Ookami Shoujo to Kuro Ouji ( Wolf Girl and Black Prince ) Bahasa Indonesia Chapter 19
Chapter 19 ini menceritakan tentang pertemuan Erika dan Kakaknya Kyouya teman-teman. Cerita ini juga dimasukan dalam anime Ookami shouj...
http://mangadove.blogspot.com/2015/03/ookami-shoujo-to-kuro-ouji-wolf-girl_30.html?m=0
Chapter 19 ini menceritakan tentang pertemuan Erika dan Kakaknya
Kyouya teman-teman. Cerita ini juga dimasukan dalam anime Ookami shoujo, bagi
teman-teman yang belum tau ceritanya silahkan baca komik versi teks bahasa
Indonesia yang sudah saya sediakan dibawah ini.
(Sumber
gambar: http://manhua.fzdm.com/)
Libur musim panas dimulai, diperjalanan pulang sekolah tampak
Erika, Kyouya, Kamiya dan San-chan jalan bersama, mereka bercerita tentang apa yang akan mereka lakukan selama
liburan. “Jangan lupa semua PR mu, Erika, aku tidak akan membantumu lagi seperti
tahun lalu” San-chan memperingatkan Erika, “San-chan selama liburan ayo kita
bermain bersama” ajak Erika, “Baiklah, aku memang bebas untuk liburan kali ini”
San-chan menerima ajakan Erika. “Aku akan kerumah nenek selama liburan musim
panas untuk menyaksikan festival, selain itu aku bebas” ungkap Kamiya pada
Kyouya. “Semuanya punya rencana masing-masing ya? Aku sama sekali tidak ada
rencana apapun, ayahku tetap bekerja walaupun libur” ucap Kyouya. Erika
menanggapi, “Itu berarti kau akan benar-benar bebaskan? Bukankah kau lebih baik
mengunjungi ibumu, apa lagi kalian tidak tinggal bersamakan?” Kyouya langsung
menjawab, “Aku tidak mau, aku juga tidak ingin dekat dengannya”. Mendengar penjelasan
Kyouya seperti itu Erika tidak berani berkomentar lagi, dia berkata dalam hati,
“Apa aku sudah mengatakan sesuatu yang sensitif lagi? Ya ampun, berpikir dahulu
sebelum kau bertanya, bodoh!” gerutu Erika menyalahkan diri sendiri. “Ibumu
tinggal dimana?” tanya Kamiya pada Kyouya, “Kobe” jawab Kyouya singkat, “Bukankah
tak masalah sesekali melihatnya sambil bermain disana? Kenapa kau tidak mau
mengunjunginya?” Tanya Kamiya. Mendengar Kamiya bertanya seperti itu Erika
langsung menjawab, “Itu tidak masalahkan? Aku yakin Kyouya-kun punya alasan
kenapa dia tidak mau,” “Aku katakan ini padamu, ini bukan berarti aku trauma,
atau aku sudah dibuang dan kemudian membenci mereka, atau aku juga merasa
diasingkan” Erika yang mendengar penjelasan Kyouya tampak bingung sendiri, “jadi
kenapa kau tidak mau?” tanya Erika lagi, “Ini bukan hal yang harus aku
ceritakan padamu.”
Tak jauh dari mereka berdiri tampak seorang gadis yang sedang
marah-marah pada seorang laki-laki yang menggodanya, “Aku sudah katakan padamu
kalau kau benar-benar bisa menjamin akan membuatku bahagia aku akan penuhi
undanganmu” “Tentu saja aku akan berusaha membuatmu bahagia, “ “Eh.. nilaimu
sudah berkurang 100, kau katakan akan berusaha itu artinya kau belum bisa
menjamin. Aku tidak suka laki-laki yang hatinya setengah-setengah, kau
benar-benar membuatku muak! Pergi sana!” “Ada apa dengan perkataanmu itu,
baiklah aku pergi cewek aneh.” “Huh benar-benar cowok rendah, minus 1000.”
“Apa kau lihat itu?” tanya Erika pada Kamiya dan San-chan, “Perkataan
dan cara gadis itu benar-benar salah” “Tapi pendapatnya benar” komentar san-chan, “Menurutku itu keren” kata
Erika, Sedangkan Kyouya diam membatu dan tampak terkejut.
