?” tanya mereka bertiga, “Itu karena sangat susah untuk melupakan
gadis-gadis manis seperti kalian, benarkan?” kata Kamiya mulai berkata manis
pada mereka bertiga, sedangkan Kyouya masih kelihatan tak peduli.
Kamiya memulai rencananya, dia berkata dalam hati, “Mereka
ini cocok untuk bujukanku, penampilan mereka juga menarik. Semua terlihat
begitu santai jadi aku beruntung.” “Hei.. haruskah kita saling menukar no Hp? Akhirnya
kita saling mengenal, jadi ayolah untuk akrab” kata Kamiya memulai untuk
mendekati mereka, “Ya..! ya! Ayo kita lakukan!” “Sata-kun, beri aku nomormu
juga!” kata salah satu dari gadis itu sambil menghampiri Kyouya, “Maaf, tapi aku
tidak membawa Hp ku hari ini” tolak Kyouya sambil tersenyum pada gadis itu, “Kau
pasti bohongkan? Bukankan kau akan kesulitan tanpa Hp mu?” gadis itu tampak tak
percaya, “baiklah, tunggu sebentar! Aku akan menulis alamatku untukmu! Kesini!
Kirimlah aku pesan nanti kesini” “Miho! Ini buruk! Kita harus kembali ke
kelompok kita sekarang!” ucap salah satu diantara mereka. “Sampai jumpa!”
akhirnya para gadis itupun pergi.
“Cewek itu, si Miho-chan keliahatan sekali tertarik pada mu
Sata-kun! Aku juga ingin pergi bersamanya!” “Ya sudah, pergi saja sana” kata
Kyouya sambil menyerahkan kertas berisi alamat gadis yang bernama miho tadi.
“Tidak, tidak, dia sudah memberiku nomor Hpnya jadi aku tak membutuhkan ini” “Kalau
begitu buang saja, aku tak membutuhkan ini” jawab Kyouya tak peduli sama
sekali. “Mengapa kau tak mencoba mengirimnya pesan? Gadis itu mungkin menunggu
dengan penuh minat pesan dari Sata-kun” tanya Kamiya, “Aku saja sudah melupakan
itu” “Wah.. sifatmu ini kelihatan sekali ya! Apakah kau menganggap hal semacam
itu tidak sopan? Bukankah hanya berkirim pesan dan pergi bermain bersama itu
hal yang normal-normal saja?” Kyouyapun menjawab, “Terserah saja jika mereka
ingin bermain-main. Aku tak tertarik” Kamiya membantah apa yang dikatan Kyouya,
“Itu semua bohong. Tidak mungkin ada cowok yang bisa membenci gadis cantik seperti
itu, iyakan? Kau berhenti dan bertindak dingin hanya karena kau sudah memiliki
seorang kekasih, huh.. Ini lebih baik kalau kau lebih mengikuti nalurimu. Mencoba
bertingkah cuek dan menyesalinya kemudian hari akan lebih membuatmu terlihat
bodoh.” Kyouya sudah tampak mulai jengkel, “Hei kau bajingan, apa kau ini
seorang ketua keagamaan ya? Sejak tadi pagi kau selalu saja dekat-dekat
denganku dan selalu saja mengoceh. Kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan,
tapi.. Jangan paksa aku untuk terlibat. Kau benar-benar mengganggu saja.”
Malam hariya diasrama puteri, “Erika! Ayo pergi ke kafe!
Makan malan akan dimulai!” ajak San-chan, merekapun berdua menuju café. Erika
berkata pada San-chan, “Asrama cowok dan asrama cewek sudah dipisah dari awal, aku
yakin akan ada cewek yang menyelinap masuk ke asrama cowok!” San-chan langsung
mengingatkan sahabatnya itu, “Erika, jangan kau lakukan hal bodoh seperti itu,
ya?” “Aku tidak akan! Aku juga tidak berani!” jawab Erika dengan cepat, “Oh
kalau memang begitu aku lega” kata San-chan lagi. Tanpa sengaja Erika dan
San-chan bertemu dengan Kamiya, “Heii..Apakah para gadis sudah selesai mandi?”
