Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 18
http://mangadove.blogspot.com/2015/03/ookami-shoujo-to-kuro-ouji-wolf-girl_24.html?m=0
Ini adalah salah satu dari beberapa chapter dalam manga Ookami
shoujo yang tidak diceritakan dalam animenya. Pada chapter ini menceritakan
tentang Erika yang cemburu berat terhadap sahabatnya sendiri, San-chan, sebab
Kyouya tak sengaja menciumnya, sebenarnya apa yang terjadi teman-teman? Untuk
cerita selengkapnya, silahkan baca komik versi teks bahasa Indonesia yang sudah
saya sediakan dibawah ini.
(Sumber
gambar: http://manhua.fzdm.com/)
Tanggal 4 juli adalah hari ulang tahun Kyouya dan apa
yg terjadi pada saat itu? Tentunya Kamiya selalu heboh seperti biasanya menyapa
dan memberi selamat pada teman terdekatnya itu. Kyouya bertanya, “Dari mana kau
tau?” “Ya ampun! ini hari dimana temanku lahir, kau tau? tidak mungkin aku tak
tau tentang itukan? ini ambil, hadiahmu.. Tanggal 4 juli itu hari inikan?”
jawab Kamiya sambil menyerahkan kado yang berisi kacamata untuk Kyouya. Kamiya
mengingat dan menggoda tentang permintaan ulang tahun Erika dan berkata “Aku
yakin kau akan mendapatkan hadiah yang luar biasa sebagai gantinya, iyakan? Oh
tidak! Ini sangat membangkitkan gairah, benarkan?” ledek Kamiya pada temannya
yang memasang tampang tak peduli.
Beberapa saat kemudian San-chan datang kepada mereka
berdua dan meminta bantuan Kyouya untuk mengajarinya beberapa materi yang tak
dia mengerti untuk menghadapi ujian mereka. Kamiya merasa ganjal melihat Kyouya
dan San-chan akan belajar bersama, “Eh? Dengan Sata-kun? Ada apa dengan kombinasi
yang aneh ini?” komentarnya. Kyouya bertanya pada San-chan dimana Erika,
“Bagaimana dengan si anjing itu? Pergi kemana dia?” San-chan menjawab “Sepertinya
dia ada sesuatu yang mendesak jadi dia pulang duluan.” Sotak saja jawaban itu
membuat Kamiya terkejut bukan main, “Apa?!! Kau bercandakan?!! Walaupun ini
hari ulang tahun cowoknya?!!” San-chan yang ternyata pura-pura tidak tau
mengenai hal itu mengucapkan,”Ah! Begitukah? Selamat!” sedangkan Kyouya dengan
tampang dinginnya merasa tidak ada yang penting dan spesial yang harus dilakukan
temannya untuk hari ulang tahunnya. Kamiya menebak apa mungkin Erika tidak
mengetahui tentang hal itu, itu berarti menandakan Kyouya belum sepenuhnya
mendapatkan cinta dari Erika. Kyouya dengan tidak peduli tetap saja menganggap
“Ini hanya hari dimana usiaku bertambah 1 tahun lebih tua, tidak ada yang
spesial dihari ini, benarkan? Jadi apa
masalahnya?” balas Kyouya dengan cuek.
Seperti yang direncanakan ternyata San-chan meminta
tolong pada Kyouya dengan tujuan untuk membuat Kyouya terlambat pulang kerumahnya,
ini adalah rencana yang dibuat Erika untuk bisa mempersiapkan kejutan dirumah
Kyouya saat kekasihnya itu sudah sampai dirumah. Erika meminta tolong pada
Takeru temannya Kyouya untuk mendapatkan kunci rumah Kyouya dan diam-diam menyelinap
masuk sementara Kyouya masih bersama San-chan diperpustakaan untuk
mengajarinya.
Setelah semua sudah disiapkan oleh Erika, kini Erika
memberi kabar melalui sms kepada San-chan untuk segera mengakhiri proses
belajar mereka dan segera pulang. San-chanpun akhirnya pulang sambil jalan
beriringan dengan Kyouya. ”Kau sudah sangat membantu, aku sudah tahu lebih
banyak yang diajarkan guru” kata San-chan kepada Kyouya. “Mengajari kau lebih
mudah dari pada mengajari si bodoh itu” jawab Kyouya kepada San-chan yang hanya
dibalas oleh tawaan San-chan.
