Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 17
http://mangadove.blogspot.com/2015/03/ookami-shoujo-to-kuro-ouji-wolf-girl_23.html?m=0
Chapter 17 ini masih melanjutkan tentang perayaan hari ulang
tahun Erika teman-teman, cerita ini juga dimasukan ke anime Ookami Shoujo, bagi
teman-teman yang belum tau ceritanya silahkan baca manga versi teks bahasa
Indonesia yang sudah saya sediakan dibawah ini.
(Sumber
gambar: http://manhua.fzdm.com/)
Disebuah restoran tampak Takeru dan Kamiya sedang mengobrol
berdua. Takeru menunjukan pada Kamiya photo-photo masa SMP mereka, dia dan
Kyouya.
“Dia terlihat sama saja! Ini seperti miniatur sata-kun saat ini”
komentar Kamiya. “Wali kelas kami pernah berkata, ‘aku belum pernah melihat
anak SMP yang tidak imut sama sekali’, kau tau?! Haha” ujar Takeru pada Kamiya.
“Boleh aku minta satu yang ini?” tanya Kamiya, “Memangnya mau kau apakan itu?”
“Aku penasaran reaksi seperti apa yang akan ditunjukannya kalau aku menggodanya
dengan ini.” Takerupun memberinya dan berkata, “Ya ampun, kau sangat
menyukainnya ya? Huh.” Takeru berkata lagi pada Kamiya, “Saat ini dia seharusnya
sedang merayakan ulang tahun Erika-chan, benarkan? Aku ragu kalau dia akan
melakukannya secara pantas” Kamiya menambahkan lagi, “Aku juga ragu apa yang
akan terjadi pada mereka, saat aku berpikir dia akan memberikan Erika-chan
harapan tentang itu, dia itu orangnya tidak bisa jujur, iyakan?” Takeru
membenarkan apa yang dikatakan Kamiya, “Itu memang benar. Ini sungguh tidak
beruntung kalau dia terlalu menjaga gengsi. Baiklah! Ayo kita berkomunikasi
secara telepati kepadanya sekarang juga!! Kita sampaikan padanya, ‘Kyouya
lakukan yang terbaik’ atau apalah..!!” “Oh ayo kita lakukan” Kamiya ikut
antusias juga, “Lakukan yang terbaik! Kyouya!” “Kyouya-kun, berjuanglah!”
Ditempat lain kyouya sedang berjalan bersama Erika, dia
merasa sedikit pusing dan tiba-tiba saja teringat pada kedua sahabatnya itu,
Kamiya dan Takeru. Pesan telepatinya sudah sampai teman-teman.
Erika melihat sikap Kyouya yang tidak biasanya, dia terus
terpikir tentang apa yang sebenarnya ingin dikataka Kyouya saat makan tadi,
“Apa mungkin tadi dia ingin mengatakan ‘aku menyukaimu?’” tebak Erika didalam
hatinya, Erika masih penasaran dan terus memperhatikan kekasihnya itu, sampai
akhirnya Kyouya yang sadar diperhatikan terus oleh Erika merasa grogi dan
langsung menutup wajah Erika, “Jangan melihat kepadaku!” “Kenapa tidak boleh?”
“Tatapanmu itu sangat menjengkelkan, benar-benar menganggu” jawab Kyouya
langsung berjalan duluan dan meninggalkan Erika sambil berkata, “Kita akan
nonton filmkan? Ayo kita kesana sekarang juga.”
Erika memperhatikan Kyouya yang sudah berjalan duluan didepannya, diapun
tersenyum sambil berkata dalam hati, “Seperti yang aku pikir, mungkin itu..
Iyakan? Baiklah, benar juga! Kyoya-kun tidak mungkin bisa mengatakannya.”
Sesampainya dibioskop ternyata Erika sudah salah memesan
permintaan tiket untuk putaran film yang sebelumnya. Erikapun berpikir untuk
membayar secara biasa tapi ternyata semua tiket sudah terjual. Kyouya berkata,
“Jadi apa kita tidak menonton film yang lain saja?” Erikapun melihat jadwal dan
judul film, “Kalau yang mau main sekarang.. Hanya itu yang bisa dipilih tapi.. Ini
film tentang cinta, benarkan? Walaupun aku sangat ingin menontonnya.
Bagaimanapun, Kyouya-kun pasti tidak mau nonton yang seperti itu,” ucapnya
dalam hati. Kyouya membaca tulisan diposter film, “Walaupun aku ingin mengatakannya
padamu, aku tidak bisa untuk jujur. Cerita cinta terbesar di dunia!”