tanya Kamiya basa-basi pada mereka berdua, “Dimana Kyouya-kun?” tanya Erika, “Dia
meninggalkanku. Sata-kun ternyata lebih keras kepala dari yang ku pikirkan. Pada
akhirnya dia tidak akan pernah menyukaiku. Walaupun aku sudah berpikir untuk
memperlakukannya dengan baik” Kamiya menjelaskan keadaannya pada Erika. “Jangan
menyerah padanya! Dia memang sangat keras kepala jadi dia tidak bisa menunjukan
perasaannya secara jujur! Aku merasa kau harus sedikit menekannya lagi, semua
akan sempurna!” ucap Erika memberi semangat dan saran pada Kamiya, Erikapun
berkata dalam hatinya, “Aku juga.. Bisa sampai seperti ini karena telah melewati
hal semacam itu.” Kamiya tersenyum pada Erika, “Erika-chan sangat menyukai
Sata-kun ya? Huh..Terimakasih sudah mengajariku caranya! Aku akan melakukan
seperti yang Erika-chan katakan dengan tepat!” Erika memberi semangat lagi, “Lakukan
yang terbaik!”
Saat sudah jauh dari Erika, Kamiya mulai menyusun rencana
barunya, “Lebih dipaksa ya? Hm… Sejujurnya, ini akan menjadi sedikit lebih
merepotkan tapi mungkin cara ini bisa berhasil,” diapun mengambil Hpnya dan
menghubungi beberapa gadis. “Maaf, Aku tidak ada maksud dendam kepadamu, tapi..
Maafkan aku ini demi kekasihmu Sata-kun, iyakan?”
Setelah sampai diasrama cowok khususnya setelah Kamiya berada
dikamar kelompoknya, “Para gadis?” mereka semua terkejut, “Aku pikir mereka
akan segera tiba jadi kalian harus berganti pakaian dan menyembunyikan semua yang
tidak ingin kalian tunjukan,” “Ehh?! Apa kau serius?” teman-temannya masih tak
percaya. “Siapa saja yang datang?” tanya salah satu diantara mereka, “Para
gadis dari kelompok 2, walaupun aku baru mengenalnya tadi pagi tapi mereka
semua sangat manis.” Mereka semua panik, “Haa? Apa yang harus kita lakukan? Ayo
kita baca petunjuk dari komik itu dulu!” “Oi! Semua cemilan yang kalian bawa
itu sembunyikan dulu sekarang!” kata Kamiya lagi mengingatkan mereka. Diantara
mereka semua yang heboh hanya Kyouyalah yang masih terlihat santai dan tak peduli
apa yang terjadi, Kamiya mendatanginya, “Hei kenapa kau bertingkah seolah-olah
tidak terjadi apa-apa? Sata-kun juga harus bergabung nanti!” “Aku tidak akan
mengikutimu, jadi terserah saja apa yang kalian lakukan,” mendengar itu Kamiya
langsung berkata lagi, “Tidak, tidak! Kalau Sata-kun tidak ikut ini akan
membosankan!” sedangkan teman-temannya yang lain tidak sependapat, “Tidak
apa-apa Kamiya, biarkan saja dia. Walaupun hanya kita saja kami tetap
bersemangat kok!” “Kalau Sata-kun disini dia akan tertalu menarik perhatian!
Itu tidak adil!” ucap teman-temannya yang lain. Sedangkan Kamiya sudah merasa
keadaan ini mendukungnya, dia berkata dengan wajah senang pada Kyouya, “Tidak
mungkin! Kau tidak bisa pergi!”
Beberapa saat setelah itu, “Selamat malam.. Ini kamarnya,
iyakan?” “Ah.. selamat datang!” Akhirnya ketiga gadis yang baru dikenalnya tadi
pagipun sudah tiba dikamar mereka. “Kamiya… kerja bagus!” itulah isyarat dari teman-temannya
yang lain setelah melihat gadis-gadis itu berada dikamar mereka. “Guru tidak
melihat kaliankan?” tanya Kamiya, “Tidak masalah! Jadi jangan khawatir” jawab
salah satu gadis itu. “Maaf kami sudah mengganggu!” ucap salah satunya lagi.