Gadis itu melepas
kaca mata hitamnya dan terkejut melihat Kyouya, “Kyouya? Ini mustahilkan aku
baru saja akan meneleponmu!” ucapnya sambil datang mendekat.
“Kenapa kau disini?”
“Kau?” Plak..!! wajah Kyouya langsung ditampar oleh gadis itu. “Kalau kau
berbicara kasar lagi seperti itu aku akan menamparmu dua kali” semua terkejut
termasuk Erika yang melihat kejadian itu.
“Kyouya-kun, siapa dia?” sambil
memegang pipinya yang sakit bekas tamparan Kyouyapun menjawab, “Dia kakakku.” Semua
semakin terkejut, kakak Kyouya itupun tersenyum sambil berkata pada mereka
semua, “Senang bertemu kalian, aku Sata Reika. Terimakasih sudah menjaga Kyouya”
sapanya ramah pada semua.
Merekapun akhirnya duduk bersama untuk istirahat dan minum,
Kamiya berkata, “Aku terkejut Kyouya memiliki kakak!” “Eh..apakah dia
menjadikan aku seolah-olah tidak ada? Baiklah mungkin ini karena aku hanya
setahun sekali datang untuk melihat keadaannya, aku tinggal bersama ibuku di
Kobe” “Hei Erika, apa kau tau tentang ini?” tanya San-chan pada Erika, “Tidak,
aku pikir selama ini dia itu anak tunggal.”
“Apa kalian semua temannya Kyouya?” “Kami teman sekelasnya,” jawab
San-chan, Erika langsung berdiri “A-aku pacarnya Kyouya, perkenalkan namaku
Shinohara Erika. M-Mohon bimbingannya” Erikapun membungkuk badannya. Kyouya
langsung menunduk, “Ehh..pacar.. begitu ya? Terimakasih karena sudah
mendampingi Kyouya” ucap kakaknya sambil tersenyum manis kearah Erika. Kakak Kyouyapun
pamit pada mereka, “Baiklah aku tidak bisa berlama-lama, aku harus pergi
sekarang, “ “Kakak mau kemana?” tanya Kamiya, “Mau kerumah anak bodoh yang
tidak tinggal bersama orang tuanya, kau, bawa tasku” perintah kakaknya pada
Kyouya. “Kenapa tidak telepon taksi saja sih?” kata kyouya pada kakaknya, “Baiklah
kalau kau menolak, aku akan pulang kerumah duluan lalu merobek-robek bajumu
semua seperti yang waktu itu” Erika yang melihat kakak Kyouya seperti itu
langsung berujar dalam hati, “Mereka berdua memang mirip” “Oh iya kau yang
bayar untuk minumanku” kata kakaknya lagi pada Kyouya. Merekapun akhirnya
berpamitan dan pulang.
Sesampainya diapartemen Kyouya, “Ayah dimana?” “Dia masih
kerja diluar negeri” “Ayah masih tetap begitu ya? Huh.. percuma saja dia
bekerja keras seperti itu untuk keluarganya tapi tak pernah mengunjungi
keluarganya sendiri, “Ayah memang seperti itukan?” ucap Kyouya singkat. “Baiklah
aku akan memakai kamar ayah saja, aku akan disini selama libur musim panas” “Hah?
