Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 16
http://mangadove.blogspot.com/2015/03/ookami-shoujo-to-kuro-ouji-wolf-girl_73.html?m=0
Pada
chapter 16 ini menceritakan tentang hari ulang tahun Erika teman-teman. Cerita
ini juga terdapat dalam anime Ookami shoujo walaupun banyak dialog dan adegan
yang dipersingkat, bagi teman-teman yang ingin mengetahui cerita lebih
lengkapnya silahkan baca manga versi teks bahasa Indonesia yang sudah saya
sediakan dibawah ini.
(Sumber
gambar: http://manhua.fzdm.com/)
Dikelas para gadis tampak heboh melihat kedekatan
Kamiya dan Kyouya, “Hei.. hei lihat disana! Mereka bersama lagi!” “Benar” “Aku
penasaran mengapa mereka bisa menjadi akrab sekali..” “Ini seperti dimana ada
Sata-kun disitu ada Kamiya juga, benarkan?” “Aku selalu melihat mereka bermanja
satu sama lain!” “Itu luar biasa! Lakukan terus!” “Ini seperti mereka berdua
berpacaran sambil menggunakan Shinohara-san sebagai penyamaran status hubungan
mereka!” “Itu luar biasa!” Tanpa mereka sadari Erika dan San-chan sudah berada
dibelakang mereka. “Shinohara-san!” “Eh, apakah kau mendengar kami?”
Erika tampak emosi diapun berkata pada mereka semua, “Jangan
membuat lelucon pada pacar orang lain!” Erika langsung mendatangi Kamiya yang
duduk dekat Kyouya, “Hei… Kamiya-kun!” “Erika-chan ada apa? Memasang wajah
menyeramkan seperti itu” tanya Kamiya masih dengan nada tenangnya. “Bukankah
kau terlalu dekat bersamanya? Kau itu bukan ikan remora!” Kamiya tertawa
mendengar Erika, “Hahaha! ‘ikan remora’ kau bilang? Kau membuat perumpamaan yang
luar biasa, uh!” Erika masih marah dan berkata lagi pada Kamiya, “Apa kau sudah
tau? Pergi dan selesaikan semua gosip-gosip itu” Kamiya tetap duduk dan
menjawab Erika, “Hahaha! Kami sangat terkenal ya, huh.. Bukankah tidak masalah
selama mereka tidak menganggu dan ikut campur? Apa lagi ini bukan tindakan
kejahatan yang merugikan. Kau juga setujukan Sata-kun?” Kyoya menjawab, “Tidak,
apa kau merasa benar?” Erika membalas perkataan Kamiya, “Aku yang dirugikan
disni! Aku juga ingin dekat dengan Kyouya-kun!” Kamiya membela dirinya, “Eh,
tapi ini yang kau harapkan, iyakan?” Erika masih tak mau kalah, “Walaupun kau
berkata seperti itu..Tapi kau tetap saja bermain secara tidak adil ! ini tidak
adil kalau orang lain menjadikan kalian sebuah berita. Dimana aku harus
berdiri?” Kamiya menjawab lagi, “Tidak ada pilihan lainkan? Ini semua karena
kami memang popular.” Kyouya yang mendengar mereka berdua hanya diam sampai
akhirnya berkata, “Berisik sekali! Kalau kalian tetap berteriak seperti itu aku
akan mengikat kalian berdua di kursi” Kyouya sudah memasang wajah horornya.
Saat olahraga Erika dan San-chan tampak mengobrol, “Ini
buruk untuk Sata-kun, huh. Dia memiliki anjing yang tidak bisa dilatih tak
peduli apapun yang dia lakukan,” Erika tak terima dikatai San-chan begitu, “Hei..
kau tak boleh berkata begitu! Aku tidak lagi jadi anjingnya! Aku sudah
dipromosikan olehnya bahwa aku ini memang kekasihnya!” San-chan bertanya, “Apa
kau yakin pada dirimu sendiri?” “Aku yakin! Sangat yakin!” San-chan berkata
lagi, “Kalau melihat secara garis besarnya, ini luar biasa untukmu, yakan
Erika? Kau tidak perlu khawatir lagi tentang Sata-kun,” “Baiklah.. terserah! Sebenarnya
aku sudah tidak sabar menunggu bulan ini,” San-chan pertanya, “Memangnya ada
apa bulan ini?” Erika menjawab dengan wajah berbinar-binar, “Hari ulang
tahunku..” “Ah aku mengerti. Ini sudah bulan juni, huh..” “Apa mungkin San-chan
lupa?” “Aku mengingatnya, di tanggal 23, benarkan?” Erika berkata pada
San-chan, “Walaupun kami sudah cukup untuk menggunakan waktu sebagai pacar
bohongan tahun lalu. Aku benar-benar sangat menantikan menjadi pasangan yang
romantis untuk kali ini!” San-chan bertanya pada Erika, “Apa Sata-kun tau hari
ulang Erika?” Wajah gembira Erikapun hilang seketika mendengar pertanyaan
San-chan.