Saat mereka berdua sudah berada tepat didepan rumah
Kyouya, tibalah saatnya untuk mereka berpisah karena San-chan masih harus
berjalan lagi menuju rumahnya. Erika mengintip mereka berdua dari teras
apartemen Kyouya karena sudah tidak sabar menunggu kepulangan Kyouya dari
sekolah, “Dia datang, dia datang” seru Erika kegirangan didalam hati. Kyouya
berkata pada San-chan “rumahku disini.. jadi..” San-chan mengerti dan berkata,
“Ya.. sampai jumpa” sambil melirik ke arah Erika yang dari tadi berjongkok
diteras apartemen Kyouya. “Kerja bagus, kerja bagus” itulah yang dikatakan
Erika pada San-chan menggunakan aba-aba dari tangannya.
Sampai tiba-tiba lewatlah seseorang menggunakan sepeda
dengan terburu-buru dan tak sengaja menabrak Kyouya sehingga Kyouyapun terjatuh
dan mencium bibir San-chan.
Suasana canggung langsung dirasakan oleh Kyouya dan
San-chan saat itu juga. San-chan teringat bahwa ada Erika yang menunggu diteras
apartemen Kyouya, San-chanpun langsung berteriak kepada Erika mencoba untuk
menjelaskan bahwa yang barusan terjadi adalah kecelakaan. Kyouya yang melihat
Erika benar-benar terkejut, ”Kenapa kau dirumahku?” Erika masih tidak bisa
bicara dan benar-benar terkejut atas apa yang barusan terjadi dihadapan
matanya.
San-chan masih terus berusaha untuk menjelaskan tapi dihentikan oleh
Kyouya, “Tak apa-apa, aku akan berbicara padanya, kalau kalian berdua
membicarakan ini, tidak ada keraguan lagi kalian berdua akan berakhir
melelahkan dan juga ini akan menyulitkan, benarkan?” Akhirnya San-cha
menyerahkannya pada Kyouya walaupun dia masih sangat khawatir memikirkan
kondisi Erika saat ini.
Kyouya masuk ke apartemennya dan memanggil Erika. “Selamat
ulang tahun!!” kejutan Erikapun akhirnya sukes.
Erika bersikap seolah-olah
tidak ada yang terjadi tapi Kyouya tetap mencoba untuk menjelaskan keadaan tadi
pada Erika, Erika langsung memotong, “T-t-tentang yang tadi, kau tau? ini
sangat mengejutkan, benar? Seperti sebuah keajaiban! Baiklah, lebih baik kau
tidak terbebani! Itu benar-benar kecelakaan, iyakan? Jadi tidak ada artinya
sama sekali! Kau mengerti? itu sama saja dengan mendapatkan jilatan dari
anjing!” jawab Erika pada Kyouya yang langsung dibenarkan olehnya. Akhirnya
merekapun melanjutkan acara untuk perayaan ulang tahun Kyouya dengan memotong
kue dan menyanyikan lagu ulang tahun.
Setelah acara makan kue selesai Erika mencoba untuk
membereskan ruangan tapi yang terjadi malah sebaliknya, tanpa sengaja dia
memecahkan piring-piring yang akhirnya membuat Kyouya marah, “Kalau kau mau
melakukannya, maka lakukan dengan sempurna!! Kau membuatku marah!!”
Setelah Erika sampai dirumah dia masih belum bisa
menenangkan diri karena kejadian tadi, “Itu benar-benar hanya kecelakaan, bukan
salah Kyouya-kun juga San-chan!! Saat ini, aku tetap tidak bisa tenang, setelah
malam ini, semua akan dimulai dengan yang baru, jadi..” Erika berusaha untuk
menenangkan dirinya sendiri.
Keesokan harinya disekolah, San-chan menyapa Erika,
“Selamat pagi Erika, bagaimana tentang yang kemarin?” Erika hanya bembalas, ”Yaa..
itu baik-baik saja, terimakasih untuk bantuanmu” diapun meninggalkan San-chan
berjalan lemas seperti orang yang hampir pingsan menuju keluar kelas. San-chan
menyadari sebab Erika hancur seperti sekarang, akhirnya dia mendatangi Kyouya
dan bingung memikirkan apa yang harus mereka lakukan. Kyouya juga bingung dan
tidak bisa menemukan solusinya. Disamping itu ternyata Erika diam-diam
memperhatikan mereka berdua yang sedang mengobrol, dia terkejut dan bingung
mengapa San-chan mengobrol dengan Kyouya? Akhirnya imajinasi Erikapun bermain,
“Tidak mungkin karena kecelakaan itu cinta jadi tumbuh diantara merekakan? Kalau
ini untuk San-chan, walaupun dia membenci kejadian kemarin, dia akan tetap
sadarkan? Kyouya-kun sangat tampan! Untuk Kyouya-kun juga..ini mungkin saja dia
akan lebih memilih bersama San-chan yang lebih baik dan lebih pintar dibanding
aku karena dia merasa aku ini menyedihkan! Ini mungkin saja!”