Ngapain disini lama-lama?” “Aku disini ya untuk bermain-main, akukan sudah lama
tidak kesini jadi aku akan bermain sepuasnya, dan dengar..kau harus menemaniku
kemanapun, oke?” Kyouya tidak bisa menolak tapi tetap menggerutu dalam hati, “Apa
dia bercanda? Lebih baik dia pergi saja dari sini..” Kakaknya berkata lagi, “Oh
iya.. pacarmu itu Erika-chan, benarkan? Masih ada saja gadis yang tertarik
karena penampilanmu, huh.. anak-anak seperti kau ini, kalaupun kau bukan adikku
aku tetap tidak akan jatuh cinta kepada cowok seperti kau ini,” “huh.. apa kau
mengatakan sesuatu?” Kakaknya tidak peduli dengan sikap cuek adiknya itu dia
terus saja mengomel, “Kau hanya bermain-main saja dengannya, iyakan? Cepat
putuskan saja dia, aku kasihan padanya.” “Kau tidak perlu ikut campur” kata
Kyouya sambil membuat teh untuk dirinya sendiri, “Aku akan ikut campur! Aku
tidak akan membiarkan adikku jadi cowok brengsek!!” “Kalau memang seperti itu
tidak masalah selama aku tidak main-mainkan?” Kakaknya langsung terdiam kemudian
tertawa, “Apa? Apa kau mau mengatakan kau serius dengannya? Eh kau pasti
bercandakan? Cowok seperti kau ini? Siapa yang waktu itu mengatakan ‘tidak ada
gunanaya jatuh cinta serius degan gadis manapun, sia-sia saja menghabiskan
waktu hanya untuk mencintai seorang gadis’ apa kau waktu mengatakan itu semua
sedang mabuk atau demam tinggi ya?” Kakaknya terus mengejek, “Diam! Terserah
kau mau bicara apa” Kyouya langsung masuk ke kamarnya, kakaknya masih
memperhatikan Kyouya dan berkata dalam hati, “Apa Kyouya benar-benar serius? Aku
tak percaya..”
Keesokannya, pagi-pagi sekali saat Erika masih belum bangun
dia sudah dapat panggilan dari nomor tak dikenal, ternyata yang meneleponnya
adalah kakaknya Kyouya, dia meminta bantuan pada Erika untuk menemaninya
jalan-jalan.
Disebuah café tampak Erika dan kakaknya sedang duduk mengobrol
bersama sambil makan cake, “Ah, Cuma 50 poin, padahal aku lihat iklannya di TV
begitu menggiurkan tapi aku masih kurang puas rasanya” komentar kakaknya
Kyouya, “Kakak benar, kita tidak bisa langsung percaya hanya lihat iklannya saja.”
“Maaf karena sudah merepotkanmu ya, Kyouya sudah pergi dari tadi pagi ntah
kemana, aku tidak punya teman disini dan juga aku ingin lebih mengenal
Erika-chan” mendengar kakak Kyouya berkata seperti itu Erika bergumam dalam
hati, “Seperti yang aku duga, ini pasti sebuah penilaian” diapun berkata dengan
manis, “Itu tidak masalah kakak boleh mengajak aku kemanapun.”
Akhirnya Erika menemani kemanapun dia pergi, semua yang
didatangi adalah toko-toko cake, “Erika-chan ayo kita cari tempat duduk dan
kita coba lagi yang ini” “oke.. Kakak makannya banyak ya tapi kok bisa tetap
langsing” “Oh benarkah? Aku rasa makanku masih normal saja kok!” “Wah ini enak
sekali, aku beri nilai 90! Erika-chan cobalah ini” Erikapun yang hampir muntah
akhirnya berusaha untuk mencicipi lagi. Tak lama kemudian merekapun dihampiri
oleh dua laki-laki yang mencoba menggodanya, “Eh.. aku juga mau donk mencicipi
itu” “Benarkan, hanya makan berdua itu tidak seru? Biarkan kami bergabung juga,” Kakak Kyouya langsung menjawab sambil
tersenyum, “Bukankah kalian pergi saja ke kebun binatang? Disana mungkin kalian
bisa dapat monyet betina untuk jadi pasangan kalian masing-masing” akhirnya dua
orang itupun pergi sambil berkata, “Ok baiklah, kami akan pergi maaf kalau kami
mengganggu” Kakak Kyouya langsung berkomentar pada Erika, “Didunia ini memang
tidak ada laki-laki yang serius mereka mendatangi gadis hanya dengan setengah
hati dan untuk bermain-main saja.” Erikapun berkata, “Kakak benar-benar
menghajar mereka ya?” “Tentu saja, aku benci laki-laki yang seperti itu, mereka
hanya bermain-main saja , tidak serius sedikitpun, Kyouya juga orang yang seperti
itu, kalau kau bertanya padaku, aku masih menganggapnya anak kecil.” Erika yang
mendengar seperti itu langsung bertanya, “Apa kakak mau berkata bahwa
Kyouya-kun tidak serius bersamaku?” “Hmm.. aku tidak berkata seperti itu,
tapi.. sebagai kakaknya aku masih tidak percaya ini begitu tiba-tiba sekali.”