Gadis yang bernama Miho itupun memperhatikan Kyouya
yang tampak diam tak ikut bergabung, diapun bertanya, “Apa Sata-kun akan
berkumpul juga disini? Dia tidak terlihat baik-baik saja..” “Begitulah..” salah
satu menjawab. Ketiga gadis itupun terlihat berbisik-bisik, “Eeh Miho apa yang
harus kita lakukan? Haruskah kita disini dulu untuk mengobrol sebentar kemudian
langsung kembali?” “Uhh.. aku pikir seharusnya begitu, maaf ya..” mendengar
mereka berbisik seperti itu para cowokpun tidak mau membiarkan kesempatan emas
ini berakhir, “Sata-kun baik-baik saja kok!” “Ya benar Sata-kun akan ikut
berkumpul juga!” sedangkan Kyouya yang sedang dipaksa ikut berkumpul tetap
menolak, “Tidak, seperti yang aku katakan tadi, aku..” mereka berbisik pada
Kyouya, “Ini tidak masalahkan?! Walaupun kau tidak ikut serta setidaknya duduk
saja!” teman-temannya itu terus memohon sampai akhirnya Kyouyapun berkata dalam
hati, “Mereka memintaku seperti ini sampai hampir menangis..” “Baiklah,
sebentar saja ya..” kata Kyouya pada teman-temannya. “Tidak apa-apa, Sata-kun
baik deh!” puji salah satu diantara mereka, Kyouyapun, “Hah..?” “Eh! Iya kau
memang seperti itu! Aku mengatakan yang sebenarnya.”
Kamiya mulai berinisiatif lagi untuk memulai rencana
selanjutnya, “Karena semua sudah disini, baiklah.. Haruskah kita bermain?” “Ya
itu bagus! Ayo kita mulai!” “Apa yang kita mainkan?” “Bagaimana kalau bermain
kartu?” mereka semua terlihat antusias sekali. “Berhenti!!” Kamiya terlihat
tidak setuju, “Eh? Tidak? Main kartukan menyenangkan! Ini tidak waktunya untuk
memilih! Apa yang harus kita lakukan! Kita bukan anak-anak lagi!” “Jadi kita
harus main apa?” yang lainpun ikut bertanya-tanya. “Tentang itu, kita kan
bermain raja, karena para cewek dan cowok berkumpul malam ini bukankah
permainan itu akan lebih menyenangkan? Yang menjadi raja boleh meminta apapun”
jelas Kamiya pada mereka semua. “Eehh.. apa yang harus kami lakukan?” “Tidak
masalah, sepertinya ini menyenangkan!” “Baiklah, sekarang buat gilirannya!” “Jangan
meminta hal yang aneh-aneh ya?” Sedangkan Kyouya yang sudah tau tentang aturan
permainan ini dia tampak tidak tertarik sama sekali, ya tentu saja dia sudah bisa
membayangkan perintah-perintah yang akan diajukan oleh yang menjadi raja, “Baiklah,
ini waktunya aku tidur, kalian semua lanjutkan saja permainannya..” teman-temannya
yang lainpun menahannya, “Ini wajib untuk diikuti semua yang ada disini!”
Permainan sudah dimulai, sang raja meminta, “Nomor 3 dan
nomor 6. Kalian harus saling melihat dengan mesra dan katakan ‘aku
mencintaimu’”. Kamiya mendekat pada Kyouya diapun berkata didekaat Kyouya, “Aku
sangat mencintaimu!” Kyouya hanya dia sedangkan Teman-temn yang lain tertawa, “Itu
menjijikan sekali Kamiya! Hahhaha” “Haah..
seharusnya aku tidak mengatakan hal seperti itu kepada selain perempuan.” gadis
yang bernama Miho itupun mendekat pada Kyouya, “ Sata-kun bersenang-senanglah! Ini
menyenangkan bukan?” “Selanjutnya, selanjutnya!” Sedangkan Kyouya benar-benar
merasa tidak nyaman, dia menggerutu dalam hati, “Sial, cepat selesaikan ini.” “Nomor
2 dan nomor 5.. Kalian berdua harus berpelukan! Berpelukan dengan sangat erat!
Haha” “Aahh! Itu aku!” “Baiklah. Sepertinya semua orang akan dapat giliran,
benarkan?”
Kamiya melihat situasinya, diapun berkata dalam hati, “Ini
terlihat sepertinya mereka tidak lagi malu-malu.” Gadis yang bernama Miho itu
bertanya pada Kyouya, “Apa kau masih ingat untuk mengirimiku pesan?” “Ah, yaa..”
jawab Kyouya singkat, “Ahh! Kau pasti lupakan? Aku sangat sensitif untuk
menandai nada pesan di hp ku.” Kamiya memperhatikan mereka berdua, diapun memulai
rencananya kali ini, reacana yang benar-benar ditunggunya.
“Jadi sekarang
haruskah kita..” dia bergumam dalam hati, diapun maju dan berkata pada
teman-temannya, “Aku rajanya! Bagaimanapun ini tak terduga ya? Bagaimana kalau
kita memiliki permintaan yang menarik dari raja?” semua yang mendengar tampak
ketakutan, “Mengerikan!” “Tidak!” “Jadi sekarang.. Nomor 1.. Dan nomor 4.. Kalian
harus.. Berciuman” “Jadi siapa yang nomor 1?” “Hei Miho angkat tanganmu!”