Akhirnya Erika tidak bisa hanya diam saja, dia
mendekati San-chan dengan mengajaknya mengobrol, “Ngomong-ngomong san-chan..apa
kau tidak ingin memiliki seorang pacar?” San-chan terkejut, “Eh? mengapa
tiba-tiba bertanya seperti itu?” Erika hanya menjawab, “Tidak masalah, hanya
bertanya saja.” “Aku tidak berpikir harus memilikinya atau apalah..” “Ehh! tapi
itu menyenangkan!” Erika tak henti-hentinya terus membujuk San-chan untuk mau
perpacaran dengan siapapun itu, bahkan Erika mengatakan kalau dia mau, dia bisa
meminta bantuan Takeru untuk mengenalkan San-chan kepada berberapa temannya.
San-chan sudah mengerti maksud Erika berkata begitu, dia menjelaskan pada Erika
kalau dia tidak menyukai Kyouya, “Jadi Erika jangan khawatir karena kejadian
kemarin itu benar-benar kecelakaan.” Erika terkejut mendapati San-chan
mengetahui jalan pikirannya. “Bukankah itu ciuman pertamamu?” tanya Erika, San-chan
menjawab, “Ini bukan yang pertama bagiku.. diwaktu SMP ada orang yang dipanggil
Nagai, benarkan? Waktu kelas 2 SMP kami pernah berpacaran sebentar. Waktu
itulah terjadinya.” Erika benar-benar terkejut mendengar penjelasan dari
San-chan mengetahui ini bukan yang pertama untuknya. Tapi Erika masih belum
tenang, “T-t-ta… Tapi masih ada kemungkinan kalau kyouya-kun akan jatuh cinta
pada san-chan..” San-chan langsung menegaskan, “Itu tidak akan terjadi, tidak
akan pernah, Sata-kun tidak berpikiran pendekan? Untuk kami berdua, Sata-kun
dan aku, kami sungguh tidak pernah berpikir seperti itu.”
Akhirnya Erika bisa lega saat itu juga dia merasa
bersalah kepada San-chan dan Kyouya karena berpikiran sangat sempit. Erika
mengirim pesan pada Kyouya, “Aku minta maaf tentang yang kemarin, aku
benar-benar tidak terbebani lagi dengan itu, ini karena aku pikir bagaimana
kalau itu yang pertama untuk San-chan? Ternyata itu bukan yang pertama
untuknya, aku sudah berlebihan, aku akan kembali normal lagi” begitulah isi
dari sms Erika, Kyouyapun lega membacanya.
Keesokan harinya Erika masih terlihat frustasi dan
membuat temannya yang lain cemas. Kyoya tampak sangat jengkel dengan sikap
Erika yang seperti itu. Erika terus menyesali dan masih tidak bisa terima
dengan apa yang terjadi.
Hingga puncaknya pada saat pulang sekolah, Kyouya,
Erika dan San-chan pulang bersama-sama, Erika dan San-chan tertinggal dibelakang.
“Oi jalanlah lebih cepat, kau lambat sekali, aku akan meninggalkanmu dan pulang
sendirian, “Tidak apa-apa tinggalkan saja aku.. Aku mau sendirian untuk
medinginkan kepalaku.” Mendengar jawaban Erika benar-benar membuat Kyouya
emosi, “Berhentilah seperti ini! Mau berapa lama lagi kau terus begini? Menjengkelkan
sekali! Tertekan untuk sesuatu yang tidak berguna begitu lama tanpa mengubah
apapun!” “Hey, Sata-kun kau kasar sekali” San-chan tampak khawatir pada Erika
yang dibentak Kyouya seperti itu. Erika terkejut mendengar bentakan Kyouya
seperti itu padanya, diapun membalas dengan keras, “Bukan berarti aku mau
membawa-bawa ini untuk waktu yang lama tanpa ada tujuan, kau tau!!! Aku sudah
tau kalau aku tak bisa melakukan apapun untuk kejadian itu!!! Walaupun begitu
aku terus saja memikirkannya. Aku juga ingin kembali normal seperti aku yang
biasanya. Tapi aku tak bisa. Akulah yang paling jengkel untuk diriku sendiri.”
Semua terdiam, Kyouyapun menjawab, “Kalau memang seperti itu, pada akhirnya kau
hanya bisa untuk menerima ini semua.” Erika tidak terima dengan cara Kyouya
sangat mudah dan menganggap enteng untuk masalah ini, diapun sedih mendengar
jawaban Kyouya seolah tidak ingin menenangkan perasaannya, akhirnya Erikapun
memutuskan untuk menenangkan dirinya sendiri dan meminta Kyouya
meninggalkannya. Erika lari sekuat tenanga meninggalkan San-chan dan Kyouya
yang tampak bingung karena tingkahnya.