Erika langsung panas dia berkata pada kakak Kyouya itu, “Kyouya pernah berkata
padaku kalau dia serius, hanya aku yang ada dihatinya, “Hahaha Kyouya berkata
seperti itu, itu seperti di drama-drama saja ya” “Dia peernah menghajar
laki-laki yang mencoba untuk menggangguku, dia menghajarnya habis,” “Kau pasti
bercandakan dia itu bukan cowok yang seperti komik shoujo, hahhah” kakaknya
tertawa lagi, “Dia memberi aku kalung, dia berkata, ‘ini adalah simbol kalau
kau adalah milikku’” “Hahahah kau bercandakan? Kau itu bukan anjingnya” “dia
pernah berbisik ditelingaku dia mengatakan, ‘aku mencintaimu’” “Hahahahha
hentikan itu, itu sudap cukup, hentikan itu, hahahah maaf tapi itu benar-benar
tidak bisa dipercaya, aku tidak bisa membayangkan anak itu berkata seperti itu,
hanya membayangkannya saja sudah membuatku jijik, hahaha…”
Erika sudah tidak bisa menahan emosinya, dia berdiri dan
langsung berkata dengan keras, “Aku tidak bercanda! Dan semua yang aku
ceritakan ini bukan hal yang menjijikan!! Kenapa itu jadi hal yang lucu?!!
Kakak ini keluarganyakan? Seharusnya bisa lebih memahaminya!! Kyouya-kun
benar-benar bisa mencintai seseorang dengan serius jadi jangan merendahkannya!!”
Kakak Kyouyapun dengan wajah yang tetap tenang berkata, “Mendengar kau
berbicara seperti ini apa kau tidak malu?” Erika membalas, “Apa tidak lebih
memalukan lagi menertawakan seseorang yang memang serius?” “Hmm.. Aku tidak
berkata seperti itu Erika-chan” kakak Kyouya ikut berdiri dan melanjutkan
perkataanya, “tapi apa tak masalah kau berbicara dengan nada tinggi seperti itu
kepadaku? Bagaimanapun aku ini adalah kakaknya,” Erika dengan gugup menjawab, “aku
juga akan sangat jengkel kalau pacarku sendiri
dikatakan buruk seperti itu” “Baiklah.. Kalau Erika-chan bisa
mengalahkanku dalam permainan ini, aku akan minta maaf,” ucap kakak Kyouya
menantang Erika.
Sedangkan ditempat lain tampak Kyouya melarikan diri dari
rumah, dia melarikan diri kerumah sahabatnya, Takeru, alasannya hanya satu, dia
tidak betah diapartemennya sendiri semenjak kedatangan kakaknya. Tak lama
kemudian Hpnya berbunyi, “Aku katakan cepat kau datang ke Hotel Pilton sekarang
juga, secepatnya, Ok?!” Itulah suara dari seberang, suara kakaknya sendiri, Kyouya
langsung menolak, “Hah? Kenapa aku harus kesana? Bukankah kau bisa membawa
barangmu sendiri?” “Apa kau bodoh? Tentu saja aku meneleponmu karena aku memang
tidak bisakan?” “Oh baguslah, kau bisa disitu saja selamanya” “Oh begitu? Itu
artinya kau juga tidak peduli dengan pacarmu yang manis inikan?” Mendengar itu
Kyouya langsung terkejut, “Erika bersamamu? Ke-kenapa?” “Alasannya apapun itu
tidak masalahkan? Yang penting saat ini Erika-chan sedang sakit” “Apa yang kau
lakukan padanya” tanya Kyouya panik, Takeru yang mendengarpun tampak Khawatir, “Tidak
juga, dia membentakku, jadi aku memberinya pelajaran, mengerti? Kalau kau sudah
paham, datang kesini,” tiittt… panggilan langsung terputus. Takaru tampak
Khawatir melihat Kyouya yang terdiam begitu, “Oi apa yang terjadi? Apa ada
masalah?”