Saat pulang sekolah Erika bertanya pada Kyouya tentang
tanggal 23, “Tanggal 23? Tidak ada yang spesial dihari itu, benarkan?” Erika
mengeluh dan berkata dalam hati, “Ternyata memang benar, huh..” dia berkata
pada Kyouya, “Tidak sebenarnya, itu… Hari ulang tahunku” jawah Erika dengan
wajah murung “Oh begitu? Baguslah.. Jangan sedih begitu, bodoh! Kau tidak pernah
mengatakan itu sebelumnya jadi mana mungkin aku taukan?” Erika berkata pada Kyouya,
“Baiklah, walaupun aku tidak memberitahumu tapi lebih bagus kalau kau diam-diam
mencari tahukan? Tapi tak masalah walaupun kau tak melakukannya. Dalam kasus
ini, kau akan mengatakan ‘aku tidak tertarik’, iyakan?” tebak Erika pada
Kyouya, “Aku tidak memiliki kepala yang sederhana seperti milikmu. Aku tidak
pernah mengingat tentang perayaan hari ulang tahun siapapun” Erika terkejut, “Eehh..!
sungguh tak berperasaan! Ulang tahun Takeru-kun juga?” Kyouya menjawab, “Aku
hanya mengingat suaranya yang selalu berteriak ‘yeey’” Erika tampak berpikir,
“’yeey’? Oh iya aku tau itu.” Erika bertanya lagi pada Kyouya sambil terus
memasang wajah memohon, “Baiklah, jadi bagaimana tentang aku? Kau tidak mau
merayakannya bersamaku?” Kyouya langsung menjawab, “Aku tidak mau” Erika
terkejut, tapi Kyouya melanjutkan bicaranya lagi, “kalau aku mengatakan seperti
itu kau akan mempermasalahkannya dan ngambek lagi, benarkan? Jika itu terjadi
akan lebih merepotkan” Erika langsung semangat, “Jadi kau akan bebas pada
tanggal 23kan?! Kita akan seharian bersama pada hari itukan?! Kita juga akan
makan kue ya? Benarkan?!” Kyouya yang mendengar Erika berteriak langsung
menenangkan Erika, “Apapun boleh jadi berhentilah bicara, suaramu keras
sekali,” “Baiklah! Aku akan menuggu untuk hari itu!” Kyouya berkata lagi, “Jadi,
Apa yang kau inginkan?” Erika terkejut, Kyouya melanjutkan bicaranya, “Aku
bertanya, pasti ada sesuatu yang kau ingin miliki, iyakan?” “Sungguh? Apa itu
tak apa-apa? Ini pengorbanan besar dan pelayanan yang kau berikan?!” tanya
Erika antusias, “Aku akan mengatakan dulu, jangan katakan ‘apapun boleh’, merepotkan
sekali karena harus memikirkannya” “Itu berarti aku boleh meminta apapun?”
tanya Erika lagi, “Yaa” jawab Kyouya singkat. Erika tampak berpikir, “Jadi… Baiklah…jadi…CINTA..”
jawab Erika dengan wajah berbinar-binar.
Kyouya yang mendengar tampak terkejut
dan bingung, “ha??” “Kau mengerti, aku ingin cinta Kyouya-kun atau hal yang
semacam itu!” “Apa kau bodoh? Aku harus beli dimana sesuatu yang seperti itu? Pilih
yang lain, selain yang itu” Erika berkata lagi, “Bukankah kau sudah katakan aku
boleh meminta apapun?” Kyouya masih tak terima, “Pilih sesuatu yang lain yang
bisa aku beli dengan uang biasa. Pasti ada sesuatu yang kau inginkan, benarkan?”