Erika berkata pada Kyouya, “Aku pikir ayo kita kembali saja
di lain waktu. Apa lagi kita tak memiliki tiketnya untuk saat ini. Ayo kita
pergi saja ketempat lain untuk mengisi waktu” Kyouya menolak, “Tidak. Haruskah
kita menonton itu?” Erika terkejut dengan tawaran Kyouya, “Kita menonton ini?!!”
Kyouya langsung mengeluarkan dompet dan meyerahkan uangnya pada Erika sambil
berkata, “Cepat kesana, bayar tiketnya” Erika masih tak percaya diapun bertanya
lagi, “Apa kau yakin? Ini cerita tentang cinta, kau taukan?” Kyouya menjawab
dengan tampang horornya, “Terserah akukan jenis film apa yang ingin ku tonton? Apa
kau ada masalah tentang itu?” “Tidak sih…” Erika bertanya dalam hati, “Aku
penasaran, apakah ini karena dia ingin dekat denganku? Lagi pula ini hari ulang
tahunku.”
Filmpun diputar, “Aah! Aku benar-benar tak tau! Walaupun itu
hanya 3 kalimat sederhana. Ini sangat
sulit mengatakannya padamu! Sial!” “Itu benar. Kau tidak lebih hanyalah seorang
cowok pengecut, lemah dan tidak memiliki keinginan sama sekali!!” “Tidak! Aku
tidak…aku…aku…” “Baiklah, jika kau tak mau mengatakannya. Tinggalkan aku! Pergi
sekarang juga!” Itulah yang terjadi didalam adegan film romance yang mereka
tonton, Erika tampak begitu antusias menonton sedangkan Kyouya terlihat jengkel
sendiri. Kyouya merasa tersindir tu teman-teman..
Setelah film selesai Erika melihat-lihat poster dari film
yang baru ditonton mereka, “Itu sangat menyenangkan” komentar Erika tentang film
itu pada Kyouya, “Begitukah?” “Aku tidak menemukan bagian yang tidak mengasikan”
tambah Erika lagi mengomentari sambil terus memilih milih poster film. Kyouya
berdiri disamping Erika diapun tak sengaja mendengar komentar dari para gadis
yang lewat didekat mereka, “Kau sangat jengkel iyakan?” “Ada apa dengan pemeran
utamanya itu?! Kenapa sih si cowok itu tidak mau melakukannya? Laki-laki
seperti itu Cuma mau dimanja oleh perempuan, huh!” “Ini seperti, ‘apa kau tidak
mau mengikutiku saja?!’ seolah-olah begitu sikap lelaki itu!” “Ah, beruntung
sekali cowok ku bukan orang seperti itu!” Kyouya yang tak sengaja mendengar itu
tampak jengkel sendiri diapun langsung memegang tangan Erika dengan erat, Erika
sendiri tampak bingung.
“Ada apa? Ehh.. Ada apa?” Kyouya terus menatap Erika
seolah ingin mengatakan sesuatu.
Akhirnya dia kesal sendiri dan berkata, “Tidak..
Ada sampah dirambutmu..” “T-terimakasih!” ucap Erika, “Ya sama-sama” balas
Kyouya.
Erika tampak begitu bahagia dia terus terseyum dan berkata dalam hati,
“Bagaimanapun, Kyouya-kun sangat lembut hari ini! Dia bahkan membantuku
menghilangkan sampah yang ada dirambutku” Sedangkan Kyouya tak henti-hentinya
menggerutu dalam hati, “Kenapa aku jadi menjengkelkan sekali? Apa aku bodoh? Yang
itu dan yang ini sangat berbeda. Itukan hanya film, benarkan?”
Merekapun keluar, “Hei, hei.. Kyouya-kun aku mau makan crepe!”
kata Erika, “Oh ya sudah,” Erikapun menuju kios yang dipinggir jalan itu dan
kembali dengan crepe ditangannya. Setelah Erika duduk disebelah Kyouya, “Ini
memang cocok ya, para gadis memang suka yang manis-manis” komentar Kyouya, “Itu
tak masalahkan? Apakah aku pernah mengatakan padamu aku benci yang manis-manis?
Kok sekarang mengatakan seperti itu..? Apa kau mau?” Erika mencoba untuk menawarkan
Kyouya, “Aku tak mau.” Tiba-tiba datang seorang
anak kecil “Kakak berdua lagi bermesraan ya?” tanyanya sambil terus menjilat es
krim yang ada ditangannya, Erika langsung menanggapi, “Apa kelihatan seperti
itu? Terimakasih” Kyouya langsung menegur Erika, “Jangan mengajari yang
macam-macam dengan anak kecil.” “Apa kakak berdua sedang berkencan?” Erika
menjawab lagi, “Itu benar!”