Sesampainya dihotel, “Kau terlambat” ucap kakaknya, “bukankah
sudah aku katakan padamu jangan membuatku menunggu?” Kyouya tidak peduli dan
langsung bertanya, “Dimana dia?” kakaknyapun menjawab, “Kau tidak boleh
melihatnya sekarang, tunggu saja dimobil” “Disana ya?” Kyouya langsung pergi, “Tunggu!
Bukankah aku katakan kau tidak boleh melihatnya dulu?” kakaknya menahan, “Diam!”
“Ha? Kau berani melawanku ya? Kau tau apa yang terjadi kalau melawankukan?” “Lakukan
sesukamu, mendengar seperti itu tidak mungkin aku bisa tenang disini,” kakaknya
terkejut, “Hah? Kau mencoba bertindak keren ya?”
Suara dari toilet keluar, “uueeeekkkkkk…..”
Kyouya terkejut, “Oi” jangan kesana. Erika tampak keluar dari toilet dengan
wajah yang lemas, dia terkejut melihat Kyouya sudah berdiri disana, “Kyouya-kun?
Apa yang kau lakukan disini?” Kakak Kyouya menjelaskan, “Aku yang menyuruhnya
datang, yang lebih penting apa kau sudah baik-baik saja?” “Ah iya, aku sudah
baik-baik saja sekarang.” Kyouya kelihatan bingung, “Sebenarnya apa yang
terjadi?” “Aku lomba makan cake dengan kakakmu tapi aku sudah makan terlalu
banyak, “Hah?” “Kyouya?” kakaknya memanggil dan langsung menamparnya lagi, “Kau
ini tidak bisa dibilangi ya, itulah sebabnya aku katakan kau jangan dulu
melihatnya, kau seharusnya tidak membuatnya malu!! Sini cepat berikan dompetmu
karena aku belum membayarnya!” Kakaknya langsung membayar, dia teringat terus
wajah adiknya yang tampak mengkhawatirkan Erika tadi.
Sedangkan diluar tampak Kyouya berdiri berdua bersama Erika, “Jadi?
Kenapa kalian ikut pertandingan seperti itu?” Erika menjawab, “Itu karena
kakakmu merendahkanmu” “Terus?” tanya Kyouya lagi, “Ya hanya itu..” “Biarkan
saja dia, memangnya kau ini masih anak SD ya?” Erika membela diri, “Tapi aku
benar-benar jengkel sekali!” “Biarkan saja dia berkata apapun yang dia sukai,
kalau kau meladeninya akan jadi sangat merepotkan.” Erika cemberut diapun
bertanya, “Itu artinya kalau ada yang merendahkanku juga Kyouya-kun akan
membiarkan orang itukan?” Kyouya menjawab dengan cepat, “Tentu saja, aku akan
membuat orang itu tidak bisa bicara seperti itu lagi,” Erika yang mendengar
langsung semangat diapun ingin memeluk Kyouya, tapi sebelum Erika sempat Kyouya
melanjutkan kembali kalimatnya, “kau ingin aku mengatakan seperti itukan?”
Erikapun berhenti bergerak, “Wahahahaha aku tau, itu jebakan untukku, iyakan?
Aku sudah tau itu dari awal,” “Oh jadi kau sudah tau ya? Aku mengerti kau sudah
dewasa.” Kyouya tampak meledeki Erika, diapun terus tersenyum melihat
kekasihnya itu.
Setelah mengantar Erika, Kyouya dan kakaknyapun pulang, masih
diperjalan Hp kakaknya berbunyi, dia menerima pesan dari Erika, “Maaf aku tadi
tidak sopan. Kapan-kapan ajaklah aku makan cake bersama lagi” itulah pesan yang
tertulis.
Kakaknyapun tersenyum, dia berkomentar pada Kyouya, “Erika-chan itu
baik ya? Dia itu memiliki keberanian, aku suka gadis yang seperti itu” “Ya dia
memang seperti itu” balas Kyouya singkat, “Baiklah, aku berencana untuk
membawanya ke Kobe, bolehkan?” tanya kakaknya yang membuat Kyouya terkejut.
BERSAMBUNG.