Erika tak menjawab diapun berusaha mengelak dan berkata pada Kyouya, “Ini
waktunya untuk kita berpisah. Sampai
jumpa Kyouya-kun!” Erika langsung berlari menuju persimpangan arah rumahnya
pulang, sementara Kyouya mencoba untuk memanggilnya, “Hei.. tunggu dulu
sebentar!”
Erika berkata lagi sambil berlari, “Rincian dimana kita bertemu dan
apa yang akan kita lakukan, kita putuskan dilain waktu, oke?” dia pergi
meninggalkan Kyouya yang sedang bingung sendiri.
Diapartemen Kyouya tampak Takeru dan Kamiya sedang
berkunjung, Kyouya menceritakan pada kedua temannya itu apa permintaan Erika,
Takeru yang mendengar langsung tertawa terbahak-bahak, “Bukankah itu luar biasa,
kau bisa memberinya sebanyak apapun yang dia mau! Hahaha Erika-chan meminta
sesuatu yang sangat manis, huh?” Sedangkan Kyouya yang melihat kedua sahabatnya
itu tertawa tampak jengkel dan menggerutu, “Apanya sih..”
Takeru berkomentar
lagi, “Dia tidak meminta dompet yang bermerek! Biasanya cewek lain akan meminta
hal yang seperti itu. Bagaimanapun ini memang mengejutkan, iyakan?” Kyouya
berkata lagi, “Bukankah seperti ini seolah dia merasa tidak puas dengan apa yang
kami miliki sampai saat ini?” Kyouya melihat Kamiya dan bertanya, “Kau,
bukankah tadi katakan mau pulang saat melihat Takeru? Mengapa kau masih disini?”
Kamiya menjawab, “Walaupun aku berkata seperti itu, ternyata aku disini lebih
bersenang-senang, ditambah aku ingin mendengar tentang Sata-kun ketika masih
SMP” Kyouya langsung berkata lagi, “Dengan wajah serius begitu kau tiba-tiba
saja bertanya tentang hal itu? Sesuatu yang seperti itu menyusahkan sekali, kau
tau?” Takeru langsung berkata pada Kamiya, “Tidak, aku sama sekali tidak
disusahkan dengan hal semacam itu. Bagaimanapun, Kyouya sudah menjadi sedikit
ramah jika dibandingkan dengan dulu..”
Kyouya melihat takeru dengan wajah horornya, Takerupun meledek Kyouya, “Jangan
marah! Itu merupakan sebuah pujian, benarkan?” Kamiya dan Takerupun tertawa
melihat ekspresi Kyouya. Selanjutnya Kamiya mengulang pembahasan inti mereka, “Jadi,
bagaimanapun kau akan mengabulkan permintaan Erika-chan? Kyouya menjawab, “Itu
tidak mungkin aku bisa mengabulkan permintaanya. Itu bodoh sekali” Takeru
langsung dengan cepat berkata, “Yang bodoh itu kau! Itukan hari ulang tahun
pacarmu sendiri, jadi kau harus menghilangkan gengsimu tau!” Kamiya berkata
lagi, “Itu tak jadi masalahkan? Apa lagi kaukan sangat menyayanginya” Kyouya
perkata pada mereka berdua, “Kalian pasti sedang berpikir ini sangat
menggelikan, iyakan?” Takeru menjawab, “Aku selalu menjadi sekutu Erika-chan
dari dulu! Dari sejak lama” Kamiya juga berkata, “Aku juga ingin melihat sisi
lain dari Sata-kun! Atau hal yang seperti itulah.”
Kyouya memperhatikan kedua sahabatnya itu, diapun
bertanya, “Untuk hal pertama, apa sih ‘cinta’ itu? Ini sungguh tak jelas, aku
benar-benar tak mengerti.” Mendengar Kyouya bertanya seperti itu Kamiya dan
Takeru terkejut dan berkata, “Eehhh!! Sata-kun apa kau benar-benar manusia?!