Sedangkan Kyouya menggerutu dalam hati, “Cepatlah,
dan kembali darimanapun kau datang.” Anak kecil itu memperhatikan Kyouya
kemudian berkomentar, “Kakak ini tampan sekali ya?” Erika langsung cepat
respon, “Eh? Ya! Dia tampan sekali, benarkan?” Erikapun berkata dalam hatinya, “Walaupun
dia masih kecil tapi dia bisa mengakuinya juga” “Apakah karena itu kakak
menyukainya?” tanya anak kecil itu pada Erika, dia melanjutkan lagi, “Karena
kata mamaku laki-laki itu dilihat dari tampangnya” Erika dan Kyouya yang
mendengar penjelasan anak kecil itu tampak terkejut dan tidak menyangka, ini
anak kecil-kecil tapi bicaranya sudah dewasa sekali. Erikapun menjawab, “Tidak..
Bukan hanya karena itu saja kok. Kakak ini mulutnya sangat kejam loh, kau tau? Misalnya
dia..” belum sempat Erika melanjutkan kepalanya sudah dipukul oleh Kyouya, “Hentikan
itu. Apa sih yang kau bicarakan dengan anak kecil?” “Bagaimana dengan kakak?”
tanya anak itu pada Kyouya, “Apa kau menyukai kakak itu juga?” Kyouya hanya
diam, dia tampak terkejut ditanyai hal itu oleh anak kecil, melihat Kyouya yang
diam saja anak kecil itupun dengan berani langsung menuduh Kyouya, “Apa aku
salah? Apa kau orang yang jahat? Kau tidak menyukai kakak ini ya?” Erika
tertawa sambil berkata, “Ahaha.. Aku juga ingin mendengarnya! Bagaimana
jawabnya, hayo..” ucapnya pada Kyouya. Sedangkan Kyouya tampak semakin gelisah,
dia menatap Erika dan anak itu dengan tatapan yang sangat tajam, hingga
akhirnya anak itupun, “Maaf…!!!” anak itu menangis dengan suara yang keras.
Erika tampak panik, “Eehh?! Tunggu.. Kau tidak perlu menangis! Kita tidak jahatkan?”
sambil menangis anak itupun berkata, “Tapi wajahnya sangat mengerikan..” “Wajahnya
memang seperti itu! Jadi kau tidak perlu takut..” Erika mencoba untuk
menenangkan anak itu yang masih saja menangis, “Tsubomi! Apa yang kau lakukan?
Bukankah aku katakan jangan kemana-mana?” Ibu anak itu datang dengan
tergesa-gesa. Erika tampak kesusahan diapun langsung minta maaf kepada ibunya.
“Ya ampun.. Apa yang kau lakukan pada anak itu? Tidak dewasa
sekali sih!” ucap Erika mengomeli Kyouya sambil berjalan, “Itu bukan berarti
aku bermaksud untuk menakutinya” Kyouya membela diri. “Apa yang harus kita
lakukan sekarang ini?” Erika bertanya pada Kyouya, “Lakukan apapun yang kau
senangi. Kita akan menghabiskan seharian untuk bersamakan?” jawab Kyouya, Erika
teringat saat dia meminta pada Kyouya untuk meluangkan waktu seharian disaat
hari ulang tahunnya. Erika benar-benar bahagia saat ini mereka bermain kemana
saja, jalan-jalan kebanyak tempat hingga malam tiba, Kyouya dan Erikapun
memutuskan untuk menaiki pesiar. Kyouya tak henti-hentinya terus memandang
wajah kekasihnya itu yang tampak begitu bahagia hari ini.
“Ini bertamanya aku bermain diatas
pesiar!” ucap Erika dengan wajah yang begitu ceria, Kyouya tak menanggapinya
sama sekali hingga membuat Erika khawatir, “Kyouya-kun apa kau dengar? Apa yang
terjadi?” “Tidak…Aku hanya sedikit mabuk.” “Apa kau baik-baik saja? Didalam
kapal ada kursi, apa kita harus duduk disana?” “Tidak, tidak. Kau ingin melihat
pemandangan diluar, benarkan? Jadi diamlah dan tetap bersemangat tinggilah,” Erika
tampak bingung dengan ucapan Kyouya, diapun berkata dalam hati, “Bagaimana aku
bisa bersemangat? Seperti yang aku pikirkan akan ada banyak orang yang menaiki ini bersama orang yang mereka sukai,
biasanya dia tidak mau datang ke tempat seperti inikan? Walaupun dia sedang
merasa tidak baik-baik saja, dia masih disini, disampingku. Aku sangat bahagia.
Dia sangat lembut tapi juga sedikit menakutkan.”
“Anginnya nyaman sekali..” komentar Erika. Kyouya kembali
menatap Erika, dia terus mengeluh dalam hati, “Kenapa sangat susah? Bukankan
hanya kata-kata? Ini tidak berarti kalau diucapkan akan menghancurkan isi
duniakan? Aku hanya harus mengatakannya dengan tepat. Tidak masalah melakukannya
demi membuatnya senang.” Kyouya mencoba untuk memulai, “Erika..” panggilnya,
Erikapun mulai menatap Kyouya.