San-chan berkata pada Kyouya, “Dia benar-benar
bertingkah mencurigakan, huh.. ini sangat mudah untuk mengetahui pikirannya. Baiklah,
dia katakan akan menanganinya dengan caranya sendiri, mungkin lebih baik untuk
meninggalkannya.” Kyouya tampak tidak tenang, “Dia benar-benar sudah membuatku
dongkol sekarang ini, kalau aku membiarkan dia begitu saja, itu benar-benar
terlalu lembut untukku, kau tau?” Akhirnya Kyouya meninggalkan San-chan dan
menyusul Erika, San-chan tersenyum, “Bagaimanapun cara dia mengatakannya, dia
hanya tidak bisa membiarkan Erika sendiri” ucapnya dalam hati.
“Oi, anjing yang disana, aku belum selesai bicara
denganmu” kata Kyoya pada Erika, Erika terkejut mendengar suara Kyouya dan
langsung lari sekencang mungkin hingga terpaksa Kyouya mengejar dan
menghentikannya lagi. “Kenapa sih kau buat aku mengejarmu seolah-olah kita ini
sedang bermain kejar-kejaran?!” tanya Kyouya setelah berhasil menangkap Erika
dan menghentikannya, ”Aku tidak tau! ini karena kyouya-kun datangkan? Walaupun
aku sudah mengatakan aku baik-baik saja! Pergilah!” “Bukankah karena kau ini
bertingkah mencurigakan?” balas Kyouya lagi.
“Aku minta maaf!! aku akan menangani ini secepat
mungkin, jadi tinggalkan aku sendiri” Erika masih saja memberontak. “Jangan
menyembunyikannya dariku, katakan padaku sekarang juga” Kyouya mencoba
menenangkan Erika dan terus berusaha menarik tangan Erika yang dari tadi untuk
menutupi wajahnya.
“Tidak! serius, putuskan saja aku!” Erika masih belum bisa
tenang dan tetap meronta, “Katakan padaku, apa yang kau pikirkan sampai
membuatmu menjauh dariku?” Kyouya masih terus berusaha untuk menangkan Erika.
Akhirnya Erikapun menjawab, “A-aku pikir..mugkin aku cemburu.. pada san-chan, ini
karena sejak saat itu, kau belum menciumku sama sekali. jadi..”
Mereka berdua benar-benar terdiam, Erika merasa sangat
malu mengatakan itu semua, “Kyouya-kun pasti menganggapku begitu menjijikan
saat ini, walaupun aku berpikir aku ini bodoh! Aku menyeret ini terlalu jauh
karena alasan yang kekanak-kanakan seperti itu dan membuat sekelilingku
canggung, puncaknya aku tak ingin berhadapan dengannya, ini begitu memalukan,
menggelikan, menyedihkan dan sungguh memalukan sekali!!” Erika tak
henti-hentinya menggerutu didalam hati. Dan akhirnya……
Erika terkejut! Ciuman itu pun terjadi, Erika merasa
bingung harus bagaimana, Kyouya yang melihat Erika seperti itupun berkata, “Ekspresi
seperti apa itu? Bisa kau menggantinya dengan ekspresi yang lain?”
Erika
menjawab, “Bagaimanapun aku tak menyukai ini, ini sungguh menyulitkan, kalau
aku menjadi senang hanya karena itu tadi, itu berarti aku akan terjebak kedalam
jebakanku sendiri seperti orang bodoh, iyakan? Apa lagi ini seperti sebuah
ciuman yang tak kau inginkan tapi tetap harus kau berikan, kau mengerti?” Mendengar
jawaban seperti itu Kyouya menarik nafas, “Kau ini menyedihkan sekali, apa kau
bodoh? Siapa yang akan senang dengan ciuman seperti itu? Itu membuatku muak.”
Kyouya terus saja mamandangi wajah kekasihnya itu.
Akhirnya Kyouya mengulang ciumannya, tentunya ini untuk
lebih menenangkan hati Erika.
Keesokan harinya dikelas, Kamiya dan San-chan
memperhatikan Erika dan Kyouya yang sudah kembali seperti biasa, Erika sudah
mulai ceria lagi hingga membuat San-chan lega, “Mereka seperti pasangan di
komik, tak peduli seberapa sering aku menonton mereka, aku tetap saja tidak
bosan, aku sepertinya juga ingin punya satu..seseorang yang ku sukai,” ucap
San-chan dalam hati dan terus tersenyum melihat sahabatnya itu.
Kata San-chan apa tadi? Seperti pasangan komk? Haha
BERSAMBUNG.