Aku tak percaya itu!” ucap Kamiya, “Kau harus melakukan sesuatu tentang hal itu
Kyouya..” tambah Takeru lagi. Kyouya berkata, “Baiklah, jadi katakan padaku apa
yang akan kalian lakukan?” Kamiyapun menjawab, “Kau harus memberinya banyak
pujian sebanyak yang kau bisa tentang apa yang akan membuatnya bahagia bila
mendengar itu. Misalnya kau meberikan pujian atas penampilannya” Takeru
menambahkan, “Itu benar! Bukankah akan sangat bagus jika kau membawanya keluar
makan malam dengan menu yang sangat lezat? Misalnya babi panggang!” Kamiya
tidak setuju, “Takeru-kun kau belum memiliki pacar saat ini, benarkan? Bagaimana
kalau kalian berdua malah jadi bau bawang putih?” Takeru membenarkan, “Ah! Aku
mengerti. Baiklah.. bawa dia ke gedung pencakar langit yang sangat tinggi yang
membuat kalian bisa menikmati malam dengan makanan prancis! Walaupun itu bagus
tapi aku ragu itu jawaban yang benar” Kyouya yang mendengar jawaban yang
beragam dari kedua sahabatnya itupun bertanya lagi, “Kalian.. apa akan
baik-baik saja melakukan hal yang semacam itu?” Kamiya bertanya balik pada
Kyouya, “Ngomong-ngomong kenapa kau sangat membenci melakukan hal yang semacam
itu? Apa kau malu?” “Aku tidak malu. Aku tidak ingin melakukan hal yang genit
seperti memanjakannya” Takeru langsung membantah, “Kenapa rupanya? Kalau
Kyouya-kun ingin mencoba dan mengatakan kepada Erika-chan sesuatu yang dia
inginkan, bukankah dia akan sangat bahagia, tidakah pernah terlintas
dipikiranmu seperti itu walaupun hanya sekali?!” tanya Takeru pada Kyouya, “Aku
tidak mengingat sesuatu yang seperti itu apakah pernah terjadi” jawab Kyouya
yang membuat Takeru tak percaya, “Tidak! Kau hanya tidak menyadarinya, tapi aku
yakin itu pasti pernah terjadi! Kalau memang kau benar-benar manusia dan ada
darah yang mengalir ditubuhmu!!”
Kyouya berkata lagi, “Lagian, tidak peduli walaupun
aku sudah melihat itu semua. Aku tetap tidak ingin melakukannya” Takeru
menambahkan penjelasannya lagi pada Kyouya, “Mengenai ‘bermesra-mesraan’
bukanlah sesuatu yang diluar kesopanan atau yang dipaksa. Itu benar-benar
sesuatu yang terjadi secara alami, bukannya sesutu yang seperti itu sangat
normal?” Kamiya yang ikut mendengar penjelasan Takeru berkata, “Ehh… bicaramu itu
benar-benar dalam sekali, huh. Padahal kau belum punya pacar! Aku tersentuh
mendengarnya tau!” diledek seperti itu Takerupun menjawab, “Ini karena aku bicara
tidak hanya sebatas untuk kekasih saja! Itu berlaku juga untuk keluarga dan
teman! Walaupun aku belum pernah
membicarakan hal seperti ini sebelumnya, haha..” Kyouya masih diam dan tampak
berpikir.
Sedangkan dirumah Erika terus saja memutar
berulang-ulang film romance hingga diapun ditegur oleh ibunya, “Kenapa kau
menonton film itu terus berulang-ulang?” Erika menjawab, “Itu sebuah latihan!”
Erika masuk kamar dia tak henti-hentinya terus tersenyum sendiri, “Ahh..! aku
tak sabar menunggu, ini rasanya seperti aku mau meledak! Aku ingin orang lain
mengetahui bahwa aku bahagia sekali saat ini! Aku ingin sekali meneriaki ini
semua!” diapun menghubungi Marin dan
Teduka, “ Ah, halo? Apa kau sekarang lagi bebas untuk mengobrol?”
Keesokan harinya disekolah, Kyouya baru saja sampai
sekolah dan berjalan menuju kelas, “Oii… tuan sombong! Atau juga, Satacchi!”
Marin dan Teduka memanggilnya, “Apa? Tuan sombong?” Marin berkata pada Kyouya, “Aku
dengar semua ini dari Erika! Aku mendengarnya secara langsung darinya! ‘untuk
hari ulang tahunmu, aku akan memberikan cintaku sebagai hadiah’, benar begitu?
So sweet!” Kyouya terkejut, “Hah?” Teduka menambahkan lagi, “Oh tidak, aku
sangat terkejut loh! Karena akan ada orang yang mengatakan hal semacam itu! Terlebih
lagi dia seorang pangeran, huh?” “Satacchi kau keren sekali! Kau pasti tidak
bisa melakukan hal seperti itu tanpa kau memiliki rasa kepercayaan diri yang luar
biasa, benarkan?” Kyouya hanya diam tak bisa menjawab.