“Tuhan.. aku tidak mau ini.” “Inikan tak masalah, ini bukan pertama kalinya
untukmu!” “Dan yang satu lagi orangnya adalah..” “Bukan aku.” “Bukan.” “Bukan
juga.” “Siapa dia?” semua bertanya-tanya,
“Ini, nomor 4 orangnya! Dia adalah Sata-kun! Kau ini diam saja,
membosankan sekali!” ucapa Kamiya sambil mengangkat tangan Kyouya. Sedangkan
Kyouya memandangnya sinis, “Kau yang mengatur semua inikan?” “Mengatur apa?
Bagaimanapun jangan kau katakan seolah kau tau mau mendapat giliran, oke? Lagipula
ini hanya permainan, iyakan? Kau terlihat bodoh kalau kau menganggap ini
serius. Lagipula di bukan masalah besar, jadi lakukan saja” jelas Kamiya pada
Kyouya yang merasa sudah dimenangkan oleh keadaan.
“Ayo, ayo!” “Aku iri sekali, sial!” semua teman-temannya
menyemangati. Sedangkan gadis yang bernama Miho itu mulai mendekat pada Kyouya,
diapun berkata, “Sepertinya tidak ada pilihan, huh.. Jadi kita akan
melakukannya” diapun berbisik pada Kyouya, “Sejujurnya, aku merasa beruntung
sekali saat ini.”
Sedangkan Kamiya yang memperhatikan Kyouya berkata dalam
hati, “Sekarang ini, apa kau merasa benar-benar cowok yang setia? Jangan begitu
menyedihkan. Semua cowok pasti akan mau melakukannya. Yah.. walaupun ini hanya
permainan, tidak peduli seberapa kuat dia bisa menahannya, hasrat itu pasti
akan keluar. Jadi, lakukan itu Sata-kun. Cepatlah dan buka matamu, jalankan
hidup yang menyenangkan seperti aku.” Gadis itu tersenyum dan terus mendekatkan
wajahnya, semakin dekat, terus semakin dekat hingga akhirnya Kyouyapun menahan
pergerakan gadis itu dan berkata, “Maaf, aku keluar” ucapnya sambil tetap
tersenyum.
Tentu saja semua terkejut terlebih lagi Kamiya, “Tunggu dulu! Kau
tidak boleh seperti itu! Kau kan sudah bergabung jadi kau harus melakukannya!” Kamiya
masih tetap menahan Kyouya supaya tidak keluar dari permainan itu, “Itu benar”
dukung teman-temannya yang lain. “Maaf, tapi itu tidak mungkin. Seperti yang
aku pikirkan aku tidak cocok berada di sini jadi aku keluar saja” ucap Kyouya
tak peduli dan tetap melangkahkan kakinya keluar kamar. Sedangkan Kamiya tampak
jengkel, diapun berkata pada teman-temannya itu, “Baiklah, sepertinya ini
perintah yang mustahil, iyakan? Apa boleh buat” “Itu benar! Mari kita bermain
saja sendiri!” “Benar” ucap teman-temannya yang lain. “Jangan terlalu
memikirkannya, Miho” hibur salah satu gadis yang ada disitu karena melihat
gadis yang bernama Miho itu tampak tampak sedih dan kecewa.
Kamiya yang sudah kehilangan tujuan itupun akhirnya
mengundurkan diri dari permainan, ya tentu saja tidak ada alasan lagi baginya
ikut serta dalam permainan, semua yang telah dia rencanakan berakhir dengan
gagal total, “Maaf..Tapi aku akan keluar sebentar, aku tinggalkan ini untuk
kalian.” Diapun turun menuju tempat Kyouya berada.
“Kau bodoh sekali! Jika memang butuh ketenangan seperti ini,
kau hanya harus melakukannya tanpa terlalu memikirkannya” ucap Kamiya setelah
mendatangi Kyouya, “Mencoba untuk menggerakan naluriku dan membuatku
menahannya? Huh.. Aku punya keinginan sendiri dan aku tidak akan melawannya,
jika aku memang mau tanpa ragu aku akan melakukannya” balas Kyouya pada Kamiya.
“Walaupun kau mengatakan hal yang keren seperti itu dan terlihat seolah kau
meremehkannya.. Kau tak lain hanyalah seorang pecundang, iyakan? Aku
benar-benar kecewa padamu, Sata-kun”.