“Dengar baik-baik, aku hanya akan mengatakannya
sekali,” ucap Kyouya. “Apa.?” Erika tampak sedikit bingung bercampur rasa
penasaran, “Ini? -tch.. Itu, kepalamu..Tidak buruk juga, huh..!!” Untuk
kesekian kalinya Kyouya gagal lagi mengucapkannya.
Sedangkan Erika sudah tambak bahagia luar biasa, diapun
berkata dengan nada yang begitu ceria “Ah..! Kepalaku? Maksudnya rambutku? Sungguh?!
Syukurlah! Aku tadi khawatir kalau modelnya tidak cocok untukku! Karena
kyouya-kun tidak mengatakan apapun tentang ini! Sekarang aku sudah lega! Eh..
jangan-jangan dari tadi Kyouya ingin mengatakan ini ya? Terimakasih, Kyouya-kun..”
Hari sudah mulai larut, Kyouya akhirnya mengantarkan Erika
pulang ke rumah, “Terimakasih sudah mengantarku pulang” “Tak masalah” jawab
Kyouya. Erika tampak murung, dia berkata dalam hati, “Ah.. Ini sudah selesai?
Karena kami bersama seharian aku merasa sangat
sedih berpisah dengannya, tapi sudah cukup tidak masalah.” Sedangkan disisi
lain Kyouyapun berkata dalam hati, “Aku sudah pergi bersamanya kemanapun yang
dia inginkan dan aku sudah memberinya hadiah. Dengan begini, tentu dia sudah
puaskan? Bagaimana cara laki-laki mengatakan ‘aku menyukaimu’?” Kyouya berpikir
tapi akhirnya dia memutuskan untuk pulang, tiba-tiba saja Erika memanggilnya, “Tunggu
sebentar,” dia terus menatap Kyouya dan melanjutkan bicaranya, “Ketika ini
terjadi, disemua hari ulang tahunku sebelumnya itu hanyalah hari ulang tahun
ketika aku menerima kado dan makan kue. Bagaimanapun, menghabiskan waktu
bersama kyouya-kun, ini pertama kalinya aku merasakan bahwa hari dimana aku
dilahirkan adalah ‘hari yang sangat istimewa,’ walaupun aku merasa sudah bersenang-senang sepanjang hari ini, aku tetap berpikir aku tidak ingin ini berakhir, aku sangat
bahagia terimakasih banyak Kyouya-kun, aku sangat menyukaimu,” ucap Erika dengan
wajah yang begitu senang.
Kyouya hanya diam dan menatap Erika, sampai akhirnya Kyouya
melangkah maju dan langsung memeluk pinggang Erika dengan Erat, “Ehh.. Ada apa
ini?” tanya Erika terkejut, “Bodoh. Apa kau mau ditabrak?” Erika langsung
menoleh kebelakang, “Itu tadi ada mobil..!! Terimakasih, Ma..maaf..” ucap Erika
sambil berusaha melepaskan diri dari Kyouya.
Erika terkejut, “Eh….? Aku
tidak bisa berge……..” belum sempat Erika melanjutkan kalimatnya, Kyouya semakin
kuat menahan tubuh Erika, diapun mendekatkan wajahnya dan berbisik “………”
“Kyouya-kun, tadi itu..” Erika semakin terkejut dengan apa yang
dikatakan Kyouya, dia berusaha menatap Kyouya tapi Kyouya malah semakin
mengeratkan pelukannya sampai membuat Erika kesakitan dan susah bernafas, “Kyouya-kunn..Ini
sakit, ini sakit!” “Diam” “Tapi ini sungguh.. Huk..” “Sampai aku katakan tak
apa-apa. Diamlah, tetap seperti ini saja” perintah Kyouya yang masih terus
memeluk Erika.
Erika tersenyum dalam pelukan Kyouya, diapun berkata dalam
hati, “Tadi itu..untuk pertama kalinya aku mendengar.. Tidak ada lagi yang
lebih indah dari pada ini! Ini ulang tahunku yang terindah, terimakasih, Kyoya-kun..
Aku juga sangat mencintaimu.”
“Bukankah ini sudah cukup?” tanya Erika yang masih diam dalam
pelukan kekasihnya itu, “Kau berisik sekali! Diam!” jawab Kyouya jengkel, dia
tetap saja memeluk Erika dengan erat dan berkata dalam hati, “Walaupun aku mati
aku tidak akan pernah menunjukan padanya wajahku yang seperti saat ini.”
Ternyata Kyouya malu teman-teman, makanya terus memeluk
Erika, haha..
BERSAMBUNG.