Disaat yang tepat Erika
juga baru sampai ke sekolah dan langsung menyapa mereka, “Kyouya-kun, Marin dan
teduka! Selamat pagi!” Kyouya langsung melihat ke arah Erika dengan tatapan
horor dan langsung menarik tangan kekasihnya itu, “Ikut aku sebentar” “Eh ada
apa? Ada apa?!”
Sesampainya dihalaman belakang Kyouya langsung mencubit dan
menarik-narik kedua pipi kekasihnya itu, “Mengapa kau tidak pernah berhenti
mengobrol tentang hal-hal yang tidak penting, hmm?? Itu sebuah hal memalukan yang
tidak penting dibicarakan, huh.”
“Maaf..Maaf…Soalnya aku terlalu bahagia..” Kyouya
melanjutkan perkataannya, “Apalagi.. Aku tidak pernah mengatakan kalau aku akan
melakukan seperti yang kau harapkan” “Eehh! Kau tak mau melakukannya? Berarti,
aku tidak akan mendapatkan apapun!” Kyouya langsung menjawab, “Kau berisik
sekali sih! Aku tidak ada berkata seperti itukan?!” “Jadi apa? Baiklah! Aku
mengerti! Aku akan gantikan permohonanku untuk hari ulang tahunku! Maaf sudah
memintamu hal yang mustahil. Kau jadi terbebani, benarkan?” “Dari awal
seharusnya kau berkata begitu” ucap Kyouya menanggapi, Erika berkata lagi “Jadi..
Umm.. kau taukan? Kalau kita saat ini benar-benar pacaran? Saat aku berpikir
tentang ini, kau belum pernah mengatakan ‘itu’ dengan jelas kepadaku, iyakan?” “Mengatakan
apa?” tanya Kyouya masih bingung. “Mengatakan ‘Aku menyukaimu’” jawab Erika
tersipu.
Kyouya tampak terkejut lagi, dengan tampang horornya, “Apa
yang kau katakan???”
Erika tak peduli dia terus dengan wajah bahagianya
berkata, “Aku ingin sekali kau mengatakan itu, sungguh aku berharap setengah
mati! Tidak apa-apa kau ucapkan sekarang jugakan?” Kyouya berkata dalam hati, “Dari
sisi mananya ‘yang tak apa-apa’?” Kyouya akhirnya berkata, “Aku mengerti apa yang
kau maksud” Erika melanjutkan lagi, “Kau belum pernah mengatakan itu sampai
sekarangkan? Hmm, ini memang tidak terlalu berarti, dan aku tau jelas juga
tentang itu, tapi..” belum sempat Erika melanjutkan Kyouya sudah memotong, “Itu
sudah cukup, aku bosan dengan apa yang terus menerus kau incar. Aku akan
memutuskan dan melakukan apa yang dianggap paling tepat.”
Dikelas tampak Erika dan San-chan sedang
bersih-bersih. Erika bercerita pada San-chan bahwa dia akan menggantikan
permohonannnya, San-chan langsung mengerti, “Baiklah, aku mengerti itu memang
harus diganti, huh.. Kau memang seharusnya meminta kepadanya sesuatu yang lebih
nyata.” “Aku hanya berpikir kalau itu mungkin saja karena inikan hari ulang
tahunku tau.. Tapi, tak apalah! Kyouya-kun akan melakukan apapun demi aku, itu
saja sudah cukup bagiku! Aku penasaran apa yang akan dilakukannya nanti
untukku. San-chan haruskah kita keluar tanggal 22 setelah pulang sekolah? Sepertinya
aku akan mencari pakaian..” “Baiklah, baiklah.. aku akan ikut denganmu”
San-chan tersenyum melihat sahabatnya itu senang.
Sedangkan dirumah Kyouya tampak sedang mencari-cari
hadiah untuk Erika yang dipesannya secara Online, diapun memilih sebuah gelang,
“Sesuatu yang seperti ini tidak masalahkan?” ucapnya dalam hati, akhirnya
diapun memilih dan mengklik mouse.
Saat Kyouya baru selesai mandi dia teringat akan
permintaan kekasihnya itu, diapun berlatih didepan cermin untuk mengatakan
cinta, tapi dia gagal dan kesusahan dengan geram diapun memukul cermin yang ada
dihadapannya. “Bodoh!” gerutunya dalam hati.
Hari ulang tahun Erikapun akhirnya tiba juga, dia
sudah menunggu Kyouya ditempat yang sudah disepakati mereka bersama, “Ugh.. ini
buruk. Jantungku deg-degan terus. Aku penasaran apa tanggapan Kyouya-kun
tentang rambutku? Aku memotongnya. Ini tidak anehkan?” ucapnya dalam hati. Tak lama
setelah itu Kyouyapun tiba, “Selamat pagi, Kyouya-kun! Aneh untukmu bisa datang
tepat waktu begini.” “Karena ini acara khusus” jawab Kyouya singkat. “Apa kau
memotongnya? Rambutmu..” tanya Kyouya. Erika tampak senang, “Dia cepat respon
juga!” ucapnya dalam hati, dia menjawab pada Kyouya, “Ya.. karena aku pikir
musim panas akan segera tiba dan aku ingin sesuatu yang baru karena sudah 17
tahun. Menurutmu ini bagaimana?” Kyouya tampak gelisah, dia melihat ke arah
Erika, “Tentang itu.. Kedua-duanya tak masalahkan? Tak masalah model yang baru
atau yang lama” Erika yang mendengar seperti itu hanya bisa memjawab, “Aku
mengerti” dia menggerutu dalam hati, “Respon seperti apa itu?? Apa menanyakan
iya atau tidak itu adalah pertanyaan yang buruk?”
Merekapun pergi menuju restoran yang sudah
direncanakan, “Filmnya mulai jam 2 siang, jadi menurutmu bagaimana? Apa kita
makan siang dulu kemudian membeli tiket?” tanya Erika, “Kalau kita datang
diwaktu akhir-akhir bukankan sangat ramai?” “Tidak masalah karena aku sudah
mengirim permintaan” jawab Erika. Erikapun terus memperhatikan Kyouya dia
merasa Kyouya hari ini tampak sedikit berbeda dari tingkah lakunya.
Sesampainya direstoran Erika tak henti-hentinya
mengambil photo makanan dihadapannya, “Kau mau photo seberapa banyak sih?
Cepatlah makan” Kata Kyouya, “Ini kenang-kenangan! Apa aku harus ambil photo
untuk Kyouya-kun juga?” “Tidak. Terimakasih.” Singkat cerita akhirnya mereka
berdua selesai makan, “Ini, ambil..” ucap Kyouya sambil memberi sebuah kotak
perhiasan pada Erika, “Eh? Apa ini?” tanya Erika, “Ini hadiah untukmu” Erika
sangat bahagia dia langsung mengambil dan membukanya, “Tidak mungkin!? Aku
senang sekali! Boleh aku buka?” “Bukankah kau memang sudah membukanya?” jawab
Kyouya. “Wahh! Ini manis sekali! Apa Kyouya-kun yang memilih ini sendiri?” “Aku
hanya mengklik” “Apa yang harus aku lakukan? Aku bahagia sekali! Terimakasih!!”
ucap Erika pada Kyouya sambil melihat gelang memberian kekasihnya itu,
sedangkan Kyouya hanya menjawab, “Iya, iya”. Erika berkata lagi, “Gelang ini..dan
juga kalung..Dengan ini, berarti aku sudah menerima 2 barang dari Kyouya-kun. Akan
lebih bahagia lagi kalau aku bisa mengumpulkan lebih banyak barang pemberian
Kouya-kun. iyakan?” Kyouya langsung membalas perkataan Erika, “Singkatnya, kau memintakku
mengeluarkan uang lebih banyak lagi untukmu, begitu?” “Bukan! Bukan! Bukan
seperti itu maksudnya!” jawab Erika dengan cepat pada Kyouya, diapun menggerutu
dengan suara pelan, “Ya ampun, walaupun kau tau itu memang akan terjadi” Kyouya
yang melihat Erika mengomel begitu hanya tersenyum sambil terus memandangi
kekasihnya itu.
“Erika..” panggil Kyouya, “Ada apa?” tanya Erika.
Kyouya terus memandanginya dan mendekatkan wajahnya, “…A….Aku mau keluar
sebentar mencari udara segar” ucap Kyouya langsung berdiri. “Y-ya..Silahkan..”
Sementara itu Erika tampak bingung, wajahnya bersemu. “Mungkinkah itu tadi.. Seperti
yang aku pikir..Dia sedikit aneh hari ini…” ucap Erika dalam hati. Sementara
Kyouya diluar tampak berusaha menenangkan diri.